Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan


sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau
determinan dalam kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat
sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi
kerja dan belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka
kematian bayi pada suatu daerah disebabkan karena faktor perilaku (perilaku
perawatan pada saat hamil dan perawatan bayi, serta perilaku kesehatan
lingkungan) dan faktor kesehatan lingkungan.

Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan


pembangunan yang berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang
berkesadaran lingkungan, sementara pihak pengguna infrastruktur dalam hal ini
masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran lingkungan
yang lebih baik (tahu sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya) Masa datang
kita dihadapkan dengan penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih
kompleks yang memerlukan profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang
pendidikan yang memadai.

Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan


adanya teknologi kesehatan lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada
metodologi mengukur dampak kesehatan dari pencemaran yang ditimbulkan
oleh adanya pembangunan, Indikator ini harus mudah, murah untuk diukur juga
sensitif menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan.

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 1


1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan


1.2.2 Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat
1.2.3 Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
1.2.4 Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
1.2.5 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

1.3 Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui maksud, syarat-syarat, tata cara serta ruang


lingkup dari pada kesehatang lingkungan.

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 2


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan

Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)


tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu
keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan
penyakit atau kelemahan”.

Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi


kelancaran kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi
itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi
syarat-syarat lingkungan yang sehat.

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat


yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan
lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Jadi kesehatan lingkungan
merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat.

Ada 3 pengertian yang dikemukakan para ahli tentang kesehatan


lingkungan, masing-masing pengertian lahir dalam upaya memecahkan
masalah kesehatan sesuai jaman dan kebutuhannya. Ketiga pengertian tersebut
adalah :

2.1.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai suatu upaya, dikemukakan


oleh P.Halton Purdon (1971). Purdon menyatakan bahwa “ Kesehatan
Lingkungan merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan bagi
masyarakat modern, kesehatan lingkungan adalah aspek kesehatan
masyarakat yang meliputi semua aspek kesehatan manusia dalam
hubungannya dengan lingkungan. Tujuannya untuk mempertahankan
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada tingkat yang
setinggi-tingginya dengan jalan memodifikasi faktor sosial, faktor fisik

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 3


lingkungan, sifat-sifat dan kelakuan lingkungan yang dapat berpengaruh
terhadap kesehatan.

2.1.2 Pengertian kesehatan Lingkungan sebagai Kondisi dikemukakan oleh


Organisasi Kesehatan se-Dunia (World Health Organization). WHO
menyatakan Environment health refers to ecological balance that must
exist beetwen man and his environment in order to ensure his weel
being. Kesehatan Lingkungan merupakan terwujudnya keseimbangan
ekologis antara manusia dan lingkungan harus ada, agar masyarakat
menjadi sehat dan sejahtera. Sehingga Kesehatan Lingkungan menurut
WHO adalah : Those aspects of human health and disease that are
determined by factors in the environment. It also refers to the theory and
practice of assessing and controlling factors in the environment that can
potentially affect health. Atau bila disimpulkan "Suatu keseimbangan
ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat
menjamin keadaan sehat dari manusia". Menurut HAKLI (Himpunan
Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah
suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Dalam pengertian ini titik pusat pandang dari Kesehatan Lingkungan
adalah bahwa tercapainya tujuan kesehatan yaitu masyarakat sehat dan
sejahtera apabila kondisi lingkungan sehat.

2.1.3 Kesehatan Lingkungan adalah ilmu dan seni dalam mencapai


keseimbangan lingkungan dan manusia, ilmu dan seni dalam
pengelolaan lingkungan sehingga dicapai kondisi yang bersih, sehat,
aman dan nyaman dan terhindar dari gangguan penyakit. Pengertian
Kesehatan Lingkungan sebagai suatu ilmu, seni dan teknologi
dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya dikemukakan oleh Umar
Fahmi Achmadi. Menurut Umar Fahmi Achmadi (1991), Kesehatan

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 4


Lingkungan adalah ilmu yang mempelajari keterkaitan antara kualitas
lingkungan dengan kondisi kesehatan suatu masyarakat. Ilmu Kesehatan
Lingkungan mempelajari dinamika hubungan interaktif antara
kelompok penduduk dengan segala macam perubahan komponen
lingkungan hidup yang menimbulkan ancaman atau berpotensi
mengganggu kesehatan masyarakat.

