FIKI MAHRIZAL
Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis,
Universitas Dian Nuswantoro Semarang
URL : Http://dinus.ac.id/
Email : 212201302492@mhs.dinus.ac.id
ABSTRACT
This study is an evaluation of Accounting Information Systems Purchasing and Sales in the
Nagatomi Baby’s N Toys Semarang. The purpose of the study is to evaluate the accounting
information system of buying and selling that is applied to Nagatomi Baby's N Toys. The
method used in this research is descriptive, which aims to make a systematic description,
factual, and accurate about the facts of the application of purchase accounting information
systems and sales on Nagatomi Baby’s Toys N Semarang. Data collection methods used in
this research is to study literature is to study and associate literature related to the purchase
and sale systems, and field studies is by interview, observation and documentation. The
results of research conducted in Nagatomi baby's N Toys Semarang showed that the
accounting information system purchase is not good, because there should be improved on a
purchasing function which doubles duty as a function of accounting in recording the purchase.
Then the accounting information system sales is also not good, because there should be
improved on a purchasing function which doubles duty as a function of accounting in
recording sales.
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan evaluasi dari Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan
Penjualan pada Nagatomi Baby’s N Toys Semarang. Tujuan penelitiannya adalah untuk
mengevaluasi dari sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan yang diterapkan pada
Nagatomi Baby’s N Toys. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang mempunyai
tujuan membuat deskripsi secara akurat, sistematis, dan faktual mengenai fakta penerapan
sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan pada Nagatomi Baby N Toys Semarang.
Menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu studi pustaka dan studi lapangan. Studi
pustaka yaitu dengan mempelajari serta mengaitkan literatur yang berhubungan dengan sistem
pembelian dan penjualan, dan studi lapangan yaitu dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil dari penelitian yang dilakukan di Nagatomi baby’s N Toys Semarang
menunjukkan bahwa Sistem informasi akuntansi pembeliannya kurang baik, karena ada yang
harus diperbaiki pada fungsi pembelian yang merangkap tugas sebagai fungsi akuntasi dalam
pencatatan pembelian. Lalu pada sistem informasi akuntansi penjualannya juga kurang baik,
karena ada yang harus diperbaiki pada fungsi pembelian yang merangkap tugas sebagai fungsi
akuntasi dalam pencatatan penjualan.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem informasi akuntansi pembelian
Perusahaan dalam melaksanakan penyelenggaraan barang, menggunakan suatu sustem
yaitu sistem akuntansi pembelian. terdapat dua macam dalam transaksi pembelian ialah
pembelian dalam negri (lokal) dan luar negri (impor). Pembelian dalam negri (lokal)
merupakan pembelian yang dilakukan dari supplier didalam negeri, sementara itu impor
merupakan pembelian yang dilakukan dari supplier luar negri (Mulyadi, 2016).
Menurut (Mulyadi, 2016) bagian yang terkait didalam sistem akuntansi pembelian :
1) Fungsi gudang
2) Fungsi pembelian
3) Fungsi penerimaan
4) Fungsi akuntansi
Prosedur jaringan
Menurut (Mulyadi, 2016), Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian :
1) Prosedur permintaan pembelian
2) Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok
3) Prosedur order pembelian
4) Prosedur penerimaan barang
5) Prosedur pencatatan utang
6) Prosedur distribusi pembelian
Dokumeniyangiadaidalamisistemipenjualanitunai
Menurut (Mulyadi, 2016), dokumen yang digunakan pada sistem penjualan tunai:
1) Fakturipenjualanitunai
2) Pitairegisterikas
3) Crediticardislip
4) Billiofilading
5) Buktiisetoribank
6) Rekapitulasi hargaipokokipenjualan
Catataniakuntansiiyangiada dalamisistemipenjualanitunai
Menurut (Mulyadi, 2016), catatan akuntansi yang dipergunakan dalam sistem penjualan tunai:
1) Jurnalipenjualan
2) Jurnalipenerimaanikas
3) Jurnaliumum
4) Kartuipersediaan
5) Kartuigudang
Prosedurijaringan
Menuruti (Mulyadi, 2016), ada beberapa jaringan prosedur yang mmbentuk sistemipenjualan
tunai, yaitu :
1) Proseduriorderipenjualan
2) Proseduripenerimaanikas
3) Proseduripenyerahanibarang
4) Proseduripencatatanipenjualanitunai
5) Proseduripenyetoranikasikeibank
6) Proseduripencatatanipenerimaanikas
7) Proseduripencatatanihargaipokokipenjualan
UnsuriPengendalianiInterniDalamiSistemiPenjualaniTunai
Menuruti (Mulyadi 2016), unsur pengendalian intern seharusnya berada dalam sistem
penjualan tunai ialah sebagai berikut:
a. Organisasiiatau perusahaan
1) Fungsiipenjualan haruslahiterpisahidariifungsiikas.
