PEMBAHASAN
A. TAHAP PERSIAPAN
Pelaksanaan kegiatan Praktek Profesi Keperawatan Komunitas
bertujuan untuk membantu pelayanan kesehatan di komunitas dan
memberdayakan masyarakat (Community Empowerment) dalam
mengidentifikasi dan menanggulangi masalah kesehatan yang ada
dikomunitas.
Sebagai tahap awal untuk memulai pelaksanaan praktek profesi
keperawatan di komunitas, maka terdapat beberapa hal yang dilakukan yaitu:
1. Serah terima secara resmi mahasiswa di Kantor walinagari dari
pembimbing akademik ke pembimbing klinik, Selanjutnya mahasiswa
diserah terimakan ke pihak kecamatan canduang dan bapak jorong batu
balantai untuk diorientasikan secara umum gambaran daerah tempat
mahasiswa praktek
2. Mahasiswa juga langsung dibawa ke posko yang akan ditempati
oleh mahasiswa dalam 7 minggu kedepan dalam pelaksanaan kegiatan
praktek profesi keperawatan komunitas.
B. TAHAP PENGKAJIAN /
PENGUMPULAN DATA
Kelompok ini melakukan pengkajian atau pengumpulan data ke masyarakat
seperti penyebaran angket, dan melakukan kegiatan winshield survey untuk
melihat gambaran umum keadaan komunitas di Jorong Batu Balantai. Kelompok
mengambil data dengan tehnik wawancara dengan pedoman kuisioner dan
hasilnya disampaikan dalam MMJ I.
Dalam tahap pengkajian, masyarakat dapat memberikan informasi
mengetahui tujuan pengkajian yang dilakukan dari rumah ke rumah, dalam hal ini
sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2000) yang menyatakan bahwa total
sampling hasilnya lebih representatif.
ANALISA SWOT TAHAP PENGKAJIAN
Kekuatan
Adanya partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan informasi
untuk pengumpulan data
Dukungan dari Puskesmas Lasi, Bapak Camat, Bapak Jorong,
kader dan Tokoh masyarakat Jorong Batu Balantai
Tersedianya alat pengumpulan data yang berupa kuesioner.
Anggota kelompok bersemangat untuk menyebarkan kuesioner
selama 3 hari berturut- turut hari yaitu 9, 10 dan 15 November 2019
Kelemahan
Kesibukan warga/ jenis pekerjaan yang sebagian besar adalah
buruh/petani yang bekerja pada pagi samapi siang hari sehingga sebagian
warga dikunjungi beberapa kali
Batas wilayah kurang tersosialisasi dengan baik
Peluang
Dukungan dan kerjasama yang baik dari pihak kader, Bidan Desa
dan Bapak Jorong
Ancaman
Adanya beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa
pelaksanaan kegiatan tidak memberikan manfaat sehingga sulit bekerja
sama dan berpendapat bahwa kegiatan sepenuhnya tanggung jawab
mahasiswa.
Ditemukan beberapa masalah kesehatan tapi kurang dirasakan oleh
masyarakat.
b. Pemberdayaan kesehatan
a. MMJ I
Untuk pelaksanaan kegiatan yang telah disepakati tersebut di atas, maka
diperlukan kerjasama dengan Pokjakes dan kader kesehatan Jorong Batu balantai.
Kelemahan
Masih kurangnya pengetahuan masyarakat dalam penyusunan
rencana tindakan.
Kesibukan warga/jenis pekerjaan yang sebagian besar adalah
petani yang bekerja pada pagi hari.
Peluang
Adanya kegiatan mahasiswa praktik profesi keperawatan
komunitas
Dukungan lintas sektoral dalam pelaksanaan kegiatan dari pihak
kelurahan dan puskesmas.
Dukungan dari Bapak wali Jorong Batu balantai
Partisipasi masyarakat dan kader kesehatan.
Ancaman
Dalam menyusun diagnosa keperawatan dan perencanaan kegiatan
yang akan dilakukan, mahasiswa mengalami kendala karena ada beberapa
permintaan yang diajukan oleh masyarakat saat pelaksanaan Musyawarah
Masyarakat Jorong I, yaitu warga meminta sebaiknya kegiatan dilakukan
pada hari Kamis karena Ibu ibu berkumpul pada saat itu agar warga bisa
menghadiri kegiatan. Selain itu, ada permintaan kegiatan dari beberapa
pihak yang diluar perencanaan mahasiswa. Semua ini terjadi karena
penduduk di Jorong batu balantai tersebut memiliki kepribadian yang
bersifat heterogen dimana tiap-tiap keluarga memiliki jenis kebiasaan yang
berbeda sehingga kebutuhan tiap-tiap penduduk juga berbeda-beda
sehingga sulit menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan
dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sigmud Freud yang
menjelaskan tentang tipe kepribadian seseorang itu ada dilihat dari aspek
“Das uber ich” yang artinya kepribadian seseorang tersebut merupakan
wakil dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat menurut warisan
orangtua kepada anak-anaknya (Notoadmodjo, 2003). Oleh sebab itu dari
berbagai macam permintaan warga, akhirnya bisa diputuskan beberapa
kegiatan yang akan dilaksanakan atas bantuan kader, bidan desa, setempat
dan kerjasama dari berbagai lintas sektor.
Pada perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dari intervensi,
mahasiswa dan masyarakat berharap kegiatan tersebut dapat terlaksana
seluruhnya dengan baik.
D. TAHAP IMPLEMENTASI
Setelah disusun perencanaan yang telah disepakati oleh masyarakat,
maka dilakukan implementasi dari rencana tersebut. Dari perencanaan
kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahap implementasi selama ± 7 minggu,
sebagian telah dapat dilakukan kegiatan dengan baik, hal ini disebabkan
karena adanya perencanaan yang matang serta kesempatan yang mendukung.
