Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRK ART-02;VID-02

IDENTITAS KELOMPOK:
NURVERAWATI - 232484 SITI RAHMA WATI - 232254
REZA PAHLEVI SUGIANTO – 23241

Potensi Produk Eco-Friendly Untuk IKN


Permasalahan lingkungan merupakan masalah global yang dihadapi setiap
negara. Permasalahan tersebut menjadi tanggung jawab bersama dan
bukan lagi saatnya untuk saling menyalahkan mana yang benar dan salah.
Namun, saatnya untuk berupaya untuk menyelesaikan masalah tersebut
dengan melakukan kerjasama. Kita harus mulai berpikir usaha apa yang
dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari permasalahan
lingkungan tersebut? Perlahan, muncul tren ramah lingkungan mulai
banyak diterapkan pada berbagai sektor industri, termasuk banyak
bermunculan perusahaan dan para pelaku bisnis berlomba-lomba
mengeluarkan produk ramah lingkungan atau sustainable product untuk
menjaga ekosistem alam. Manfaatnya pun sudah dirasa baik oleh sekitar
masyarakat.
Sustainable product atau yang biasa dikenal eco-Friendly merupakah
produk yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan. Ramah lingkungan
disini produk tersebut tidak menggunakan bahan yang mengandung bahan
kimia yang berbahaya, tapi produk tersebut memanfaatkan bahan yang
dapat di daur ulang dan tidak akan mencemari lingkungan. Contoh bahan
eco-Friendly yang dapat dijadikan daur ulang sepeti bekas kemasan
produk, sedotan, botol bekas, plastik, dan sebagainya. Tidak hanya itu kita
dapat memanfaatkan kerajinan dari alam seperti eceng gondok, serat rami,
pohon kelapa hingga pandan. Kemudian yang menjadi pertanyaannya,
apakah produk-produk tersebut memiliki potensi untuk IKN nanti?
Tentu saja produk-produk tersebut akan banyak memiliki potensi besar di
IKN, karena dikembangkan untuk mendukung konsep Green City di Ibu
Kota Nusantara. Dengan adanya pembangunan kota yang berkelanjutan
dan ramah lingkungan sehingga kota menjadi tempat yang layak huni tidak
hanya bagi generasi sekarang, namun juga generasi selanjutnya. Tentu
saja untuk mendukung konsep tersebut kita mulai mempertimbangkan
penggunaan produk-produk yang eco-Friendly. Setidaknya dengan kita
menggunakan produk eco-Friendly bukan hanya kita mendukung
berkurangnya dampak pencemaran lingkungan, namun kita juga
mendukung perusahaan maupun para usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) yang menjual produk-produk dengan mengampanyekan eco-
Friendly. Dengan begitu para pelaku bisnis memiliki peluang yang
menjanjikan untuk menjual produk eco-Friendly di sekitar IKN, bahkan
dapat berkiprah di dunia ekspor.
Berdasarkan data dari Kementrian dan Komunikasi yang dikutip dari Badan
Ekonomi Kreatif tahun 2022, dalam catatan Triawan Munaf, ekonomi kreatif
memberikan kontribusi sebesar 7,38 persen terhadap total perekonomian
nasional dengan total PDB sekitar Rp. 852,24 Triliun. Di mana salah satu di
dalamnya terdapat sub-sektor kriya atau kerajinan yang menekankan
keterampilan tangan dengan menyumbang sekitar 15.70%. Dari data
tersebut, menyebutkan bahwa sub-sektor kriya atau kerajinan tangan
menjadi sektor yang mampu tetap bertumbuh di tengah arus teknologi saat
ini.
Ada UMKM dari Semarang Bengok Craft yang menjual produk eco-Friendly
yaitu berupa kerajinan tangan dengan berbahan dasar eceng gondok,
bukan hanya bersaing dengan para pelaku bisnis di Indonesia. Tapi UMKM
ini sudah berhasil menyentuh pasar di berbagai negara mancanegara.
Mulai dari Italia, Hong Kong, Singapura dan berbagai negara Eropa lainnya.
Ada Sagara Boots dan Pijakbumi juga yang menjual alas kaki ramah
lingkungan hingga tembus pasar dunia. Kemudian ada juga dari produk
pelaku bisnis fesysen melahirkan sebuah inovasi fesyen yang ramah
lingkungan menggunakan teknik ecoprint dengan memanfaatkan daun,
batang, bunga dan akar untuk dijadikan hiasan. Produk tersebut bernama
Arane dan di situlah produk-produk tersebut telah membuktikan bahwa
Brand lokal semakin inovatif, dengan produk yang mengikuti selera pasar
terkini serta tetap memerhatikan produksi ramah lingkungan dan
berkesinambungan. Dengan begitu adanya produk eco-Friendly masih
menjadi salah satu bisnis yang sangat menjanjikan, bukan saja di sekitar
IKN namun berpotensi untuk dijadikan produk yang layak ekspor oleh para
pelaku bisnis.
Berdasarkan tulisan kami diatas, dapat disimpulkan bahwa :
➢ Permasalahan lingkungan harus segera dihadapi, dengan mulai
berpikir usaha apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak
negatif dari permasalahan lingkungan tersebut?
➢ Perlahan, muncul tren eco-Friendly mulai banyak diterapkan pada
berbagai sektor industri, eco-Friendly disini produk tersebut tidak
menggunakan bahan yang mengandung bahan kimia yang
berbahaya, tapi produk tersebut memanfaatkan bahan yang dapat di
daur ulang dan tidak akan mencemari lingkungan.
➢ Tentu saja produk-produk eco-Friendly tersebut akan banyak
memiliki potensi besar di IKN, karena dikembangkan untuk
mendukung konsep Green City di Ibu Kota Nusantara.
➢ Dengan adanya para pelaku bisnis yang mengampanyekan eco-
Friendly dengan sukses tembus ke pasar dunia produk eco-Friendly
masih menjadi salah satu bisnis yang sangat menjanjikan
LAMPIRAN LINK VIDEO
➢ Instagram

https://www.instagram.com/reel/CxKjVOnMi0z/?igshid=MzRlODBiNWFlZA
==
➢ TikTok

https://vt.tiktok.com/ZSLKaeGfL/
➢ YouTube

https://youtu.be/hd6T_rTYLV4?si=VAXUL-lRMo0_ohT1
LAMPIRAN
BUKTI BROADCAST KE KOMUNITAS

[Pengambangan Produk Eko-Friendly Guna Mendukung Konsep Go Green Ibu Kota Nusantara]

Hallo Sobat Ekspor

Pembangunan IKN kali ini mendukung konsep Green City loh Para Sobat Ekspor. Dalam upaya
mendukung konsep tersebut tren Eco-friendly berpotensi masuk pasar Indonesia maupun
internasional.
Untuk itu mari kita simak video di bawah ini

Jangan mari kita support produk kami so stay tuned

Our Media Sosial kami :


Instagram
https://www.instagram.com/reel/CxKjVOnMi0z/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==
TikTok
https://vt.tiktok.com/ZSLKaeGfL/
YouTube
https://youtu.be/hd6T_rTYLV4?si=VAXUL-lRMo0_ohT1

Terimakasih atas Supportnya

Anda mungkin juga menyukai