Buku Pedoman Pencacahan VHTL dan VHTS Tahun 2016 ini disusun sebagai
petunjuk dan pegangan bagi para petugas pencacah dan pengawas dalam melakukan
kegiatan pencacahan perusahaan/usaha jasa akomodasi, baik pencacahan lengkap
(VHTL) yang dilakukan setahun sekali, maupun pencacahan sampel (VHTS) yang
dilakukan setiap bulan.
Buku ini memuat berbagai hal yang harus dipahami dan diaplikasikan oleh
petugas pencacah, terutama yang berkaitan dengan tata cara pencacahan di lapangan,
tata tertib, dan tata cara pengisian daftar VHTL dan VHTS, serta konsep dan definisi yang
digunakan. Buku ini juga berisi pedoman bagi petugas pengawas dalam memeriksa
kelengkapan, kebenaran, dan konsistensi pengisian daftar VHTL dan VHTS sehingga
data yang didapat akurat dan up to date.
Halaman
Kata Pengantar …………….……………….…………….……………….…………….……… i
Daftar Isi …………….……………….…………….……………….…………….…………….. iii
PEDOMAN VHTL
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Umum …….…….….…………….…………………….…………….………… 1
1.2. Tujuan …………….……………….………………….……………….………. 2
1.3. Cakupan …………….……………….………………….……………………... 2
1.4. Data dan keterangan yang dikumpulkan ……………....…………………... 2
1.5. Jadwal Pelaksanaan Lapangan ................................................................. 3
PEDOMAN VHTS
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Umum ………………………………………………………………………… 47
1.2. Tujuan ………………………………………………………………………… 47
1.3. Cakupan ……………………………………………………………………… 48
1.4. Data dan keterangan yang dikumpulkan ……………………………….... 48
1.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan .................................................................. 49
LAMPIRAN 71
1.1 Umum
1.2 Tujuan
1.3 Cakupan
Karakteristik usaha jasa akomodasi yang dikumpulkan sangat beragam, oleh karena
itu untuk memudahkan pengisian, kuesioner tersebut dikelompokkan menjadi beberapa
blok yaitu:
Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden, dalam hal ini adalah
perusahaaan/usaha jasa akomodasi. Identitas ini digunakan untuk memudahkan proses
pengolahan dan untuk mengetahui kelengkapan pemasukan dokumen.
Contoh 1:
Contoh 2:
Lingkari kode klasifikasi usaha akomodasi yang sesuai dan tuliskan kode ke kotak
yang tersedia. Klasifikasi usaha akomodasi merupakan standar usaha hotel yang
dirumuskan pada kualifikasi usaha hotel dan atau penggolongan kelas usaha hotel yang
mencakup aspek produk, pelayanan, dan pengelolaan usaha hotel. Isian pada rincian ini
didasarkan pada jawaban responden yang dibuktikan dengan sertifikat yang dimilikinya.
Baik sertifikat yang dikeluarkan oleh PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia)
maupun LSU (Lembaga Sertifikasi Usaha) Bidang Pariwisata.
Kode klasifikasi usaha akomodasi yang digunakan pada rincian ini meliputi:
Kode 1 : Bintang 1
Hotel Bintang adalah usaha penyediaan akomodasi yang memenuhi
ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang yang ditetapkan dalam surat
keputusan instansi yang membinanya. (KBLI 2009)
Hotel Bintang Satu adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan,
makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian
atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi
ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang satu yang ditetapkan dalam
surat keputusan instansi yang membinanya. (KBLI 2009)
Rincian 2.a : Apakah usaha akomodasi ini sudah memperoleh sertifikasi usaha?
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Tuliskan kode 1 jika ”Sudah” dan kode 2 jika ”Belum”. Jika jawaban berkode 2 atau
”Belum” langsung lanjutkan ke rincian 3.
Sertifikat Usaha Pariwisata adalah bukti tertulis yang diberikan oleh lembaga sertifikasi
usaha pariwisata kepada usaha pariwisata yang telah memenuhi standar usaha
pariwisata.
Sertifikasi Usaha Hotel adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha hotel untuk
mendukung peningkatan mutu produk, pelayanan dan pengelolaan usaha hotel
melalui penilaian kesesuaian standar usaha hotel. (Permen Parekraf No.
PM.53/HM.001/MPEK/2013)
Rincian 2.b : Jika "Sudah" (R.2.a. berkode 1), dari instansi/lembaga mana yang
mengeluarkan?
Jika rincian 2.a diatas berkode 1 (”Sudah”), maka isikan lembaga yang
mengeluarkan sertifikat tersebut. Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke
dalam kotak yang tersedia.
Kode 1 : PHRI
PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) adalah sebuah
organisasi perusahaan yang beranggotakan para pengusaha hotel, restoran,
Rincian 3 : Apa izin operasional yang dimiliki dari usaha akomodasi ini?
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan kode ke kotak yang tersedia.
Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui kepemilikan izin operasional dari usaha
akomodasi yang dicacah.
Kode izin usaha akomodasi yang digunakan pada rincian ini meliputi:
Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan kode 6 dan tuliskan kode jawaban pada
kotak yang tersedia.
Catatan:
Apabila suatu perusahaan/usaha pernah mengalami masa tidak beroperasi (tidak aktif),
maka tahun berdiri tetap tahun yang lama, kecuali setelah masa tidak aktif, perusahaan
tersebut berubah kegiatan utamanya.
Contoh:
Tahun 1986 suatu perusahaan mulai beroperasi, pada tahun 1995 - 1997 perusahaan itu
tidak aktif, tetapi tahun 1998 aktif kembali, maka perusahaan tersebut mulai beroperasi
tetap tahun 1986.
Tuliskan banyaknya hari kerja pada masing-masing bulan selama Tahun 2015
sesuai dengan kolom yang telah disediakan. Tuliskan pula hasil penjumlahan hari kerja
selama Tahun 2015 dalam kolom jumlah. Kemudian pindahkan isian pada kolom jumlah
tersebut kedalam kotak yang tersedia.
Hari kerja adalah hari perusahaan melakukan kegiatan operasional usaha dan ada
seorang atau lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit satu jam per
hari
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Tuliskan kode 1 jika ”Sudah” dan kode 2 jika ”Belum”. Jika jawaban berkode 2 atau
”Belum” langsung lanjutkan ke rincian 8.
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) adalah bagian dari
struktur kelembagaan MUI yang bertindak sebagai Lembaga Sertifikasi di bidang
Usaha Pariwisata Syariah.
Usaha Hotel Syariah adalah usaha hotel yang penyelenggaraannya harus memenuhi
kriteria Usaha Hotel Syariah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri ini.
Baik yang mencakup aspek produk, pelayanan, maupun pengelolaan. (Permen
Parekraf No. 2 Tahun 2014).
