1. Latar Belakang Salah satu amanat dalam Undang-undang nomor 38 tahun 2004 tentang
Jalan, pasal 30 ayat (1).b “Penyelenggara Jalan wajib memprioritaskan
pemeliharaan, perawatan, dan pemeliharaan secara berkala untuk
mempertahankan tingkat pelayanan jalan sesuai dengan standard
pelayanan minimal yang ditetapkan”. Sehubungan dengan hal tersebut,
Direktorat Jenderal Bina Marga terus mengembangkan dan
menyempurnakan Sistem Pemeliharaan/Preservasi Jalan Nasional untuk
merealisasikan amanat tersebut.
Dari berbagai pengalaman Sistem Preservasi Jalan yang selama ini
diterapkan Direktorat Jenderal Bina Marga, maka sejak tahun 2015,
Direktorat Jenderal Bina Marga telah menerapkan Sistem Preservasi
Jalan dan Jembatan Secara Long Segment, yaitu penanganan
preservasi jalan dalam batasan satu panjang segmen yang menerus (dapat
lebih dari satu ruas), yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan
kondisi jalan yang seragam, yaitu mantap dan memenuhi indikator kinerja
yang dipersyaratkan meliputi seluruh bagian-bagian jalan (perkerasan,
bahu, drainase, bangunan pelengkap, dan perlengkapan jalan).
Sejak Tanggal Mulai Kerja hingga Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO),
Penyedia Pekerjaan Konstruksi bertanggung jawab atas semua pemenuhan
Tingkat Layanan Jalan/Jembatan dan berkewajiban memelihara
jalan/jembatan dan memperbaiki kerusakan jalan/jembatan pada seluruh
ruas jalan yang termasuk dalam kontrak. Preservasi Jalan Skema Long
Segment ini dapat meliputi lingkup pekerjaan:
a. Pelebaran Jalan Menuju Standard;
b. Rekonstruksi Jalan;
c. Rehabilitasi Jalan;
d. Pemeliharaan Preventif Jalan;
e. Pemeliharaan Rutin Jalan;
f. Rehabilitasi Jembatan;
g. Pemeliharaan Berkala Jembatan, dan;
h. Pemeliharaan Rutin Jembatan.
Penyedia Pekerjaan Konstruksi akan dibayar berdasarkan “Volume Based”
dengan harga satuan pekerjaan untuk berbagai mata pembayaran
sebagaimana harga penawaran dalam kontrak. Untuk itu keberhasilan
Preservasi Jalan Secara Long Segment ini sangat ditentukan oleh
perencanaan yang matang, detail, dan akurat sesuai kebutuhan
lapangan berdasarkan data yang valid dan dapat dipertanggung
jawabkan.
2. Maksud dan Mendukung tercapainya pelaksanaan tugas Direktorat Jenderal Bina Marga
Tujuan untuk mewujudkan kondisi Jalan Nasional yang seragam, mantap setiap
saat memenuhi indikator kinerja sesuai ketentuan.
Tersedianya dokumen perencanaan teknis pekerjaan Preservasi Jalan
Skema Long Segment yang matang, detail, akurat, serta dapat
dipertanggung-jawabkan, yang berwawasan lingkungan dan
4. Lokasi Lokasi kegiatan berada di Pulau Ambon, Pulau Seram, Pulau Buru, Kep. Kei
dan Aru, Pulau Yamdena, Pulau Larat, Pulau Selaru, Pulau Babar, Pulau
Marsela, Pulau Moa, Pulau Leti, Pulau Kisar, Pulau Wetar, dan Pulau Lirang
(sesuai peta lokasi pekerjaan).
6. Sumber Pendanaan Untuk Pelaksanaan kegiatan ini dibiaya dengan dana APBN Tahun 2019
dengan total biaya Rp. 3.403.590.000,- (Tiga Milyar Empat Ratus
Tiga Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah) termasuk PPN,
melalui DIPA APBN Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Provinsi Maluku Tahun Anggaran 2020.
