Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Pembahasan : Insomnia


Sasaran : Lanasia di Wisma Pantai Cermin dan Wisma Anai
Hari/Tanggal : Kamis, 12 Januari2017
Waktu : 09.00 s/d 09.30 WIB
Tempat : Wisma Pantai Cermin PSTW Sabai Nan Alui Sicincin
Penyuluh : Mahasiswa/I Profesi Ners STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

A. Latar Belakang
Menua atau berubah menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi pada kehidupan
manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup,tidak hanya di mulai dari
suatu waktu tertentu,tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua adalah proses
yang alamiah, yang berarti seseorang telah melewati tiga tahap kehidupannya, yaitu anak,
dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda baik secara bilogis maupun psikologis. Memasuki
usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran yang di tandai dengan
kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang
jelas,penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat, figur tubuh yang tidak
proporsional dan gangguan pola tidur (Nugroho, 2012).
Istirahat dan tidur yang sesuai adalah sama pentingnya bagi kesehatan yang baik
dengan nutrisi yang baik dan olahraga yang cukup. Tiap individu membutuhkan jumlah
yang berbeda untuk istirahat dan tidur. Kesehatan fisik dan emosivtergantung pada
kemampuan untuk memnuhi kebutuhan dasar manusia. Tanpa jumlah istirahat dan tidur
yan cukup, kemampuan untuk berkonsentrasi, membuat keputusan, dan berpartisipasi
dalam aktivitas harian akan menurun, dan meningkatkan iritabilitas. Gangguan tidur
adalah kondisi yang jika tidak diobati, secara umum akan menyebabkan gangguan tidur
malam yang mengakibatkan munculnya insomnia (Subhan, 2009).
Insomnia merupakan ganggguan tidur yang paling sering dikeluhkan. Penelitian
menunjukkan bahwa kurang lebih 1/3 dari orang dewasa pernah menderita insomnia
setiap tahunnya. Gangguan tidur ini dapt mempengaruhi pekerjaan, aktifitas social dan
status kesehatan penderitanya. Bukti lain menunjukkan bahwa adanya korelasi yang
bermakna antara kurang tidur dan kecelakaan lalulintas (Anonim, 2008).
Kesulitan untuk memulai tidur ( initiating sleep ) lebih sering dijumpai pada wanita,
sedangkan kesulitan mempertahankan tidur dan terbangun pada pagi hari memiliki
prevalensi yang sama antara wanita dan pria . Keluhan insomnia lebih sering didapat pada
orang yang mudah cemas atau depresi, orang dengan sosial ekonomi yang rendah,
bercerai, mereka dengan penyakit kronis, dan pada peminum alkohol berat
(Darmojo,2011).
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk pencegahan insomnia baik secara
farmakologis dan nonfarmakologis. Adapun pencegahan secara farmakologis seperti
obat-obat kimia, namun hal ini tidak baik untuk diberikan kepada lansia dikarenakan
kondisi fisik lansia semakin menurun sehingga lebih baik menggunakan teknik
nonfarmakologis seperti senam wajah ringan, mengkonsumsi buah-buahan manis,
menghindari kafein, mengatur nafas dan berdoa sebelom tidur.
Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada 16 orang lansia di wisma Pantai
Cermin dan Anai PSTW Sabai Nan Alui Sicincin, didapatkan 12 orang lansia mengalami
kesulitan untuk memulai tidur (insomnia), dikarenakan kebanyakan lansia slalu banyak
fikiran saat ingin tidur, dimna para lansia banyak yang memikirkan anak dan keluarganya
masing- masingdan 4 orang lansia tidak koopertif saat di tanya. Berdasarkan fenomena
tersebut kami kelompok tertarik melaksanakan penyuluhan tentang Insomnia.
B. Tujuan
a) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan lansia di PSTW Sicincin
Sabai Nan Alui dapat mengetahui dan mengaplikasikan pencegahan gangguan tidur
insomnia.
b) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan :
1. Lansia mampu menjelaskan definisi Insomnia

