2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul, ANATOMI DAN FISIOLOGI PERSARAFAN dalam kajian ilmu
Biomedik Dasar dosen pebimbing Ns.Grace CS,M.Kep.,sp.Kep.Mat.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
makalah ini. Akhir kata, semoga segala informasi yang terdapat di dalam makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
i
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. Pengertian Sistem syaraf........................................................................................2
B. Susunan sistem syaraf............................................................................................5
C. sistem syaraf pusat ................................................................................................5
D. sistem syaraf perifer...............................................................................................7
E. syaraf simpatik dan parasimpatik........................................................................10
F. fungsi sistem syaraf ...........................................................................................11
G. pembuluh arteri dan vena....................................................................................13
H. gerak reflexs........................................................................................................14
I. rasa nyeri .............................................................................................................15
BAB III PENUTUP......................................................................................................18
A. Kesimpulan.........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
ii
Bab 1
Pendahuluan
a. Latar belakang
A. Rumusan masalah
B. Tujuan
1
Bab 2
Sistem saraf adalah sistem organ pada manusia yang terdiri atas sel
neuron yang mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk
atau menghentikan masukan dari indra, dan mengaktifkan aksi. Komponen utama
dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel neuroglia, neuron
memainkan peranan penting dalam koordinasi.
Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi.
Fungsi syaraf :
- Syaraf sebagai alat komunikasi antar sel
- Syaraf sebagai pengendali atau pengantur
- Syaraf sebagai pusat pengendali tanggapan atau reaksi
Komponen yang harus di miliki oleh sistem syaraf dalam menanggapi rangsangan
Reseptor = alat penerima rangsangan atau implus. Organ indera adalah
reseptor pada tubuh kita .
Penghantar implus = dilakukan oleh syaraf sendiri. Syaraf tersusun dari
axon, . sel syaraf disebut neuron .
Effector = bagian yang menanggapi rangsangan yang diantarkan oleh
penghantar implus. Efektor pada tubuh manusia adalah kelenjar dan otot .
2
3
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu
dendrit dan akson.
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson
berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya
sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit.
Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan
lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel
pada akson. Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di
seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma.
Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson
yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier , yang berfungsi
mempercepat penghantaran impuls.
Nodus Ranvier adalah bagian atau titik pada akson yang tidak terbungkus
selubung mielin. Nodus Ranvier memiliki diameter sekitar 1 mikrometer. Nodus
Ranvier ditemukan oleh Louis-Antoine Ranvier. Selubung mielinberfungsi
sebagai pelindung akson dan membungkusnya, namun selubung ini tidak
membungkus secara keseluruhan, dan yang tidak terbungkus merupakan Nodus
Ranvier.
4
Selubung Mielin adalah lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada
banyak neuron. Sel Schwann mengsuplai mielin untuk neuron periferal, dimana
oligodendrosit mengsuplai ke sistem saraf pusat. Mielin merupakan karakteristik
dari vertebrata (gnathostome), tetapi juga diangkat oleh evolusi pararel beberapa
invertebrata.[1] Mielin ditemukan oleh Louis-Antoine Ranvier pada tahun 1878
(1) Otak
Otak dilapisi oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput meninges
terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan durameter, lapusan araknoid, dan lapisan
piameter.
(a) Lapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari otak
dan bersifat tidak kenyal. Lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak.
Berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak dan medula
spinalis.
(b) Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah dan
terdiri dari lapisan yang berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini
disebut dengan ruang subaraknoid dan memiliki cairan yang disebut cairan
serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi otak dan medulla spinalis
dari guncangan.
(c) Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak
dan melekat langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh darah.
Berfungsi untuk melindungi otak secara langsung.
5
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari
segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih
kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum),
otak kecil (Cerebellum), dan batang otak. Otak dibagi menjadi beberapa bagian, di
antaranya adalah cerebrum, mesenchepalon, dienchephalaon, dan cerebellum.
Adapun penjelasan dari masing-masing bagian yaitu:
(1). Cerebrum
(2) Mesencephalon
6
Mesencephalon merupakan bagian otak yang terletak di depan cerebellum
dan jembatan varol. Mesencephalon berfungsi sebagai pusat pengaturanan refleks
mata, refleks penyempitan pupil mata dan pendengaran.
(3) Diencephalaon
(4) Cerebellum
7
a.bekerja dalam sistem sadar (volunter)
b.diluar kesadaran (involunter/otonom)
Sistem syaraf perifer berada di luar SSP → Tidak dilindungi oleh rangka khusus
→ mudah mengalami kerusakaan (Terpapar racun , luka akibat benturan dan lain-
lain .
kerusakaan sistemsyaraf perifer biasanya mudah mengalami regenerasi
dan tidak terlalu (jarang) ber efek negatif dalam skala besar , karena jumlah selnya
sangat banyak . susunan sistem syaraf perifer :
Sistem saraf pada otak merupakan sistem saraf yang berpusat pada
otak dan dibedakan menjadi 12 pasang saraf, seperti tercantum pada tabel berikut:
8
(a) Sistem saraf sumsum spinalis
Medula spinalis
Jumlah Menuju
daerah
12
Punggung Organ-organ dalam
pasang
5
Lumbal/pinggang Paha
pasang
1
Koksigeal Sekitar tulang ekor
pasang
Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang
tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan
organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan
jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik.
