Anda di halaman 1dari 3

Kemeriahan HUT TRANSMEDIA yang Bertabur Bintang K-pop Kelas Dunia

Mengundang Berbagai Komentar

Dok. TRANS7

TRANSMEDIA telah menginjak usia 18 tahun sebagai media pertelevisian di Indonesia.


Dalam rangka merayakan ulang tahunnya kali ini, TRANSMEDIA kembali mengadakan sebuah
perhelatan megah dengan menghadirkan artis papan atas Indonesia seperti PADI, UNGU, Raisa,
Marcell, Ari Lasso dan masih banyak lainnya yang diselenggarakan di Trans Studio Cibubur dan
juga Trans Studio Bali pada tanggal 14 dan 15 Desember lalu.
HUT TRANSMEDIA tahun ini bertajuk ‘BOOM 18’ dan juga ‘MIRACLE 18’. Tak
hanya menghadirkan bintang papan atas Indonesia, tetapi TRANSMEDIA pun juga
mendatangkan bintang K-Pop kelas dunia seperti NCT DREAM dan juga EXO. Menariknya,
NCT DREAM dan EXO adalah grup yang bernaungan di salah satu agensi entertainment Korea
yaitu SM Entertainment, dimana agensi ini telah melakukan kerja sama dengan TRANSMEDIA.
PT Trans Media Corpora (Trans Media) resmi menjalin kerja sama dengan SM Entertainment
Group (SM), salah satu perusahaan hiburan terbesar di Korea Selatan. Jalinan kerja sama
tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman kerja sama strategis antara kedua
institusi ini pada Senin (8/10/18), di Kantor Pusat CT Corp di Jakarta. Kerjasama ini mencakup
talent management, produksi konten visual, event production dan promotion, periklanan,
merchandising dan mobile platform.
SM sendiri merupakan salah satu perusahaan hiburan terbesar di Korea Selatan yang
mempelopori lahirnya Korean wave dan mempopulerkan K-POP di seluruh dunia. Sebagai
sebuah perusahaan manajemen artis serta produsen konten dan musik yang terkemuka, SM
menaungi artis-artis papan atas dari Korea.
Di antaranya EXO, Super Junior, Girls Generation, NCT, Red Velvet, serta SHINee.
Tentu saja, dengan menghadirkan bintang K-Po yang sedang digandrungi dapat
memberikan kesan tersendiri dan menarik perhatian para remaja Indonesia yang menggandrungi
K-Pop untuk menonton HUT TRANSMEDIA tahun ini.
Misalnya saja Asifa, remaja berumur 17 tahun yang menonton perhelatan megah ini
secara langsung mengatakan, “Aku menonton HUT TRANSMEDIA secara langsung karena
kebetulan tempatnya dekat dari rumah dan juga ingin melihat NCT DREAM, dan artis Indonesia
kesukaanku PADI,” ujarnya.
Ia juga berbagi cerita bahwa saat mengantri tiket tidak ada kendala, karena ia datang pada
pukul 10 pagi dengan status tiket reguler. Ia juga mengatakan stafnya sangat ramah. Namun
sayangnya, ketika acara dimulai timbulah berbagai kendala yang membuatnya sangat tak
nyaman.
“Banyak penonton yang angkat HP terlalu tinggi, padahal sudah ditegur, tapi tetap saja
tidak didengarkan. Lalu banyak penonton dari reguler di masukkin ke sufest sama satpamnya.
Mungkin buat penuhin spot, tapi jadinya menghalangi penonton reguler yang sisi belakang,”
ujarnya.
Walaupun begitu, ia tetap merasa senang karena dapat menyaksikan penampilan sang
idola, NCT DREAM secara langsung yang diketahui menampilkan sebanyak lima lagu, yaitu,
‘GO’, ‘My First and Last’, ‘We Go Up’, ‘Stronger’ dan penampilan puncak dengan lagu
“BOOM”. Lalu menurutnya, HUT TRANSMEDIA tahun ini juga sangat menarik karena tatanan
panggungnya yang sangat keren.
Sementara itu, Dhita, remaja berusia 19 tahun yang memilih untuk menonton lewat layar
kaca mengatakan, “Senang sekali bisa melihat NCT DREAM di TV lokal, penampilannya juga
memuaskan. Dan aku salut banget sama Haechan, padahal dia baru sampai Indonesia sore
harinya, tapi dia sangat professional dan tidak menunjukkan rasa lelahnya,” pungkas fangirl
berusia 19 tahun itu.
Ia juga menjelaskan bahwa alasannya tidak menyaksikan penampilan sang idola secara
langsung, yaitu karena jarak yang terlalu jauh, hingga biaya yang diperuntukkan untuk masuk
dan menyaksikan HUT TRANSMEDIA yang bisa terbilang mahal yakni kisaran 700.000 hingga
1.000.000 rupiah.
Meski menonton lewat layar kaca, rasa kesal ternyata juga menghampirinya. Pasalnya, ia
melihat bagaimana keadaan penonton di venue saat itu. Dimulai dari banyaknya HP yang
merekam hingga dorongan-dorongan yang ditimbulkan oleh para penonton.
“Cukup disayangkan, karena banyak sekali orang disana yang mengangkat HP ketimbang
menikmati pertunjukkan secara serius, aku risih melihat itu,” ujarnya.

Anda mungkin juga menyukai