A. Pengertian
Keamanan, seringkali didefinisikan sebagai keadaan bebas dari cedera fisik
dan psikologis. (Potter dan Perry, 2006).
Nyaman adalah keadaan ketika individu mengalami sensasi yang
menyenangkan dalam berespon terhadap suatu rangsangan berbahaya. (Lynda
Juall Carpenito-Moyet edisi 10).
Kalcoba (1992, dalam Potter & Perry) mengungkapkan kenyamanan/rasa
nyaman adalah suatu keadaan dimana telah terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan
penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden
(keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri)
Kenyamanan adalah konsep sentral tentang kiat keperawatan. Donahue
(1989) meringkaskan melalui rasa nyaman dan tindakan untuk mengupayakan
kenyamanan perawat memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan,
dorongan, dan bantuan. Secara umum dalam aplikasinya pemenuhan kebutuhan
rasa nyaman adalah kebutuhan rasa nyaman bebas dari nyeri dan hipertermia atau
hipotermia. Hal ini dipengarihi perasaan tidak nyaman yang dirasakan oleh pasien
yang ditunjukan dengan timbulnya gejala dan tanda pada pasien.
Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal
yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan sangat
bersifat individual. Stimulus nyeri dapat berupa stimulus yang bersifat fisik dan
mental, sedangkan kerusakan dapat terjadi pada jaringan aktual atau pada fungsi
ego seorang individu (Mahon, 1994).
Menurut McCaffery (1980) : “ Nyeri adalah segala sesuatu yang dikatakan
yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi kapan saja seseorang
mengatakan bahwa ia merasa nyeri.”
Secara umum nyeri dibagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan nyeri kronis.
Nyeri akut adalah nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, yang
tidak melebihi 6 bulan. Nyeri kronis adalah nyeri yang timbul secara perlahan –
lahan, biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan.
Pohon Masalah
Kondisi pembedahan
Nyeri akut
D. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal dan dasar utama dari
proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data.
1. Identitas pasien mencakup (nama, No.RM, umur, Jenis kelamin, Pekerjaan,
Agama, status, tanggal MRS, tanggal pengkajian).
2. Keluhan utama dan riwayat keluhan utama (PQRST)
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien
pada saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama
seharusnya mengandung unsur PQRST (Paliatif/Provokatif, Quality, Regio,
Skala, dan Time)
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
b. Riwayat kesehatan sekarang
c. Riwayat kesehatan keluarga
6. Fisiologis
1. Respirasi
a Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Diaforesis
Kesadaran menurun
Dispnea Pusing
Kesadaran menurun
Dispnea Gelisah
PCO2 meningkat
PO2 menurun
SaO2 menurun
Dispnea Ortopnea
f Risiko Aspirasi
Faktor Risiko
Gangguan menelan
Disfagia
2. Sirkulasi
a Gangguan Sirkulasi Spontan
Frekuensi nadi <50 kali/menit atau Tidak ada produksi urin dalam 6
>150 kali/menit jam
Bruit femoral
Faktor Risiko
Hipoksia
Hipotermia
Hipokalemia/hiperkalemia
Hipoglikemia/hiperglikemia
Asidosis
Tamponade jantung
Tension pneumothorax
Trombosis jantung
Perubahan afterload
Perubahan kontraktilitas
Perubahan preload
f Risiko Perdarahan
Faktor Risiko
Aneurisma
Tindakan pembedahan
Trauma
Proses keganasan
Faktor Risiko
Trauam abdomen
Disfungsi ginjal (mis. ginjal polikistik, stenosis arteri ginjal, gagal ginjal)
Hiperglikemia
Ketidakstabilan hemodinamik
Faktor Risiko
Hipertensi
Hiperlipidemia
Hiperglikemia
Hipoksemia