Pemisahaniini berfungsi agar setiap penerimaan kas dari penjualan tunai dilaksanakan
oleh dua fungsi yang saling mengecek.
2) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
Pemisahaan ini dimaksudkan agar menjaga kekayaan dan menjamin ketelitian serta
keandalan data akuntansi perusahaan.
3) Pada transaksi penjualan tunai harus dilakukan oleh fungsi penjualan, fungsi kas,
fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi.
Hal ini dimaksudkan agar terciptanya pengecekan internpekerjaan setiap fungsi
tersebut oleh fungsi lainnya.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
4) Penerimaan pemesanan dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan
menggunakan formulir faktur penjualan tunai. Lalu faktur penjualan tunai haruslah
diotorisasi oleh fungsi penjualan untuk menjadi dokumen yang sah, yang dapat
digunakan sebagai dasar bagi fungsi penerimaan kas untuk menerima kas dari
pembelian tersebut, dan untuk menjadi perintah bagi fungsi pengiriman untuk
memberikan barang ke pembeli setelah barang dibayarkan oleh pembeli yang
memesan, kemudian sebagai dokumen sumber untuk pencatatan dalam catatan
akuntansi.
5) Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas dengan cara menambahkan cap
bertulisan “lunas” yang ada pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register
kas pada faktur tersebut. Dengan cap “lunas” dan pita register kas tersebut dokumen
faktur penjualan tunai dapat memberikan otorisasi bagi fungsi pengiriman untuk
memberikan barang kepada pembeli yang sudah membayar.
6) Di dalam penjualan dengan menggunakan kartu kredit bank haruslah didahului dengan
permintaan otorisasi dari bank penerima kartu kredit tersebut. Otorisasi diperoleh
merchant dengan cara memasukkan kartu kredit pelanggan ke dalam alat tersebut.
Dengan alat ini merchant terhindar dari kemungkinan ketidakbonafitan pemegang
kartu kredit.
7) Saat penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara menambahkan
cap “Sudah Diserahkan” pada faktur penjualan tunai. Cap “sudah diserahkan” yang
ditambahkan oleh fungsi pengiriman pada faktur penjualan tunai membuktikan telah
diserahkannya barang kepada pembeli yang berhak.
8) Ketika pencatatan ke dalam catatan akuntansi haruslah berdasarkan dokumen sumber
yang dilampirkan dengan dokumen pendukung yang lengkap. Di dalam sistem
penjualan tunai, pencatatan mutasi piutang harus didasarkan pada faktur penjualan
tunai sebagai dokumen sumber dan pita register kas sebagai dokumen pendukung.
9) Dalam pencatatan ke catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang diberi
wewenang untuk mencatat. Dengan begitu tanggung jawab atas pengubahan catatan
akuntansi dapat dibebankan kepada karyawan yang diberi wewenang tersebut,
sehingga tidak ada satu pun perubahan data yang dicantumkan dalam catatan
akuntansi yang tidak dipertanggungjawabkan.
c. Praktik yang Sehat
10) Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan penggunaannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. Nomor urut tercetak dan penggunaan
nomor urut tersebut dipertanggungjawabkan oleh yang memiliki wewenang untuk
menggunakan formulir tersebut.
11) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke Bank pada hari
yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya. Penyetoran
segera seluruh jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank akan menjadikan
jurnal kas perusahaan dapat diuji ketelitian dan keandalannya dengan menggunakan
informasi dari bank yang tercantum dalam rekening Koran bank (bank statement).
12) Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan secara
mendadak oleh fungsi pemeriksa internakan mengurangi risiko penggelapan kas yang
diterima oleh kasir.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan ritel yang menjual perlengkapan bayi dan
mainan anak-anak di Semarang yaitu Nagatomi Baby’s N Toys. Letaknya berada di tengah
kota Semarang tepatnya di jalan Pandanaran No 114. Pemilihan lokasi ini sengaja (purposive)
dengan pertimbangan bahwa perusahaan ritel tersebut merupakan salah satu perusahaan ritel
yang memiliki lokasi strategis dan konsumen potensial sehingga perputaran aktifitas
pembelian dan penjualan perusahaan cepat. Hal ini menyebabkan sistem informasi akuntansi
pembelian dan penjualan menjadi penting bagi Nagatomi Babys N Toys. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai selesai.
Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yang bertujuan
untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta
penerapan sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan pada Nagatomi Baby N Toys.
Terdapat beberapa data yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun jenis data yang
digunakan adalah :
1. Data primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dengan observasi dan
interview secara langsung dengan para karyawan dan staf perusahaan yang berhubungan
dengan pengendalian pembelian dan penjualan. Data primer yang diperoleh yakni rincian
sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan yang berupa data rincian tentang
sistem atau prosedur pembelian dan penjualan yang didapat melalui proses wawancara
dan pengamatan peneliti di lokasi penelitian.
2. Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data atau dokumen yang diperoleh dari
perusahaan tersebut seperti gambaran struktur organisasi perusahaan, company profile,
faktur-faktur, dan bukti-bukti transaksi terkait dengan pembelian dan penjualan di
perusahaan.
Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Analisis data dalam
penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan
setelah selesai di lapangan (Sugiyono, 2013). Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
1. Survei pendahuluan
Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal untuk mengetahui keadaan
perusahaan yang akan diteliti dan dibahas dalam skripsi ini dengan cara mengunjungi
Nagatomi Baby’s N Toys yang berada di jalan Pandanaran Semarang dan meminta ijin
untuk melakukan penelitian di Nagatomi Baby’s N Toys. Setelah dilakukan survei ke
lokasi penelitian, peneliti ingin mengevaluasi sistem yang sudah ada di Nagatomi yaitu
sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan apakah sudah efektif atau belum.
Sehingga, peneliti mengambil keputusan untuk menelitinya.
2. Wawancara
Wawancara diadakan secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait, seperti para
karyawan dan staf perusahaan yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan yakni
bagian gudang, bagian administrasi dan kasir. Wawancara dilakukan untuk mengetahui
informasi tentang sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan yang berlangsung
di Nagatomi Baby’s N Toys Semarang mengenai bagaimana proses aktifitas pembelian
dan penjualannya. Yang di mana daftar wawancara terdapat pada lampiran proposal.
3. Observasi
Pengamatan dilakukan secara langsung dengan cara pengamatan fisik dan pengamatan
administrasi di perusahaan. Pengamatan fisik dilakukan dengan cara mengamati proses
sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan secara langsung di perusahaan yakni
pada proses pembelian, dan proses penjualannya. Pengamatan administrasi dilakukan
dengan cara mengamati alur dokumen yang terkait dengan pembelian dan penjualan di
perusahaan. Pengamatan dilakukan secara langsung oleh peneliti sendiri.
4. Dokumentasi
Pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan yang terkait
dengan penelitian tentang sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan yakni data
rincian tentang sistem atau prosedur pembelian dan penjualan yang didapatkan melalui
proses wawancara, data tentang pencatatan pembelian dan penjualan dan bukti-bukti
transaksi yang terkait.
5. Penjabaran deskriptif hasil penelitian
Dari data-data yang telah dikumpulkan peneliti melalui proses wawancara dan
dokumentasi, dipaparkan hasil penelitian tentang sistem informasi akuntansi pembelian
dan penjualan yang ada di Nagatomi Baby’s N Toys Semarang. Sistem informasi
akuntansi pembelian dan penjualan Nagatomi yang dipaparkan akan dilengkapi dengan
flowchart.
6. Analisis dari sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan yang sudah ada.
Dari hasil paparan data yang diperoleh melalui proses wawancara dan dokumentasi,
diperoleh gambaran tentang sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan yang
ada di Nagatomi. Kedua sistem informasi akuntansi tersebut yang telah diperoleh
kemudian dianalisis berdasarkan teori-teori yang diperoleh dari studi kepustakaan.