Rincian 7.b : Jika "Sudah" (R.7.a berkode 1), apa sertifikasi syariah yang dimiliki?
Jika rincian 7.a diatas berkode 1 (”Sudah”), maka isikan kode klasifikasi sertifikasi
syariah tersebut. Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke dalam kotak yang
tersedia.
Kode klasifikasi sertifikasi syariah yang digunakan pada rincian ini meliputi:
Rincian 8.a : Apakah usaha akomodasi ini menjadi anggota asosiasi perhotelan?
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Tuliskan kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 jika ”Tidak”. Jika jawaban berkode 2 atau ”Tidak”
langsung lanjutkan ke rincian 9.
Jika rincian 8.a diatas berkode 1 (”Ya”), maka isikan kode klasifikasi asosiasi
perhotelan tersebut. Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke dalam kotak yang
tersedia.
Kode klasifikasi asosiasi perhotelan yang digunakan pada rincian ini meliputi:
Kode 1 : PHRI
PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) adalah sebuah
organisasi perusahaan yang beranggotakan para pengusaha hotel, restoran,
jasa pangan, dan jasa boga.
Kode 2 : Lainnya . . . . . . . . . . . (sebutkan)
Jika usaha akomodasi tersebut telah menjadi anggota asosiasi selain PHRI.
Kemudian sebutkan asosiasi yang diikutinya.
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan kode jawaban ke kotak yang
tersedia. Jika jawaban berkode 3 atau ”Sendiri” langsung lanjutkan ke rincian 10.
Kode klasifikasi status pengelolaan usaha yang digunakan pada rincian ini meliputi:
Kode 3 : Sendiri
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan kode jawaban ke kotak yang
tersedia. Lingkari kode 1 jika ”Berdiri Sendiri” dan kode 2 jika ”Menyatu dengan Bangunan
Lain”.
Berdiri sendiri : apabila bangunan hotel tersebut berdiri sendiri dan tidak satu bangunan
dengan bangunan lainnya.
Menyatu dengan bangunan lain : apabila bangunan hotel tersebut menyatu dengan
bangunan lain seperti apartemen, mall dan sebagainya.
Misalnya bangunan Hotel Ever Green di Puncak berdiri sendiri. Dan bangunan Hotel
BEST WESTERN Grand Palace Kemayoran menyatu dengan bangunan lain.
Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan kode jawaban ke kotak yang
tersedia. Lingkari kode 1 jika ”Berada di Kawasan Wisata”, kode 2 jika ”Berada di
Pertokoan/Perkantoran”, dan kode 3 jika ”Lainnya”, serta sebutkan jenis lokasi bangunan
usaha akomodasi Lainnya yang dimaksud.
Berada di kawasan wisata : apabila bangunan hotel tersebut berada di kawasan wisata.
Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau
disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. (Undang-Undang Nomor 9
Tahun 1990 tentang Kepariwisataan)
Isikan jarak terdekat dari usaha akomodasi (dalam km) ke fasilitas penunjang moda
transportasi. Jarak yang dimaksud adalah jarak tempuh yang terdekat dan masih dalam
satu provinsi. Apabila di dalam provinsi dimana usaha akomodasi itu berada tidak
memiliki fasilitas-fasilitas penunjang transportasi (bandara, terminal, dan stasiun) maka
ditulis tanda strip (-).
Fasilitas penunjang moda transortasi tersebut meliputi:
a. Bandara (Jarak usaha akomodasi dengan bandara terdekat);
b. Terminal (Jarak usaha akomodasi dengan terminal terdekat);
c. Stasiun (Jarak usaha akomodasi dengan stasiun kereta api terdekat).
Rincian 13.a : Apakah usaha ini sudah menjalankan sistem ramah lingkungan?
Lingkari kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak
yang tersedia. Jika jawaban berkode 2 atau ”Tidak” langsung lanjutkan ke rincian 14.
Sistem ramah lingkungan adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mencegah
kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Contoh sistem
ramah lingkungan: penghematan energi (listrik, air, AC dsb), penggunaan air daur
ulang, penggunaan energi alternatif dan sebagainya
Rincian 13.b : Jika “Ya” (R.13.a berkode 1), apakah ada donasi yang disisihkan dari
biaya pengunjung?
Rincian ini hanya terisi apabila jawaban rincian 13.a berkode 1 atau ”Ya”. Lingkari
kode 1 jika ada donasi dari pengunjung hotel yang digunakan untuk menjalankan sistem
ramah lingkungan, dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia.
Lingkari kode 1 jika ada lahan khusus yang diperuntukkan untuk konservasi
lingkungan dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia.
Lingkari kode 1 jika usaha ini sudah melakukan konservasi energi dan kode 2 jika
”Tidak”. Tuliskan kode jawaban yang sesuai ke kotak yang tersedia.
Konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan
sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.
Pelaksanaan konservasi energi mencakup seluruh aspek dalam pengelolaan energi
yaitu: penyediaan energi, pengusahaan energi, pemanfaatan energi, konservasi
sumber daya energi. Misalnya penggunaan energi surya.
Lingkari kode 1 jika usaha ini sudah memberlakukan konsep 3R dan kode 2 jika
”Tidak”. Tuliskan kode jawaban yang sesuai ke kotak yang tersedia.
Reuse (Guna ulang) yaitu kegiatan penggunaan kembali sampah yang masih digunakan
baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain, contoh: menggunakan alat kantor
yang dapat digunakan berulang-ulang, menggunakan sisi kertas yang masih kosong
untuk menulis.
Recycle (Mendaur ulang) yaitu mengolah sampah menjadi produk baru lagi, contoh:
mengolah sampah organik menjadi kompos.
Lingkari kode 1 jika hanya menggunakan air tanah, kode 2 jika hanya menggunakan
PDAM, kode 3 jika menggunakan air tanah dan PDAM, dan apabila sistem penyediaan air
Rincian 20.b : Jumlah komputer yang dimiliki dan digunakan dalam operasional
usaha/akomodasi . . . . unit
Rincian 20.b. hanya terisi jika rincian 20.a. berkode 1 atau ”Ya”. Tuliskan jumlah
komputer yang dimiliki oleh usaha/akomodasi tersebut dalam satuan unit.
Rincian 20.c : Apakah komputer tersebut ada yang digunakan untuk mengakses
internet?
Lingkari kode 1 jika komputer tersebut digunakan untuk mengakses internet dan
kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Jika jawaban berkode
2 atau ”Tidak”, langsung lanjutkan ke rincian 21.
Rincian ini hanya diisi apabila jawaban rincian 20.c berkode 1 atau ”Ya”. Lingkari
kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke dalam kotak yang
tersedia.
Rincian ini hanya diisi apabila jawaban rincian 20.c berkode 1 atau ”Ya”. Lingkari
kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 bila ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke dalam kotak yang
tersedia.