7. Nama Dan Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan, Satuan Kerja Perencanaan dan
Organisasi Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Maluku, BPJN XVI, Direktorat Jenderal
Pejabat Pembuat Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Komitmen
8. Data Dasar Untuk penyusunan Dokumen Perencanaan Preservasi Jalan dan Jembatan
Secara Long Segment diperlukan data-data sebagai berikut:
a. Data IRMS, BMS, RAMS, dan ULFJ.
b. Data kondisi dan Sisa Kemampuan Struktur Jalan Eksisting (LWD).
c. Data historis penanganan jalan.
d. Harga Satuan Dasar dan Harga Satuan Pekerjaan sesuai pasar dan
11. Tugas dan Lingkup kegiatan pekerjaan Perencanaan Preservasi Jalan Secara Long
Tahapan Segment ini dilaksanakan sesuai bagan alir dibawah ini :
Kegiatan
2) Jembatan
Berdasarkan kondisi kerusakan jembatan yang ada, penyedia
harus menyiapkan desain penanganan kerusakan jembatan
baik untuk lingkup Rehabilitasi/Pemeliharaan
Berkala/Pemeliharaan Rutin Jembatan, dalam bentuk jenis
penanganan, gambar, dan volume pekerjaan.
Dalam hal kondisi jembatan menuntut penanganan
Penggantian Jembatan, Penyedia cukup merekomendasikan
saja, dan menyiapkan bentuk penanganan daruratnya.
l. Pelaporan
Pelaporan dilaksanakan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1) Laporan Pendahuluan dan Program Mutu, berisi uraian
pemenuhan seluruh Dokumen Kontrak Perencanaan dan
pemahaman Penyedia Jasa terhadap KAK, metodologi
perencanaan dan rencana kerja, serta hasil pengumpulan data
kondisi jalan (IRI, SDI, dan LWD), dan kondisi jembatan, yang
dilengkapi dengan foto dokumentasi dan video.
2) Laporan Antara, berisi penyiapan stripmap kondisi jalan dan
inventarisasi kondisi jembatan, dan draft penanganan
keseluruhan Preservasi Jalan Secara Long Segment, dan
penetapan bentuk-bentuk penanganan kerusakan jembatan.
Selanjutnya hasil verifikasi program penanganan berdasarkan
RAMS, serta hasil validasi program penanganan PJLS dengan
hasil Program Final Penanganan Jalan / Jembatan PJLS.
3) Laporan Draf Akhir, berisi dokumen perencanaan lengkap
meliputi perhitungan rinci seluruh konstruksi jalan dan
penanganan kerusakan jembatan, gambar-gambar teknis,
perhitungan Engineer‟s Estimate, kebutuhan peralatan utama
minimal, kebutuhan waktu pelaksanaan masing-masing lingkup
pekerjaan, identifikasi bahaya K3 dan penilaian resiko K3, serta
pengendaliannya.
4) Laporan Akhir, berisi kompilasi seluruh hasil kegiatan Penyedia
Jasa selama masa kontrak dan beberapa rekomendasi terhadap
permasalahan yang ditemukan dalam kegiatan perencanaan jalan
dan jembatan yang telah dilakukan.
5) Laporan Ringkasan memuat ringkasan pelaksanaan kegiatan.
12. Pendekatan dan a. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Penyedia jasa harus
Metodologi melakukan konsultasi/asistensi terlebih dahulu dengan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), untuk mendapatkan konfimasi kepastian
mengenai ruas Jalan dan jembatan yang akan ditangani.
c. Ahli Jalan
Ahli Jalan Raya adalah seorang Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S-1) atau
lebih tinggi, lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi
Swasta yang telah diakreditasi, pengalaman kerja dibidang
Perencanaan Teknis Jalan dan Bangunan Struktur Sipil berpengalaman
selama 3 (tiga) tahun setelah lulus. Mempunyai sertifikat keahlian
Ahli Teknik Jalan yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi terkait
dengan dilegalisasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
(LPJK), dengan kualifikasi Madya.
Ahli Jalan Raya akan berkedudukan di tempat yang berdekatan dengan
tempat-tempat pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya dan/atau di
tempat lain yang ditentukan oleh Kepala Satuan Kerja.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Jalan Raya akan mencakup, tetapi
tidak terbatas hal-hal sebagai berikut:
1) Merencanakan dan menganalisa alinemen jalan.
2) Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
3) Bertanggung jawab atas kebenaran hasil perhitungan alinemen.
Tim Tenaga ahli dibantu oleh Asisten Tenaga Ahli Jembatan dan Asisten
Ahli Jalan Raya yang merupakan Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S-1), lulusan
Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah
diakreditasi.
Asisten Tenaga Ahli tersebut berpengalaman melaksanakan pekerjaan
sejenis tidak kurang dari 1 (satu) tahun.
14. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Perencanaan Preservasi Jalan Secara
Penyelesaian Long Segmen ini diperkirakan 6 (enam) bulan/180 (seratus delapan
Kegiatan puluh) hari kalender.