2.2 Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat

2.2.1 Keadaan Air

Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan
dapat dilihat kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya
dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri yang di dalam air tersebut
mati.

2.2.2 Keadaan Udara

Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang


diperlukan, contohnya oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-
zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).

2.2.3 Keadaan tanah

Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman suatu
tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.

2.2.4 Suara/kebisingan

Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak


bising yang dapat mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia.

2.3 Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan


2.3.1 Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
2.3.2 Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 5


2.3.3 Mengolah tanah sebagaimana mestinya
2.3.4 Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

2.4 Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

2.4.1 Mengurangi Pemanasan Global.


Dengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya pada lahan
kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global,
karbon, zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat
tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan atmosfer bumi
berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang
dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk
bernafas.

2.4.2 Menjaga Kebersihan Lingkungan.


Dengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga
kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang
bersih dari segala penyakit dan sampah.Sampah adalah mush kebersihan
yang paling utama. Sampah dapat dibersihkan dengan cara-cara sebagai
berikut ;

1. Membersihkan Sampah OrganikSampah organik adalah sampah


yang dapat dimakan oleh zat-zat organik di dalam tanah, maka
sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur dalam-
dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik :
1) Daun-daun tumbuhan
2) Ranting-ranting tumbuhan
3) Akar-akar tumbuhan
2. Membersihkan Sampah Non OrganikSampah non organik
adalah sampah yang tidak dapat hancur (dimakan oleh zat
organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 6


dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu
menguburnya.

2.5 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan


merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat,
pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi
terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat.

2.5.1 Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup


kesehatan lingkungan, yaitu :
1. Penyediaan Air Minum
2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan Sampah Padat
4. Pengendalian Vektor
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 7


2.5.2 Menurut Undang-Undang di Indonesia

Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan


dalam Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada
delapan, yaitu :

1. Penyehatan Air dan Udara


2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vektor penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

2.6 Sasaran Kesehatan Lingkungan

Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan


kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut :

1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang


sejenis.
2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama atau yang sejenis.
3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industry atau yang sejenis.
4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk
umum.
5. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan
yang berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara
besar-besaran, reactor atau tempat yang bersifat khusus.

2.7 Faktor-Faktor Kesehatan Lingkungan

Lingkungan yang memiliki potensi dan daya dukung untuk menciptakan


masyarakat yang terbebas dari segala macam penyakit.

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 8


Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
lingkungan, yaitu :

2.7.1 Faktor Fisik


Faktor fisik berupa biotik dan abiotik, dimana faktor tersebut
berperan penting bagi masyarakat dalam memperhatikan di mana
tempat tinggal mereka akan dibangun. Jika suatu rumah dibangun di
pedesaan, sudah tentu disesuaikan dengan kondisi di pedesaan itu.
Misalnya, keadaan air yang bersih terhindar dari pencemaran akan
membawa dampak yang baiik bagi kesehatan masyarakat di pedesaan
itu.

2.7.2 Faktor Sosial


Faktor sosial berupa tingkah laku, kepandaian, adat istiadat, di
mana faktor tersebut berperan dalam hubungan masyarakat dan
lingkungannya. Misalnya masyarakat yang tinggal di kawasan rawan
gempa, maka rumah yang mereka bangun di kawasan tersebut harus
dibuat dari bahan-bahan yang ringan namun kokoh. Disamping itu
masyarakat juga berupaya untuk menciptakan lingkungan yang sehat
dengan usaha-usaha tertentu. Misalnya masyarakat membuat bak
penampungan sampah.

2.7.3 Faktor Ekonomi


Faktor Ekonomi berupa pekerjaan, pendapatan, kemiskinan, di
mana pada umumnya di lingkungan tersebut diduduki sebagian besar
orang yang tidak mampu, maka secara tidak langsung berpengaruh
terhadap kesehatan lingkungan tempat tinggalnya. Misalnya di daerah
pemukiman kumuh, karena kondisi keuangan mereka tidak
memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan baik.

