Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TELAAH JURNAL

NAMA : DWI RESTARINA


NIM : 41171095000020

RINGKASAN JURNAL
Citation/ kutipan:
FatinLailatul B. (2017). Identifikasi Tindakan Aff Sheath Radialis Dan Aff Sheath
Femoralis Masa Inflamasi Pada Post Cateterisasi Jantung Di Ruang ICCU Rsud Dr.Mohamad
Soewandhie Surabaya . Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 2 (1) Diakses melalui
http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/923/pdf 04 Maret 2019
pukul 19 .00 WIB
Background/ latar belakang:
Prosedur kateterisasi jantung sering terjadi komplikasi salah satunya hematoma dan

perdarahan sehingga dapat mempengaruhi masa inflamasi pada proses penyembuhan

luka. Hematom dan perdarahan pada luka merupakan komplikasi yang dapat terjadi

setelah pencabutan pancer (aff sheath) pada pasien yang dilakukan koroner angiografi

baik melalui arteri femoralis, brachialis maupun radialis. Berbagai faktor berpengaruh

terhadap kejadian hematom pada luka yaitu metode pencabutan pancer yang mencakup

lama maupun konsistensi dari penekanan area pungsi sedangkan kejadian perdarahan

setelah aff sheath disebabkan metode penekanan salah dan kurang lama. Luka pancer

yang mengalami kerusakan yang luas dan kerusakan yang besar menyebabkan

pendarahan yang terus menerus. Begitu juga, jika ada tekanan yang besar dalam

pembuluh darah, seperti arteri utama, darah akan terus menerus bocor dan hematoma

akan membesar. Darah yang keluar dari aliran darah adalah sangat mengiritasi dan

mungkin menyebabkan gejala peradangan termasuk nyeri, pembengkakan dan

kemerahan (Ziakas, 2009).

Study design:
Cross Sectional-observational design
Time and setting:
Penelitian dilakukan di ruang ICCU RSUD dr.Moh Soewandhie Surabaya tahun 2014
Research questions/ pertanyaan penelitian:
Apakah ada perbedaan peningkatan masa inflamasi (masa penyembuhan) luka pada
pasien post kateterisasi jantung dengan menggunakan aff sheath radial dan femoral?
Sample/ sampel:
30 responden. 15 responden diberi aff sheath radial dan 15 responden diberi aff sheath
femoral.
Data analysis/ analisis data:
Uji statistik Mann Whitney U Test Asymp. Sig (2-tailed)
Result/ hasil:
Masa inflamasi pada pasien post cateterisasi jantung setelah diberi aff sheath femoral

didapatkan 10 responden (67%) dengan hasil inflamasi dan 5 responden (33%) dengan

hasil inflamasi. Penggunaan tehnik aff sheat radialis sangat efektif dibandingkan aff

sheat femoralis dalam masa inflamasi karena berguna untuk menciptakan lingkungan

yang optimum pada fase inflamasi. Aff sheat radialis lebih praktis menggunakan alat

TR-Band, tehnik lebih mudah dan tanpa penekanan yang lama. Aff sheat femoralis

menggunakan alat gulungan kassa dan menggunakan penekanan yang kuat selama

15 menit.

Discussion (Fenomena Ruangan):


