Komunikasi adalah hubungan kontak antara manusia baik dengan individu maupun
kelompok. Dalam kehidupan sehari hari disadari maupun tidak disadari komunikasi adalah
bagian dari kehidupan manusia itu sendiri, paling tidak sejak ia dilahirkan sudah
berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan tangis pertama saat ia dilahirkan adalah
tanda komunikasi[1].
Komunikasi adalah salah satu aktifitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat
manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh hampir
semua agama telah ada sejak Adam dan Hawa[2].Komunikasi merupakan keterampilan
manusia untuk menyampaikan keinginannya dan mengetahui hasrat orang lain secara
otomatis melalui lambang-lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemampuan untuk
memberi arti setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.
Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima
atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka[4]."
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang
berartisamaataumenjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain,
berartikita berusaha agarapa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu
dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi(Astrid).
Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi
tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang
lain (Davis, 1981).
Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W)
Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain,
komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).
Tujuan
Menemukan : Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri (personal
discovery) Bila anda berkomunikasi dengan orang lain, anda belajar mengenai diri sendiri
selain juga tentang orang lain. Kenyataannya, persepsi-diri anda sebagian besar dihasilkan
dari apa yang telah anda pelajari tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi,
khususnya dalam perjumpaan-perjumpaan antarpribadi.
Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh umpan balik
yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kita. Cara lain di mana kita
melakukan penemuan diri adalah melalui proses perbandingan sosial, melalui perbandingan
kemampuan, prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang lain. Artinya,
kita mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara membanding diri kita dengan orang
lain[5].
Untuk berhubungan : Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan
orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain). Kita ingin merasa
dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain. Kita
menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara
hubungan sosial. Anda berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan
barangkali melalui telepon. Anda berbincang-bincang dengan orangtua, anak-anak, dan
saudara anda.Anda berinteraksi dengan mitra kerja[6].
Untuk meyakinkan : Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah
sikap dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan
untuk mendorong kita membeli berbagai produk. Sekarang ini mungkin anda lebih banyak
bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media, Kita
berusaha mengajak mereka melakukan sesuatu, mencoba cara yang baru, membeli produk
tertentu, menonton film, membaca buku, rnengambil mata kuliah tertentu, meyakini bahwa
sesuatu itu salah atau benar, menyetujui atau mengecam gagasan tertentu, dan sebagainya[7].
Untuk bermain : Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan
menghibur diri.Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan film sebagian besar
untuk hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk
menghibur orang lain (menceritakan lelucon mengutarakan sesuatu yang baru, dan
mengaitkan cerita-cerita yang menarik)[8].
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasih memiliki empat fungsi
diantaranya yaitu Menemukan (personal discovery, Bila anda berkomunikasi dengan orang
lain, anda belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang lain), Untuk berhubungan
(membina dan memelihara hubungan dengan orang lain), Untuk meyakinkan (meyakinkan
kita agar mengubah sikap dan perilaku kita), dan Untuk bermain (menghibur diri).
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan manfaat komunikasih sebagai berikut yaitu Sebagai
komunikasi social (Komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri,
untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan
ketegangan), Sebagai komunikasi ekspresif (menyampaikan perasaan-
perasaan/emosi), Sebagai komunikasi ritual (kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan,
siraman, pernikahan), Sebagai komunikasi instrumental (menginformasikan, mengajar,
mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan, dan juga menghibur. Komunikasi
berfungsi sebagi instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan).
PERAN KOMUNIKASI
Pendidikan merupakan proses yang panjang, yang melibatkan banyak unsur seperti pendidik,
administrator pendidikan, proses, komunikasi, peserta didik, pesan-pesan, dll. Pada pelaksanaan
pendidikan formal atau pendidikan melalui lembaga-lembaga pendidikan sekolah, tampak jelas
bahwa proses komunikasi sangat dominan kedudukannya. Karena dalam proses pendidikan memang
sebagian besar hanya bisa dilakukan melalui adanya proses komunikasi dan keterlibatan informasi.
Orang menyampaikan pesan, mengajar, memberikan data dan fakta untuk kepentingan pendidikan,
merumuskan kalimat yang baik dan benar, semuanya hanya bisa dilakukan dengan penggunaan
informasi komunikatif[13].
