PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Individual Rights Approach: Setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki
hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang
lain.
Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.
Dalam etika wirausaha ini juga erat kaitannya dengan Regulasi bisnis.Regulasi
bisnis merupakan suatu aturan dalam bisnis yang disepakati dan bersifat mengikat
yang harus diperhatikan oleh para pengusaha dalam menjalankan usahanya. Regulasi
dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, misalnya: pembatasan hukum diumumkan
oleh otoritas pemerintah, regulasi pengaturan diri oleh suatu industri seperti melalui
asosiasi perdagangan.
4
tentang TRIPs dan WTO yang telah diundangkan dalam UU Nomor 7 Tahun 1994
Tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization
(Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) sesuai dengan
kesepakatan internasional bahwa pada tanggal 1 Januari 2000 Indonesia sudah harus
menerapkan semua perjanjian-perjanjian yang ada dalam kerangka TRIPs (Trade
Related Aspects of Intellectual Property Right, Inculding Trade in Counterfeit
Good), penerapan semua ketentuan-ketentuan yang ada dalam TRIPs tersebut adalah
merupakan konsekuensi Negara Indonesia sebagai anggota dari WTO (Word Trade
Organization).
5
Ada dua jenis perlindungan yang diberikan kepada konsumen, yaitu :
a) Perlindungan Priventif
Perlindungan yang diberikan kepada konsumen pada saat konsumen tersebut akan
membeli atau menggunakan atau memanfaatkan suatu barang dan atau jasa tertentu,
mulai melakukan proses pemilihan serangkaian atau sejumlah barang dan atau jasa
tersebut dan selanjutnya memutuskan untuk membeli atau menggunakan atau
memanfaatkan barang dan jasa dengan spesifikasi tertentu dan merek tertentu
tersebut.
b) Perlindungan Kuratif
Perlindungan yang diberikan kepada konsumen sebagai akibat dari penggunaan atau
pemanfaatan barang atau jasa tertentu oleh konsumen.Dalam hal ini perlu
diperhatikan bahwa konsumen belum tentu dan tidak perlu, serta tidak boleh
dipersamakan dengan pembeli barang dan atau jasa, meskipun pada umumnya
konsumen adalah mereka yang membeli suatu barang atau jasa. Dalam hal ini
seseorang dikatakan konsumen, cukup jika orang tersebut adalah pengguna atau
pemanfaat atau penikmat dari suatu barang atau jasa, tidak peduli ia mendapatkannya
melalui pembelian atau pemberian.
6
a. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai
salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
b. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang
sehat, sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi
pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil.
c. Mencegah praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan
oleh pelaku usaha.
d. Terciptanya efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
Kegiatan yang dilarang
7
bagi golongan yang disebut hokum pedagang (koopmansrecht) khususnya mengatur
perkara di bidang perdagangan (peradilan perdagangan ) dan hokum pedagang ini
bersifat unifikasi.
Pesatnya hubungan dagang maka pada abad ke-17 diadakan kodifikasi dalam
hokum dagang oleh mentri keuangan dari raja Louis XIV (1613-1715) yaitu Corbert
dengan peraturan (ORDONNANCE DU COMMERCE) 1673.Dan pada tahun 1681
disusun ORDONNANCE DE LA MARINE yang mengatur tenteng kedaulatan.
Pada tahun 1807 di Perancis di buat hokum dagang tersendiri dari hokum sipil
yang ada yaitu (CODE DE COMMERCE ) yang tersusun dari ordonnance du
commerce (1673) dan ordonnance du la marine(1838) . Pada saat itu Nederlands
menginginkan adanya hokum dagang tersendiri yaitu KUHD belanda , dan pada
tahun 1819 drencanakan dalam KUHD ini ada 3 kitab dan tidak mengenal peradilan
khusus . lalu pada tahun 1838 akhirnya di sahkan . KUHD Belanda berdasarkan azas
konkordansi KUHD belanda 1838 menjadi contoh bagi pemmbuatan KUHD di
Indonesia pada tahun 1848 . dan pada akhir abad ke-19 Prof. molengraaff merancang
UU kepailitan sebagai buku III di KUHD Nederlands menjadi UU yang berdiri
sendiri (1893 berlaku 1896).Dan sampai sekarang KUHD Indonesia memiliki 2 kitab
yaitu , tentang dagang umumnya dan tentang hak-hak dan kewajiban yang tertib dari
pelayaran.
8
a. Staf akan meniru perilaku pimpinannya
3. Kejujuran merupakan barang langka dan “mata uang” yang berlaku di mana-
mana
ketidakjujuran dalam berbisnis akan menyebabkan usaha tidak berjalan dengan
jangka panjang. karena, tentu akan mempengaruhi juga dalam pengambilan
keputusan.