16. Peralatan Dan Peralatan dan material yang harus disediakan oleh penyedia jasa untuk
Material Dari pekerjaan ini meliputi :
Penyedia Jasa - Komputer + Printer (sewa).
Konsultansi - Kendaraan roda empat (sewa).
- Peralatan Survey.
b. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan berisikan pemahaman terhadap KAK,
Metodologi dan rencana kerja, menyampaikan kriteria desain
secara detail, pengenalan lokasi awal, organisasi pelaksanaan
kegiatan dan jadwal pelaksnaan termasuk persiapan survey.
Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya tidak lebih
dari 30 (tiga puluh) hari.
d. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan berisikan kegiatan yang dilakukan pada bulan
tersebut yang dilaporkan bulan berikutnya dan merupakan
pengendali kegiatan fisik diman progress fisik dapat dimonitor
sesuai dengan rencana kegiatan yang tertuang dalam kurva „S”
e. Laporan Antara,
Laporan Antara berisikan hasil pengukuran data sekunder maupun
data primer, hasil kajian terhadap data survey, konsep
perencanaan, progress kegiatan dan rencana selanjutnya.
g. Laporan Akhir
Laporan Akhir berisi :
Penyempurnaan laporan dan progress perencnaan.
Detailed Engineering Design
Estimasi Biaya
Dokumen Tender, sesuai dengan dokumen tender standar
yang di syaratkan oleh pengguna jasa.
c. Laporan Topografi
Laporan topografi mencakup sekurang-kurangnya pembahasan
mengenai hal-hal berikut:
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi
proyek terhadap kota besar terdekat.
- Kegiatan perintisan untuk pengukuran.
- Kegiatan pengukuran titik kontrol horizontal.
- Kegiatan pengukuran titik kontrol vertical.
- Kegiatan pengukuran situasi.
- Kegiatan pengukuran penampang melintang.
- Kegiatan pengukuran khusus (bila ada).
- Perhitungan dan penggambaran.
- Peralatan ukur yang digunakan berikut nilai koreksinya.
- Dokumentasi foto (ukuran 3R) mengenai kegiatan
pengukuran topografi termasuk kegiatan pencetakan dan
pemasangan BM, pengamatan matahari, dan semua obyek
yang dianggap penting untuk keperluan perencanaan jalan.
- Deskripsi BM (sebagai lampiran).
- Data ukur hasil ploting dan negative film harus diserahkan.
e. Laporan Lalu-lintas
Laporan ini berisikan :
- Data LHR untuk perhitungan kapasitas jalan dan perhitungan
perkerasan jalan
- Data spektrum beban perhitungan perkersan jalan
- Foto dokumentasi
- Data lapangan
g. Laporan Lingkungan
Laporan ini berisikan : Laporan hasil pekerjaan analisa dampak
lingkungan harus mencakup identifikasi, upaya
pengelolaan/pemantauan dampak lingkungan yang berkaitan
dengan:
- Rencana trase jalan termasuk fasilitas pelengkapnya seperti
persimpangan, galian/timbunan, jembatan, dan gorong-
gorong.
- Pengadaan lahan dan ganti rugi.
- Keselamatan pemakai jalan
- Aspek hidrologi, antara lain banjir, erosi, sedimentasi dan
pencemaran air sungai, saluran irigasi dan saluran drainase.
- Aspek geologi, seperti jenis tanah/batuan, dan stabilitas
lereng.
- Pelaksanaan pekerjaan pada tahap konstruksi, seperti
pengaturan jam kerja, pengoperasian alat-alat berat dan
gangguan lalu lintas.
- Pelaksanaan pekerjaan pada tahap konstruksi, seperti
pengaturan jam kerja, pengoperasian alat-alat berat dan
gangguan lalu lintas.
- Kawasan konservasi, hutan lindung, cagar alam/budaya, dan
l. Dokumen Lelang
Laporan ini berisikan dokumen pelelangan pekerjaan fisik sesuai
dengan dokumen pelelangan standar.
18. Tanggung Jawab Penyedia Jasa bertanggung Jawab terhadap hasil desain
Perencana sekurang-kurangnya sampai produk desain tersebut selesai
dilaksanakan pembangunannya, sepanjang lingkup dan/atau
kondisi lingkungan masih sesuai dengan kriteria desain awal.
Apabila tidak bersedia dikenakan sanksi masuk dalam daftar
hitam atau sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku
20. Alih Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus
Pengetahuan mengadakan diskusi terkait dengan substansi pelaksanaan kegiatan
dalam rangka alih pengetahuan kepada staf terkait.