Rincian 21 : Apakah Pembayaran dapat melalui kartu kredit (credit card)/ kartu
ATM (debit card)?
Lingkari kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak
yang tersedia.
Kartu kredit adalah suatu jenis penyelesaian transaksi ritel (retail) dan sistem kredit,
yang namanya berasal dari kartu plastik yang diterbitkan kepada pengguna sistem
tersebut. Kartu kredit memiliki bentuk dan ukuran yang standar.
Kartu debit adalah sebuah kartu pembayaran secara elektronik yang diterbitkan oleh
Bank. Kartu ini dapat berfungsi sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai.
Kartu ini mengacu pada saldo tabungan bank anda di bank penerbit tersebut.
Fungsi dari kartu debit adalah untuk memudahkan pembayaran ketika berbelanja
tanpa harus membawa uang tunai. Kartu debit biasanya juga memungkinkan untuk
penarikan uang tunai secara instan, karena dapat bertindak sebagai kartu ATM
untuk penarikan tunai.
Rincian 22 : Banyaknya kamar, tempat tidur, kapasitas tamu, dan tarif kamar per
malam pada saat pencacahan
Suite room adalah salah satu jenis penamaan kamar yang ada di hotel yang mana kamar
tersebut dicirikan dengan dua ruangan yang terpisah dalam satu kamar, yaitu kamar
tamu dan kamar tidur. Jenis-jenis penamaan kamar suite room yang ada di hotel,
antara lain: Junior suite, suite, Family suite/ room, Presidential suite, dan
Penthouse.
Tuliskan banyaknya kamar yang tersedia dalam usaha akomodasi tersebut pada
tempat yang tersedia dirinci menurut jenis kamar seperti yang tertera di kolom (1).
Kamar yang dimaksud adalah kamar yang siap untuk dijual pada saat pencacahan (tidak
termasuk kamar pribadi, kamar penjaga malam, kamar pegawai hotel dan kamar yang
sedang dalam perbaikan).
Tuliskan banyaknya tempat tidur yang tersedia dan siap pakai, tidak termasuk
tempat tidur yang ada di gudang (persediaan untuk extra bed). Tempat tidur ukuran king
size atau single dihitung satu tempat tidur. Jumlah tempat tidur yang tersedia dihitung
dalam arti jumlah fisik tempat tidur.
Kapasitas Tamu adalah batas maksimal jumlah tamu yang dapat menginap di usaha
akomodasi tersebut per malam.
Sebelum mengisi kolom ini agar terlebih dahulu melingkari kode tarif (kode 1 =
rupiah atau Kode 2 = US dolar). Kemudian tuliskan kode yang dilingkari tersebut pada
kotak yang tersedia.
Isikan tarif kamar minimum per malam pada kolom (5) untuk tiap-tiap jenis kamar,
baik kamar nonsuite maupun kamar suite, saat pencacahan.
Isikan pada kolom (6) tarif kamar maksimum per malam, baik kamar nonsuite maupun
kamar suite, saat pencacahan.
Catatan: Tarif kamar yang dimaksud adalah tarif published. Jika tarif kamar yang ada
pada usaha akomodasi hanya satu, maka kolom (5) minimum dan kolom (6)
maksimum diisi tarif yang sama. Tarif minimum biasanya tarif jenis kamar
standard untuk nonsuite dan junior suite untuk kamar suite. Tarif maksimum
biasanya tarif jenis kamar deluxe untuk nonsuite dan presidential untuk kamar
suite.
Isikan banyaknya tamu WNI (Warga Negara Indonesia) yang datang dan menginap
(check in) selama tahun 2015. Pindahkan isian tersebut ke dalam kotak yang tersedia.
Isikan banyaknya tamu WNI (Warga Negara Indonesia) yang datang dan menginap
(check in) selama tahun 2015. Pindahkan isian tersebut ke dalam kotak yang tersedia.
Tamu WNA biasanya ditandai dengan penggunaan paspor asing sebagai kartu
identitasnya.
Isikan kode 1 (“Ya”) jika tersedia fasilitas dimaksud dan kode 2 (“Tidak”) apabila
tidak tersedia fasilitas tersebut. Fasilitas kamar tersebut merupakan fasilitas yang menjadi
bagian dari penilaian dalam mengklasifikasikan hotel sebagaimana yang terdapat pada
Permen Parekraf no. PM. 53/HM.001/MPEK/2013 tentang standar usaha hotel.
A. Fasilitas Kamar
Fasilitas kamar meliputi rincian A1 s.d. A21. Rincian ini untuk mengetahui jenis
fasilitas yang tersedia di kamar pada usaha akomodasi yang digunakan untuk
kepentingan pelayanan tamu. Fasilitas tersebut diantaranya meliputi:
1. AC
2. TV/TV kabel
3. Freezer/Mini Bar
4. Brankas/Individual Safe Deposit Box
5. Rak koper
B. Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang meliputi rincian B1 s.d. B19. Rincian ini untuk mengetahui jenis
fasilitas penunjang yang tersedia pada usaha akomodasi yang digunakan untuk
kepentingan pelayanan tamu.
1. Penanda arah fasilitas hotel, meliputi tanda arah yang menunjukan fasilitas hotel
(hotel directional sign) dan tanda arah menuju jalan keluar yang mana
(evacuation sign);
2. Area parkir, merupakan wilayah/ tempat menghentikan atau menaruh kendaraan
bermotor bagi pengunjung untuk beberapa saat.
3. Lobi
4. Lift (tamu, karyawan, dan barang);
5. Toilet umum, merupakan tempat cuci tangan dan muka, serta kamar kecil
(kakus);
6. Ruang penitipan barang
7. Meeting/Function room
8. Tempat ibadah, merupakan ruangan yang disediakan untuk pengunjung
melakukan usaha lahir dan batin sesuai dengan perintah Tuhan untuk
mendapatkan kebahagiaan hidup, baik untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat
dan maupun terhadap alam semesta.
Rincian C1 hingga C5, isikan ketersediaan fasilitas dan banyaknya fasilitas, baik
yang dikelola sendiri oleh hotel di kolom (3) dan fasilitas yang dikelola pihak lain pada
kolom (4). Fasilitas tersebut meliputi:
1. Cafe
2. Restoran/Rumah Makan
3. Bar
4. Pusat kebugaran (fitness centre)
5. Spa
Rincian ini terisi hanya jika Blok II.B.R.(B7) (meeting/function room) berkode 1
(“Ya”). Isikan banyaknya ruang pertemuan (meeting/function room) yang tersedia menurut
kapasitas ruang tersebut pada kolom (2). Isikan juga banyaknya kegiatan
konferensi/konvensi/ pertemuan yang menggunakan ruang pertemuan tersebut pada kol
(3), baik untuk pertemuan yang berskala nasional maupun pertemuan yang berskala
internasional pada kolom (4). Sedangkan pada kolom (5) isikan banyaknya penggunaan
ruang pertemuan untuk kegiatan selain konferensi/konvensi/pertemuan seperti untuk
pesta perkawinan (wedding party), pameran, dan sebagainya.