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 9


2.8 Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Individu, Keluarga, dan
Masyarakat

2.8.1 Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Individu


Apabila lingkungan bersih berpengaruh individu, khususnya
pada kualitas kerja (produktivitas) individu tersebut. Sedangkan
individu yang berada pada lingkungan yang tidak sehat, akan berada
pada produktivitas yang cenderung menurun.
Udara, air, makanan, sandang, papan, dan seluruh kebutuhannya
di ambil dari lingkungan. Akan tetapi, berpengaruh terhadap individu
baik positif maupun negatif. Lingkungan sehat dan gizi yang cukup
dapat menghindarkan seseorang dari penyakit.

2.8.2 Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Keluarga


Keluarga yang sehat berasal dari lingkungan rumah yang sehat,
maka kesehatan keluarga dapat meningkat. Rumah yang cukup bersih
dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Rumah yang
ventilasinya cukup, dapat menghindarkan keluarga dari resiko
terjadinya penyakit atau gangguan saluran pernapasan.
Persentase kepemilikan rumah sehat yang cenderung meningkat
mengindikasikan bahwa telah terjadi perubahan perilaku yang bisa
memperbaiki tingkat kesehatan lingkungan. Karena bagi mayoritas
masyarakat kita, rumah tidak hanya sebagai tempat istirahat, tetapi juga
sebagai tempat berkumpul anggota keluarga, tetangga, bahkan keluarga
yang jauh. Dengan demikian, dalam sebuah rumah yang tidak sehat
dapat menjadi tempat saling menularnya penyakit dan menjadi indikasi
negatif terhadap upaya meningkatkan kesehatan lingkungan.

2.8.3 Pengaruh Lingkungann yanng Tidak Sehat Terhadap Msyarakat


Lingkungan sehat akan membuat masyarakat terhindar dari
penyakit. Tindakan masyarakat membuang limbah sembarangan, akan

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 10


berakibat terhadap kesehatan dan kelangsungan hidup, timbulnya
penyakit terhadap masyarakat yang tidak sehat, dan timbulnya bencana
akibat perbuatan tangan jahil masyarakat yang tidak terkontrol.

2.9 Penyakit yang Ditimbulkan oleh Lingkungan yang Tidak Sehat

Ada banyak penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan yang tidak


sehat, diantaranya yaitu :
2.9.1 Kolera
Kolera adalah penyakit saluran cerna yang disalurkan lewat
penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari.

2.9.2 Tifus Perut


Tifus perut adalah penyakit saluran cerna yang ditularkan lewat
penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan air yang tidak
memenuhi syarat kesehatan untuk kepentingan rumah tangga
menyebabkan banyaknya penderita penyakit perut menular.

2.9.3 Diare
Diare adalah penyakit saluran cerna yang ditandai bercak-bercak
encer dengan atau tanpa darah dan muntah-muntah. Penyakit ini
disebabkan oleh kerusakan organik/fungsional saluran cerna.

2.9.4 Leptospitosis
Leptospitosis adalah penyakit yang disebabkan lewat tampungan
air hujan yang telah tercemar kemih tikus.

2.9.5 Malaria dan DBD


Malaria dan DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh
nyamuk yang berkembang di wadah penyimpanan air, sedangkan
penderita disalurkan melalui gigitan nyamuk tersebut.

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 11


2.9.6 TBC
TBC merupakan penyakit yang berkembang pada pemukiman
yang padat dengan pertukaran udara yang buruk.

2.9.7 Cacar
Cacar merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang
terdapat di udara. Infeksi cacar timbul apabila ada kontak langsung
dengan penderita/pakaian perderita.

2.9.8 Influenza
Influenza merupakan penyakit yang sangat mudah menular,
penularannya melalui udara.

2.10 Upaya Penanggulangan Kesehatan Lingkungan

2.10.1 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


Upaya pengelolaan lingkungan hidup meliputi ekosistem
daratan, kawasan pesisir, dan ekosistem laut.

2.10.2 Upaya Pengelolaan Lingkungan Buatan


Upaya pengelolaan lingkungan buatan meliputi pengendalian
pencemaran yang berkaitan dengan perlindungan air, tanah, udara, dan
pengelolaan limbah.

2.10.3 Upaya Pengelolaan Lingkungan Sosial


Upaya pengelolaan lingkungan sosial meliputi pembangunan
kualitas hidup penduduk dan pembangunan kualitas lingkungan.