Hipoksia
Pembedahan Jantung
Penyalahgunaan zat
Tamponade jantung
Efek agen farmakologis
Kurang terpapar informasi tentang faktor risiko yang dapat diubah (mis
merokok, gaya hidup kurang gerak, obesitas)
Faktor Risiko
Hiperglikemia
Hipertensi
Merokok
Prosedur Endovaskuler
Trauma
Kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat (mis merokok, gaya hidup
kurang gerak, obesitas, imobilitas)
Faktor Risiko
Embolisme vaskuler
Vaskulitis
Hipertensi
Disfungsi ginjal
Hiperglikemia
Keganasan
Pembedahan jantung
Bypass kardiopulmonal
Hipoksemia
Hipoksia
Asidosis metabolik
Trauma
Luka bakar
Sepsis
Lanjut usia
Merokok
Penyalahgunaan zat
Faktor Risiko
Aterosklerosis Aorta
Diseksi arteri
Fibrilasi atrium
Tumor otak
Stenosis karotis
Miksoma Atrium
Aneurisme Serebri
Dilatasi kardiomiopati
Embolisme
Cedera Kepala
Hiperkolesterolnemia
Hipertensi
Endokarditis infektif
Katup prostetik mekanis
Stenosis mitral
Neoplasma otak
Penyalahgunaan zat
Terapi tombolitik
IMT >25 kg/m2 (pada dewasa) atau Tebal lipatan kulit trisep >25 mm
berat badan dan panjang badan lebih
dari persentil 95 (pada anak < 2
tahun) atau IMT pada persentil ke
85-95 (pada anak 2-18 tahun)
b Defisit nutrisi
Kram/nyeri abdomen
Sariawan
c Diare
Regurgitasi
Distensi abdomen
Diare
Feses keras
e Hipervolemia
f Hipovolemia
Hematokrit meningkat
Mengatuk Palpitasi
Sulit bicara
Berkeringat
j Obesitas
IMT > 27 kg/m2 (pada dewasa) atau Tebal kulit trisep > 25 mm
lebih dari persentil ke 95 untuk usia
dan jenis kelamin (pada anak)
Faktor Risiko
Sering mengemil
4. Eliminasi
a Gangguan Eliminasi Urin
Nokturia
Mengompol
Enuresis
b. Inkontinensia Fekal
Residu volume urin setelah berkemih Residu urine 100 ml atau lebih
atau keluhan kebocoran sedikit urin
Nokturia
Dribbling
Sering buang air kecil
Hesitancy
Nokturia
Enuresis
Overdistensi abdomen
j. Konstipasi
k. Retensi Urin
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Faktor Risiko
Hiperrefleks destrussor
m Risiko Konstipasi
Faktor Risiko
Fisiologis
Ketidakcukupan diet
Psikologis
Konfusi
Depresi
Gangguan emosional
Situasional
Perubahan kebiasaan makan (mis. Jenis makanan, jadwal makan)
Ketidakadekuatan toileting
Penyalahgunaan laksatif
Perubahan lingkungan
Sendi kaku
Gerakan terbatas
Fisik lemah
c Intoleransi Aktivitas
Merasa lemah
Sianosis
d Keletihan
Tampak lesu
Faktor Risiko
Gangguan sirkulasi
Gangguan pernapasan
6. Neurosensori
a Disrefleksia Otonom
Parastesia
Sindrom Horner
Refleks pilomotorik
Penile erection
Semen emission
b Gangguan Memori
c Gangguan Menelan
Sulit mengunyah
Mengiler
Faring:
Menolak makan
Muntah
Esofagus:
Nyeri epigastrik
Hematemesis
Gelisah
Regugirtasi
Odinofagia
Bruksisme
d Konfusi Akut
e Konfusi Kronis
Interpretasi berubah
Faktor Risiko
Hiperglikemia
Obstruksi vaskuler
Fraktur
Imobilisasi
Pembedahan ortopedi
Trauma
Luka bakar
Dehidrasi
Demensia
Riwayat stroke
Gangguan mobilitas
Infeksi
Malnutrisi
Nyeri
Deprivasi sensori
Penyalahgunaan zat
Faktor Risiko
Gangguan neurologi
Gangguan urologi
Gangguan endokrin
Keganasan
Depresi
Kecemasan
Penganiayaan psikologis/seksual
Penyalahgunaan obat/zat
Konflik hubungan
Kurangnya privasi
Pola seksual pasangan menyimpang
Ketiadaan pasangan
Ketidakadekuatan edukasi
A. Psikologis
1. Nyeri dan Kenyamanan
a Gangguan Rasa Nyaman
Mengeluh kedinginan/kepanasan
Merasa gatal
Mengeluh mual
Mengeluh lelah
Iritabilitas
b Nausea
Sensasi panas/dingin
Saliva meningkat
Pucat
Pupil dilatasi
c Nyeri Akut
Diaforesis
d Nyeri Kronis
Fokus menyempit
2. Integritas Ego
a Ansietas
Anoreksia
Merasa khawatir dengan akibat dari Palpitasi
kondisi yang dihadapi
