Roro Jonggrang
Roro Jonggrang
Keesokan harinya berangkatlah Raja Pengging, Bandung Bondowoso, dan para prajuritnya ke
kerajaan prambanan. Saat di depan gerbang prambanan, Bandung Bondowoso menantang
kerajaan prambanan. Para prajurit kerajaan prambanan tidak terima dengan apa yang dikatakan
oleh Bandung Bondowoso. Mereka pun membalas serangan dari kerajaan pengging.
Lama terlibat dalam peperangan. Akhirnya pasukan Raja Prabu Baka pun kalah. Dan Prabu
Baka pun tewas saat perang. Kerajaan prambanan pun hancur. Dan Raja Pengging beserta
pasukannya menempati kerajaan itu.
Di tengah-tengah percakapan antara Roro Jongrang dan Dayang, tiba-tiba masuklah seorang
pemuda.
bimsam : Rupanya masih ada orang di dalam sini.
devi : Siapa kau?
kavita : Dialah Bandung Bondowoso, putri. Dia yang membunuh baginda raja.
devi : Kau sungguh kejam!
bimsam : Kau ternyata sangat cantik. Kau pantas untuk jadi permaisuriku. Maukah kau
jadi permaisuriku wahai putri?
Tanpa berkata-kata Roro Jongrang langsung meninggalkan Bondowoso karena kekesalannya
terhadap Bondowoso yang telah membunuh ayahnya.
Dayang pun pergi ke dapur istana untuk membuatkan teh. Ia mengambil cangkir, lalu ia
masukan satu sendok teh serbuk daun teh. Ia mengambil air panas lalu ia tuang ke dalam cangkir
yang sudah berisi serbuk daun teh. Saat sedang mengaduk teh, Bandung Bondowoso datang
menghampiri Roro Jongrang.
Bimsam : Wahai Roro Jongrang, mengapa kau hanya sendiri? Dimana dayangmu?
devi : Dia sedang membuatkan teh untukku.
Bimsam : Tuan putri... kutanya sekali lagi, maukah kau menjadi permaisuriku?
devi : (terdiam)
Lalu datanglah dayang dayang sambil membawa nampan berisi secangkir teh untu Roro
Jongrang. Ia memberikan secangkir teh itu kepada Roro Jongrang.
devi : Dayang.. apa yang haru kulakuan? Aku sudah muak mendengar pertanyaan itu.
kavita : Tuan putri... kalau boleh saya beri saran, sebaiknya tuan putri memberi syarat
yang mustahil ia penuhi, kalau dia gagal dia tidak dapat menikahi tuan putri
devi : Kira-kira apa syarat yang harus saya berikan?
tante : Lebih baik ikuti kata hati tuan putri
bimsam : Bagaimana putri? Bersediakah kau menjadi permaisuriku?
devi : Baiklah, aku mau. Tapi ada syarat yang harus kau penuhi terlebih dahulu
Bimsam : Syarat? Apa syaratnya tuan putri?
devi : Kau harus membuatkanku 1000 candi dan 2 buah sumur. Dan itu harus sudah
selesai saat matahari terbit.
Bimsam : Baik, aku terima persyaratanmu itu
Setelah menyetujui persyaratan yang diberikan oleh Roro Jongrang, Bandung Bondowoso
segera menghampiri ayahnya di ruangnya. Sang ayah memiliki kekuatan magis dan dapat
memanggil jin. Bondowoso akan meminta bantuan ayahnya untuk memanggil jin-jin agar
membantunya memenuhi persyaratan yang diberikan oleh Roro Jongrang.
Dayang dayang pun membakar jerami dan menumbuk padi dilesung serta menaburkan bunga-
bunga yang harum baunya, seperti diperintahkan Roro Jongrang.
Kukuruyuukk kukuruyuukk!!!
cl : Kawan! Sepertinya matahari sudah mau terbit.
Jihan : bagaimana ini ?
Dinda : Apa yang harus kita lakukan ?
Eka : Apa kita harus pergi ?
Prad : Lihatlah para gadis-gadis juga sudah mulai menumbuk padi dilesung.
Kai : Mari kita pergi!
MP : Benar, ditambah lagi ayam sudah berkokok.
Ceguk : Ayo semuanya kita pergi.
Para jin pun pergi meninggalkan pekerjaan mereka. Candi-candi tinggal sedikit lagi selesai dan
sumur juga tinggal sedikit lagi. Roro Jongrang terlihat senang karena rencananya berhasil dan
Bandung Bondowoso tidak dapat memenuhi persyaratannya. Dilain pihak, Bandung Bondowoso
sangat kecewa karena tidak dapat menjadikan Roro Jongrang sebegai permaisurinya. Tetapi
Bondowoso tambah kecewa dan marah setelah mengetahui rencana Roro Jongrang yang sengaja
menggagalkan usahanya.
devi : Bagaimana? Apa permintaanku sudah terpenuhi?
Bimsam : Wahai Roro Jongrang, mengapa kau sangat licik? Kau telah menggagalkan
usahaku untuk mewujudkan 1000 candi yang tinggal kurang 1 candi lagi karena kelicikanmu dan
dayang-dayangmu! Jadilah kau sebagai arca dalam candi yang ke-1000 dan dayang-dayangmu
tidak akan menikah hingga mereka tua!
Akhirnya roro jonggrang pun mencadi arca menggenapi candi yang keseribu atas akibat janji
yang di ucapkan dan kelicikan yang dilakukan roro jonggrang.