Anaemia Dan Obesitas
Anaemia Dan Obesitas
DISUSUN OLEH
KELAS : KEP.B
NIM : 70300116048
JURUSAN KEPERAWATAN
2016
KATA PENGANTAR
berusaha menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para
pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang
ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Aamiin.
Samata, 26
Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ...........................................................................................................
B. Saran .....................................................................................................................
A. Latar belakang
kebutuhan dasar bagi semua makhluk hidup, mengonsumsi nutrien yang buruk
asupan gizi dalam tubuh individu. Oleh karena itu, nutrisi sangat bermanfaat
bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam
tubuh kita akan muncul penyakit- penyakit dalam tubuh misalnya anemia dan
B. Rumusan masalah
1. Konsep medis anemia
C. Tujuan penulisan
anemia
1. Definisi
darah.
2. Klasifikasi
tulang
b) Anemia hemolitik
b) Thalassemia mayor
d) Anemia sideroblastik
b) Anemia aplastik
c) Anemia hemolitik
3) Anemia makrositer
a) Bentuk megaloblastik
b) Bentuk non-megaloblastik
3. Etiologi
(hemolisis).
4. Patofisiologi
1) Pusing
2) Mudah berkunang-kunang
3) Lesu
4) Aktivitas kurang
5) Rasa mengantuk
6) Susah konsentrasi
7) Cepat lelah
6. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Tes penyaring, tes ini dikerjakan pada tahap awal pada setiap
hematopoesi.
asam urat, faal hati, dan biakan kuman (Amin & Hardi,2015).
7. Komplikasi
a. Parestesia
dan tungkai.
b. Ibu hamil
c. gagal jantung
gagal jantung dimana hal tersebut terjadi pada saat kinerja jantung
8. Prognosis
ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh dan
2. Klasifikasi
Obesitas II ≥ 30,0
dan protein, serta rendah karbohidrat. IMT tidak dapat membedakan otot
dengan lemak, selain itu pula tidak memberikan distribusi lemak di dalam
tubuh tersebut dapat ditentukan oleh rasio lingkar pinggang dan pinggul
tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar, lalu ukuran
yakni:
berlebihan dibagian tubuh sebelah atas yaitu disekitar dada, bahu, leher
dan muka. Pada mulanya ini lebih mudah menurunkan berat badan
dibanding tipe Genoid (tipe buah pear) asal bersamaan dengan diet dan
Pada tipe ini lemak tertimbun dibagian tubuh sebelah bawah yaitu
(Achmad,2010).
3. Etiologi
intake dan out put yang keluar – masuk dalam tubuh akan menyebabkan
subkutan. Apabila hal ini terjadi akan timbul berbagai masalah, diantaranya
timbunan lemak pada area abdomen yang menyebabkan tekanan pada otot-
nutrisi yang berlebih, dan krisis kepercayaan diri karena timbunan lemak
Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur, akan tetapi pada anak
biasanya timbul menjelang remaja dan dalam masa remaja terutama anak
wanita, selain berat badan meningkat dengan pesat, juga pertumbuhan dan
pada akhirnya remaja yang cepat tumbuh dan matang itu akan mempunyai
sebayanya.
b. Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif tampak kecil dengan
badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan
6. Pemeriksaan penunjang
sentral.
1) Pemeriksaan laboratorium
2) Pemeriksaan CT scan
7. Komplikasi
a. Hipertensi
Peningkatan kadar insulin berkaitan dengan retensi garam dan air yang
terhadap kesehatan.
c. Apnea tidur
8. Prognosis
dikontrol dengan diet dan aktivitas fisik makas obesitas dapat berprognosis
baik.
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
keturunan/genetik.
2.Diagnosa Keperawatan
dan kebutuhan
neurologis.
3.Intervensi
Diagnosa
NOC NIC Rasional
keperawatan
Ketidakseimba kriteria a. Kaji a. Mengidentifik
ngan nutrisi hasil : penyeb asi/
kurang dari a. adany ab mempengaru
kebutuhan a kegemu hi penentuan
tubuh. peningkata kan dan Intervensi
Definisi : n berat buat b. Memberikan
asupan nutrisi badan rencana informasi
tidak cukup sesuai makan tentang
untuk dengan dengan keefektifan
memenuhi tujuan pasien program
kebutuhan b. berat b. Tim c. Mendorong
metabolik badan bang untuk
ideal berat menyusun
sesuai badan tujuan lebih
Batasan dengan secara nyata dan
karakteristik: tinggi periodic sesuai
a. Kram badan c. Tent dengan
abdomen c. mamp ukan rencana
b. Nyeri u tingkat d. Kalori dan
abdomen mengidenti aktivitas nurtisi
c. Menghindari fikasi dan terpenuhi
makanan kebutuhan rencana secara
d. Berat badan nutrisi program normal
20% atau d. tidak latihan e. Penurunan
lebih di bawah ada tanda diet berat badan
berat badan mal nutrisi d. Kola f. Mengidentifik
ideal e. menun borasi asi defisiensi,
e. Kerapuhan jukkan dengan mengawasi
kapiler peningkata ahli gizi masukkan
f. Diare n fungsi untuk kalori atau
g. Kehilangan pengecapa menent kualitas
rambut n dari ujan keb kekurangan
berlebihan menelan kalori konsumsi
h. Bising usus f. tidak dan makanan.
hiperaktif terjadi nutrisi g. Memudahkan
i. Kurang makan penurunan untuk intervensi.
j. Kurang berat penurun h. Mengawasi
informasi badan an berat penurunan
k. Kurang minat yang badan berat badan.
pada berarti. e. Kola i. Menurunkan
makanan borasi kelemahan,
l. Penurunan dengan meningkatka
berat badan dokter n pemasukan
dengan dalam nutrisi.
asupan pemberi
makanan an obat
adekuat penekan
m. Kesalahan nafsu
konsepsi makan
n. Kesalahan f. Kaji
informasi riwayat
o. Membrane nutrisi,
mukosa pucat termasu
p. Ketidakmamp k makan
uan memakan yang
makanan disukai.
q. Tonus otot g. Obs
menurun ervasi
r. Mengeluh dan
gangguan catat
sensasi rasa masuka
s. Mengeluh n
asupan makana
makanan n
kurang dari pasien.
RDA h. Tim
(recommend bang
daily berat
allowance) badan
t. Cepat setiap
kenyang hari.
setelah i. Berikan
makan makan
u. Sariawan sedikit
rongga mulut dengan
v. Kelemahan frekuens
otot i sering
pengunyah atau
w. Kelemahan makan
otot untuk diantara
menelan waktu
makan.
4. EVALUASI
Setelah dilakukan implementasi sesuai maka di harapkan
A. Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi sistem
dapat mengatasi sel tubuh yang rusak. Dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi
maka sistem tubuh akan berfungsi dengan baik, dan terhindar dari adanya
B. Saran
manusia terutama asupan nutrisi sehingga anemia dan obesitas tidak sampai
Action
LAMPIRAN II
LAMPIRAN II
LAMPIRAN III
LAMPIRAN IV
LAMPIRAN V