(SAP)
A. Latar Belakang
Menua atau berubah menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi pada kehidupan
manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup,tidak hanya di mulai dari
suatu waktu tertentu,tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua adalah proses
yang alamiah, yang berarti seseorang telah melewati tiga tahap kehidupannya, yaitu anak,
dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda baik secara bilogis maupun psikologis. Memasuki
usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran yang di tandai dengan
kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang
jelas,penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat, figur tubuh yang tidak
proporsional dan gangguan pola tidur (Nugroho, 2012).
Istirahat dan tidur yang sesuai adalah sama pentingnya bagi kesehatan yang baik
dengan nutrisi yang baik dan olahraga yang cukup. Tiap individu membutuhkan jumlah
yang berbeda untuk istirahat dan tidur. Kesehatan fisik dan emosivtergantung pada
kemampuan untuk memnuhi kebutuhan dasar manusia. Tanpa jumlah istirahat dan tidur
yan cukup, kemampuan untuk berkonsentrasi, membuat keputusan, dan berpartisipasi
dalam aktivitas harian akan menurun, dan meningkatkan iritabilitas. Gangguan tidur
adalah kondisi yang jika tidak diobati, secara umum akan menyebabkan gangguan tidur
malam yang mengakibatkan munculnya insomnia (Subhan, 2009).
Insomnia merupakan ganggguan tidur yang paling sering dikeluhkan. Penelitian
menunjukkan bahwa kurang lebih 1/3 dari orang dewasa pernah menderita insomnia
setiap tahunnya. Gangguan tidur ini dapt mempengaruhi pekerjaan, aktifitas social dan
status kesehatan penderitanya. Bukti lain menunjukkan bahwa adanya korelasi yang
bermakna antara kurang tidur dan kecelakaan lalulintas (Anonim, 2008).
Kesulitan untuk memulai tidur ( initiating sleep ) lebih sering dijumpai pada wanita,
sedangkan kesulitan mempertahankan tidur dan terbangun pada pagi hari memiliki
prevalensi yang sama antara wanita dan pria . Keluhan insomnia lebih sering didapat pada
orang yang mudah cemas atau depresi, orang dengan sosial ekonomi yang rendah,
bercerai, mereka dengan penyakit kronis, dan pada peminum alkohol berat
(Darmojo,2011).
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk pencegahan insomnia baik secara
farmakologis dan nonfarmakologis. Adapun pencegahan secara farmakologis seperti
obat-obat kimia, namun hal ini tidak baik untuk diberikan kepada lansia dikarenakan
kondisi fisik lansia semakin menurun sehingga lebih baik menggunakan teknik
nonfarmakologis seperti senam wajah ringan, mengkonsumsi buah-buahan manis,
menghindari kafein, mengatur nafas dan berdoa sebelom tidur.
Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada 16 orang lansia di wisma Pantai
Cermin dan Anai PSTW Sabai Nan Alui Sicincin, didapatkan 12 orang lansia mengalami
kesulitan untuk memulai tidur (insomnia), dikarenakan kebanyakan lansia slalu banyak
fikiran saat ingin tidur, dimna para lansia banyak yang memikirkan anak dan keluarganya
masing- masingdan 4 orang lansia tidak koopertif saat di tanya. Berdasarkan fenomena
tersebut kami kelompok tertarik melaksanakan penyuluhan tentang Insomnia.
B. Tujuan
a) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan lansia di PSTW Sicincin
Sabai Nan Alui dapat mengetahui dan mengaplikasikan pencegahan gangguan tidur
insomnia.
b) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan :
1. Lansia mampu menjelaskan definisi Insomnia
: Moderator
: LCD/Proyektor
: Penyuluh
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
8. Pengorganisasian
a) Penanggungjawab:Ulman Riantara
b) Moderator : Cigita Wulandari
c) Presentator : DillaMusnita
d) Fasilitator : RikiArdi
MaharaniOkta
Reci Mela Pujiana
Monalisa Elyanti
TyoNiskiUtama
e) Observer : Sri Rahayu
F. Pembagian Tugas
1. Peran Moderator
a. Membuka dan menutup acara
b. Memperkenalkan diridananggotakelompok
c. Menata tertibkan acara penyuluhan
d. Menjaga kelancaran acara
e. Memimpin diskusi
f. Kontrakwaktudanbahasa
g. Menyimpulkan hasil penyuluhan bersama bersama lansia
2. Peran Presenter
a. Menyajikan materi penyuluhan
b. Bersama fasilitaror menjalin kerja sama dalam penyuluhan
c. Menjawabpertanyaan
3. Peran Observer
a. Mengamati jalannya acara
b. Mengevaluasi kegiatan
c. Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta penyuluhan
4. Peran Fasilitator
a. Memotivasi peserta penyuluhan
b. Menjadi contoh dalam kegiatan
c. Menjawabpertanyaanaudien
d. Membagikan leaflet
e. Menjalankan absensi penyuluhan
f. Mengambildanmengumpulkanabsensi
g. Menyediakanperlengkapanalatdan media penyuluhan
h. Mengatur setting tempatpenyuluhan
G. Kegiatan Penyuluhan
N Pokok Kegiatan Wa
o kegiatan Penyuluh Audiens ktu
H. Evaluasi
a. Struktur
1. Diharapkan 75%lansia yang diundang menghadiri penyuluhan
2. Diharapkan pengorganisasian sesuai dengan peran dantugasnya
3. Diharapkan setting tempat sesuai dengan perencanaan
b. Evaluasi Proses
1. Diharapkan acara di mulai sesuai yang direncanakan
2. Diharapkan materi diberikan sesuai dengan rencana kegiatan
3. Diharapkan 75% lansia berpartisipasi dalam bertanya ataupun menjawab
pertanyaan
4. Diharapkan 75% lansia tidak meninggalkan ruangan penyuluhanselama
penyuluhanberlangsung
c. Evaluasi Hasil
80% lansiamampu :
1. Menyebutkan pengertian Insomnia.
2. Menyebutkan 3 dari5PenyebabInsomnia.
3. Menyebutkan 2 dari3macam-macam Insomnia
4. Menyebutkan 4 dari 6 tanda dan gejala Insomnia
5. Menyebutkan 3 dari 5 Akibat Lanjut dari Insomnia
6. Menyebutkandanmempraktekanpencegahan Insomnia.
Lampiran
TINJAUAN TEORITIS
A. PENGERTIAN
Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi dimana seseorang merasa tidak cukup
tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk walaupun orang tersebut sebenarnya
memiliki kesempatan tidur yang cukup, sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak
Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu tidurnya pendek (
short sleepers ), dimana pada short sleepers meskipun waktu tidur mereka pendek, mereka
tetap merasa bugar sewaktu bangun tidur, berfungsi secara normal di siang hari, dan
mereka tidak mengeluh tentang tidur mereka di malam hari (Anonim, 2008).
khususnya serebral korteks, yakni bagian otak terpenting atau fungsi mental tertinggi,
Tes yang pernah dilakukan terhadap beberapa ratus pria yang bersedia menjadi
memang tidak terjadi kemerosotan fisik yang berarti. Namun dalam 24 jam saja tidak
tidur, gejala gangguan mental serius sudah terlihat, seperti cepat marah, memori hilang,
timbul halusinasi, ilusi, dll. Meski begitu, dengan tidur kembali keesokan harinya semua
gangguan itu hilang. Malah ada ahli menyatakan, mendingan orang tidak makan dan
minum daripada tidak tidur. Tes laboratorium pada hewan menunjukkan, mereka bisa
bertahan hidup tanpa makan dan minum sampai 20 hari, tapi tidak tidur hanya bertahan
pikiran dan otot-otot kita saling merangsang. Ketegangan otot menyebabkan korteks terus
aktif sedangkan ketegangan otak menyebabkan otot terus aktif. Kelelahan akan
mengurangi irama kerja otot, demikian juga di kala beristirahat, sehingga semua ini akan
Menurunnya aktivitas dalam korteks akan membiarkan otot-otot kita semakin rileks.
Begitu rangsangan antara pikiran dan otot menurun, kita akan mengantuk lalu tertidur.
Selagi tidur, jantung kita akan berdetak lebih lamban, tekanan darah menurun, dan
pembuluh-pembuluh darah melebar. Suhu badan turun sekitar 0,5oF (-17,5oC) tetapi
perut dan usus tetap bekerja. Sementara tidur, tubuh sekali-kali bergerak. Gerakan
sebanyak 20 - 40 kali masih dianggap normal. Terganggu insomnia berarti kerja pikiran
dan otot tidak berjalan seiring. Pikiran kita akan sulit tertidur bila otot masih tegang.