4. Etika adalah standar perilaku dan nilai-nilai moral menyangkut tindakan yang
benar dan salah yang terjadi di dalam lingkungan kerja
apabila etika wirausaha dilanggaran akan mengakibatkan :
1. Masalah citra publik
2. Tuntutan hukum yang mahal
3. Tingginya tingkat pencurian oleh karyawan.
2.4 Sikap dan Perilaku Wirausaha yang Sesuai dengan Etika Wirausaha
Sikap dan tingkah laku menunjukan kepribadian karyawan suatu perusahaan, dan
diberikan kepada seluruh pelanggan tanpa pandang bulu.
Ada beberapa sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh
karyawan, yaitu:
Jujur dalam bertindak dan bersikap. Sikap jujur merupakan modal utama
seorang karyawan dalam melayani pelanggan. Kejujuran dalam berkata,
9
berbicara, bersikap, maupun bertindak. Kejujuran inilah yang akan
menumbuhkan kepercayaan pelanggan atas layanan yang diberikan.
Rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas. Seorang karyawan dituntuk untuk rajin
dan tepat waktu dalam bekerja terutama dalam melayani pelanggan dan tidak
boleh malas dalam bekerja.
Selalu murah senyum. Dalam menghadapi tamu/pelanggan, seorang karyawan
harus selalu murah senyum, jangan sekali-kali bersikap murung atau
cemberut. Dengan senyum kita mampu meruntuhkan hati pelanggan untuk
menyukai produk atau perusahaan kita.
Lemah-lembut dan ramah-tamah. Dalam bersikap dan berbicara pada saat
melayani pelanggan atau tamu hendaknya dengan suara lemah lembut dan
sikap yang tamah tamah. Ini dapat menarik minat tamu dan membuat
pelanggan betah berhubungan dengan perusahaan.
Sopan santu dan hormat. Dalam memberikan pelayanan keapda pelanggan
hendanya selalu bersikap sopan dan hormat. Dengan demikian pelanggan juga
akan menghormati pelayanan yang diberikan karyawan tersebut.
Selalu ceria dan padai bergaul. Sikap selalu ceria yang ditunjukan karyawan
dapat memecahkan kekakuan yang ada, sedangkan sikap pandai bergaul juga
akan menyebabkan pelanggan merasa cepat akrab dan merasa seperti teman
lama sehingga segala sesuatu berjalan lancer.
Fleksibel dan suka menolong pelanggan. Dalam menghadapi pelanggan,
karyawan harus dapat memberikan pengertian dan mau mengalah kepada
pelanggan. Segala sesuatu dapat diselesaikan dan selalu ada jala keluarnya
dengan cara yang fleksibel. Karyawan diharapkan suka menolong pelanggan
yang mengalami kesulitan sampai menemui jalan keluarnya.
Serius dan memiliki rasa tanggung jawab. Dalam melayani pelanggan
karyawan harus serius dan sungguh-sungguh, tabah dalam menghadapi
pelanggan yang sulit berkomunikasi atau yang suka ngeyel. Dan juga harus
mampu bertanggung jawab terhadap pekerjaannya samapi pelanggan merasa
puas terhadap pelayanan yang diberikan.
10
Rasa memiliki persahaan yang tinggi. Rasa kepemilikan ini akan memotivasi
karyawan untuk melayani pelanggan, disamping itu karyawan juga harus
memiliki jiwa pengabdian, loyal, dan setia terhadap perusahaan.
11
telah dijalankan. Sering kali terjadi hasil seleksi tidak diperhatikan akan tetapi
yang diterima adalah peserta atau calon yang berasal dari anggota keluarga
sendiri.
Disamping itu tidak jarang seorang manajer yang mencoba menaikkan
pangkat para karyawan dari generasi muda yang dianggapnya sangat potensial
dalam rangka membawa organisasi menjadi lebih dinamis, tetapi hal tersebut
mendapat protes keras dari karyawan dari generasi tua. Masalah lain lagi dan
yang paling rawan adalah masalah pengeluaran karyawan atau dropout.
Masalah DO atau PHK ini perlu mendapatkan perhatian ekstra dari para
manajer karena hal ini menyangkut masalah tidak saja etik akan tetapi juga
masalah kemanusian. Karyawan yang di PHK –kan tentu saja akan kehilangan
mata pencahariannya yang menjadi tumpuan hidup dia bersama keluarganya.