Merasa tidak berdaya
Diaforesis
Suara bergetar
Sering berkemih
b Berduka
c Distress Spiritual
Mengungkapkan perasaan
negatif tentang perubahan tubuh
Mengungkapkan kekhawatiran
pada penolakan/reaksi orang lain
Mondar-mandir
Bicara sendiri
i Keputusasaan
Afek datar
Kurang inisiatif
m Ketidakberdayaan
pengasingan
Tidak berkomitmen
Menunjukkan gejala
psikosomatis
Mengabaikan perawatan/
pengobatan anggota keluarga
Perilaku individualistic
o Koping Defensif
Kekhawatiran kronis
Faktor Risiko
Perubahan hidup
Perubahan lingkungan
Bencana alam
Sakit kronis
Sakit fisik
Penyalahgunaan zat
Kecemasan
Konflik spiritual
Depresi
Ketidakmampuan memaafkan
Kehilangan
Hubungan buruk
Konflik rasial
Stress
Faktor Risiko
Gangguan psikiatrik
Kegagalan berulang
Ketidaksesuaian budaya
Ketidaksesuaian spiritual
Pengalaman traumatik
Faktor Risiko
Gangguan fungsi
Penyakit fisik
Kegagalan
Riwayat kehilangan
Riwayat pengabaian
Riwayat penolakan
Transisi perkemabangan
x Risiko Ketidakberdayaan
Faktor Risiko
Menginalisasi social
Kondisi terstigma
Penyakit terstigma
Kecemasan
Sulit berkonsentrasi
Waspada berlebihan
z Waham
Merasa khawatir
Curiga berlebihan
Menarik diri
Lesu
Mudah marah
Regresi
Faktor Risiko
Ketidakadekuatan nutrisi
Gangguan endokrin
Prematuritas
Kelainan genetik/kongenital
Penyakit kronis
Infeksi
Gangguan pendengaran
Gangguan penglihatan
Penyalahgunaan zat
Ketidakmampuan belajar
Anak adopsi
Kejadian bencana
Ekonomi lemah
Faktor Risiko
Ketidakadekuatan nutrisi
Penyakit kronis
Nafsu makan tidak terkontrol
prematuritas
Terpapar teratogen
Proses infeksi
Penyalahgunaan zat
Kelainan genetik/kongenital
Ekonomi lemah
B. Perilaku
1. Kebersihan Diri
a Defisit Perawatan Diri
b Defisit Pengetahuan
Menggambarkan pengalaman
sebelumnya yang sesuai dengan
topik
e Ketidakpatuhan
Mengungkapkan kesulitan
menjalankanperawatan yang
ditetapkan
C. Relasional
1. Interaksi Sosial
a. Gangguan Interaksi Sosial
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Merasa tidak nyaman dengan situasi Sulit mengungkapkan kasih
sosial sayang
Merasa sulit menerima atau Gejala cemas berat
mengkomunikasikan perasaan
Kurang responsif atau tertarik pada Kontak mata kurang
orang lain
Tidak berminat melakukan kontrak Ekspresi wajah tidak responsif
emosi dan fisik
Tidak kooperatif dalam bermain
dan berteman dengan sebaya
Perilaku tidak sesuai usia
b. Gangguan Komunikasi Verbal
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Afasia
Tidak mampu berbicara atau Disfasia
mendengar Apraksia
Disleksia
Disartria
Afonia
Dislalia
Menunjukkan respon tidak sesuai Pelo
Gagap
Tidak ada kontak mata
Sulit memahami komunikasi
Sulit mempertahankan
komunikasi
Sulit menggunakan ekspresi
wajah atau tubuh
c. Gangguan Proses Keluarga
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Keluarga tidak mampu beradaptasi Keluarga tidak mampu
terhadap situasi mengungkapkan perasaan secara
leluasa
Tidak mampu berkomunikasi secara Keluarga tidak mampu
terbuka diantara anggota keluarga memenuhi kebutuhan
fisik/emosional/spiritual anggota
keluarga
Keluarga tidak mampu mencari
atau menerima bantuan secara
tepat
d. Isolasi Sosial
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Merasa ingin sendirian Merasa berbeda dengan orang
lain
Merasa asyik dengan pikiran
sendiri
Merasa tidak aman di tempat umum Merasa tidak mempunyai tujuan
yang jelas
Afek datar
Afek sedih
Riwayat ditolak
Menarik diri Menunjukkan permusuhan
Tidak mampu memenuhi
harapan orang lain
Kondisi difabel
Tindakan tidak berarti
Tidak berminat/menolak berinteraksi Tidak ada kontak mata
