KEPERAWATAN BENCANA
PJMK Dosen:
Merina Widyastuti, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Disusun Oleh:
Hanaz Rona Ayatillah Qatrun Nada
NIM: 161.0040
1. Definisi Bencana
Bencana dapat didefinisikan dalam berbagai arti baik secara normatif
maupun pendapat para ahli. Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007,
bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan
dampak psikologis.
Merupakan tahap paling krusial yang harus mendapat perhatian seluruh lapisan
masyarakat dan pemerintah. Langkah-langkah yang dipilih pun harus tepat guna agar
jumlah korban atau kerugian dapat diminimalisir. Adapun bentuknya antara lain
sebagai berikut:
1. Tanggap darurat. Cara ini berkaitan dengan respon cepat dan tepat jika sewaktu-
waktu terjadi bencana.
2. Penanggulangan bencana. Cara ini hanya bisa dilakukan oleh para pihak yang
memang memiliki pengetahuan dasar dan berfokus pada bidang penanggulangan
bencana.
3. Faktor-faktor pemicu bencana harus mampu dianalisis secara tepat. Hal-hal yang
umumnya dilakukan adalah:
a. Penyelamatan korban bencana ke daerah yang lebih aman;
b. Penyelamatan harta benda yang mungkin masih bisa diselamatkan;
c. Menyiapkan tempat penampungan sementara bagian para pengungsi seperti tenda-
tenda darurat;
d. Menyediakan dapur umum;
e. Menyediakan air bersih dan sarana kesehatan.
4. Penanggulangan Pasca Bencana.
Proses ini sebenarnya lebih fokus pada bentuk rehabilitasi dan rekontruksi setelah
suatu bencana terjadi. Adapun pengertian dari masing-masing tersebut adalah:
a. Rehabilitasi.
b. Rekontruksi.