7. Penarikan kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam tahap yang terakhir, berdasarkan penjabaran deskriptif hasil penelitian dan
analisis. Peneliti menarik kesimpulan apakah sistem informasi akuntansi pembelian dan
penjualan di Nagatomi sudah berjalan dengan baik atau belum, dan memberikan
rekomendasi sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan agar baik jika terdapat
suatu masalah-masalah.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi yang sudah penulis lakukan di Nagatomi Baby’s N Toys, maka
penulis menarik kesimpulan sebagai berikut ini :
1. Sistem informasi akuntansi pembeliannya kurang baik, karena ada yang harus diperbaiki
pada fungsi pembelian yang merangkap tugas sebagai fungsi akuntasi.
2. Sistem informasi akuntansi penjualannya kurang baik, karena ada yang harus diperbaiki
pada fungsi pembelian yang merangkap tugas sebagai fungsi akuntasi dalam pencatatan
penjualan.
3. Kesimpulan pada program yang digunakan di Nagatomy baby’s N Toys adalah sebagai
berikut :
1. Program yang digunakan menggunakan password dan ussername saat masuk ke
programnya.
2. Programnya sudah baik dalam pengoprasiannya dan membantu Nagatomi sekali.
Saran
Agar adanya peningkatan pelaksanaan sistem informasi akuntansi dan pembelian dan
penjualan di Nagatomi Baby’s N Toys, maka penulis memberikan saran sebagai berikut ini :
a. Pada sistem pembeliannya, fungsi pembelian yang bertanggung jawab membuat purchase
order dan fungsi akuntansi yang bertanggung jawab pencatat atas pembelian seharusnya
terpisah, Jadi dengan begitu tiap-tiap fungsi fokus pada bagiannya dan lebih optimal.
b. Pada sistem penjualannya, fungsi pembelian yang bertanggung jawab membuat purchase
order dan fungsi akuntansi yang bertanggung jawab mencatat atas penjualan seharusnya
terpisah. Dengan begitu akan lebih optimal dan tiap-tiap fungsi fokus pada bagiannya.
DAFTAR PUSTAKA
As’ari, Andri Gunawan Putra, Tri Lestari dan Mahsina. 2012. “analisis penerapan sistem
informasi akuntansi penjualan kredit dalam meningkatkan pengendalian intern”.
Jurnal akuntansi UBHARA. ISSN : 2460-7762. Fakultas ekonomi, Universitas
Bhayangkara Surabaya.
Jannah, Roihatul, Tri Lestari dan Enny Istanti. 2014. “peranan sistem informasi akuntansi
pembelian dalam mnunjang efektifitas pengendalian intern”. Jurnal akuntansi
UBHARA. ISSN : 2460-7762. Fakultas ekonomi, Universitas Bhayangkara
Surabaya.
Jogianto. 2005. “Analisis dan Desain sistem informasi : pendekatan terstruktur teori dan
praktik aplikasi bisnis”. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta.
Mulyani, Elis Dwi Nurul, Siti Rosyafah dan Mahsina. 2015. “penerapan sistem informasi
akuntansi penjualan dalam menunjang efektifitas pengendalian intern penjualan
PT. Peony Indah Makmur”. Jurnal akuntansi UBHARA. ISSN: 2460.7762.
fakultas ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya.
Palupi, Nindita Niken. 2015. “Analasis sistem pengendalian intern dalam sistem akuntansi
pembelian”.jurnal administrasi bisnis (JAB) Vol. 28 No. 2 November 2015.
Fakultas ilmu administrasi, Universitas Brawijaya Malang.
Sugiyono. 2013. “metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi (mixed methods)”.
Bandung : Alfabeta.
Teurah, Serny. 2013. “evaluasi efektivitas sistem informasi akuntansi pembelian dan
pengeluaran kas pada UD. Manado”. ISSN : 2303-1174. Fakultas ekonomi dan
bisnis, Universitas Sam Ratulangi Manado.
Warren, Carl S, James M Reeve, and Phillip E. Fees. 2006. “Accounting : Pengantar
akuntansi”. Jakarta : Salemba empat.