9
a. Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf
preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem
saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum
tulang belakang. Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah untuk mempercepat
denyut jantung, memperlebar pembuluh darah, memperlebar bronkus,
mempertinggi tekanan darah, memperlambat gerak peristaltis, memperlebar pupil,
menghambat sekresi empedu, menurunkan sekresi ludah, dan meningkatkan
sekresi adrenalin.
b. Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena
saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf
parasimpatik berupa jarring-jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion
yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang
10
dikuasai oleh susunan saraf simpatik. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi
yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem
saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem
saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung
11
c. Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut.
Sirkulasi Sistemik
Arteri tidak selalu berakhir menjadi kapiler, tetapi dapat saling menyatu
membentuk anastomosis.
Anastomose berfungsi untuk:
-Membentuk sirkulasi collateral jika salah satu arteri tersumat atau mengalami
gangguan.
- Dapat berdilatasi dalam memenuhi kebutuhan jaringan bila aliran darah-nya
kurang.lancar.
12
Pembuluh Darah / Vascularisasi Otak
Aliran balik darah otak ditampung dalam pembuluh darah yang berada diantara 2
(dua) lapis duramater ® “sinus duramatris” merupakan penyalur darah,
berdinding kaku dan tidak mempunyai katup bermuara di V.Jugularis Interna.
Trunchus Brachiocephalica
Arteri Carotis Communis Sinistra
Arteri Subclavia Sinistra.
Sirkulasi Leher
Pada percabangan A.Carotis Communis terdapat area yang lebar (dilatasi) disebut
”sinus Carotis” didalam sinus ini berkumpul ujung2 syaraf Glosso-pharyngeus
(NC. IX), dimana sinus carotis be-reaksi thd perubahan tekanan darah dan meng-
informasikan otak supaya mengembalikan tekanan darah jadi normal.
13
buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian
utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi,
misalnya arterosklerosis.
Pembuluh vena
Karakteristik Struktur:
Proses gerak refleks memiliki waktu lebih cepat daripada gerak sadar. Gerak
refleks merupakan mekanisme untuk mengelak dari rangsangan yang berbahaya.
Adapun aksi-aksi yang terjadi saat gerak refleks adalah sebagai berikut.
Nah, biar lebih jelas bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
14
Gambar. Mekanisme gerak rafleks (Sumber: www.studyblue.com)
Gerak refleks penting dalam pengaturan denyut jantung, tekanan darah,
pernafasan, salivasi dan gerakan saluran pencernaan.
15
Perjalanan nyeri termasuk suatu rangkaian proses neurofisiologis kompleks yang
disebut sebagai nosiseptif (nociception) yang merefleksikan empat proses
komponen yang nyata yaitu transduksi, transmisi, modulasi dan persepsi, dimana
terjadinya stimuli yang kuat diperifer sampai dirasakannya nyeri di susunan saraf
pusat (cortex cerebri).Dimana Nyeri berdasarkan mekanismenya melibatkan
persepsi dan respon terhadap nyeri tersebut. (McGuire & Sheilder, 1993;Turk &
Flor, 1999). Keempat proses tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
Transduksi/Transduction
Transmisi/Transmission
16
Modulasi/Modulation
Persepsi/Perception
Hasil akhir dari proses interaksi yang kompleks dari proses tranduksi,
transmisi dan modulasi yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu proses
subjektif yang dikenal sebagai persepsi nyeri, yang diperkirakan terjadi pada
thalamus dengan korteks sebagai diskriminasi dari sensorik.Persepsi adalah proses
yang subjective(Turk & Flor, 1999). Proses persepsi ini tidak hanya berkaitan
dengan proses fisiologis atau proses anatomis saja (McGuire & Sheildler, 1993),
akan tetapi juga meliputi cognition(pengenalan) dan memory (mengingat) (Davis,
2003). Oleh karena itu, faktor psikologis, emosional, dan berhavioral (perilaku)
juga muncul sebagai respon dalam mempersepsikan pengalaman nyeri tersebut.
Proses persepsi ini jugalah yang menjadikan nyeri tersebut suatu fenomena yang
melibatkan multidimensional.
17
Bab3
Penutup
Kesimpulan
Sistm saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks , sangat khusus dan
saling berhubugan satu dengan yang lain . sistem saraf mengkoordinasikan ,
menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya.
Sel syaraf terdiriatas milyaran sel neuron dan sel pendukung (neoroglia).
Berdasarkan fungsinya ,neuron dapat dibagi menjadi neorun sensorik, motorik
dan konekor . berdasarkan bentuknya , neuron dapt dibagi menjadi neuron
unipolar , bipolar dan multipolar.
Sistem syaraf dibagi menjadi sistem syaraf menjadi sistem pusat dan
syaraf tepi . lapisan pada sistem saraf :
Sistem saraf pusat merupakan saraf pusat dari keseluruhan kendali dan
rugalulasi pada tubuh , baik gerak sadar ataupun gerak otonom . dua organ utama
yang menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang
belakang .
Saraf tepi atas serabut saraf dan saraf sumsum tulang belakang ( spinal) .
serabut saraf sumsum otak ,keluar dari otak sedangkan serabut saraf sumsum
tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang . tiap pasang serabut
saraf otak akan menuju ke alat tubuh dan otot , misalnya ke hidung , mata,
telingan dan sebagainya .
18
DAFTAR ISI
http://aprillovegreen.blogspot.com/2015/07/anatomi-fisiologi-sistem-
persarafan.html
https://systembiosaraf.wordpress.com/2010/04/11/susunan-sistem-saraf/
http://sutridamayana.blogspot.com/2016/03/mekanisme-terjadinya-nyeri.html
https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-saraf-pusat-dan-saraf-tepi
http://danypangestu.blogspot.com/2014/02/sistem-saraf-otonom.html
19