Anda di halaman 1dari 9

SOAL UJIAN TULIS

UPT PUSKESMAS SUKMAJAYA


Jl. Raya aRJUNA No. I SUKMAJAYA-Depok
Telp. (021) 77824908

Pilihlah Jawaban yang paling tepat diantara a, b, c atau d yang sesuai dengan pertanyaan
sebelumnya dengan cara membei tanda silang (x) pada kolom lembar jawaban yang
tersedia.

Pengetahuan

1. Ny. Kokom yang sedang inpartu, denyut jantung janinnya 130x/menit dan gerakan janin
dalam sehari ( 12 jam ) sebanyak 12 kali. Selanjutnya bagaimana anda melakukan
pemeriksaan denyut jantung janin.
a. Setiap 15 menit pada kala I, setiap 30 menit sesudah pembukaan lengkap.
b. Setiap 20 menit pada kala I, setiap 30 menit sesudah pembukaan lengkap.
c. Setiap 30 menit pada kala I, setiap 20 menit sesudah pembukaan lengkap.
d. Setiap 30 menit pada kala I, setiap 15 menit sesudah pembukaan lengkap.
e. Setiap 25 menit pada kala I, setiap 15 menit sesudah pembukaan lengkap.

2. Selanjutnya anjura apa yang pertama kali akan anda berikan kepada Ny. Kokom
a. Untuk tetap berbaring terlentang
b. Untuk berbaring ke sisi kanan
c. Untuk berbaring ke sisi kiri
d. Untuk posii sujud
e. Untuk posisi setengan duduk.

3. Ny. Lilis yang sedang inpartu ketika ketubannya pecah terlihat berwarna kehijauan,
tindakan apa yang pertama kali harus anda lakukan
a. Mengeluarkan bayi dan menghisap lendir dari mulut dan hidung
b. Mengeluarkan bayi, memotong tali pusat dan menghisap lendir dari mulut dan hidung.
c. Saat kepala bayi keluar, sebelum bahu keluar langsung menghisap lendir dari mulut dan
hidung
d. Saat kepala dan bahu bayi lahir keluar langsung menghisap lendir dari mulut dan hidung
e. Langsung mengeluarkan bayi dan memotong tali pusat, karema pemotongan tali pusat
akan merangsang pernafasan bayi.

4. Bidan emi sedang menolong persalinan Ny. Oyoh, tanda apa yang harus dilihat bidan emi
pada bayi Ny. Oyoh, untuk menentukan perlu/tidaknya tindakan resusitasi
a. Nilai APGAR 1 menit ; 2
b. Bayi kuning
c. Ketuban Pecah Lama
d. Bayi menagis terlalu keras
e. Bayi tidak bernafas atau nafasnya megap-megap
SOAL UJIAN TULIS
UPT PUSKESMAS SUKMAJAYA
Jl. Raya aRJUNA No. I SUKMAJAYA-Depok
Telp. (021) 77824908

5. Sebelim proses persalinan Ny. Oyoh berlangsung, bidan emi telah mempersiapkan
tindakan resusitasi. Ditempat yang bagaimana bidan emi mempersiapkan persalinan dan
kemungkinan tindakan resusitasi.
a. Di dekat pintu supaya udara tidak pengap
b. Di dekat jendela supaya terang
c. Di ruangan tidak bayak angin tetapi cukup terang
d. di dekat dapur supaya hangat
e. Di ruang terbuka supaya terang dan hangat.

6. Bidan emi juga telah menyiapkan sejumlah kain yang berfungsi untuk mengeringkan,
membungkus bayi dan mengganjal, agar kepala bayi posisinya ekstensi. Dimana kain
pengganjal harus diletakkan.
a. Dibawah kepala bayi
b. Dibawah leher bayi
c. Dibawah bahu bayi
d. Dibawah punggung bayi
e. Dibawah pinggang bayi