dengan orang lain atau lingkungan Perkembangan terlambat
Tidak bergairah/lesu
e. Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Mengekspresikan keinginan untuk Anak atau anggota keluarga
meningkatkan peran menjadi orang lainnya mengekspresikan kepuasan
tua dengan lingkungan rumah
Tampak adanya dukungan emosional Anak atau anggota keluarga
dan pengertian pada anak atau mengungkapkan harapan yang
anggota keluarga realistis
Kebutuhan fisik dan emosi
anak/anggota keluarga terpenuhi
f. Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Mengekspresikan keinginan untuk Keluarga menunjukkan minat
meningkatkan dinamika keluarga melakukan aktivitas hidup sehari-
hari yang positif
Menunjukkan fungsi keluarga dalam Terlihat adanya kemampuan
memenuhi kebutuhan fisik, sosial, keluarga untuk pulih dari kondisi
dan psikologis anggota keluarga sulit
Menunjukkan aktivitas untuk Tampak keseimbangan antara
mendukung keselamatan dan otonomi dan kebersamaan
pertumbuhan anggota keluarga
Peran keluarga fleksibel dan tepat Batasan-batasan anggota keluarga
dengan tahap perkembangan dipertahankan
Terlihat adanya respek dengan Hubungan dengan masyarakat
anggota keluarga terjalin positif
Keluarga beradaptasi dengan
perubahan
g. Ketegangan Peran Pemberi Asuhan
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Sulit melakukan dan/atau
Khawatir klien akan kembali dirawat
menyelesaikan tugas merawat
di rumah sakit
klien
Khawatir tentang kelanjutan
perawatan klien
Khawatir tentang ketidakmampuan
pemberi asuhan dalam merawat klien
h. Penampilan Peran Tidak Efektif
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Merasa bingung menjalankan peran Merasa cemas
Merasa harapan tidak terpenuhi Depresi
Merasa tidak puas dalam
Dukungan sosial kurang
menjalankan peran
Kurang bertanggung jawab
Konflik peran
menjalankan peran
Adaptasi tidak adekuat
Strategi koping tidak efektif
i. Pencapaian Peran Menjadi Orang Tua
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Bounding attachment optimal Mengungkapkan kepuasan dengan
bayi
Melakukan stimulasi visual, taktil
Perilaku positif menjadi orang tua
atau pendengaran terhadap bayi
Saling berinteraksi dalam merawat
bayi
j. Risiko Gangguan Perlekatan
Faktor Risiko
Kekhawatiran menjalankan peran sebagai orang tua
Perpisahan antara ibu dan bayi/anak akibat hospitalisasi
Penghalang fisik (mis. Incubator, baby warmer)
Ketidakmampuan orang tua memenuhi kebutuhan bayi/anak
Perawatan dalam ruang isolasi
Prematuritas
Penyalahgunaan zat
Konflik hubungan antara orang tua dan anak
Perilaku bayi tidak terkoordinasi
k. Risiko Proses Pengasuhan Tidak Efektif
Faktor Risiko
Kekerasan dalam rumah tangga
Kehamilan tidak diinginkan/direncanakan
Kurang terpapar informasi tentang proses persalinan/pengasuhan
Ketidakberdayaan material
Distres psikologis
Peyalahgunaan obat
Ketidakadekuatan manajemen ketidaknyamanan selama persalinan
Akses pelayanan kesehatan sulit dijangkau
Kurangnya minat/proaktif dalam proses persalinan
Ketidaksesuaian kondisi bayi dengan harapan
Ketidaksamaan lingkungan untuk bayi
D. Lingkungan
1. Keamanan dan Proteksi
a Gangguan Integritas Kulit/Jaringan
Kemerahan
Hematoma
b Hipertermia
Kejang
Takikardi
Takipnea
c Hipotermia
Menggigil Bradikardi
Hipoglikemia
Hipoksia
Ventilasi menurun
Piloereksi
Takikardi
Vasokonstriksi perifer
d Perilaku Kekerasan
f Risiko Alergi
Faktor Risiko
Makanan (mis. alpukat, pisang, kiwi, kacang, makanan olahan laut, buah
tropis, jamur)
Sengatan serangga
Faktor Risiko
h Risiko Cedera
Faktor Risiko
Eksternal
Terpapar patogen
Ketidakamanan transportasi