2.10.4 Upaya Pengembangan Modal Sosial


Upaya pengembangan modal sosial meliputi kearifan lingkungan,
etika lingkungan, dan pembangunan jiwa sosial yang tinggi.

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 12


2.11 Masalah-Masalah Kesehtan Lingkungan Di Indonesia

Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang


untuk mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di
Indonesia permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :

2.11.1 Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-


hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.

Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai


berikut :

1. Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna


2. Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan
0,3 mg/l.
3. Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks
0.00000000002 per 100 ml air).

2.11.2 Pembuangan Kotoran/Tinja

Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban


dengan syarat sebagai berikut :

1. Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi


2. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin
memasuki mata air atau sumur
3. Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
4. Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
5. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang
benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 13


6. Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap
dipandang
7. Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan
tidak mahal.

2.11.3 Kesehatan Pemukiman

Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila


memenuhi kriteria sebagai berikut.

1. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan,


penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari
kebisingan yang mengganggu
2. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup,
komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni
rumah
3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit
antarpenghuni rumah dengan penyediaan air bersih,
pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor
penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan,
cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan
minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan
penghawaan yang cukup
4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik
yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara
lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak
mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung
membuat penghuninya jatuh tergelincir.

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 14


2.11.4 Pembuangan Sampah

Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus


memperhatikan faktor-faktor /unsur, berikut.

1. Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi


produksi sampah adalah jumlah penduduk dan kepadatanya,
tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak
geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi
2. Penyimpanan sampah
3. Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
4. Pengangkutan
5. Pembuangan

Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita


dapat mengetahui hubungan dan urgensinya masing-masing unsur
tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-masalah ini secara
efisien.

2.11.5 Serangga dan Binatang Pengganggu

Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit


penyakit yang kemudian disebut sebagai vektor misalnya : pinjal
tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk
penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah
Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki
Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan dari penyakit
tersebut diantaranya dengan merancang rumah/tempat pengelolaan
makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang dicelupkan
dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp,
Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat
penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa
pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah
penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 15


Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit
misalnya anjing dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila.
Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara perpindahan bibit penyakit
ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat
menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang
telah terinfeksi bakteri penyebab.

2.11.6 Makanan dan Minuman

Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah


restoran, rumah makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh
pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai
makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan
jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).

Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat


pengelolaan makanan meliputi :

1. Persyaratan lokasi dan bangunan


2. Persyaratan fasilitas sanitasi
3. Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
4. Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
5. Persyaratan pengolahan makanan
6. Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
7. Persyaratan peralatan yang digunakan
8. Pencemaran Lingkungan

—-Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air,


pencemaran tanah, pencemaran udara. Pencemaran udara dapat
dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan out door air pollution.
Indoor air pollution merupakan problem perumahan/pemukiman
serta gedung umum, bis kereta api, dll. Masalah ini lebih berpotensi
menjadi masalah kesehatan yang sesungguhnya, mengingat manusia
cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di jalanan.

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 16


Diduga akibat pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga
lainnya merupakan salah satu faktor resiko timbulnya infeksi saluran
pernafasan bagi anak balita. Mengenai masalah out door pollution
atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai analisis data
menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan.

Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan resiko


dampak pencemaran pada beberapa kelompok resiko tinggi
penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut
adalah 12,5 kali lebih besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang
akumulatif, tentu akan lebih buruk di masa mendatang. Pembakaran
hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar diambil kayunya
ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran
pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual
penerbangan, terganggunya ekologi hutan.

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 17


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan


masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia
dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis.

Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai

2.. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya

4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan


merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat,
pelayanan kesehatan dan faktor keturunan

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 18


DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/14974253/Makalah-Kesehatan

http://www.docstoc.com/docs/34033756/prospek-kesehatan-lingkungan

World Health Organization (WHO). Environmental Health. Disitasi dari :


http://www.WHO.int. Last Update : Januari 2008

Setiyabudi R. Dasar Kesehatan Lingkungan. Disitasi dari :


http://www.ajago.blogspot.htm. Last Update : Desember 2007

Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992


tentang Kesehatan.

Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang
Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

Soeparman dan Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair : Suatu


Pengantar. Jakarta : EGC.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah
Makan dan Restoran

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN | KESEHATAN LINGKUNGAN 19

Anda mungkin juga menyukai