2. Lansia mampu menjelaskan penyebab Insomnia

3. Lansia mampu menjelaskan macam-macam Insomnia

4. Lansia mampu menjelaskan tanda dan gejala Insomnia

5. Lansia mampu menjelaskan akibat lanjut Insomnia

6. Lansia mampu menyebutkan dan mempraktekkanpencegahan Insomnia


C. Manfaat
a) Bagi Mahasiswa Keperawatan
Dapat memberikan informasi pada calon tenaga pelayanan kesehatan (mahasiswa
Keperawatan) tentangInsomnia dan pencegahannya.
b) Bagi Audients
Agar Lansia lebih mengetahui apa itu Insomnia dan cara pencegahannya.
D. Materi (Terlampir)
E. KegiatanPenyuluhan
1. TopikKegiatan: Insomnia
2. Sasaran : Lansia di Wisma Pantai Cermin dan Wisma Anai di PSTW
Sabai Nan Alui SIcincin
3. Metode : Ceramah, Tanya Jawab dan Demonstrasi
4. Media danAlat : flip chart, Leaflet
5. Tempat : Di ruanganWisma Pantai Cermin
6. Waktu : 09.00 – 09.30 WIB
7. Setting Tempat :

: Moderator

: LCD/Proyektor

: Penyuluh

: Peserta

: Fasilitator

: Observer
8. Pengorganisasian
a) Penanggungjawab:Ulman Riantara
b) Moderator : Cigita Wulandari
c) Presentator : DillaMusnita
d) Fasilitator : RikiArdi
MaharaniOkta
Reci Mela Pujiana
Monalisa Elyanti
TyoNiskiUtama
e) Observer : Sri Rahayu
F. Pembagian Tugas
1. Peran Moderator
a. Membuka dan menutup acara
b. Memperkenalkan diridananggotakelompok
c. Menata tertibkan acara penyuluhan
d. Menjaga kelancaran acara
e. Memimpin diskusi
f. Kontrakwaktudanbahasa
g. Menyimpulkan hasil penyuluhan bersama bersama lansia
2. Peran Presenter
a. Menyajikan materi penyuluhan
b. Bersama fasilitaror menjalin kerja sama dalam penyuluhan
c. Menjawabpertanyaan
3. Peran Observer
a. Mengamati jalannya acara
b. Mengevaluasi kegiatan
c. Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta penyuluhan
4. Peran Fasilitator
a. Memotivasi peserta penyuluhan
b. Menjadi contoh dalam kegiatan
c. Menjawabpertanyaanaudien
d. Membagikan leaflet
e. Menjalankan absensi penyuluhan
f. Mengambildanmengumpulkanabsensi
g. Menyediakanperlengkapanalatdan media penyuluhan
h. Mengatur setting tempatpenyuluhan
G. Kegiatan Penyuluhan

N Pokok Kegiatan Wa
o kegiatan Penyuluh Audiens ktu

1. Pembukaan a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam


b. Memperkenalkan diri, b. Memperhatikan
nama kelompok dan
pembimbing
c. Memberikan c. Menjawab 5
reinforsemen positif men
kepada lansia it
d. Menjelaskan kontrak d. Menyetujuikontrakwak
waktudankontrakbahasa tu
e. Menjelaskan tujuan
penyuluhan e. Mendengarkan dan
memperhatikan
f. Menggalipengetahuanla f. Menjawab
nsia dan pencegahannya
2. Penyampaia a. Menggali pengetahuan a. Menjawab
n lansia pengertian
materidande insomnia
monstrasi b. Memberikan b. Mendengarkan
reinforcement positif 20
c. Menjelaskan pengertian c. Mendengar dan men
insomnia memperhatikan it
d. Menggali pengetahuan d. Menjawab
lansia tentang penyebab
insomnia
e. Memberi reinforcement e. Mendengarkan
positif
f. Menjelaskan penyebab f. Mendengar dan
insomnia memperhatikan
g. Menggali g. Menjawab
pengetahuanmacam-
macam insomnia
h. Memberi h. Mendengarkan
reimforcement positif
i. Menjelaskan macam- i. Mendengar dan
macam insomnia memperhatikan
j. Menggalipengetahuanla j. Menjawab
nsia tentang tanda dan
gejala insomnia
k. Memberireinforcemetp k. Mendengarkan
ositif
l. Menjelaskantentang l. Mendengar dan
tanda dan gejala memperhatikan
insomnia
m.Menggalipengetahuanla m. Menjawab
nsia tentang akibat
lanjut insomnia
n. Memberireinforcemetp n. Mendengarkan
ositif
o. Menjelaskantentang o. Mendengar dan
akibat lanjut insomnia memperhatikan
p. Menggalipengetahuanla p. Menjawab
nsia tentang
pencegahan insomnia
q. Memberi reinforcement q. Mendengarkan
positif
r. Menjelaskandanmende r. Mendengarkandanme
monstrasikancara mperhatikan
penceghan insomnia
5. Penutup a. Mengevaluasi a. Mendengar,
kepadalansia terkait memperhatikandanme
materi penyuluhan ngemukakanpendapat 5
b. Mendengarkan men
it
b. Memberikan c. Mendengarkandanme
reinforcement positif mperhatikan
c. Bersama lansia d. Menjawab salam
menyimpulkan meteri
penyuluhan
d. Menutup penyuluhan
dan memberi salam

