Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“Anatomi dan fisiologi persarafan”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biomedik Dasar

Dosen pembimbing: Dr.Irwan G tanihatun, M.kes

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:

1. Ahmad yusuf P07220118061


2. Fahdilia suryanti P07220118081
3. Fiqhi syarifatun nisa P07220118083
4. Hana huwaida P07220118084
5. Mardiyana

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR TAHUN AJARAN

2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul, ANATOMI DAN FISIOLOGI PERSARAFAN dalam kajian ilmu
Biomedik Dasar dosen pebimbing Ns.Grace CS,M.Kep.,sp.Kep.Mat.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
makalah ini. Akhir kata, semoga segala informasi yang terdapat di dalam makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

BALIKPAPAN, 03 September 2018

i
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. Pengertian Sistem syaraf........................................................................................2
B. Susunan sistem syaraf............................................................................................5
C. sistem syaraf pusat ................................................................................................5
D. sistem syaraf perifer...............................................................................................7
E. syaraf simpatik dan parasimpatik........................................................................10
F. fungsi sistem syaraf ...........................................................................................11
G. pembuluh arteri dan vena....................................................................................13
H. gerak reflexs........................................................................................................14
I. rasa nyeri .............................................................................................................15
BAB III PENUTUP......................................................................................................18
A. Kesimpulan.........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

ii
Bab 1
Pendahuluan

a. Latar belakang

Sistem saraf manusia merupakan jalianan jaringan saraf yang


saling berhubungan , sangat khusus , dan kompleks . sistem saraf ini
mengoordinasikan ,mengatur, dan mengendalikan interaksi antara seorang
individu dengan lingkungan sekitarnya . sistem tubuh yang penting ini
juga mengatur aktivitas sebagai besar sistem tubuh lainnya. Tubuh
mampu berfungsi sebagai satu mampu berfungsi sebagai satu kesatuan
yang harmonis karena penganturan hubungan saraf antara berbagai sistem
( prince dan wilson 2005).

A. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah


bagaimana anatomi dan fisiologi sistem saraf ?

B. Tujuan

Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui anatomi


dan fisiologi sistem saraf .

1
Bab 2

Anatomi dan Fisiologi Sistem Persarafan Manusia

Sistem saraf adalah sistem organ pada manusia yang terdiri atas sel
neuron yang mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk
atau menghentikan masukan dari indra, dan mengaktifkan aksi. Komponen utama
dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel neuroglia, neuron
memainkan peranan penting dalam koordinasi.
Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi.
Fungsi syaraf :
- Syaraf sebagai alat komunikasi antar sel
- Syaraf sebagai pengendali atau pengantur
- Syaraf sebagai pusat pengendali tanggapan atau reaksi

Pengertian sistem syaraf


 Sistem syaraf adalah salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dri reseptor untuk didekteksi dan di respon
oleh tubuh .
 Fungsi dari sistem syaraf adalah untuk mendeteksi perubahan-perubahan
yang terjadi di luar maupun di dalam tubuh.

Komponen yang harus di miliki oleh sistem syaraf dalam menanggapi rangsangan
 Reseptor = alat penerima rangsangan atau implus. Organ indera adalah
reseptor pada tubuh kita .
 Penghantar implus = dilakukan oleh syaraf sendiri. Syaraf tersusun dari
axon, . sel syaraf disebut neuron .
 Effector = bagian yang menanggapi rangsangan yang diantarkan oleh
penghantar implus. Efektor pada tubuh manusia adalah kelenjar dan otot .

Sel syaraf atau Neuron


Neuron atau sel saraf yaitu merupakan sel yang terpanjang yang dimilki oleh
tubuh manusia dan bertugas untuk menerima dan menghantarkan impuls ke
tempat yang dituju. Selain itu juga sel neuron mempunyai kemampuan untuk
menanggapi impuls yang mengenainya untuk disampaikan pada efektor.

2
3
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu
dendrit dan akson.
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson
berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya
sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.

Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit.
Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan
lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel
pada akson. Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di
seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma.
Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson
yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier , yang berfungsi
mempercepat penghantaran impuls.

Nodus Ranvier adalah bagian atau titik pada akson yang tidak terbungkus
selubung mielin. Nodus Ranvier memiliki diameter sekitar 1 mikrometer. Nodus
Ranvier ditemukan oleh Louis-Antoine Ranvier. Selubung mielinberfungsi
sebagai pelindung akson dan membungkusnya, namun selubung ini tidak
membungkus secara keseluruhan, dan yang tidak terbungkus merupakan Nodus
Ranvier.

4
Selubung Mielin adalah lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada
banyak neuron. Sel Schwann mengsuplai mielin untuk neuron periferal, dimana
oligodendrosit mengsuplai ke sistem saraf pusat. Mielin merupakan karakteristik
dari vertebrata (gnathostome), tetapi juga diangkat oleh evolusi pararel beberapa
invertebrata.[1] Mielin ditemukan oleh Louis-Antoine Ranvier pada tahun 1878

Susunan Sistem Saraf


sistem syaraf manusia tersusun dari system pusat dan sistem syaraf tepi.

a) SSP (Sistem Saraf Pusat)

(1) Otak

Otak dilapisi oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput meninges
terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan durameter, lapusan araknoid, dan lapisan
piameter.

(a) Lapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari otak
dan bersifat tidak kenyal. Lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak.
Berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak dan medula
spinalis.

(b) Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah dan
terdiri dari lapisan yang berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini
disebut dengan ruang subaraknoid dan memiliki cairan yang disebut cairan
serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi otak dan medulla spinalis
dari guncangan.

(c) Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak
dan melekat langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh darah.
Berfungsi untuk melindungi otak secara langsung.

5
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari
segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih
kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum),
otak kecil (Cerebellum), dan batang otak. Otak dibagi menjadi beberapa bagian, di
antaranya adalah cerebrum, mesenchepalon, dienchephalaon, dan cerebellum.
Adapun penjelasan dari masing-masing bagian yaitu:

(1). Cerebrum

Cerebrum merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari


otak kita yaitu 7/8 dari otak. Cerebrum mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu
otak besar belahan kiri yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian
kanan. Kemudian otak besar belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan
organ tubuh bagian kiri. Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak
mengandung badan sel saraf. Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang
bayak mengandung dendrit dan neurit. Bagian kortex dibagi menjadi 3 area yaitu
area sensorik yang menerjemahkan impuls menjadi sensasi. Kedua adalah area
motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi kegiatan otot rangka. Ketiga
adalah area asosiasi yang berkaitasn dengan ingatan, memori, kecedasan,
nalar/logika, kemauan.

Cerebrum mempunyai 4 macam lobus yaitu :

(a) Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera peraba.


(b) Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran
(c) Lobus oxsipetal berfungsi sebagai pusat pengliihatan.
(d) Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan, memori,
kemauan, nalar, sikap.

(2) Mesencephalon

6
Mesencephalon merupakan bagian otak yang terletak di depan cerebellum
dan jembatan varol. Mesencephalon berfungsi sebagai pusat pengaturanan refleks
mata, refleks penyempitan pupil mata dan pendengaran.

(3) Diencephalaon

Diencephalaon merupakan bagian otak yang terletak di bagian atas dari


batang otak dan di depan mesencephalon. Diencephalaon terdiri dari talamus yang
berfungsi untuk stasiun pemancar bagi impuls yang sampai di otak dan medulla
spinalis. Bagian yang kedua adalah hipotalamus yang berfungsi sebagai pusat
pengaturan suhu tubuh, selera makan dan keseimbangan cairan tubuh, rasa lapar,
sexualitas, watak, dan emosi.

(4) Cerebellum

Cerebellum merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak


besar, berfungsi sebagai pusat pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan
keseimbangan tubuh serta posisi tubuh. Cerebellum memiliki 2 bagian belahan
yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan belahan cerebellum bagian kanan yang
dihubungkan dengan jembatan varoli yang berfungsi untuk menghantarkan impuls
dari otot-otot belahan kiri dan kanan.

