Disusun Oleh :
Dosen Pengampuh :
SISTEM INFORMASI
2022
A. Pengujian Integrasi
1.1 Pengertian
Pengujian Integrasi adalah sebuah teknis yang sistematik untuk mengonstruksi
struktur program seiring dengan mengabungkan fungsi program dengan
antarmukanya. Pengujian terintegrasi bertujuan untuk mempergunakan komponen
unit program yang sudah diuji dan membangun struktur seperti yang telah didesain
sebelumnya.
Pengujian integrasi sebaiknya dilakukan dengan cara bertahap, tidak dilakukan secara
satu tahap langsung diakhiri untuk menghindari kesulitan penelusuran jika terjadi
kesalahan (error). pengujian integrasi lebih pada pengujian penggabungan dari dua
atau lebih unit pada perangkat lunak. Setelah pengujian integrasi maka dilakukan
pengujian sistem dimana unit-unit proses yang sudah dintegrasi diuji dengan
antarmuka yang sudah dibuat sehingga pengujian ini dimaksudkan untuk menguji
sistem perangkat lunak secara keseluruhan dan diuji secara satu sistem (tidak terpisah-
pisah lagi).
Integrasi secara bertahap (incremental integration) merupakan kebalikan dari
pendekatan “big bang”. Progam di konstruksi dan diuji secara bertahap sehingga
kesalahan (error) yang terjadi lebih mudah diketahui letak kesalahannya dan di
perbaiki. Antarmuka juga harus diuji secara lengkap sehingga diperlukan sebuah
pengujian yang sistematis untuk menguji antarmuka beserta fungsi-fungsinya.
1.2 Tujuan
Tujuan Integration Testing
Memeriksa apakah aplikasi berfungsi sesuai yang dengan apa diharapkan
Memeriksa kinerja dari aplikasi yang dihasilkan
Mengetes kehandalan dari struktur program yang sudah dirancang sebelumnya
Keterangan :
Setelah user berhasil login terdapat menu utama/halaman utama
Beranda/Dashboard, home dan profil.
1. Profil User , berisi keterangan identitas diri dan foto.
2. Halaman Beranda , Merupakan halaman awal yang ditampilkan ketika
user telah berhasil masuk kedalam sistem / telah berhasil login.
c. BOTTOM UP Integration
d. Regresion Integrasi
Pengujian regresi merupakan eksekusi ulang untuk memastikan bahwa
perubahan tidak menimbulkan efek samping. Setiap modul baru
ditambahkan sebagai bagaian dari integrasi maka kondisi perangkat lunak
menjadi berubah. Hal ini mungkin saja menyebabkan masalah pada
fungsionalitas yang sudah diuji sebelumnya.
Tidak ada efek samping pada sistem jika kita menambahkan suatu modul baru
kedalam sistem.
e. Pengujian Smoke
Smoke Testing adalah jenis sofware testing yang dilakukan setelah software di
build/dibangun untuk memastikan bahwa fungsi penting dari program bekerja
dengan baik. Tujuannya adalah untuk reject aplikasi yang sudah rusak sejak
awal development, sehingga tim QA tidak membuang-buang waktu
menginstal dan menguji aplikasi perangkat lunak.
B. Pengujian Sistem
1.1 Pengertian
Pengujian sistem adalah pengujian berdasar spesifikasi / kebutuhan perangkat lunak.
Pengujian ini biasanya dilakukan berdasarkan spesifikasi yang dianalisa secara
informal dan manual. Pengujian ini tidak memiliki metode dan kriteria formal
sehingga hasil pengujiannya bisa menjadi tidak konsisten dan rancu.
Berikut adalah pengujiannya :
a. Pengujian White Box
White box testing atau yang dapat diartikan menjadi “pengujian kotak
putih” adalah pengujian yang dilakukan untuk menguji perangkat lunak
dengan cara menganalisa dan meneliti struktur internal dan kode dari
perangkat lunak. Lain halnya dengan black box testing yang hanya melihat
hasil input dan output dari perangkat lunak, pengujian white box testing
berfokus pada aliran input dan output dari perangkat lunak.
3. Cyclomatic Complexity
V (G) = E – N + 2
V (G) : cyclomatic complexity
E : total jumlah edge atau jumlah busur
N : total jumlah node atau jumlah simpul
Dapat dihitung sebagai berikut :
V (G) = 8 – 7 + 2
V (G) = 3
Dari hasil perhitungan cyclomatic complexity di atas menunjukan jumlah pengujian yang
harus dijalankan dengan path sebagai berikut :
Path 1 : 1 – 2 – 3– 5 – 7
Path 2 : 1 – 2 – 3 – 4 – 1
Path 3 : 1 – 2 – 3 – 5 – 6 – 1