Komunikasi sangat mempunyai peranan penting bagi jalanya suatu organisasi karena dengan adanya
komunikasi, organisasi tersebut dapat mengetahui keinginan maupun perasaan dari anggotanya
untuk kemajuan organisasi itu sendiri[16].
PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut : pengirim
pesan , penerima pesan dan pesan. Semua fungsi manajer melibatkan proses komunikasi[17].
Pengirim pesan (sender) dan isi pesan / materi : Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide
untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima
pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau
diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila
diorganisir secara baik dan jelas.
Simbol / isyarat : Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya
dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-
kata, gerakan anggota badan (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya).Tujuan penyampaian
pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah
tertentu.
Media / penghubung adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan
disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi.
Mengartikan kode / isyarat : Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya)
maka si penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat
dimengerti atau dipahaminya.
Penerima pesan : Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim
meskipun dalam bentuk code atau isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh
pengirim Balikan (feedback).
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal
maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya
terhadap si penerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui
apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan
oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh
penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas
pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak balikan yang
diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun
ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi
dari pesan yang diterimanya.Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat
menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan
diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam
proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita.
Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah
menafsirkan pesan yang diterimanya.
Message (Pesan), pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan disampaikan oleh
seseorang (komunikator). Pesan bersifat menghibur, informatif, edukatif, persuasif, dan juga
bisa bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui 2 cara, yaitu Verbal dan Nonverbal.
Bisa melalui tatap muka atau melalui sebuah media komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai
Message, Content, atau Information
1. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah
cerminan suasana emosi seseorang.
2. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan
kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan
menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar
mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain
untuk mengobservasi yang lainnya
3. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat
spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-
sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui
sentuhan.
4. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak
memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi,
konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
5. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu
ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila
dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai
desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
6. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat
sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau
mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam
keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress.
HAMBATAN KOMUNIKASI
1. Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi, semakin berkurang
dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan informasi,
sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efesien sebagai media
komunikasi.Menurut dalam bukunya, 1976, Cruden dan Sherman Personel Management
jenis hambatan teknis dari komunikasi :
2. Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau secara
secara efektif. Definisi semantik sebagai studi idea atas pengertian, yang diungkapkan lewat
bahasa. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikator
dan komunikan), tetapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara
Simbol (kata) dan apa yang disimbolkan (arti atau penafsiran), dapat mengakibatkan kata
yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk
menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata
yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran
terhadap kata-kata yang dipakainya.
3. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau
ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat pancaindera seseorang, dll.
Menciptakan hubungan intim yang dimiliki dengan orang-orang lain dalam tingkat pribadi,
antar teman, sesama sebaya ataupun dengan atasan, biasanya disebut hubungan antar persona.
Suatu anailisis khusus tentang hubungan antar pesona menyatakan bahwa kita akan berhasil
menciptakan komunikasi dalam organisasi bila melakukan hal-hal berikut ini
2. Hubungan Posisional
Hubungan posisional ditentukan dengan pendekatan struktur dan tugas-tugas fungsional
anggota organisasi. Menurut Koontz dan O’Donnel (1968) untuk mengatasi kesalahan umum
yang merintangi kinerja efektif dan efisien individu dalam organisasi yang disebabkan
ketidaklancaran proses komunikasi di organisasi adalah:
Sebagian dari kegagalan untuk merencanakan dengan benar lebih banyak terletak pada
pengaturan orang-orang dari jabatan yang diberikan dari atasan sehingga pada akhirnya
terjadi kegagalan dalam komunikasi horizontal dan vertikal yang ada dalam organisasi.
3. Hubungan berurutan
Informasi disampaikan ke seluruh organisasi formal oleh suatu proses; dalamproses ini orang
dipuncak hierarki mengirimkan pesan ; kepada orang kedua yangkemudian mengirimkannya
lagi kepada orang ketiga. Reproduksi pesan orang pertama menjadi pesan orang kedua, dan
reproduksi pesan orang kedua menjadi pesan orang ketiga. Tokoh kunci dalam sistem ini
adalah pengulang pesan (relayor).
BAB III
Daftar pustaka
Mulyana, Deddy, 2007, Ilmu Komonikasi Suatu Pengantar, Bandung Rosda Karya