7. Agar bidan emi terhindar dari kemungkinan infeksi, perlindungan apa saja yang harus
dilakukan
a. Menggunakan celemek, mencuci tangan dengan air+sabun atau campuran alkohol dan
gliserin dan menggunakan sarung tangan.
b. Menggunakan celemek, dan mencuci tangan dengan air dan sabun atau campuran alkohol
dan gliserin.
c. Mencuci tangan dengan air dan sabun atau campuran alkohol dan gliserin dan
menggunakan sarung tangan.
d. menggunakan celemek, mencuci tangan dengan air sabun atau campuran alkohol dan
gliserin menggunakan sarung tangan dan jam tangan agar mudah menghitung waktu.
e. Menggunakan celemek, mencuci tangan dengan air dan sabun atau campuran alkohol dan
gliserin, menggunakan jam tangan agar mudah menghitung waktu.

8. Setelah bidan emi memberitahukan kepada Ny. Oyoh tentang alasan dan tindakan
resusitasi yang akan dilakukannya. Tindakan apa yang selanjutnya harus dilakukan bidan
emi? Buat urutan pertanyaan 1-5
1. Jaga bayi tetap kering dan hangat
2. Penilaian nafas bayi
3. Atur posisi bayi
4. Keringkan dan rangsang taktil
5. Isap lendir
6. Reposisi bayi
SOAL UJIAN TULIS
UPT PUSKESMAS SUKMAJAYA
Jl. Raya aRJUNA No. I SUKMAJAYA-Depok
Telp. (021) 77824908

a. A,B,C,D,E,F
b. A,E, C,D,B,F
c. A,B,C,E,D,F
d. A,C,E,D,F,B
e. A,C,D,E,F,B

9. Tindakan Bidan emi diatas membuat bayi Ny. Oyoh bernafas normal. Tindakan apa yang
selanjutnya harus dilakukan bidan emi.
a. Mandikan bayi, pemantauan, asuhan BBL, konseling dan pencatatan.
b. Mandikan bayi, Pemantauan, asuhan BBl dan Konseling
c. Pemantauan, asuhan BBL dan konseling
d. Pemantauan, asuhan BBL, pencatatan dan pelaporan ke puskesmas.
e. Pemantauan, asuhan BBL, konseling dan pencatatan.

10. Dari hasil pemantauan bidan emi terhadap bayi Ny. Oyoh 1 jam setelah resusitasi terlihat
bayi Ny. Oyoh pucat, lemas, frekuensi nafasnya 80kali/menit. Tindakan apa yang harus
dilakukan bidan emi.
a. Melanjutkan pemantauan
b. Melakukan langkah awal resusitasi
c. Membuka lebar mulut bayi, mengusap mulut dan menghisap lendir
d. Melakukan Ventilasi
e. Melakukan Rujukan.

Petunjuk: Bacalah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan seksama kemudian tuliskan


jawaban anda pada kolom yang tersefia dengan huruf
S untuk pernyataan yang Salah
B untuk pernyataan yang Benar

Pencegahan Infeksi
11. Agar larutan dekontaminan dapat bekerja secara efektif, lakukan dulu proses pencucian
dan pembilasan pada peralatan bekas pakai sebelum melakukan proses dekontaminasi.

12. Sekitar 80% mikroorganisme dapat dilemahkan atau dibunuh melalui proses pencucian
dan pembilasan.

13. Larutan klorin untuk proses dekontaminasi dapat dibuat dari cairan pemutih (sodium
hipoklorit) dan kaporit.
SOAL UJIAN TULIS
UPT PUSKESMAS SUKMAJAYA
Jl. Raya aRJUNA No. I SUKMAJAYA-Depok
Telp. (021) 77824908

14. Proses dekontaminasi harus dilakukan didalam wadah yang terbuat dari logam.

15. Proses dekontaminasi dapat membunuh semua mikroorganisme, termasuk bakteri yang
memiliki endospora

16. Kegagalan atau rendahnya hasil proses sterilisasi seringkali disebabkan oleh kurang
meratanya kontak uap panas dengan instrument atau tidak tercapainya tekanan atau
temperatur yang seharusnya.

17. Karena energi dari radiasi ultraviolet sangat terbatas, maka teknik ini tidak dapat
digunakan untuk proses sterilisasi air.