(5) Medulla oblongata

Medulla oblongata disebut juga dengan sumsum lanjutan atau penghubung


atau batang otak. Terletak langsung setelah otak dan menghubungkana dengan
medulla spinalis, di depan cerebellum. Susunan kortexmya terdiri dari neeurit dan
dendrite dengan warna putih dan bagian medulla terdiri dari bdan sel saraf dengan
warna kelabu. Medulla oblongata berfungsi sebagai pusat pengaturan ritme
respirasi, denyut jantung, penyempitan dan pelebaran pembuluh darah, tekanan
darah, gerak alat pencernaan, menelan, batuk, bersin, sendawa.

(6) Medulla spinalis

Medulla spinalis disebut dengan sumsum tulang belakang dan terletak di


dalam ruas-ruas tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampaia dengan tulang
pinggang yang kedua. Medulla spinalis berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan
menghantarkan impuls dari organ ke otak dan dari otak ke organ tubuh

b) SST (Sistem Saraf Tepi/Perifer)

Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang menghubungkan semua


bagian tubuh dengan sistem saraf pusat. Sistem syaraf perifer berhubungan
langsung dengan reseptor kerja sistem syaraf perifer ada dua macam :

7
a.bekerja dalam sistem sadar (volunter)
b.diluar kesadaran (involunter/otonom)

Sistem syaraf perifer berada di luar SSP → Tidak dilindungi oleh rangka khusus
→ mudah mengalami kerusakaan (Terpapar racun , luka akibat benturan dan lain-
lain .
kerusakaan sistemsyaraf perifer biasanya mudah mengalami regenerasi
dan tidak terlalu (jarang) ber efek negatif dalam skala besar , karena jumlah selnya
sangat banyak . susunan sistem syaraf perifer :

(1) Sistem saraf sadar/somatik


Sistem saraf sadar/somatik merupakan sistem saraf yang kerjanya
berlangsung secara sadar/diperintah oleh otak. Bedakan menjadi dua yaitu :

(a) Sistem saraf pada otak

Sistem saraf pada otak merupakan sistem saraf yang berpusat pada
otak dan dibedakan menjadi 12 pasang saraf, seperti tercantum pada tabel berikut:

Tabel no. 1. Tabel Sistem Saraf pada Otak

8
(a) Sistem saraf sumsum spinalis

Sistem saraf sumsum spinalas merupakan sistem saraf yang


berpusat pada medula spinali (sumsum tulang belakang) yang berjumlah 31
pasang saraf yang terbagi sepanjang medula spinalis. 31 pasang saraf medula
spinalis, seperti tercantum pada tabel berikut:

Tabel no. 2. Tabel Sistem saraf medulla spinalis

Medula spinalis
Jumlah Menuju
daerah

7 Kulit kepala, leher dan


Servix
pasang otot tangan

12
Punggung Organ-organ dalam
pasang

5
Lumbal/pinggang Paha
pasang

5 Otot betis, kaki dan jari


Sakral/kelangkang
pasang kaki

1
Koksigeal Sekitar tulang ekor
pasang

(Sumber: Sistem Saraf I « Andienchandra’s Blog.htm)

(b) Sistem Saraf Tak Sadar

Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang
tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan
organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan
jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik.

9
a. Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf
preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem
saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum
tulang belakang. Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah untuk mempercepat
denyut jantung, memperlebar pembuluh darah, memperlebar bronkus,
mempertinggi tekanan darah, memperlambat gerak peristaltis, memperlebar pupil,
menghambat sekresi empedu, menurunkan sekresi ludah, dan meningkatkan
sekresi adrenalin.
b. Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena
saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf
parasimpatik berupa jarring-jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion
yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang

10
dikuasai oleh susunan saraf simpatik. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi
yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem
saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem
saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung

Fungsi sistem syaraf

a. Fungsi syaraf pusat


Bagian-bagian sistem syaraf pusat
- Ceberum
Merupakan bagian dari sistem saraf yang mengandung cairan
serebrospinal yang berada disekellingnya yang berguna untuk memberikan
makanan otak dan dapat mellindunginya dari goncangan . didalam otak
besar juga terdapat banyak pembuluh darah dapat berguna untuk memasok
oksigen.
- Mesencephalon
Pada bagian otak ini berfungsi sebagai pusat koordinasi gerakan antar otot
yang terjadi secara sadar, seimbang dan posisi tubuh. Dengan kata lain,
otak kecil ialah pusat keseimbangan tubuh.
- Medulla spinalls
Pada bagian ini berfungsi sebagai pusat gerak refleks , sebab di dalam
sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik ,motorik,dan saraf
penghubung fungsi saraf tersebut ialah sebagai penghantar implus dari ke
otak .
- Medulla oblongata
Bagian ini berfungsi untuk mengatur suhu tubuh , pengendali mutah dan
mengatur beberapa gerakan refleks seperti batuk , bersin dan berkedip dn
selain itu juga sumsum ini berfungsi untuk pusat pernafasan .
b. Fungsi syaraf perifer
Sistem saraf perifer dibagi menjadi bagian berikut:
-Sistem Saraf Sensorik berfungsi mengirimkan informasi ke SSP dari organ
internal atau dari rangsangan eksternal.
-Sistem Saraf Motorik berfungsi membawa informasi dari SSP ke organ, otot,
dan kelenjar.
-Sistem Saraf Somatik berfungsi kontrol otot rangka serta organ sensorik
eksternal.
-Sistem saraf otonom – mengendalikan otot-otot tak sadar, seperti otot polos
dan jantung.
-Simpatik – mengendalikan kegiatan yang meningkatkan pengeluaran energi.
-Parasimpatik – mengendalikan kegiatan yang menghemat pengeluaran energi

11
c. Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut.

1. Mempercepat denyut jantung


2. Mempersempit diameter pembuluh darah
3. Memperlambat proses pencernaan
4. Memperkecil bronkus
5. Menurunkan tekanan darah
6. Memperlambat gerak peristaltis
7. Memperlebar pupil
8. Menghambat sekresi empedu
9. Menurunkan sekresi ludah
10. Meningkatkan sekresi adrenalin.

d. fungsi dari sistem saraf parasimpatik.

1. Menghambat denyut jantung


2. Memperlebar diameter pembuluh darah
3. Mempercepat proses pencernaan
4. Memperlebar bronkus
5. Menaikkan tekanan darah
6. Mempercepat gerak peristaltis
7. Mempersempit pupil
8. Mempercepat sekresi empedu
9. Menaikkan sekresi ludah
10. Meninurunkan sekresi adrenalin.

PEMBULUH DARAH / VASCULARISASI OTAK

Otak menerima 17% curah jantung dan menggunakan 20% konsusmsi O2


total tubuh manusia untuk metabolism aerobic-nya.
Otak diperdarahi oleh 2 (dua) pasang arteri yaitu:
~ Carotis Interna dan
~ Vertebralis
Dalam rongga Cranium (tengkorak), ke-4 arteri ini,  saling berhubungan dan
membentuk sistem anastomose, yaitu Circulus Willisi (Satyanegara, 1998).

Sirkulasi Sistemik

Arteri tidak selalu berakhir menjadi kapiler, tetapi dapat saling menyatu
membentuk anastomosis.
Anastomose berfungsi untuk:
-Membentuk sirkulasi collateral jika salah satu arteri tersumat atau mengalami
gangguan.
- Dapat berdilatasi dalam memenuhi kebutuhan jaringan bila aliran darah-nya
kurang.lancar.

12
Pembuluh Darah / Vascularisasi Otak

Aliran balik darah otak ditampung dalam pembuluh darah yang berada diantara 2
(dua) lapis duramater ® “sinus duramatris”  merupakan penyalur darah,
berdinding kaku dan tidak mempunyai katup  bermuara di V.Jugularis Interna.