12
4) Hubungan dengan Investor
Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dan terutama yang
akan atau telah “go publik” harus menjaga pemberian informasi yang baik dan
jujur dari bisnisnya kepada para insvestor atau calon investornya.Informasi
yang tidak jujur akan menjerumuskan para investor untuk mengambil
keputusan investasi yang keliru. Dalam hal ini perlu mandapat perhatian yang
serius karena dewasa ini di Indonesia sedang mengalami lonjakan kegiatan
pasar modal. Banyak permintaan dari para pengusaha yang ingin menjadi
emiten yang akan menjual sahamnya kepada masyarakat.
Pada pihak lain masyarakat sendiri juga sangat berkeinginan untuk
menanamkan uangnya dalam bentuk pembelian saham ataupun surat-surat
berharga yang lain yang diemisi oleh perusahaan di pasar modal. Oleh karena
itu masyarakat calon pemodal yang ingin membeli saham haruslah diberi
informasi secara lengkap dan benar terhadap prospek perusahan yang gopublic
tersebut.Jangan sampai terjadi adanya manipulasi atau penipuan terhadap
informasi terhadap hal ini.
13
ekonomi, sosial, budaya,perintah maupun masyarakat Internasional. Bisnis
yang menerapkan tanggung jawab sosial itu merupakan bisnis yang
menjalankan etika bisnis, sedangkan bisnis yang tidak melaksanakan tanggung
jawab sosial itu merupakan penerapan yang tidak etis.
Penerapan etika bisnis ini murupakan penerapan dari konsep “ Stake
Holder” sebagai pengganti dari konsep lama yaitu konsep “Stock Holder”.
Pengusaha yang menerapkan konsep Stock Holder berusaha untuk
mementingkan kepentingan para pemengang saham (Stockholder) saja, di mana
para pemegang saham tentu saja akan mementingkan kepentinganya yaitu
penghasilan yang tinggi baginya yaitu yang berupa deviden atau pembagian
laba serta harga saham dipasar bursa.
Dengan memperoleh deviden yang tinggi maka penghasilan mereka
akan tinggi, sedangkan dengan naiknya nilai atau kurs saham akan merupakan
kenaikan kekayaan yang dimilikinya yaitu sahamnya tersebut dapat dijual
dengan harga yang lebih tinggi. Pemenuhan kepentingan ataupun tuntutan dari
para pemengan saham itu sering kali mengabaikan kepentingan – kepentingan
pihak-pihak yang lain yang juga terlibat dalam kegiatan bisnis. Pihak lain yang
terkait dalam kegiatan bisnis tidak hanya para pemegang saham saja akan tetapi
masih banyak lagi seperti:
(a) Pekerja/ karyawan
(b) Konsumen
(c) Kreditur
(d) Lembaga-lembaga keuangan
(e) Pemerintah
14
sebagai cara ampuh untuk melembagakan etika dalam struktur dan kegiatan
perusahaan. Bila Perusahaan memiliki etika sendiri,mempunyai beberapa kelebihan
dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memilikinya. Manfaat Etika Bisnis bagi
Perusahaan :
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Etika wirausaha merupakan sebuah turunan dari etika bisnis yang didalamnya
mengatur tentang perilaku (etika) seorang pengusaha/wirausahawan dalam
memulai, menjalankan, hingga mengembangkan bisnis/usahanya.Regulasi dan etika
bisnis merupakan seperangkat aturan, norma, nilai, dan kode etik yang harus
diperhatikan para pengusaha dalam menjalankan usaha/bisnisnya secara adil, sesuai
dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun
perusahaan di masyarakat.Prinsip Etika dalan wirausaha antara lain yaitu
membangun kepercayaan antara anggota masyarakat dengan perusahaan atau
pengusaha, menjaga etika adalah hal penting untuk melindungi reputasi perusahaan,
kejujuran merupakan barang langka dan “mata uang” yang berlaku di mana-mana,
etika adalah standar perilaku dan nilai-nilai moral menyangkut tindakan yang benar
dan salah yang terjadi di dalam lingkungan kerja.
3.2 Saran
16
dengan konsumen, perusahaan lain, pemerintah, maupun masyarakat, agar usaha yang
dijalankan tersebut dapat berjalan dengan baik dan mampu meningkatkan daya
saingnya dengan produk asing.Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan
perekonomian nasional.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://melisanti91.blogspot.com/2013/10/etika-dalam-bisnis.html
http://sekolahcirebon.blogspot.com/2014/09/pengertian-regulasi-bisnis.html
http://baddaysp.blogspot.com/2013/10/pengertian-etika-bisnis-indikator-etika.html
http://www.databaru.com/artikel/pengertian-regulasi-bisnis#sthash.0nOf0ElG.dpbs
https://www.academia.edu/12438608/Etika_Wirausaha
18