Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 6

MAKALAH
REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Anggota
RIVANI PALANGDA 152030
RISWAN 152052
LINA SAMBEKO 152058
ANDI SYAPUTRA ADIATSYA 152310
MUH.SYAHRIAR MAHANDIKA 172053

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

STMIK DIPANEGARA MAKASSAR

2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami

panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya kepada kami, sehingga Kelompok Kami dapat menyelesaikan makalahini.

Makalah ini telah Kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai

sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu Kami menyampaikan

banyak terima kasih kepada semua sumber yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah

ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik

dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka Kami

dari Kelompok 6 menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki

makalah ini.

Akhir kata Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca.

Makassar, 10 Desember 2018

Penyusun
1. Pendekatan Strategis ke Pengujian Perangkat lunak

Pengujian merupakan rangkaian aktivitas yang dapat direncanakan sebelumnya dan


dilakukan secara sistematis. Strategi uji coba perangkat lunak memudahkan para perancang untuk
menentukan keberhasilan system yg telah dikerjakan. Hal yg harus diperhatikan adalah langkah-
langkah perencanaan dan pelaksanaan harus direncanakan dengan baik dan berapa lama waktu
yang diperlukan.

Strategi uji coba mempunyai karakteristik, yaitu :


a. Pengujian mulai pada tingkat modul yang paling bawah,dilanjutkan dengan modul di atasnya
kemudian hasilnya dipadukan.
b. Teknik pengujian yang berbeda mungkin menghasilkan sedikit perbedaan.
c. Pengujian dilakukan oleh pengembang perangkat lunak dan suatu kelompok pengujian yang
independen.
d. Pengujian dan debugging merupakan aktivitas yang berbeda, tetapi debugging termasuk dalam
strategi pengujian.

 Verifikasi dan validasi


Verifikasi dan validasi merupakan dua istilah yang sering dikaitkan dengan tahapan
pengujian perangkat lunak.Verifikasi mengacu pada serangkaian aktivitas untuk memastikan
bahwa perangkat lunak mengimplementasikan fungsi tertentu secara benar, sedangkan validasi
mengacu pada serangkaian aktivitas untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang telah dibuat
sesuai dengan kebutuhan konsumen

 Pengorganisasian Pengujian Perangkat Lunak


Proses pengujian sebuah perangkat lunak sebaiknya melibatkan pihak yang memang
secara khusus bertanggung jawab untuk melakukan proses pengujian secara independen. Untuk
itulah diperlukan Independent Test Group (ITG).
Peran dari ITG adalah untuk menghilangkan “conflict of interest” yang terjadi ketika
pengembang perangkat lunak berusaha untuk menguji produknya sendiri. Walaupun seperti itu,
sering terjadi beberapa kesalahan pemahaman berkaitan dengan peran ITG, antara lain:

a) Pengembang tidak boleh melakukan pengujian sama sekali. Karena dalam banyak kasus,
pengembang juga melakukan proses unit testing dan integration test.
b) Perangkat lunak dilempar begitu saja untuk diuji secara sporadic. Hal tersebut adalah salah
karena pengembang dan ITG bekerja sama pada kesalahan proyek untuk memastikan pengujian
akan dilakukan. Sementara pengujian dilakukan, pengembang harrus memperbaiki kesalahan
yang ditemukan.
c) Pengujian tidak terlibat pada proyek sampai tahap pengujian dimulai. Hal tersebut salah
karena ITG merupakan bagian dari tim proyek pengembangan perangkat lunak dimana terlihat
selama spesifikasi proses dan tetap terlihat pada keseluruhan proyek besar.
2. Pengujian Unit

Pengujian unit adalah tingkat pengujian perangkat lunak di mana masing-masing unit /
komponen dari perangkat lunak yang diuji. Tujuannya adalah untuk memvalidasi bahwa setiap
unit perangkat lunak melakukan seperti yang dirancang.

Sebuah unit adalah diuji bagian terkecil dari perangkat lunak. Biasanya memiliki satu atau
beberapa masukan dan biasanya satu output. Dalam pemrograman prosedural unit mungkin
program individu, fungsi, prosedur, dll dalam pemrograman berorientasi obyek, unit terkecil
adalah metode, yang mungkin milik dasar / kelas super, kelas abstrak atau kelas turunan / anak.
(Beberapa mengobati modul aplikasi sebagai satu unit. Hal ini untuk berkecil sebagai mungkin
akan ada banyak unit individual dalam modul itu.)