Internal
Perubahan sensasi
Disfungsi biokimia
Hipoksia jaringan
Malnutrisi
Faktor Risiko
Perubahan sirkulasi
Penurunan mobilitas
Bahan kimia iritatif
Terapi radiasi
Kelembaban
Proses penuaan
Neuropati perifer
Perubahan pigmentasi
Perubahan hormonal
j Risiko Hipotermia
Faktor Risiko
Kerusakan hipotalamus
Mengosumsi alkohol
Malnutrisi
Terapi radiasi
Tidak beraktivitas
Trauma
Prematuritas
Penuaan
Faktor Risiko
Prosedur pembedahan
Neuropati diabetik
Komplikasi kardiovaskuler
Transfer panas (mis. Volume tinggi infus yang tidak dihangatkan irigritas > 2
liter yang tidak dihangatkan)
l Risiko Infeksi
Faktor Risiko
Malnutrisi
1) Gangguan peristaltik
3) Perubahan sekresi pH
4) Penurunan kerja siliaris
7) Merokok
1) Penurunan hemoglobin
2) Imununosupresi
3) Leukcpenia
m Risiko Jatuh
Faktor Risiko
Usia > 65 tahun (pada dewasa) atau < 2 tahun (pada anak)
Riwayat jatuh
Hipotensi ortostatik
Anemia
Gangguan pendengaran
Gangguan keseimbangan
Gangguan penglihatan ( mis. Glukoma, katarak, ablasio retina, neuritis
optikus)
Neuropati
Faktor Risiko
Skor Skala Brade Q ≤16 (anak) atau skor brade ≤ 18 tahun (dewasa)
Perubahan sensasi
Anemia
Penurunan mobilisasi
Dehidrasi
Kulit kering
Ederna
Periode imobilisasi yang lama diatas permukaan yang keras ( mis. Prosedur
operasi ≥ 2 jam)
Usia ≥ 65 tahun
Fraktur tungkai
Riwayat stroke
Riwayat trauma
Hipertermia
Inkontinensia
Ketidakadekuatan nutrisi
Imobilisasi fisik
Kulit bersisik
Faktor Resiko
Perkembangan remaja
Individu autistic
Gangguan kepribadian
Penyakit keturunan
Perceraian keluarga
Keterlambatan perkembangan
Pemikiran waham/delusi
Halusinasi
Kerusakan kognitif
Kelainan neurologis
Riwayat atau ancaman kekerasan terhadap diri sendiri atau orang lain atau
destruksi property orang lain
Implusif
Ilusi
Faktor Resiko
Hiperglikemia
Usia ekstrem
Riwayat perlambatan penyembuhan luka
Gangguan mobilitas
Malnutrisi
Obesitas
Mual/muntah persisten
Kontaminasi bedah
Faktor Resiko
Dehidrasi
Proses penuaan
Menggigil Pucat
Takikardia
Kulit kemerahan
F. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan/ kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan hasil
Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Untuk
selama …x….jam lokasi, mengetahui
tindakan diharapkan karakteristik, lokasi,
nyeri berkurang. durasi, durasi,
Kriteria hasil :
frekuensi, frekuensi,
1. Pasien tidak
kualitas, kualitas,
mengeluh nyeri intensitas intensitas
2. Pasien tidak
nyeri nyeri
meringis dan 2. Indentifikasi 2. Mengetahui
gelisah skala nyeri rentang
3. Pasien tidak sulit 3. Monitor efek
skala nyeri
tidur samping
pasien
4. Pola nafas,
penggunaan 3. Mengetahui
tekanan darah
analgetik reaksi dari
pasien normal 4. Fasilitasi
pemberian
5. Pasien tidak mual
istirahat tidur
analgetik
dan muntah 5. Jelaskan
4. Untuk
6. Ketegangan
strategi
member
pasien normal
meredakan
kenyamana
nyeri
n pada
6. Kolaborasi
pasien
pemberian
5. Menjelaska
analgetik
n cara
meredakan
nyeri
dengan
teknik
distraksi
dan
relaksasi
6. Untuk
mengurasi
rasa nyeri
pasien
G. Referensi
Carpenito-Moyet, Lynda Juall. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10.
Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Surabaya : Salemba
Medika.
Kozier, Erb, dkk. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses &
Praktik Edisi 7 Volume 2. Jakarta : EGC.
Lippincott dan Williams & Wilkins. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan
Lynda Juall Carpenito-Moyet Edisi 8. Jakarta : EGC.
Perry & Potter. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2 Edisi 4.
Jakarta : Buku Kedokteran EGC.