18. Proses Desinfeksi tingkat tinggi (DTT) dapat membunuh semua atau 100%
mikroorganisme non patogen dan patogen.

19. Untik mencapai tahap DTT, perhatikan lamanya (waktu) proses desinfeksi yang
dianjurkan apabila menggunakan berbagai jenis desinfeksi kimiawi atau proses fisika (uap
dan panas).

20. Untuk DTT semprit dan jarum dapat dilakukan proses desinfeksi tingkat tinggi secara
kimiawi.

Kala I Persalinan

21. Kala satu persalinan di mulai sejak jelasnya tanda inpartu hingga terjadinya pembukaan
lengkap.
SOAL UJIAN TULIS
UPT PUSKESMAS SUKMAJAYA
Jl. Raya aRJUNA No. I SUKMAJAYA-Depok
Telp. (021) 77824908

22. Dua tanda utama dari kala satu persalinan adalah keluarnya lendir darah pervaginam dan
kontraksi uterus yang belum teratur.

23. Pengosongan kandung kemih dengan kateter merupakan prosedur rutin pada kala satu
persalinan.

24. Riwayat obstetrik sebelumnya, ternyata tidak banyak hubungannya dengan ramalan
kemajuan dan penyulit pada persalnan sekarang ini.

25. Ambang batas normal denyut jantung janin di dalam uterus (sebelum lahir) adalah kisaran
120x/menit-160x/menit.

26. Pada persalinan normal, garis rekanan pembukaan atau dilatasi serviks pada partograf,
umumnya berada di sebelah (sisi) kanan garis waspada.

Kala II Persalinan

27. Kala II persalinan adalah Proses persalinan yang dimulai sejak pembukaan lengkap hngga
plasenta lahir.

28. Selama kala II persalinan, ibuu tidak dianjurkan untuk minum hingga setelah bayi lahir.

29. Pemecahan selaput ketuban dilakukan sebelum terjadi pembukaan lengkap pada serviks
karena akan mempercepat waktu persalinan dan menghindari keluarnya ketuban secara
berlebihan.
SOAL UJIAN TULIS
UPT PUSKESMAS SUKMAJAYA
Jl. Raya aRJUNA No. I SUKMAJAYA-Depok
Telp. (021) 77824908

30. Posisi terlentang saat ib meneran, merupakan posisi yang menguntngkan bagi ibu dan
janin.

31. Saat yang paling tepat untuk meminta ibu meneran pada kala II persalinan adalah saat ibu
merasakan adanya dorongan kuat untuk meneran.

32. Posisi setngan duduk pada saat pengeluaran kepala dikala II persalinan berkaitan dengan
rendahnya kejadian (insidensi) robekan perineum.

33. Untuk mencegah robekan luas pada perineum, dianjurkan untuk melakukan episiotomi
rutin pada semua ibu primigravida.

34. Tahanan ada belakang kepala, bentangan jari telunjuk dan ibu jari serta telapak tangan
pada perineum, tidak banyak membantu mencegah robekan perineum saat terjadi
ekstensi/defleksi kepala bayi yang akan lahir.

35. Tarikan ringan secara biparietal ke arah bawah pada kepala bayi merupakan cara untuk
membantu melahirkan bahu posterior bayi.

36. Seorang multigravida yang telah dipimpin meneran selama 1 jam dan belum juga
melahirkan bayinya merupakan indikasi untuk segera dirujuk.

Kala III dan Kala IV Persalinan

37. Pelepasan plasenta terjadi kareana ibu meneran secara kuat.

38. Manajemen aktif kala III terdiri dari pemberian oksitosin segera setelah bayi lahir dan
meunggu lepasnya plasenta secara spontan.
SOAL UJIAN TULIS
UPT PUSKESMAS SUKMAJAYA
Jl. Raya aRJUNA No. I SUKMAJAYA-Depok
Telp. (021) 77824908

39. Pada manajemen akti kala III, rangsangan taktil pada uterus dilakukan untuk meragsang
uterus berkontraksi agar plasenta dapat segera dilahirkan.