H. Evaluasi
a. Struktur
1. Diharapkan 75%lansia yang diundang menghadiri penyuluhan
2. Diharapkan pengorganisasian sesuai dengan peran dantugasnya
3. Diharapkan setting tempat sesuai dengan perencanaan
b. Evaluasi Proses
1. Diharapkan acara di mulai sesuai yang direncanakan
2. Diharapkan materi diberikan sesuai dengan rencana kegiatan
3. Diharapkan 75% lansia berpartisipasi dalam bertanya ataupun menjawab
pertanyaan
4. Diharapkan 75% lansia tidak meninggalkan ruangan penyuluhanselama
penyuluhanberlangsung
c. Evaluasi Hasil
80% lansiamampu :
1. Menyebutkan pengertian Insomnia.
2. Menyebutkan 3 dari5PenyebabInsomnia.
3. Menyebutkan 2 dari3macam-macam Insomnia
4. Menyebutkan 4 dari 6 tanda dan gejala Insomnia
5. Menyebutkan 3 dari 5 Akibat Lanjut dari Insomnia
6. Menyebutkandanmempraktekanpencegahan Insomnia.
Lampiran

TINJAUAN TEORITIS

A. PENGERTIAN

Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi dimana seseorang merasa tidak cukup

tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk walaupun orang tersebut sebenarnya

memiliki kesempatan tidur yang cukup, sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak

bugar sewaktu atau setelah terbangun dari tidur(Subhan, 2009) .

Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu tidurnya pendek (

short sleepers ), dimana pada short sleepers meskipun waktu tidur mereka pendek, mereka

tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur, berfungsi secara normal di siang hari, dan

mereka tidak mengeluh tentang tidur mereka di malam hari (Anonim, 2008).

Tidur tidak sekadar mengistirahatkan tubuh, tapi juga mengistirahatkan otak,

khususnya serebral korteks, yakni bagian otak terpenting atau fungsi mental tertinggi,

yang digunakan untuk mengingat, memvisualkan serta membayangkan, menilai dan

memberikan alasan sesuatu (Asmadi, 2008).

Tes yang pernah dilakukan terhadap beberapa ratus pria yang bersedia menjadi

sukarelawan untuk tidak tidur selama berhari-hari menunjukkan, setelah 4 - 8 hari,

memang tidak terjadi kemerosotan fisik yang berarti. Namun dalam 24 jam saja tidak

tidur, gejala gangguan mental serius sudah terlihat, seperti cepat marah, memori hilang,

timbul halusinasi, ilusi, dll. Meski begitu, dengan tidur kembali keesokan harinya semua

gangguan itu hilang. Malah ada ahli menyatakan, mendingan orang tidak makan dan

minum daripada tidak tidur. Tes laboratorium pada hewan menunjukkan, mereka bisa

bertahan hidup tanpa makan dan minum sampai 20 hari, tapi tidak tidur hanya bertahan

tidak lebih dari lima hari(Subhan, 2009).