Pekerja dibayar: orang yang bekerja pada suatu perusahaan/usaha dengan menerima
upah/gaji baik berupa uang atau barang.
Pekerja tetap: orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan menerima upah/gaji
secara tetap, tidak tergantung pada absensi/kehadiran pekerja tersebut, dan
biasanya apabila diberhentikan akan mendapat pesangon.
Pekerja tidak tetap: orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dan menerima
upah/gaji, dengan memperhitungkan jumlah hari masuk kerja/prestasi pekerja
tersebut.
Pekerja tidak dibayar: pekerja pemilik dan atau pekerja keluarga yang aktif dalam
kegiatan perusahaan/usaha, tetapi tidak mendapat upah/gaji. Bagi pekerja keluarga
yang bekerja kurang dari 1/3 (sepertiga) jam kerja normal yang biasa di
perusahaan/usaha, tidak dihitung sebagai pekerja. Termasuk pekerja training
yang bekerja kurang dari 1/3 (sepertiga) jam kerja normal.
Pekerja asing: pekerja yang bukan warga negara Indonesia dan bekerja dengan
mendapat upah/gaji secara tetap (sebagai pekerja tetap) atau yang bekerja dengan
perjanjian tertentu (sebagai pekerja kontrak).
Jam kerja normal: total jam kerja usaha tersebut dalam satu minggu (jam kerja yang
biasa berlaku di perusahaan tersebut).
Contoh: Seorang pimpinan perusahaan/usaha yang pernah kuliah tetapi tidak selesai,
maka dianggap tamat SMA.
Isikan banyaknya pekerja pada masing-masing kolom menurut jenis jabatan, jenis
pendidikan, dan jenis kelamin pada saat pencacahan.
Kolom (2) : tuliskan banyaknya pekerja laki-laki WNI dengan jenis pendidikan kejuruan
pariwisata menurut jenis jabatan.
Kolom (3) : tuliskan banyaknya pekerja perempuan WNI dengan jenis pendidikan
kejuruan pariwisata menurut jenis jabatan.
Kolom (4) : tuliskan banyaknya pekerja laki-laki WNI dengan jenis pendidikan lainnya
menurut jenis jabatan.
Kolom (5) : tuliskan banyaknya pekerja perempuan WNI dengan jenis pendidikan lainnya
menurut jenis jabatan.
Kolom (6) : tuliskan banyaknya pekerja laki-laki WNA menurut jenis jabatan
Kolom (7) : tuliskan banyaknya pekerja perempuan WNA menurut jenis jabatan
Kolom (8) : tuliskan banyaknya pekerja menurut jenis jabatan. Isian kolom (8)
merupakan penjumlahan isian kolom (2) + kolom (3) + kolom (4) + kolom (5)
+ kolom (6) + kolom (7)
Lingkari kode 1 jika usaha akomodasi telah melakukan sertifikasi kompetensi bagi
karyawannya dan kode 2 jika belum melakukan sertifikasi kompetensi bagi karyawannya.
Tuliskan kode jawaban yang sesuai ke dalam kotak yang telah disediakan.
Sertifikat Kompetensi di Bidang Pariwisata adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh
lembaga sertifikasi profesi terlisensi yang menerangkan bahwa seseorang telah
menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan SKKNI bidang pariwisata,
standar internasional dan/atau standar khusus. Pola sertifikasi kompetensi
dilakukan/difasilitasi oleh Direktorat Standardisasi Pariwisata dengan Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP) bidang pariwisata yang telah mendapat lisensi dari Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Front Office: Keahlian dalam bidang kantor depan hotel; seperti dalam melayani
reservasi, penjualan kamar, registrasi dan pelayanan informasi kepada tamu selama
menginap, juga dalam menangani pembayaran tamu.
Housekeeping: Keahlian dalam bidang fungsi rumah tangga sebuah akomodasi, memiliki
ketrampilan dalam bidang kebersihan dan perawatan sehari-hari dari mulai kamar
tidur tamu sampai area publik seperti toilet.
Tata Boga: Keahlian dalam teknik meramu, mengelolah dan menyediakan serta
menghidangkan makanan.
Food & Beverage Service: keahlian dalam bidang menyajikan, menata dan melayani
makanan dan minuman.
SPA: keahlian dalam bidang perawatan tubuh secara tradisional dengan menggunakan
berbagai media terutama media air.
Pengguna secara rutin adalah tenaga kerja yang menggunakan komputer paling tidak
satu jam dalam sehari.
Isikan jumlah tenaga kerja yang menangani teknologi informasi. Tenaga kerja
teknologi informasi (TI) adalah semua tenaga kerja di perusahaan tersebut yang bertugas
mengelola di bidang teknologi informasi sehingga fungsi TI berjalan dengan baik. Tenaga
kerja yang dimaksud tidak termasuk tenaga kerja outsourching.
Pekerja pelaksana: pekerja yang terlibat secara langsung dalam pelayanan tamu hotel
atau bekerja untuk kenyamanan tamu hotel, diantaranya seperti resepsionis, room
boy/pelayan kamar, bartender, pelayan perjamuan, kasir, pramusaji, juru masak,
juru cuci, dll.
Kolom (2) : Isikan jumlah keseluruhan balas jasa untuk pekerja yang bukan merupakan
pekerja pelaksana sesuai dengan jenis balas jasa yang terdapat pada kolom
(1).
Kolom (3) : Isikan jumlah keseluruhan balas jasa untuk pekerja pelaksana sesuai
dengan jenis balas jasa yang terdapat pada kolom (1).
BLOK VI : PERMODALAN
Lingkari kode status penanaman modal sesuai jawaban responden, dan tulislah
kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 1.b : Jika rincian 1.a berkode 2 (PMA) negara utama penanam
modal………..
Isikan nama negara utama yang melakukan penanaman modal pada perusahaan
akomodasi tersebut.
Sumber modal suatu perusahaan terdiri dari modal yang berasal dari :
Lingkari kode jawaban yang sesuai. Jawaban boleh lebih dari satu. Isikan
penjumlahan kode jawaban yang sesuai ke dalam kotak yang tersedia.
Sumber modal suatu perusahaan terdiri dari modal yang berasal dari:
1. Sendiri/hibah
2. Saham
3. Pinjaman Bank
4. Pinjaman Lembaga Keuangan bukan Bank
Lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan selain bank, seperti:
pegadaian, sewa guna (leasing), anjak piutang (factoring), lembaga kredit, koperasi,
modal ventura dan sebagainya.