Menurut teori dijelaskan bahwa dalam melakukan suatu tindakan perlu
adanya merumuskan strategi untuk kegiatan serta bagaimana agar tindakan
yang kita lakukan mencapai suatu tujuan. Strategi yang digunakan yaitu
promosi kesehatan, pelayanan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kerja
kelompok (Mc Farley, Anderson, 2002).
E. TAHAP EVALUASI
Tahap evaluasi merupakan kegiatan menilai pelaksanaan intervensi dan
implementasi yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini masih banyak kegiatan
yang harus dievaluasi karena membutuhkan waktu yang lama, sehingga perlu
rencana tindak lanjut bersama masyarakat sesuai dengan rencana keperawatan
yang ada. Sedangkan untuk evaluasi singkat berupa respon verbal dan non
verbal yang dilakukan seperti pada saat pelaksanaan kegiatan penyuluhan,
penyebaran leaflet dan diskusi .
IMPLEMENTASI
1. Penyuluhan tentang pengelolaan sampah
Kekuatan:
Adanya dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat Bapak Jorong
batu Balantai, bapak camat dan tokoh masyarakat
Partisipasi ibu-ibu dan semangat sangat tinggi mengikuti
penyuluhan
Kelemahan :
Peserta banyak tidak hadir
Kurangnya partisipasi aktif dari ibu-ibu dalam bertanya saat
penyuluhan
Kurangnya motivasi masyarakat dalam pelaksanaan pengolahan
sampah an organikdan organik
Kesempatan :
Adanya ketersediaan tempat untuk melakukan kegiatan, yaitu di
Aula MIN
Menawarkan kepada masyarakat untuk pengolahan sampah
organik dan anorganik
Ancaman:
Tidak terdapat ancaman yang berarti pada kegiatan ini
Kelemahan :
Peserta banyak yang tidak hadir
Kesempatan :
Adanya ketersediaan tempat untuk melakukan kegiatan, yaitu di
Aula MIN
Melakukan penyuluhan terapi komplementer kepada masyarakat
dengan kasus hipertensi, selain itu juga kami dari mahasiswa
memiliki kk binaan selama 7 minggu berada berada di Jorong Batu
Balantai terapi komplementer yang kami berikan terutama kami
sebagian besar dengan KK binaan dengan kasus hipertensi tindakan
yang diberikan adalah terapi komplementer berupa : anjuran kepada
KK binaan berupa pola hidup sehat, pemberian jus mentimun,
pemberian rebusan daun salam, daun alpokat ditambahkan dengan
madu, pemberian labu siam, pemberian rebusan daun salam,
pemberian belimbing wulu, rebusan daun sirsak ini semua berupa
tanaman yang ada disekitar rumah KK binaan. Selain itu ada juga
terapi lainnya yang diberikan berupa senam hiperensi, gerakan shalat,
terapi jalan kaki di pagi hari dan terapi relaksi otot progresif.
Ancaman:
Tidak terdapat ancaman yang berarti pada kegiatan ini
Kelemahan :
Peserta banyak yang tidak hadir
Kesempatan :
Adanya ketersediaan tempat untuk melakukan kegiatan, yaitu di
Aula MIN
Melakukan penyuluhan terapi komplementer kepada masyarakat
dengan kasus hipertensi, selain itu juga kami dari mahasiswa
memiliki kk binaan selama 7 minggu berada berada di Jorong Batu
Balantai terapi komplementer yang kami berikan ada 1 kasus dengan
pneumonia dengan bahaya rokok dan fisioterapi dada.
Ancaman:
Tidak terdapat ancaman yang berarti pada kegiatan ini
Kelemahan :
Peserta banyak yang tidak hadir
Kesempatan :
Adanya ketersediaan tempat untuk melakukan kegiatan, yaitu di
Aula MIN
Ancaman:
Tidak terdapat ancaman yang berarti pada kegiatan ini
e. Melakukan senam Kebugaran
Kekuatan :
Adanya motivasi para lansia dalam mengikuti senam
Lansia semangat dan sepakat dan kegiatan senam sidah rutin
diadakan di jorong batu balantai setiap minggu pagi
Selain lansia, ibu-ibu dewasa lainnya juga semangat mengikuti
senam
Kelemahan :
Adanya lansia yang belum termotivasi untuk mengikuti senam
terutama lansia laki-laki.
Kesempatan :
Adanya dukungan dari lintas sektoral dan lintas program
Ancaman :
Beberapa lansia tidak mengikuti kegiatan senam karena kegiatan
ibu rumah tangga
f. pemeriksaan kesehatan
Kekuatan :
Adanya motivasi masyarakat dalam mengikuti pemeriksaan
kesehatan
Tersedianya sarana prasarana untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan
Kelemahan :
Adanya masyarakat yang tidak mengikuti karena kesibukan
bekerja dan aktivitas lainnya
Kesempatan :
Adanya dukungan dari lintas sektoral dan lintas program, seperti
pihak Puskesmas lasi.
Ancaman :
Menurunnya minatmasyarakat untuk mengikuti kegiatan
Kesimpulan :
Dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan dari setiap unit terdapat masalah
umum yang merupakan kelemahan dari kegiatan tersebut yaitu masalah motivasi
masyarakat yang kurang terhadap pelaksanaan kegiatan mungkin disebabkan
karena mahasiswa belum memberikan reward terhadap keaktifan warga. Menurut
teori Herzberg suatu pekerjaan yang menawarkan penghargaan yang sesuai
dengan hasil yang dicapai akan lebih menggairahkan di bandingkan pekerjaan
yang tidak menjanjikan penghargaan (Winardi, 2001)