Sirkulasi Sistemik Aorta

Merupakan arteri utama dalam membawa darah yang mengandung O2 keseluruh


jaringan tubuh.
Aorta berlanjut menjadi “arcus aorta”  jadi aorta descendens.
Arcus Aorta bercabang menjadi:

 Trunchus Brachiocephalica
 Arteri Carotis Communis Sinistra
 Arteri Subclavia Sinistra.

Pembuluh Darah / Vascularisasi Otak

Sirkulasi Leher

Arteri Carotis Communis:

• Men-supply darah untuk Leher dan Kepala


• Setinggi Cartilago Thyroid (jakun),  bercabang menjadi 2 (dua) yaitu:

o A. Carotis Interna  supply darah ke-sebagian besar Cerebrum dan mata


o A. Carotis Externa  supply bagian luar wajah dan kulit kepala

Pada percabangan A.Carotis Communis terdapat area yang lebar (dilatasi) disebut
”sinus Carotis” didalam sinus ini berkumpul ujung2 syaraf Glosso-pharyngeus
(NC. IX), dimana sinus carotis be-reaksi thd perubahan tekanan darah dan meng-
informasikan otak supaya mengembalikan tekanan darah jadi normal.

Dibelakang sinus carotis, terdapat struktur bewarna coklat yg kecil, disebut


“carotid body” dimana bagian ini berfungsi sebagai chemo-receptor yaitu
receptor yang sensitive thd kadar CO2 darah  jika kadar O2 darah menurun, 
carotid body akan memberi sinyal ke-jantung agar mempercepat frekuensi denyut
supaya kebutuhan O2 jaringan cukup.

Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang


membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan
fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung.
Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya
adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat

13
buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian
utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi,
misalnya arterosklerosis.
Pembuluh vena
Karakteristik Struktur:

 Seperti arteri, vena juga terdiri dari 3 lapisan.


 Jaringan ikat dan otot kurang tebal  lebih tipis dibanding arteri.
 Vena berukuran sedang dan besar memiliki katup untuk mencegah
kembalinya aliran darah karena pengaruh tarikan gravitasi terutama di
tangan dan kaki.
 Katup semilunar ini akan menjaga darah agar menuju jantung  pada
varices hal ini terganggu.

Fungsi Pembuluh Darah Vena:

o Membawa darah mengandung CO2 ke-jantung.


o Setelah darah ter-deoksigenasi dilewatkan pada kapiler, bergerak ke-vena
terkecil yang disebut venula kemudian ke-vena besar
o Vena Pulmonalis (paru) adalah satu2-nya pembuluh darah pembawa darah
mengandung O2  berfungsi membawa darah dari paru2 ke – atrium kiri
jantung.

Terjadinya Gerak Refleks


Gerak refleks adalah gerak yang tidak direncanakan dan terjadi secara spontan
atau tidak sadar. Sedangkan gerak biasa merupakan gerak yang disadari atau
direncanakan.

Proses gerak refleks memiliki waktu lebih cepat daripada gerak sadar. Gerak
refleks merupakan mekanisme untuk mengelak dari rangsangan yang berbahaya.
Adapun aksi-aksi yang terjadi saat gerak refleks adalah sebagai berikut.

1. Rangsangan dari luar diterima oleh reseptor.

2. Impuls-impuls saraf neuron sensorik yang ada pada reseptor kemudian


dilanjutkan ke sistem saraf pusat yaitu sumsum tulang belakang.

3. Di sumsum tulang belakang ini kemudian impuls dilanjutkan oleh interneuron


dari neuron sensorik menuju ke neuron motorik.

4. Dari neuron motorik, impuls kemudian dilanjutkan ke efektor lalu efektor


dirangsang untuk berkontraksi sehingga terjadi gerakan secara spontan misalnya
menarik kaki sambil berteriak, tiba-tiba mengelak dll.

Nah, biar lebih jelas bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

14
Gambar. Mekanisme gerak rafleks (Sumber: www.studyblue.com)
Gerak refleks penting dalam pengaturan denyut jantung, tekanan darah,
pernafasan, salivasi dan gerakan saluran pencernaan.

