Anda di halaman 1dari 15

HALLO FUL, SELAMAT MENGERJAKAN YAAAAA!!

SEMANGATTTTT
Aksara Ngalagena (Konsonan)

1. Di Luhur (penempatan di atas)

Golongan ini harus disimpan di atas


konsonan/Ngalagena, golongan ini memiliki 5 jenis/aturan
bunyi, yaitu:

 --- 1. PANGHULU ---

 berguna untuk mengubah bunyi konsonan (yang

asalnya /a/ ) menjadi /i/

Simbol Panghulu, bertempat di atas konsonan


 contoh penggunaan :

Ngalagena RA menggunakan PANGHULU, maka menjadi RI

 --- 2. PAMEPET ---

 berguna untuk mengubah bunyi konsonan (yang

asalnya /a/ ) menjadi /e/

Simbol Pamepet, bertempat di atas konsonan

 contoh penggunaan :

Ngalagena MA menggunakan PAMEPET, maka menjadi


ME
 contoh penggunaan dalam kata: Nempo (lihat) , Mencari

(milari) dll

 --- 3. PANEULEUNG --

 berguna untuk mengubah bunyi konsonan (yang

asalnya /a/ ) menjadi /eu/

Simbol Paneuleung, bertempat di atas konsonan

 contoh penggunaan :

Ngalagena DA menggunakan PANEULEUNG, maka menjadi DEU


 contoh penggunaan dalam kata: Beuki (doyan) , Ceurik

(nangis) dll

 --- 4. PANGLAYAR --

 berguna untuk menambah imbuhan / r/ pada konsonan.


Simbol Panglayar, bertempat di atas konsonan

 contoh penggunaan :

Panglayar harus di sebelah kanan jika konsonan berbuyi selain /a/


 contoh penggunaan dalam kata: Kamer (kamar) , Kartini,

dll

 --- 5. PANYECEK --

 gunanya sama seperti Panglayar, namun berbeda

bunyi, Panyecek berguna untuk menambah

imbuhan /ng/ pada konsonan.

Simbol Panyecek, bertempat di atas konsonan

 contoh penggunaan :

Sama seperti Panglayar, Panyecek pun harus di sebelah kanan apabila konsonan berbunyi selain /a/
 contoh penggunaan dalam kata: Kujang , Mangsa

(waktu), Bangkong (kodok), dll

---------------------------------------------

contoh penggunaan Panglayar dan Pangwisad yang benar dan


yang salah

2. Di Gigir (penempatan di samping)


Golongan ini harus disimpan di samping konsonan/Ngalagena,
golongan ini memiliki 5 jenis/aturan bunyi, yaitu:
 --- 1. PANÉLÉNG ---

 berguna untuk mengubah bunyi konsonan (yang

asalnya /a/ ) menjadi /é/. Penempatan Panéléng harus

di sebelah kiri Ngalagena.

Simbol Panéléng, bertempat di sebelah kiri konsonan

 contoh penggunaan :

Ngalagena NA menggunakan PANÉLÉNG, maka menjadi NÉ


 contoh penggunaan dalam kata: Méja, Béca , dll

 --- 2. PANOLONG ---

 berguna untuk mengubah bunyi konsonan (yang

asalnya /a/ ) menjadi /o/.

Simbol Panolong, bertempat di sebelah kanan konsonan


 contoh penggunaan :

Ngalagena CA menggunakan PANOLONG, maka menjadi CO

--- 3. PAMAÉH ---


 berguna untuk mematikan bunyi vokal pada semua

Ngalagena/konsonan.

Simbol Pamaéh, bertempat di sebelah kanan konsonan

 contoh penggunaan :

Ngalagena TA menggunakan PAMAÉH, maka menjadi T

--------------------------------------------------------------------
Pamaéh TIDAK AKAN BERFUNGSI jika digunakan pada konsonan RA, NGA, HA .(karena RA, NGA, HA
sudah memilikiPANGLAYAR,PANYECEK,PANGWISAD, terkecuali BOLEH digunakan untuk penulisan
Singkatan )
---------------------------------
Pamaéh juga TIDAK AKAN BERFUNGSI jika digunakan di belakang bunyi R, L , Y .
(karena sudah ada aturan PANYAKRA, PANYIKU, PAMINGKAL)

 --- 4. PANGWISAD ---

 berguna untuk menambah imbuhan /h/ pada konsonan.

Simbol Pangwisad, bertempat di sebelah kanan konsonan

 contoh penggunaan :
Penempatan Pangwisad harus disebelah kanan, meskipun konsonan berbunyi O
--------------------------------------------------------------------------------

 --- 5. PAMINGKAL ---

 berguna untuk menyisipkan bunyi /y/ di tengah

konsonan.

Simbol Pamingkal, bertempat di sebelah kanan konsonan

 contoh penggunaan :
 Pamingkal tidak akan berfungsi jika digunakan pada

konsonan SA & NA itu karena:

1. SA mempunyai bentuk sendiri dalam pembunyian Y,


yaitu SYA.

Ngalagena SYA

2. NA mempunyai bunyi sendiri, yaitu NYA


Ngalagena NYA

3. Di Handap (penempatan di bawah)


Golongan ini harus disimpan di bawah konsonan/Ngalagena,
golongan ini memiliki 3 jenis/aturan bunyi, yaitu:

 --- 1. PANYUKU ---

 berguna untuk mengubah bunyi konsonan (yang

asalnya /a/ ) menjadi /u/.

Simbol Panyuku, bertempat di bawah konsonan

 contoh penggunaan :

Ngalagena LA menggunakan PANYUKU, maka menjadi LU


 --- 2. PANYIKU ---

 sama seperti Pamingkal, Panyiku berguna untuk

menyisipkan bunyi /L/ di tengah konsonan.

Simbol Panyiku, bertempat di bawah konsonan

 contoh penggunaan :

Posisi Panyiku harus di sebelah kiri apabila konsonan berbunyi /u/

 contoh penggunaan dalam kata: Seblak , Ceplok,

Jiplak dll

 --- 3. PANYAKRA ---


 sama seperti Pamingkal & Panyiku, Panyakra berguna

untuk menyisipkan bunyi /R/ di tengah konsonan.

Simbol Panyakra, bertempat di bawah konsonan

 contoh penggunaan :

Posisi Panyakra harus di sebelah kiri apabila konsonan berbunyi /u/

 contoh penggunaan dalam kata: Pramuka , Potrét,

Gatra dll

Anda mungkin juga menyukai