Sejumlah ahli yang memonitor aktivitas tubuh menuju tidur menambahkan, saat tidur

pikiran dan otot-otot kita saling merangsang. Ketegangan otot menyebabkan korteks terus

aktif sedangkan ketegangan otak menyebabkan otot terus aktif. Kelelahan akan

mengurangi irama kerja otot, demikian juga di kala beristirahat, sehingga semua ini akan

menurunkan kegiatan dalam korteks (Anonim, 2008).

Menurunnya aktivitas dalam korteks akan membiarkan otot-otot kita semakin rileks.

Begitu rangsangan antara pikiran dan otot menurun, kita akan mengantuk lalu tertidur.

Selagi tidur, jantung kita akan berdetak lebih lamban, tekanan darah menurun, dan

pembuluh-pembuluh darah melebar. Suhu badan turun sekitar 0,5oF (-17,5oC) tetapi

perut dan usus tetap bekerja. Sementara tidur, tubuh sekali-kali bergerak. Gerakan

sebanyak 20 - 40 kali masih dianggap normal. Terganggu insomnia berarti kerja pikiran

dan otot tidak berjalan seiring. Pikiran kita akan sulit tertidur bila otot masih tegang.

Sebaliknya, akan sulit bagi otot untuk tertidur jika pikiran masih terjaga, tegang,

dsb(Wong,2008).

B. PENYEBAB

Beberapa factor yang merupakan penyebab Insomnia yaitu :

1. Stres yang berkepanjangan

2. Sesak nafas pada orang yang terserang asma, sinus, flu sehingga hidung yang

tersumbat dapat merupakan penyebab gangguan tidur. Selama penyebab fisik atau

sakit fisik tersebut belum dapat ditanggulangi dengan baik, gangguan tidur atau sulit

tidur akan dapat tetap dapat terjadi.

3. Lingkungan yang bising seperti, lintasan kereta api, pabrik atau bahkan TV tetangga

dapat menjadi faktor penyebab susah tidur.

4. Meminum Alkohol, merokok, kopi, obat penurun berat badan.

(Wong,2008).
C. MACAM-MACAM INSOMNIA

Adapun macam-macam dari tipe insomnia yaitu :

1. Insomnia sementara (transient)

Yakni insomnia yang berlangsung beberapa malam dan biasanya berhubungan

dengan kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya

menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien sendiri. Diagnosis

transient insomnia biasanya dibuat secara retrospektif setelah keluhan pasien sudah

hilang. Keluhan ini kurang lebih ditemukan sama pada pria dan wanita dan episode

berulang juga cukup sering ditemukan, faktor yang memicu antara lain akibat

lingkungan tidur yang berbeda, gangguan irama sirkadian sementara akibat jet lag

atau rotasi waktu kerja, stress situasional akibat lingkungan kerja baru, dan lain-

lainnya. Transient insomnia biasanya tidak memerlukan terapi khusus dan jarang

membawa pasien ke dokter.

2. Insomnia jangka pendek

Yakni gangguan tidur yang terjadi dalam jangka waktu dua sampai tiga

minggu. Kedua jenis insomnia ini biasanya menyerang orang yang sedang mengalami

stress, berada di lingkungan yang ribut-ramai, berada di lingkungan yang mengalami

perubahan temperatur ekstrim, masalah dengan jadwal tidur-bangun seperti yang

terjadi saat jetlag, efek samping pengobatan.

3. Insomnia kronis

Kesulitan tidur yang dialami hampir setiap malam selama sebulan atau lebih.

Salah satu penyebab chronic insomnia yang paling umum adalah depresi. Penyebab

lainnya bisa berupa arthritis, gangguan ginjal, gagal jantung, sleep apnea, sindrom

restless legs, Parkinson, dan hyperthyroidis m.Namun demikian, insomnia kronis bisa

juga disebabkan oleh faktor perilaku, termasuk penyalahgunaan kafein, alkohol, dan
substansi lain, siklus tidur/bangun yang disebabkan oleh kerja lembur dan kegiatan

malam hari lainnya, dan stres kronis (Anonim, 2008).