Mekanisme Terjadinya Nyeri

ALUR PERJALANAN NYERI (NOCICEPTIVE PATHWAY)

15
Perjalanan nyeri termasuk suatu rangkaian proses neurofisiologis kompleks yang
disebut sebagai nosiseptif (nociception) yang merefleksikan empat proses
komponen yang nyata yaitu transduksi, transmisi, modulasi dan persepsi, dimana
terjadinya stimuli yang kuat diperifer sampai dirasakannya nyeri di susunan saraf
pusat (cortex cerebri).Dimana Nyeri berdasarkan mekanismenya melibatkan
persepsi dan respon terhadap nyeri tersebut. (McGuire & Sheilder, 1993;Turk &
Flor, 1999). Keempat proses tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

Transduksi/Transduction

Transduksi adalah adalah proses dari stimulasi nyeri dikonversi ke bentuk


yang dapat diakses oleh otak (Turk & Flor,1999) atau Proses dimana stimulus
noksius diubah ke impuls elektrikal pada ujung saraf. Proses transduksi dimulai
ketika nociceptor (reseptor yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri)
teraktivasi yaitu oleh suatu stimuli kuat (noxion stimuli)seperti tekanan fisik
kimia, suhu dirubah menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima ujung-ujung
saraf perifer (nerve ending) atau organ-organ tubuh (reseptor meisneri, merkel,
corpusculum paccini, golgi mazoni). Aktivasi reseptor ini (nociceptors)
merupakan sebagai bentuk respon terhadap stimulus yang datang seperti
kerusakan jaringan.Kerusakan jaringan karena trauma baik trauma pembedahan
atau trauma lainnya menyebabkan sintesa prostaglandin, dimana prostaglandin
inilah yang akan menyebabkan sensitisasi dari reseptor-reseptor nosiseptif dan
dikeluarkannya zat-zat mediator nyeri seperti histamin, serotonin yang akan
menimbulkan sensasi nyeri. Keadaan ini dikenal sebagai sensitisasi perifer.

Transmisi/Transmission

Transmisi adalah serangkaian kejadian-kejadian neural yang membawa


impuls listrik melalui sistem saraf ke area otak. Proses transmisi melibatkan saraf
aferen yang terbentuk dari serat saraf berdiameter kecil ke sedang serta yang
berdiameter besar (Davis, 2003). Saraf aferen akan ber-axon pada dorsal horn
di spinalis. Selanjutnya transmisi ini dilanjutkan melalui sistem contralateral
spinalthalamic melalui ventral lateral dari thalamus menuju cortex serebral
dimana proses penyaluran impuls melalui saraf sensori sebagai lanjutan proses
transduksi melalui serabut A-delta dan serabut C dari perifer ke medulla spinalis,
dimana impuls tersebut mengalami modulasi sebelum diteruskan ke thalamus oleh
tractus spino-thalamicus dan sebagian ke traktus spinoretikularis. Traktus
spinoretikularis terutama membawa rangsangan dari organ-organ yang lebih
dalam dan viseral serta berhubungan dengan nyeri yang lebih difus dan
melibatkan emosi. Selain itu juga serabut-serabut saraf disini mempunyai sinaps
interneuron dengan saraf-saraf berdiameter besar dan bermielin. Selanjutnya
impuls disalurkan ke thalamus dan somatosensoris di cortex cerebri dan dirasakan
sebagai persepsi nyeri.