40. Jika uterus kembali menjadi lunak beberapa saat setelah plasenta lahir, ibu atau keluarga
diajarkan dan diminta untuk melakukan massase uterus hingga uterus berkontraksi secara
adekuat.

41. Atonia uteri adalah kegagalan dari miometrium untuk berkontraksi sehingga uterus
menjadi lunak (relaksasi) dan ukurannya melebar.

Asuhan Bayi Baru Lahir

42. Bayi baru lahir yang segera menangis secara spontan, dapat segera dimandikan sebelum
diberikan kepada ibunya.

43. Untuk memberi kesempatan kepada ibu baru bersalin untuk cukup istirahat maka inisiasi
menyusui dini sebaiknya dilakukan 1 jam setelah bayi lahir.

44. Profilaksis infeksi mata bayi baru lahir dilakukan dengan jalan memberikan tetes mata
perak nitrat pada jam kedua setelah bayi lahir.

Preeklampsia/Eklampsia

45. Pusing, gangguan penglihatan, kejang atau kehilangan kesadaran dapat dihubungkan
dengan hipertensi dalam kehamilan.
SOAL UJIAN TULIS
UPT PUSKESMAS SUKMAJAYA
Jl. Raya aRJUNA No. I SUKMAJAYA-Depok
Telp. (021) 77824908

46. pada ibu hamil dengan hipertensi dalam kehamilan (pregnancy induce hypertention),
harus dilakukan pemantauan tekanan darah, pemeriksaan protein urine dan keadaan janin
setiap bulan.

47. Magnesium sulfat adalah obat pilihan utama untuk mencegah dan mengobati kejang pada
preeklamsia berat dan eklampsia.

48. Bila tidak tersedia jarum sekali pakai (disposable) dan dilakukan pemakaian ulang jarum
dengan cara memasang tutupnya kembali, maka harus digunakan metode satu tangan untuk
melakukan pemasangan kembali tutup jarum.

Perdarahan Post Partum

49. Perdarahan post partum adalah perdarahan pervaginam lebih dari 500ml yang terjadi
setelah melahirkan.

50. Apabila plasenta telah lahir lengkap dan uterus berkontraksi baik, perdarahan postpartum
dini kemungkinan disebabkan oleh perlukaan pada serviks, vagina atau perineum.

51. Kompresi bimanual uterus merupakan langkah pertama penanganan atonia uteri.

Bayi Berat Lahir Rendah

52. Setiap menemukan BBLR lakukan manajmen umum antara lain dengan menjaga bayi
tetap hangat.

53. Tidak memandikan bayi baru lahir atau menyentuh bayi dengan tangan dingin merupakan
pencegahan hipotermia
SOAL UJIAN TULIS
UPT PUSKESMAS SUKMAJAYA
Jl. Raya aRJUNA No. I SUKMAJAYA-Depok
Telp. (021) 77824908

54. Jenis cairan infus yang diberikan pada bayi hipoglikemia adalah Ringer Laktat.

55. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara dini dan ASI ekslusif lebih sering minimal
setiap 2 jam merupakan salah satu manajemen bayi Ikterus

56. Kenaikan Berat badan bayi tidak adekuat apabila ditemukan kenaikan berat badan bayi
kurang 20 gram selama 3 hari berturut-turut.

57. Persalinan kurang bulan/premature dan bayi kecil untuk masa kehamilannya merupakan
penyebab bayi berat lahir rendah

58. Kehamilan yang tidak diinginkan merupakan salah satu predisposisi bayi berat lahir
rendah.

Resusitasi Bayi Baru Lahir dengan Aspiksia

59. Pertolongan awal bayi baru lahir yang merintih, kulit kebiruan dan lemas adalah
melakukan pijat jantung dan pernafasan mouth to mouth.

60. Ventilasi dilakukan dengan memberikan udara atau oksigen melalui tabung atau balon
dan sungkup dengan frekuensi 20x dalam waktu 30 detik.

Anda mungkin juga menyukai