Blok ini bertujuan untuk mengetahui bahwa jawaban yang diberikan dalam daftar
diketahui oleh yang bertanggung jawab dalam perusahaan tersebut. Dilengkapi dengan
nama, jabatan, nomor telepon, tanggal pengesahan, dan tanda tangan responden (yang
memberi jawaban) serta cap perusahaan. Hal ini berguna sekali jika dibutuhkan adanya
kunjungan ulang.
BLOK X : CATATAN
Blok ini digunakan untuk memberikan catatan mengenai isian-isian daftar. Berikan
catatan catatan jika diperlukan dengan singkat dan jelas.
4.1 Dokumen
1) Memeriksa kebenaran isian daftar VHTL yang diisi oleh pencacah, bila isian
tersebut ada yang meragukan/kurang lengkap, maka pengawas
mengembalikan daftar tersebut kepada pencacah untuk diteliti kembali di
lapangan. Bila perlu penelitian kembali dilakukan oleh pencacah bersama-
sama dengan pengawas.
2) Menerima kembali dokumen dari petugas pencacah hasil pencacahan
perusahaan/usaha, serta bertanggung jawab atas kelengkapan dan kualitas
hasil pencacahan.
c. Pengawas menyampaikan dokumen VHTL yang sudah terisi dan sudah diperiksa
ke BPS Kabupaten/Kota sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah ditentukan.
d. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan VHTL sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
5.1 UMUM
a. Periksa kebenaran cara pengisian (isian kolom dan rincian daftar), konsistensi antar
blok, antarkolom maupun antarrincian dalam blok, apakah sudah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Periksa apakah ada informasi atau keterangan yang dicatat oleh pencacah pada
Blok X (CATATAN) yang berguna dalam mendukung pemeriksaan daftar VHTL.
Periksa apakah penulisan dan kode sudah sesuai dengan Master File Desa.
Perbaiki jika ada yang tidak sesuai, termasuk apakah sudah dicoret (misal
Kabupaten/Kota atau Kabupaten/Kota).
Cermati dan periksa kebenaran penulisan nama akomodasi, general manager dan
kelengkapan penulisan alamat akomodasi, jika belum agar dilengkapi dan konfirmasikan
dengan pencacah.
Salah satu kode klasifikasi usaha akomodasi harus sudah dilingkari, sedangkan
isian pada kotak harus sesuai dengan kode yang dilingkari. Kode yang dicakup dari kode
1 sd. Kode 10.
Rincian 2.a : Apakah usaha akomodasi ini sudah memperoleh sertifikasi usaha?
Harus ada kode jawaban yang dilingkari, dan isian pada kotak harus sesuai. Jika
kode 2 yang dilingkari maka rincian 2.b harus kosong.
Rincian 2.b : Jika “Sudah” (R.2.a berkode 1), dari instansi/lembaga mana yang
mengeluarkan sertifikat tersebut?
Jika rincian 2.a berkode 1, maka harus ada kode jawaban yang dilingkari. Isian
pada kotak harus sesuai dengan kode yang dilingkari. Apabila jawaban berkode 3,
pastikan sudah disebutkan instansi/lembaga Lainnya yang dimaksud.
Rincian 3 : Apa izin operasional yang dimiliki dari usaha akomodasi ini?
Harus ada kode jawaban yang dilingkari, dan isian pada kotak harus sesuai dengan
kode yang dilingkari. Apabila jawaban berkode 3, pastikan sudah disebutkan jenis izin
Lainnya yang dimaksud.
Harus ada kode badan hukum perusahaan/usaha akomodasi yang dilingkari, dan
isian pada kotak harus sesuai dengan kode yang dilingkari.
Cermati dan periksa bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali apakah
isian tahun mulai beroperasi usaha akomodasi ini sudah dipindahkan ke dalam kotak
yang tersedia.
Periksa isian dalam kolom-kolom yang tersedia, serta apakah isian sesuai dengan
bulan yang bersangkutan. Kolom jumlah berisi penjumlahan hari kerja dari tiap-tiap kolom.
Rincian 7.a : Apakah usaha akomodasi ini sudah memperoleh sertifikasi syariah
dari DSN MUI?
Harus ada kode jawaban yang dilingkari, dan isian pada kotak harus sesuai. Jika
kode 2 yang dilingkari maka rincian 7.b harus kosong.
Rincian 7.b : Jika "Sudah" (R.7.a berkode 1), apa klasifikasi syariah tersebut?
Jika rincian 7.a berkode 1, maka harus ada kode jawaban yang dilingkari. Isian
pada kotak harus sesuai dengan kode yang dilingkari.
Rincian 8.a : Apakah usaha akomodasi ini menjadi anggota asosiasi perhotelan?
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari. Jika kode 2 yang dilingkari maka rincian 8.b harus kosong.
Rincian 8.b : Jika “Ya” (R.8.a berkode 1), apa nama asosiasi yang diikuti?
Apabila jawaban pada rincian 8.a berkode 1, salah satu kode harus sudah dilingkari,
dan isian pada kotak harus sesuai dengan kode yang dilingkari.
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Rincian 9.b : Jika R.9.a berkode 1 atau 2, tuliskan nama kelompok (group)
pengelola usaha akomodasi:
Apabila jawaban pada rincian 9.a berkode 1 atau 2, maka periksa apakah rincian ini
sudah terisi.
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari. Apabila jawaban berkode 3, pastikan sudah disebutkan jenis
lokasi Lainnya yang dimaksud.
Cermati dan periksa apakah jarak yang ditulis sudah sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya. Rincian ini harus ada isiannya jika terdapat sarana transportasi tersebut
dalam satu provinsi.
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari. Jika kode 2 yang dilingkari maka rincian 13.b harus kosong.
Rincian 13.b : Jika “Ya” (R.13.a berkode 1), apakah ada donasi yang disisihkan dari
biaya pengunjung?
Pastikan rincian ini terisi bila rincian 13.a berkode jawaban 1. Salah satu kode harus
sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai dengan kode yang dilingkari.
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari. Apabila jawaban berkode 4, pastikan sudah disebutkan jenis
sistem penyediaan air bersih Lainnya yang dimaksud.
Kode jawaban yang dilingkari bisa lebih dari satu. Cermati kebenaran angka yang
tertulis pada kotak apakah sudah merupakan penjumlahan dari kode-kode yang dilingkari.
Apabila kode jawaban 32 dilingkari, pastikan sudah disebutkan jenis lokasi Lainnya yang
dimaksud.
Harus ada kode jawaban yang dilingkari. Jika kode 2 dilingkari, maka rincian 20.b,
20.c, 20.d, dan 20.e harus kosong. Periksa apakah kode yang dituliskan kedalam kotak
sudah sesuai dengan kode yang dilingkari. Jika tidak sesuai, perbaiki dengan kode yang
dilingkari.