 Sebuah unit adalah diuji bagian terkecil dari sebuah aplikasi seperti fungsi, kelas,
prosedur, interface. Unit testing adalah metode yang masing-masing unit dari kode
sumber diuji untuk menentukan apakah mereka cocok untuk digunakan.
 Unit tes pada dasarnya ditulis dan dieksekusi oleh pengembang perangkat lunak untuk
memastikan kode yang memenuhi desain dan persyaratan dan berperilaku seperti yang
diharapkan.
 Tujuan dari pengujian unit adalah untuk memisahkan setiap bagian dari program dan
uji bahwa bagian-bagian individu bekerja dengan benar.
 Ini berarti bahwa untuk setiap fungsi atau prosedur ketika set input yang diberikan
maka harus mengembalikan nilai-nilai yang tepat. Ini harus menangani kegagalan
anggun selama eksekusi bila ada input tidak valid diberikan.
 Tes unit menyediakan kontrak tertulis bahwa potongan kode harus menjamin. Oleh
karena itu memiliki beberapa manfaat.
 Unit testing pada dasarnya dilakukan sebelum integrasi
Kapan Unit testing harus dilakukan?

Unit testing harus dilakukan sebelum pengujian Integrasi.

Keuntungan dari Unit pengujian:

1. Masalah yang ditemukan pada tahap awal. Sejak unit testing dilakukan oleh
pengembang di mana mereka menguji kode masing-masing sebelum integrasi. Oleh
karena itu permasalahan dapat ditemukan sangat awal dan dapat diselesaikan saat itu
juga tanpa mempengaruhi bagian lain dari kode.
2. Unit pengujian membantu dalam mempertahankan dan mengubah kode. Hal ini
dimungkinkan dengan membuat kode kurang saling tergantung sehingga unit testing
dapat dieksekusi. Oleh karena itu kemungkinan dampak perubahan kode lainnya akan
berkurang.
3. Karena bug yang ditemukan di awal unit testing karena itu juga membantu dalam
mengurangi biaya perbaikan bug. Bayangkan saja biaya bug yang ditemukan selama
tahap akhir pembangunan seperti selama pengujian sistem atau selama pengujian
penerimaan.
4. Unit pengujian membantu dalam menyederhanakan proses debugging. Jika kira tes
gagal maka hanya perubahan terbaru dibuat dalam kode perlu debugged.

3. Pengujian Integrasi
Pengujian terintegrasi adalah teknik yang sistematis untuk penyusunan struktur program,
pada saat dikerjakan uji coba untuk memeriksa kesalahan yang nantinya digabungkan dengan
interface.
Metode pengujian:
1. Top down integration
Merupakan pendekatan inkrmental untuk penyusunan struktur program. Modul dipadukan
dengan bergerak ke bawah melalui kontrol hirarki dimulai dari modul utama. Modul sub ordinat
ke modul kontrol utama digabungkan ke dalam struktur baik menurut depth first atau breadth
first.
Proses integrasi:
a). Modul utama digunakan sebagai test driver dan stub yang menggantikan seluruh modul yg
secara langsung berada di bawah modul kontrol utama.
b).Tergantung pada pendekatan perpaduan yang dipilih (depth / breadth).
c).Uji coba dilakukan selama masing-masing modul dipadukan.
d)Pada penyelesaian masing-masing uji coba stub yang lain dipindahkan dengan modul
sebenarnya.
e).Uji coba regression yaitu pengulangan pengujian untuk mencari kesalahan lain yg mungkin
muncul.

2. Buttom up integration
Pengujian buttom up dinyatakan dengan penyusunan yang dimulai dan diuji cobakan dengan
atomic modul. Karena modul dipadukan dari bawah ke atas, proses yang diperlukan untuk modul
subordinat yang selalu diberikan harus ada dan diperlukan untuk stub yg akan dihilangkan.

Strategi pengujian
a).Modul tingkat bawah digabungkan ke dalam cluster yang memperlihatkan sub fungsi perangkat
lunak.
b).Driver ditulis untuk mengatur input test case dan output.
c).Cluster diuji.
d).Driver diganti dan cluster yang dikombinasikan dipindahkan ke atas pada struktur program.

Anda mungkin juga menyukai