Di Ruang ICCU Fatmawati (Ny.S 69 Tahun), dilakukan aff sheath femoralis dan
dilakukan penekanan selama 15 menit kemudian terjadi perdarahan sehingga harus
dilakukan pembebatan kembali menggunakan bantalan pasir. Sebelum dilakukan aff
sheath, dilakukan pembebatan selama 6 jam. Menurut tinjauan teori di dalam jurnal
bahwasanya pembebatan dilakukan selama 8 jam. Dari hal tersebut didapatkan
kesimpulan bahwasanya metode pencabutan sheath yang mencakup lama maupun
konsistensi dari penekanan area pungsi berpengaruh terhadap kejadian perdarahan
setelah aff sheath.
1. Telaah jurnal
a. Pendahuluan
 Masalah penelitian disampaikan, peneliti juga mengutarakan secara jelas scope
dari permasalahan penelitian. Masalah dalam penelitian ini adalah masih
sedikitnya instalasi gawat darurat yang memiliki peraturan tertulis terkait
kehadiran keluarga dalam tindakan penanganan trauma atau resusitasi pada anak
di unit gawat darurat. Selain itu, tenaga kesehatan juga memiliki pandangan
menentang terhadap kehadiran keluarga dalam proses tersebut adalah ketakutan
bahwa keluarga mungkin kehilangan kontrol emosi dan mengganggu perawatan
pasien.
 Penelitian ini memiliki signifikansi pada profesi perawat. Kontribusi yang
diberikan adalah pengembangan protokol standar yang akan memastikan semua
keluarga diberitahukan bahwa adanya pilihan keluarga dapat menghadiri selama
tindakan dan melindungi keselamatan pasien, keluarga, dan staf.
 Tujuan penelitian adalah untuk menggambarkan pengembangan, implementasi,
dan evaluasi program kehadiran keluarga menggunakan langkah-langkah dari
model EBP (evidence-based practice).
b. Tinjauan pustaka
 Dalam jurnal ini tidak dicantumkan tinjauan pustaka
 Dalam jurnal ini terdapat review yang memaparkan penelitian yang terkait
sebelumnya, yaitu : (1) penelitian yang meneliti tentang kehadiran orang tua
dalam saat tindakan di ruang gawat darurat, hasil penelitian menyatakan
kehadiran keluarga menunjukkan hasil positif dari kehadiran keluarga pada
anggota keluarga yang sakit (Bauchner H, 1991); (2) Survey dokumentasi
menunjukan kehadiran keluarga memfasilitasi pendidikan kesehatan terkait
kondisi pasien, mengingatkan staf tentang harga diri pasien, kebutuhan privasi
dan menejemen nyeri, dan meningkatkan profesionalisme dalam berkomunikasi
dengan keluarga (Meyers TA, 2000).
 Review yang dijabarkan dalam penelitian ini terkait dengan topic penelitian.
c. Kerangka teori dan hipotesa
 Dalam penelitian ini dijelaskan peneliti menggunakan models of evidence-based
practice (EBP) untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien.
 Tidak dicantumkan kerangka teori pada jurnal ini
 Hipotesa tidak dicantumkan
d. Metode penelitian
 Penelitian ini menggunakan Descriptive-observational design untuk
mengevaluasi kehadiran keluarga
 Berdasarkan tujuan penelitian metode yang digunakan sudah sesuai. Dimana
penelitian ini ingin melihat penerapan intervensi keperawatan terkait kehadiran
keluarga selama aktivasi tim trauma dan resusitasi medis di instalasi gawat
darurat pediatrik.
 Penggunaan Descriptive-observational design, peneliti dapat mengamati lebih
dekat kebiasaan dan sikap responden. Desain ini memungkinkan peneliti
mengobservasi responden dalam lingkungan yang telah diatur, sehingga
memberikan lebih banyak kontrol terhadap responden.
 Memungkinkan peneliti mendapat lebih banyak informasi
 Tidak ada manipulasi dari variable penelitian.
e. Sampel
 100 keluarga pertama dari semua pasien anak yang membutuhkan penanganan
trauma atau resusitasi medis yang memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam
proyek.
 Criteria eksklusi pasien: (1) Orangtua dikeluarkan jika fasilitator memutuskan
bahwa mereka secara emosional tidak stabil, agresif, atau menunjukkan perilaku
yang konsisten dengan perubahan status mental. (2) Orang tua juga dikeluarkan
jika dokter penanggung jawab tidak setuju dengan keberadaan keluarga atau jika
keluarga menolak.
f. Instrument dan prosedur pengumpulan data
 Penggabungan langkah-langkah yang diuraikan dalam pedoman ENA
(Emergency Nurse Association) dengan langkah-langkah dari evidence cycle,
yang meliputi 5 A (meminta (ask), memperoleh (acquire), menilai (appraise),
menerapkan (apply), dan menganalisis (analyze)), dan menambahkan A keenam:
beradaptasi / mengadopsi (adapt/adopt) untuk mengembangkan program
kehadiran keluarga.
 Peneliti tidak melampirkan terkait pedoman ENA dalam jurnal ini dan belum
menjelaskan alasan penggunaan panduan ENA.
 Proses pengumpulan data menggunakan fasilitator untuk keluarga, dimana tugas
fasilitator adalah (1) mengkaji sikap dan respon keluarga untuk menentukan
apakah keluarga sesuai dengan kandidat penelitian ini; (2) mengobservasi
keluarga saat tindakan berlangsung. Dalam penelitian ini, fasilitator bertugas
sebagai pengumpul data.
 Fasilitator dalam penelitian ini merupakan pekerja social (social worker) yang
telah mendapatkan pelatihan untuk penelitian ini.
 Dalam penelitian ini dijelaskan tahapan peneliti dalam mengupulkan data,
meliputi (1) pengembangan prosedur dan kebijakan untuk kehadiran keluarga
dalam prosedur invasive dan resusitasi; (2) melakukan edukasi pada staf perawat
IGD, dokterdan staf lain yang terlibat, fasilitator juga di berikan edukasi dan
pelatihan (3) menentukan keluarga yang sesuai dengan criteria inklusi penelitian;
(4) fasilitator melakukan pengkajian sikap dan respon keluarga, untuk
menentukan responden yang tepat; (5) keluarga diberikan inform consent terkait
kehadiran keluarga dalam tindakan; (6) tim akan diberitahukan terkait kehadiran
keluarga dan fasilitator akan member dukungan dan melakukan evaluasi emosi
keluarga.
 Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data demografi, jumlah
anggota keluarga yang hadir dan hubungan anggota keluarga dengan pasien.
g. Analisa data
 Penelitian menggunakan Descriptive-observational design, tidak melakukan
manipulasi pada variable penelitian. Hal ini menyebabkan sulit untuk melakukan
analisa hasil dengan metode statistic. Selain itu, hasil studi observasional tidak
berulang, dan sehingga tidak ada replikasi percobaan. Metode ini valid untuk
meneliti subyek tertentu dan sebagai pelopor penelitian. Dalam hal validitas
statistik, selama keterbatasan dipahami oleh peneliti, jenis studi adalah alat ilmiah
yang sangat berharga.
 Proses evaluasi data dalam penelitian ini termasuk dalam pertanyaan dalam tabel
1 tentang kelayakan menerapkan langkah-langkah dalam kebijakan dan prosedur
kehadiran keluarga. Tabel 2 tentang evaluasi data hasil terhadap keselamatan
dalam intervensi kehadiran keluarga.
 TABEL 1
Pertanyaan evaluasi proses pengumpulan data kehadiran keluarga di Instalasi
gawat darurat.
1. Apakah anggota keluarga dinilai dan dianggap responden yang tepat untuk
kehadiran keluarga?
2. Apakah kehadiran keluarga didiskusikan dengan tim dan disetujui oleh dokter
utama yang bertanggung jawab atas resusitasi itu?
3. Apakah keluarga ditawarkan pilihan kehadiran keluarga? Jika tidak,
mengapa?
4. Apakah keluarga menerima pilihan untuk hadir?
5. Apakah keluarga disiapkan untuk pengalaman kehadiran keluarga sebelum
masuk ke ruang resusitasi?
6. Apakah fasilitator bersama dengan keluarga selama tindakan?