Rincian 20.b : Jumlah komputer yang dimiliki dan digunakan dalam operasional
usaha/perusahaan: . . . . . . . . . . . . . unit
Rincian ini harus terisi apabila rincian 20.a berkode 1, periksa apakah isian yang
ditulis sudah dimasukkan kedalam kotak yang tersedia.
Rincian 20.c : Apakah komputer tersebut ada yang digunakan untuk mengakses
internet?
Rincian ini harus terisi apabila rincian 20.a berkode 1. Periksa apakah kode yang
dituliskan kedalam kotak sudah sesuai dengan kode yang dilingkari. Apabila kode 2 yang
dilingkari maka rincian 20.d dan 20.e harus kosong.
Rincian ini harus terisi apabila rincian 20.a dan 20.c berkode 1. Periksa apakah
kode yang dituliskan kedalam kotak sudah sesuai dengan kode yang dilingkari.
Rincian ini harus terisi apabila rincian 20.a dan 20.c berkode 1. Periksa apakah
kode yang dituliskan kedalam kotak sudah sesuai dengan kode yang dilingkari.
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Rincian 22 : Banyaknya kamar, tempat tidur, kapasitas tamu, dan tarif kamar per
malam pada saat pencacahan
Cermati bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali apakah isian
banyaknya kamar, tempat tidur yang tersedia dan tarif kamar per malam sudah benar dan
wajar. Perlu diperhatikan perbandingan antara jumlah kamar dengan tempat tidur karena
tempat tidur yang dihitung dalam arti jumlah fisik. Sedangkan kapasitas hunian hotel
terdapat pada kolom (4). Cermati juga tarif kamar apakah dalam rupiah atau dolar
amerika (US Dolar).
Cermati bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali apakah isian
banyaknya tamu WNI sudah dipindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Cermati bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali apakah isian
banyaknya tamu WNA sudah dipindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Periksa isian dalam kolom-kolom yang tersedia, serta apakah isian sesuai dengan
bulan yang bersangkutan. Kolom jumlah berisi penjumlahan banyaknya rombongan tamu
A. Fasilitas Kamar
Cermati bahwa untuk no urut 1 s/d 21 pada kolom (3) rincian ini harus ada isiannya
dengan kode 1 atau kode 2.
B. Fasilitas Penunjang
Cermati bahwa untuk no urut 1 s/d 19 pada kolom (3) rincian ini harus ada isiannya
dengan kode 1 atau kode 2.
Cermati bahwa untuk no urut 1 s/d 5 pada kolom (3) rincian ini harus ada isiannya
dengan kode 1 atau kode 2. Jika kolom (3) berkode 1, periksa kembali pada kolom (4)
dan kolom (5), apakah sudah terisi.
Rincian ini tidak boleh kosong bila di no urut 7 pada rincian B blok II.B ada fasilitas
untuk ruang sidang/meeting. Cermati isian yang ada di dalam kotak apakah sudah benar
dan wajar.
Pemeriksaan pada blok ini memerlukan kecermatan, karena konsistensi tiap rincian
harus terjaga, jumlah pekerja harus sama setiap rinciannya.
Cermati apakah rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar. Periksa dan hitung
kembali apakah isian kolom (10) masing-masing baris merupakan penjumlahan kolom (2)
s/d kolom (9). Begitu juga dengan baris Jumlah, periksa kembali apakah penjumlahan
tersebut sudah benar untuk masing-masing kolom.
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Cermati apakah rincian ini telah diisi dengan benar dan wajar terkait dengan jumlah
pekerja yang terdapat pada usaha akomodasi tersebut.
Cermati apakah rincian ini telah diisi dengan benar dan wajar terkait dengan jumlah
pekerja yang terdapat pada usaha akomodasi tersebut.
Cermati apakah rincian ini telah diisi dengan benar dan wajar terkait dengan jumlah
pekerja yang terdapat pada usaha akomodasi tersebut.
Periksa isian dari nilai balas jasa menurut jenisnya, apakah sudah wajar, konsisten,
dan sesuai dengan konsep yang digunakan pada kegiatan ini. Isian kolom (4) merupakan
penjumlahan dari kolom (2) dan kolom (3). Isian pada baris jumlah merupakan
penjumlahan dari tiap jenis balas jasa yang diterima, baik oleh bukan pekerja pelaksana
(kolom 2) maupun pekerja pelaksana (kolom 3).
Periksa apakah isian pendapatan dan pengeluaran sudah relevan, wajar, dan
sesuai dengan kondisi yang terjadi. Jika terdapat data-data yang outlier dan memang
BLOK VI : PERMODALAN
Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai
dengan kode yang dilingkari.
Rincian 1.b : Jika rincian 1.a berkode 2 (PMA) negara utama penanam modal: . . . .
Cermati isian pada rincian ini. Rincian ini terisi apabila jawaban rincian 1.a berkode
2. Isian kode negara dapat dilihat pada program entri data dan pengisian kode tersebut
dilakukan pada saat entri data
Cermati dan periksa isian pada rincian ini. Pastikan penjumlahan dari ketiga sumber
modal dalam rincian ini adalah 100 persen.
Periksa kode jawaban apakah sudah dilingkari. Jawaban boleh lebih dari satu.
Sedangkan isian pada kotak merupakan penjumlahan dari kode yang dilingkari.
Blok ini berisi kritik dan saran dari responden. Periksa juga apakah ada kritik dan
saran dari responden yang bisa langsung ditindaklanjuti.
Periksa apakah pemberi jawaban telah menuliskan nama, jabatan, telepon, tanggal
pengesahan, dan membubuhkan tanda tangannya. Bila ada yang terlewat, diminta agar
pencacah memperbaiki/kembali ke responden untuk mengisinya sebagai bukti
pengesahan, bahwa isian dalam kuesioner ini benar-benar merupakan jawaban
responden dan sudah sesuai dengan kondisi usahanya.
BLOK X : CATATAN
Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan, bisa dituliskan pada blok ini.
Selain informasi dari responden, pencacah dan pengawas juga bisa menambahkan
catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian kuesioner.
1.1 Umum
Selama ini, Jakarta, Yogyakarta, dan Bali menjadi baromerter kegiatan pariwisata
nasional, sehingga menjadi sasaran para investor untuk mendirikan hotel. Namun
sebenarnya banyak wilayah lain yang mulai mengalami pertumbuhan pariwisatanya
cukup pesat seperti Sulawesi Utara dengan Bunaken, Sulawesi Tenggara dengan
Wakatobinya, Papua Barat dengan Raja Ampatnya, serta beberapa wilayah potensial
lainnya. Selain itu, saat ini mulai marak adanya penyelenggaraan beberapa kegiatan di
hotel seperti seminar, rapat, lokakarya dan kegiatan MICE lainnya. Salah satu indikator
yang menunjukan perkembangan usaha hotel adalah tingkat hunian atau occupancy rate
hotel.