16
Modulasi/Modulation

Proses modulasi mengacu kepada aktivitas neural dalam upaya mengontrol


jalur transmisi nociceptor tersebut (Turk & Flor, 1999). Proses modulasi
melibatkan system neural yang komplek. Ketika impuls nyeri sampai di pusat
saraf, transmisi impuls nyeri ini akan dikontrol oleh system saraf pusat dan
mentransmisikan impuls nyeri ini ke bagian lain dari sistem saraf seperti bagian
cortex. Selanjutnya impuls nyeri ini akan ditransmisikan melalui saraf-saraf
descend ke tulang belakang untuk memodulasi efektor. Proses perubahan
transmisi nyeri yang terjadi di susunan saraf pusat (medulla spinalis dan otak).
Proses terjadinya interaksi antara sistem analgesik endogen yang dihasilkan oleh
tubuh kita dengan input nyeri yang masuk ke kornu posterior medulla spinalis
merupakan proses ascenden yang dikontrol oleh otak. Analgesik endogen
(enkefalin, endorphin, serotonin, noradrenalin) dapat menekan impuls nyeri pada
kornu posterior medulla spinalis. Dimana kornu posterior sebagai pintu dapat
terbuka dan tertutup untuk menyalurkan impuls nyeri untuk analgesik endogen
tersebut. Inilah yang menyebabkan persepsi nyeri sangat subjektif pada setiap
orang.

Persepsi/Perception

Hasil akhir dari proses interaksi yang kompleks dari proses tranduksi,
transmisi dan modulasi yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu proses
subjektif yang dikenal sebagai persepsi nyeri, yang diperkirakan terjadi pada
thalamus dengan korteks sebagai diskriminasi dari sensorik.Persepsi adalah proses
yang subjective(Turk & Flor, 1999). Proses persepsi ini tidak hanya berkaitan
dengan proses fisiologis atau proses anatomis saja (McGuire & Sheildler, 1993),
akan tetapi juga meliputi cognition(pengenalan) dan memory (mengingat) (Davis,
2003). Oleh karena itu, faktor psikologis, emosional, dan berhavioral (perilaku)
juga muncul sebagai respon dalam mempersepsikan pengalaman nyeri tersebut.
Proses persepsi ini jugalah yang menjadikan nyeri tersebut suatu fenomena yang
melibatkan multidimensional.

17
Bab3

Penutup

Kesimpulan

Sistm saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks , sangat khusus dan
saling berhubugan satu dengan yang lain . sistem saraf mengkoordinasikan ,
menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya.
Sel syaraf terdiriatas milyaran sel neuron dan sel pendukung (neoroglia).
Berdasarkan fungsinya ,neuron dapat dibagi menjadi neorun sensorik, motorik
dan konekor . berdasarkan bentuknya , neuron dapt dibagi menjadi neuron
unipolar , bipolar dan multipolar.

Sistem syaraf dibagi menjadi sistem syaraf menjadi sistem pusat dan
syaraf tepi . lapisan pada sistem saraf :

1. Piameter : selaput paling dalam


2. Arakhoind : lapisan berupa lapisan tipis berada di tengah
3. Durameter : lapisan paling luar

Sistem saraf pusat merupakan saraf pusat dari keseluruhan kendali dan
rugalulasi pada tubuh , baik gerak sadar ataupun gerak otonom . dua organ utama
yang menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang
belakang .

Saraf tepi atas serabut saraf dan saraf sumsum tulang belakang ( spinal) .
serabut saraf sumsum otak ,keluar dari otak sedangkan serabut saraf sumsum
tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang . tiap pasang serabut
saraf otak akan menuju ke alat tubuh dan otot , misalnya ke hidung , mata,
telingan dan sebagainya .

18
DAFTAR ISI

http://aprillovegreen.blogspot.com/2015/07/anatomi-fisiologi-sistem-
persarafan.html
https://systembiosaraf.wordpress.com/2010/04/11/susunan-sistem-saraf/
http://sutridamayana.blogspot.com/2016/03/mekanisme-terjadinya-nyeri.html
https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-saraf-pusat-dan-saraf-tepi
http://danypangestu.blogspot.com/2014/02/sistem-saraf-otonom.html

Ardinata,D.November 2007.Multidimensional Nyeri.Jurnal Keperawatan Rufaidah


Sumatera Utara.Volume 2,No.
2.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21184/1/ruf-nov2007-2
(1).pdf diakses tanggal 26 Maret 2016 pukul 11.30 WIB

19

Anda mungkin juga menyukai