 TABEL 2
Pertanyaan terkait evaluasi data hasil terhadap keselamatan dalam intervensi
kehadiran keluarga.
1. Apakah anggota keluarga keluarkan dari ruang resusitasi sebelum selesainya
tindakan karena tingkah laku yang mengganggu?
2. Apakah anggota keluarga meninggalkan ruang resusitasi sebelum selesainya
tindakan untuk alasan lain? Jika demikian, mengapa?
3. Apakah perawatan pasien terganggu ketika anggota keluarga hadir?
h. Hasil
 Penelitian ini tidak menggunakan metode statistic untuk mendapatkan hasil
penelitian.
 Penelitian ini tidak menggunakan table atau bagan dalam memaparkan hasil
penelitian.
 Peneliti menggunakan presentase dalam memaparkan hasil penelitian.
 Peneliti mentertakan hasil observasi respon dan emosi kelurga yang hadir saat
dilakukan tindakan.
i. Etika penelitian
 Peneliti telah memberikan inform consent sebelumnya pada perserta penelitian.
 Untuk pertimbangan etis, protokol penelitian telah disetujui oleh rumah sakit
terkait.
 Keuntungan penelitian melebihi kerugian penelitian.
 Peserta penelitian memahami tujuan dari penelitian ini

2. Kemungkinan aplikasi
a. Penelitian ini dapat menimbulkan bahaya bagi pasien anak bila mana keluarga yang
hadir dalam tindakan atau resusitasi mengganggu jalannya proses perawatan yang
dilakukan tim. Namun, hal ini di cegah dengan adanya fasilitator yang memberikan
dukungan dan penjelasan selama proses berlangsung, keluarga sebelumnya telah
dipersiapkan dengan lingkungan Instalasi gawat darurat.
b. Keuntungan penelitian ini adalah hasil peelitian merupakan murni hasil observasi
sehingga tidak ada pengrusakan karakter dan sikap responden dalam penelitian.
c. Hasil penelitian memungkinkan diterapkan dalam keperawatan gawat darurat. Hasil
penelitian ini menunjukan tidak adanya gangguan selama proses perawatan oleh tim
yang membahayakan keselamatan pasien. Hal ini karena terdapatnya penyaringan
sebelum proses yang dilakukan fasilitator, dan fasilitator mendampingi dan
memberikan dukungan keluarga selama proses.
Berdasarkan pengalaman pribadi saya, hasil penelitian ini dapat digunakan di IGD, anggota
keluarga menyaksikan ketika pasien anak dilakukan tindakan invasive atau dilakukan resusitasi.
Keluarga tidak menujukan

Anda mungkin juga menyukai