1.2 Tujuan
1.3 Cakupan
Perusahaan/usaha hotel yang dicakup pada kegiatan ini mengacu pada Peraturan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia No. PM.
53/HM.001/MPEK/2013 tentang Standar Usaha Hotel. Kemudian dilengkapi dengan
Permen Parekraf No 6 Tahun 2014 tentang perubahan atas Perman Parekraf no. PM.
53/HM.001/MPEK/2013. Peraturan lainnya yang digunakan adalah Peraturan Kepala BPS
No. 57 Tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia. Penilaian
standar usaha hotel ini dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Bidang
Pariwisata. Hotel bintang memiliki beberapa penggolongan, yaitu hotel bintang satu, dua,
tiga, empat, dan lima. Sedangkan hotel nonbintang dapat juga disebut sebagai hotel
melati.
Kegiatan Waktu
6. Pengiriman data ke BPS provinsi dan BPS RI tanggal 5-20 setiap bulan
2.1 Metodologi
b. Desain Sampling
Provinsi A mempunyai target jumlah responden pencacahan VHTS per bulan sesuai
POK adalah 100 perusahaan/usaha akomodasi/hotel. Jumlah hotel bintang di
provinsi tersebut sebanyak 20 usaha sedangkan jumlah hotel nonbintang sebanyak
160 usaha. Cara penentuan responden:
1. Semua hotel bintang yang sebanyak 20 usaha tersebut dicacah semua (di
sensus lengkap).
i = kelompok kamar <10; 10-24 kamar; 25-40 kamar; dan > 40 kamar;
R2 = R1 + I = 1+I
R3 = R1 + 2*I = 1+2*I
…….
Rn = R1 + (n-1) * I
c. Responden
a. Organisasi Lapangan
Kuesioner VHTS dikirim dari Badan Pusat Statistik (BPS) RI ke BPS Provinsi
yang kemudian diteruskan ke BPS Kabupaten/Kota untuk dibagikan kepada
petugas pengumpul data (pencacah). Setelah pencacahan selesai, petugas
pengumpul data menyerahkan kuesioner VHTS ke BPS Kabupaten/Kota untuk
diperiksa baik kelengkapan isian maupun konsistensinya oleh pengawas
kabupaten/kota. Selanjutnya kuesioner VHTS diolah/dientri di BPS kabupaten/kota,
dan data hasil entri tersebut kemudian dikirim ke Subdit Statistik Pariwisata BPS RI
dengan alamat email hotel.wisata@bps.go.id; pariwisatabps@gmail.com; dan di cc
ke Bidang Distribusi BPS Provinsi masing-masing.
Usaha Hotel adalah usaha penyediaan akomodasi berupa kamar-kamar di dalam suatu
bangunan, yang dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum, kegiatan
hiburan dan/atau fasilitas lainnya secara harian dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Hotel bintang adalah hotel yang telah memenuhi kriteria penilaian penggolongan kelas
hotel bintang satu, dua, tiga, empat, dan lima.
Suite room adalah salah satu jenis penamaan kamar yang ada di hotel yang mana
kamar tersebut dicirikan dengan dua ruangan yang terpisah dalam satu kamar, yaitu
kamar tamu dan kamar tidur.
Standard room/regular room adalah kamar yang terdapat di dalam sebuah hotel yang
mana segala perlengakapan dan fasilitas yang terdapat di dalam kamar kualitasnya
sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh hotel yang bersangkutan. Fasilitas-fasilitas
yang terdapat dalam kamar standar, yaitu tempat tidur, kamar mandi, meja kelja,
televisi, telepon, lemari es, lemari pakaian, rak koper. Keistimewaan dari kamar standar,
yaitu harga kamarnya paling murah di hotel.
Deluxe/superior room adalah jenis penamaan kamar di dalam hotel yang mana kondisi
ini setingkat lebih baik dari standard room, dengan fasilitas kamar yang sama seperti
standar. Bedanya dengan standard room adalah sebagai berikut:
Tarif Umum adalah jenis tarif yang digunakan secara umum (published rate).
Tarif Korporasi adalah jenis tarif khusus yang dikenakan pada lembaga/instansi tertentu
dan biasanya dalam persentase diskon.
Daftar isian/ kuesioner perkembangan jasa akomodasi (VHTS) hanya terdiri dari 2
halaman. Halaman 1 terdiri dari:
Halaman 2 terdiri dari: kritik dan saran responden, pedoman tata cara pengisian
daftar VHTS secara singkat.
Isikan nama bulan dan tahun dimana laporan/data hotel tersebut digunakan,
kemudian masukkan kode bulan dan dua digit terakhir dari tahun keberadaan data
dimaksud ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian : Provinsi
Rincian : Kabupaten/kota
Contoh :
Contoh :
Lingkari salah satu kode jenis hotel/ akomodasi yang meliputi hotel dan hotel
nonbintang. Kemudian masukkan kode yang dilingkari tersebut ke dalam kotak yang
tersedia.
Contoh :
1
Jenis hotel/akomodasi : 1. Bintang 2. Non Bintang
2
Jenis hotel/akomodasi : 1. Bintang 2. Non Bintang
Contoh :
Kelas/Kelompok/hotel/Akomodasi : BINTANG 5 5
Kelas/Kelompok/hotel/Akomodasi : BINTANG 2 2
Kelompok kamar ini adalah kelompok jumlah kamar yang tersedia untuk tamu.
Pengelompokan ini dilakukan untuk memudahkan di dalam pengolahannya.
Kelas/Kelompok/hotel/Akomodasi : KAMAR 25 – 40 3
Blok ini berisi nilai tarif berdasarkan jenis kamar, jumlah kamar tersedia dan
terpakai, dan jumlah tamu menginap, baik tamu asing (WNA) maupun tamu Indonesia
(WNI).
Rincian : Tarif
Sebelum mengisi kolom tarif agar terlebih dahulu melingkari kode tarif. Isikan kode
tarif dengan 1 jika menggunakan mata uang rupiah dan kode 2 jika menggunakan mata
uang dolar amerika. Tuliskan kode yang dilingkari tersebut pada kotak yang tersedia.
Angka yang tersedia adalah dari 1 sampai dengan 31. Gunakan tanggal
sesuai dengan jumlah hari pada bulan bersangkutan.
Isikan banyaknya tempat tidur yang tersedia untuk tamu (yang sedang
digunakan/ terisi ataupun tidak terisi tamu). Jumlah tempat tidur dimaksud
adalah banyaknya kapasitas tamu secara normal dari seluruh tempat tidur
yang tersedia pada hotel tersebut.
Isikan banyaknya kamar yang digunakan/ terisi oleh tamu pada waktu
kemarin (satu hari sebelum tanggal pada kolom 1).