D. TANDA DAN GEJALA INSOMNIA

1. Perasaan sulit tidur, bangun terlalu awal

2. Wajah kelihatan kusam

3. Mata merah, hingga timbul bayangan gelap di bawah mata

4. Lemas, mudah mengantuk

5. Resah dan mudah cemas

6. Sulit berkonsentrasi, depresi, gangguan memori, dan gampang tersinggung.

(Asmadi,2008)

E. AKIBAT LANJUT INSOMNIA

1. Efek fisiologis.

Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh stress, terdapat peningkatan

noradrenalin serum, peningkatan ACTH dan kortisol, juga penurunan produksi

melatonin.

2. Efek psikologis.

Dapat berupa gangguan memori, gangguan berkonsentrasi , irritable, kehilangan

motivasi, depresi, dan sebagainya.

3. Efek fisik/somatik.

Dapat berupa kelelahan, nyeri otot, hipertensi, dan sebagainya.

4. Efek sosial.

Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu, seperti susah mendapat promosi pada

lingkungan kerjanya, kurang bisa menikmati hubungan sosial dan keluarga.


5. Kematian.

Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki angka harapan hidup lebih

sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam semalam. Hal ini mungkin disebabkan karena

penyakit yang menginduksi insomnia yang memperpendek angka harapan hidup atau

karena high arousal state yang terdapat pada insomnia mempertinggi angka mortalitas

atau mengurangi kemungkinan sembuh dari penyakit. Selain itu, orang yang

menderita insomnia memiliki kemungkinan 2 kali lebih besar untuk mengalami

kecelakaan lalu lintas jika dibandingkan dengan orang normal (Febriana,2011).

F. PENCEGAHAN INSOMNIA

Prinsip penanganan gangguan tidur selain menjelaskan, memastikan dan memberikan

saran juga mengoptimalkan pola tidur yang sehat, baik dari segi kualitas ataupun

waktunya. Terapi insomnia dapat dilakukan dengan menggunakan obat ataupun tanpa

obat. Terapi tersebut dapat berupa :

1. Senam Wajah Ringan

Senam wajah adalah salah satu cara mudah yang terbukti mampu merelaksasi otot

wajah danmembantu tubuh agar cepat terlelap. Cara senam wajah adalah sebagai

berikut:

a. Buka mulut anda lebar-lebar selanjutnya arahkan alis dan bola mata ke atas;

b. Kemudian ucapkan huruf "A" selama satu menit kemudian di ganti mengucap

huruf "E" dan "i" masing-masing satu menit;

c. Putar kepala anda searah jarum jam sebanyak 10 kali kemudian putar ke arah

berlawanan sebanyak 10 kali juga.

2. Mengonsumsi Buah-buahan yang Manis

Buah-buah manis seperti pepaya, pisang, durian, dan kurma mengandung

hormon melatonin yang bisa mengusir insomnia pada lansia. Konsumsilah


makanan berhormon melatonin sebelum tidur secara rutin agar tidur anda menjadi

lelap.

3. Hindari Kafein

Kafein umumnya terkandung di dalam kopi jadi sebisa mungkin hindari kopi

pada saat menjelang malam dan sebagai penggantinya anda bisa meminum teh.

Air putih bisa menjadi pilihan tepat karena memiliki banyak manfaat untuk

kesehatan.

4. Olah Nafas

Mengolah atau mengatur nafas sebelum tidur bertujuan untuk menenangkan

tubuh. Caranya ambil nafas dalam-dalam dari hidung kemudian keluarkan lewat

mulut secara perlahan. Lakukan secara berulang-ulang sampai anda menjadi

tenang.

5. Berdo'alah Sebelum Tidur

Percaya tidak percaya berdo'a sebelum tidur dapat membantu tidur menjadi lebih

pulas dan menjauhkan dari mimpi buruk. Berdo'alah menurut agama dan

kepercayaan masing-masing.

(Febriana,2011).
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Kesehatan Lansia Di Indonesia. Http://Subhankadir.Files.Wordpress.Com

Asmadi.2008.Teknik Keperawatan Dasar Lansia. Jakarta: Salemba Medikal

Febriana, Desta 2011. Asuhan Keperawatan Insomnia. Jakarta: Egc

Www.Google.Co.Id/Webhp?Sourceid=Chrome-Instant&Ion=1&Espv=2&Ie=Utf-

8#Q=Sap+Berfikir+Positif.

Anda mungkin juga menyukai