Sebaliknya, akan sulit bagi otot untuk tertidur jika pikiran masih terjaga, tegang,
dsb(Wong,2008).
B. PENYEBAB
2. Sesak nafas pada orang yang terserang asma, sinus, flu sehingga hidung yang
tersumbat dapat merupakan penyebab gangguan tidur. Selama penyebab fisik atau
sakit fisik tersebut belum dapat ditanggulangi dengan baik, gangguan tidur atau sulit
3. Lingkungan yang bising seperti, lintasan kereta api, pabrik atau bahkan TV tetangga
(Wong,2008).
C. MACAM-MACAM INSOMNIA
menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien sendiri. Diagnosis
transient insomnia biasanya dibuat secara retrospektif setelah keluhan pasien sudah
hilang. Keluhan ini kurang lebih ditemukan sama pada pria dan wanita dan episode
berulang juga cukup sering ditemukan, faktor yang memicu antara lain akibat
lingkungan tidur yang berbeda, gangguan irama sirkadian sementara akibat jet lag
atau rotasi waktu kerja, stress situasional akibat lingkungan kerja baru, dan lain-
lainnya. Transient insomnia biasanya tidak memerlukan terapi khusus dan jarang
Yakni gangguan tidur yang terjadi dalam jangka waktu dua sampai tiga
minggu. Kedua jenis insomnia ini biasanya menyerang orang yang sedang mengalami
3. Insomnia kronis
Kesulitan tidur yang dialami hampir setiap malam selama sebulan atau lebih.
Salah satu penyebab chronic insomnia yang paling umum adalah depresi. Penyebab
lainnya bisa berupa arthritis, gangguan ginjal, gagal jantung, sleep apnea, sindrom
restless legs, Parkinson, dan hyperthyroidis m.Namun demikian, insomnia kronis bisa
juga disebabkan oleh faktor perilaku, termasuk penyalahgunaan kafein, alkohol, dan
substansi lain, siklus tidur/bangun yang disebabkan oleh kerja lembur dan kegiatan
(Asmadi,2008)
1. Efek fisiologis.
melatonin.
2. Efek psikologis.
3. Efek fisik/somatik.
4. Efek sosial.
Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu, seperti susah mendapat promosi pada
Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki angka harapan hidup lebih
sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam semalam. Hal ini mungkin disebabkan karena
penyakit yang menginduksi insomnia yang memperpendek angka harapan hidup atau
karena high arousal state yang terdapat pada insomnia mempertinggi angka mortalitas
atau mengurangi kemungkinan sembuh dari penyakit. Selain itu, orang yang
F. PENCEGAHAN INSOMNIA
saran juga mengoptimalkan pola tidur yang sehat, baik dari segi kualitas ataupun
waktunya. Terapi insomnia dapat dilakukan dengan menggunakan obat ataupun tanpa
Senam wajah adalah salah satu cara mudah yang terbukti mampu merelaksasi otot
wajah danmembantu tubuh agar cepat terlelap. Cara senam wajah adalah sebagai
berikut:
a. Buka mulut anda lebar-lebar selanjutnya arahkan alis dan bola mata ke atas;
b. Kemudian ucapkan huruf "A" selama satu menit kemudian di ganti mengucap
c. Putar kepala anda searah jarum jam sebanyak 10 kali kemudian putar ke arah
lelap.
3. Hindari Kafein
Kafein umumnya terkandung di dalam kopi jadi sebisa mungkin hindari kopi
pada saat menjelang malam dan sebagai penggantinya anda bisa meminum teh.
Air putih bisa menjadi pilihan tepat karena memiliki banyak manfaat untuk
kesehatan.
4. Olah Nafas
tubuh. Caranya ambil nafas dalam-dalam dari hidung kemudian keluarkan lewat
tenang.
Percaya tidak percaya berdo'a sebelum tidur dapat membantu tidur menjadi lebih
pulas dan menjauhkan dari mimpi buruk. Berdo'alah menurut agama dan
kepercayaan masing-masing.
(Febriana,2011).
DAFTAR PUSTAKA
Www.Google.Co.Id/Webhp?Sourceid=Chrome-Instant&Ion=1&Espv=2&Ie=Utf-
8#Q=Sap+Berfikir+Positif.