Isikan banyaknya kamar yang dimasuki oleh tamu (check in) pada hari ini
menurut tanggal pada kolom (1).
Isikan banyaknya kamar yang ditinggalkan oleh tamu (check out) pada hari
ini menurut tanggal pada kolom (1).
Isikan banyaknya tamu asing (WNA) yang menginap di hotel tersebut pada
waktu kemarin (satu hari sebelum tanggal pada kolom 1).
Kolom (9) : Banyaknya Tamu Asing Masuk (Check In) Hari Ini
Isikan banyaknya tamu asing (WNA) yang baru masuk (check in) ke hotel
bersangkutan pada hari ini menurut tanggal pada kolom (1).
Kolom (10) : Banyaknya Tamu Indonesia Masuk (Check In) Hari Ini
Isikan banyaknya tamu Indonesia (WNI) yang baru masuk (check in) ke
hotel bersangkutan pada hari ini menurut tanggal pada kolom (1).
Kolom (11) : Banyaknya Tamu Asing Keluar (Check Out) Hari Ini
Isikan banyaknya tamu asing (WNA) yang keluar (check out) dari hotel
bersangkutan pada hari ini menurut tanggal pada kolom (1).
Kolom (12) : Banyaknya Tamu Indonesia Keluar (Check Out) Hari Ini
Isikan banyaknya tamu Indonesia (WNI) yang keluar (check out) dari hotel
bersangkutan pada hari ini menurut tanggal pada kolom (1).
Baris Total : Jumlahkan isian pada tanggal 1 hingga tanggal terakhir untuk masing-
masing kolom, yaitu pada kolom (2) sampai dengan kolom (12) pada
baris total.
3.2.4 Pengesahan
Berisi keterangan mengenai petugas pencacah, dilengkapi dengan nama dan tanda
tangan petugas pencacah.
Blok ini berisi kritik dan saran dari responden sehubungan dengan kegiatan survei
VHTS.
4.1 Dokumen
Dokumen yang akan diperiksa adalah kuesioner VHTS dari hasil pencacahan
perkembangan perusahaan/usaha jasa akomodasi/hotel.
1). Memeriksa kebenaran isian daftar/ kuesioner VHTS yang diisi oleh pencacah,
bila isian tersebut ada yang meragukan/kurang lengkap, maka pengawas
mengembalikan daftar tersebut kepada pencacah untuk diteliti kembali atau
dikonfirmasikan lagi kepada responden bersama petugas pencacah. Bila
perlu, lakukan kunjungan ulang atau penelitian kembali oleh pencacah
bersama-sama dengan pengawas.
2). Menerima kembali dokumen/ kuesioner VHTS dari petugas Pencacah hasil
pencacahan perusahaan/usaha akomodasi/hotel, serta bertanggung jawab
atas kelengkapan dan kualitas hasil pencacahan.
c. Pengawas menyampaikan dokumen VHTS yang sudah terisi dan sudah diperiksa
ke BPS Kabupaten/Kota sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah ditentukan.
d. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan VHTS sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
5.1 Umum
a. Periksa apakah kode provinsi, kabupaten/kota dan nama serta alamat hotel sesuai
dengan yang ada di master hotel.
b. Periksa kebenaran cara pengisian (rincian daftar dan isian kolom), konsistensi antar
kolom maupun antar rincian dalam blok, apakah sudah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Rincian ini tidak boleh kosong. Periksa apakah isian bulan sudah sesuai.
Rincian : Provinsi
Rincian ini tidak boleh kosong, dan kodenya terdiri dari 2 digit. Periksa apakah kode
di dalam kotak telah sesuai dengan kode provinsi yang ada pada direktori/master hotel
bersangkutan.
Rincian ini tidak boleh kosong, dan kodenya terdiri dari 2 digit. Periksa apakah kode
di dalam kotak telah sesuai dengan kode kabupaten/kota pada provinsi di rincian 5.2.2.1
seperti yang ada pada direktori/ master hotel. Perbaiki jika ada yang tidak sesuai,
termasuk apakah sudah dicoret kab/ kota-nya (misal Kabupaten/Kota atau
Kabupaten/Kota).
Rincian : Alamat
Periksa apakah alamat tempat usaha akomodasi/hotel telah tertulis dengan jelas
Salah satu kode jenis usaha hotel/akomodasi harus sudah dilingkari (bintang atau
nonbintang), sedangkan isian pada kotak harus sesuai dengan kode yang dilingkari.
Rincian ini tidak boleh kosong dan kodenya terdiri dari 1 digit yaitu kode 1 sampai dengan
kode 5 untuk hotel bintang, sedang hotel nonbintang dari kode 1 hingga kode 4.
Rincian : Tarif
Periksa apakah tarif dalam mata uang rupiah atau dolar amerika (US $) dan periksa
apakah kolom-kolom tarif sudah terisi.
Periksa dan cermati kewajaran isian pada kolom 2 sampai dengan kolom 12 pada
masing-masing baris.
Kolom (2) : Jumlah Kamar Tersedia
Isian banyaknya kamar harus lebih kecil atau sama dengan isian
banyaknya tempat tidur yang tersedia pada usaha akomodasi tersebut.
Kolom (3) : Jumlah Tempat Tidur Tersedia
Isian banyaknya tempat tidur harus lebih besar atau sama dengan isian
banyaknya kamar yang tersedia pada usaha akomodasi tersebut.
Periksa dan cermati kewajaran isian pada kolom banyaknya kamar, yaitu
kolom (4), kolom (5), dan kolom (6). Periksa apakah isian pada masing-
masing kolom tersebut sudah wajar sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Jika jumlah kamar yang digunakan tamu melebihi jumlah kamar yang
tersedia, maka lakukan pemeriksaan dan konfirmasi kepada pencacah
tentang kebenaran isian. Jika perlu, lakukan kunjungan ulang.
Periksa dan cermati kewajaran isian pada kolom banyaknya tamu, baik
tamu Indonesia maupun tamu asing, yaitu kolom (7) hingga kolom (12).
Periksa apakah isian pada masing-masing kolom tersebut sudah wajar
sesuai dengan kondisi sebenarnya. Jika jumlah tamu, baik tamu Indonesia
maupun tamu asing yang menginap di hotel tersebut melebihi jumlah
5.2.4 Pengesahan
Periksa apakah pemberi jawaban telah menuliskan nama, dan membubuhkan tanda
tangannya serta cap perusahaan. Bila ada yang terlewat, diminta agar pencacah
memperbaiki/kembali ke responden untuk mengisinya sebagai bukti pengesahan, bahwa
isian dalam kuesioner ini benar-benar merupakan jawaban responden dan sudah sesuai
dengan kondisi usahanya.
Blok ini berisi catatan responden tentang kegiatan bersangkutan, jika ada.