(Proposal Skiripsi)
OLEH
APRINA ADHA WIDIASTINI
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI PEND. KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
Judul Skripsi : HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL
TENTANG ANC (ANTENATAL CARE)
TERHADAP PERILAKU KUNJUNGAN ANC DI
PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG
Fakultas : Kedokteran
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
dr. Ratna Dewi Puspita Sari, Sp.Og Dr. dr. Jhons Fatriyadi S, S.Ked, M.Kes
NIP. NIP. 197608312003121003
Daftar Isi
Halaman
Daftar Isi ..................................................................................................................................iii
iv
Daftar Tabel
Tabel Halaman
1.Kunjungan Pemeriksaan Antenatal .................................................................... 12
2. Ukuran tinggi fundus uteri dari simfisis pubis .................................................. 17
3. Definisi Operasional Penelitian ............................................................................ 33
Daftar Gambar
Gambar Halaman
1. Kerangka Teori. .................................................................................................... 26
2.Kerangka Konsep. .................................................................................................. 27
3. Prosedur Penelitian ............................................................................................... 34
4. Alur Penelitian....................................................................................................... 35
BAB 1
PENDAHULUAN
24%, infeksi 15% dan komplikasi terhadap kehamilan lain 11% (Werdiyanthi
et al. 2017).
angka kematian perinatal dan maternal. Pada tahun 2011 di ASEAN, terdapat
lima negara yang memiliki AKI 15-199 per 100.000 kelahiran hidup, yaitu
2
Thailand (48 per 100.000 kelahiran hidup), Vietnam (59 per 100.000 per
Darussalam (24 per 100.000 kelahiran hidup), dan Filipina (99 per 100.000
kelahiran hidup). Indonesia sebanyak 228 ibu meninggal dunia pada 100.000
dengan Negara ASEAN lainnya. Sementara target pemerintah pada tahun 2015
adalah menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup (Reskiani et
al. 2016).
Berdasarkan laporan dari SDKI tahun 2012 bahwa AKI di provinsi Lampung
sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup dengan target awal 102 per 100.000
kelahiran hidup. Penyebab kasus AKI di provinsi Lampung pada tahun 2015
(Depkes, 2015).
kematian anak sebesar 8 per 1000 LH, dan kematian neonatorum sebanyak 20
Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan pada ibu
Antenatal Care (ANC) sangat penting untuk diketahui oleh ibu hamil karena
dengan adanya ANC dapat membantu mengurangi AKI dan AKB. Keuntungan
lain yang dapat diperoleh ibu hamil yaitu untuk menjaga kehamilannya agar
sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas. Serta memantau risiko
angka morbiditas serta mortalitas ibu dan janinnya (Dalam et al. 2012).
sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Hal ini akan menyulitkan
kesehatan pada ibu hamil dengan teratur (Dinas Kesehatan Provinsi Lampung,
2012).
Hasil penelitian Cein Tamaka (2013), Hubungan pengetahuan ibu hamil dengan
Hasil penelitian yang berbeda dilakukan oleh Mawaddah dan Maulina (2010)
terhadap jumlah kunjungan ANC tidak berhubungan. Hal ini disebabkan karena
Bandar Lampung”
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian
Bandar Lampung”
5
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Responden
3. Bagi Masyarakat
ANC.
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengertian
rasa. Sebagian pengetahuan dari manusia dapat diperoleh melalui mata dan
dari sikap, jadi sikap bukan hanya perasaan yang mendukung atau tidak
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan itu terjadi setelah orang
angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
a. Tahu (know)
Tahu berarti hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
b. Memahami (comprehension)
secara benar tentang objek tersebut, bukan sekedar tahu dan dapat
9
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
2.2.1 Pengertian
individu untuk mencegah masalah yang kurang baik untuk ibu dan janin
neonatal dan maternal melalui kegiatan pemantauan secara rutin pada saat
serta penanganan medik pada ibu hamil, persalinan dan nifas dengan tujuan
untuk menjaga kehamilan agar ibu sehat serta mengusahakan bayi yang
berikut :
11
d. Mempersiapkan ibu agar pada saat nifas berjalan dengan normal serta
seminimal mungkin
dikandungnya
tinggi
kandungannya.
dokter atau bidan sedini mungkin semenjak dia merasa bahwa dirinya
2013).
Jadwal kunjungan ANC harus lebih ketat lagi jika kehamilannya termasuk
dalam risiko tinggi. Namun, bila kehamilannya normal jadwal ANC hanya
dilakukan empat kali. Dalam bahasa kesehatan ibu dan anak, kode K adalah
Pemeriksaan ANC yang lengkap berupa K1, K2, K3, dan K4. Pemeriksaan
minggu dan dua kali kunjungan ANC pada kehamilan diatas 36 minggu
(Prawirohardjo, 2014).
saat trimester kedua, dan K3 serta K4 dilakukan pada saat usia kehamilan
empat minggu. Pada saat usia kehamilan 28-36 minggu, kunjungan ANC
dilakukan setiap dua minggu. Untuk usia kehamilan 36 minggu atau lebih,
pelayanan yang terkait dengan upaya yang memastikan ada atau tidaknya
Kunjungan pertama kali pada saat ANC harus dilakukan sedini mungkin
pertama ANC ini adalah melihat status kesehatan dari ibu dan janin,
Kujungan kedua dan selanjutnya dalam kunjungan ANC seperti yang telah
kali menurut dari DEPKES RI, dimana kunjungan kedua dilakukan pada
pemeriksaan yang tetap dilakukan oleh pemeriksa adalah berat badan ibu,
2006).
15
neonatal (10 standar) (Depkes RI, 2007). Pelayanan ANC untuk penerapan
penimbangan berat badan dan tinggi badan, pengukuran tinggi fundus uteri,
pemberian imunisasi tetanus toksoid, dan pemberian tablet zat besi dengan
Standar pelayanan ANC pada kunjungan pertama oleh ibu hamil terdiri dari
obstetrik. Tahap pemberian terapi yaitu pemberian obat rutin seperti tablet
kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan
disertai edema wajah dan atau tungkai bawah; dan atau proteinuria)
dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan umur
minggu.
Tabel 2. Ukuran tinggi fundus uteri dari simfisis pubis (kemenkes, 2010)
Umur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri
20 minggu 20 cm
24 minggu 24 cm
28 minggu 28 cm
32 minggu 32 cm
36 minggu 34-36 cm
kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120/menit atau DJJ
bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke
panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada masalah
lain.
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat
kontak pertama.
ibu hamil tidak hanya untuk mengetahui jenis golongan darah ibu
pada ibu hamil dilakukan pada trimester kedua dan ketiga atas
kehamilan.
dengan risiko tinggi kasus HIV dan ibu hamil yang dicurigai
j. Tatalaksana/penanganan Kasus
rujukan.
k. KIE Efektif
2. Perilaku hidup bersih dan sehat : Setiap ibu hamil dianjurkan untuk
transportasi rujukan dan calon donor darah. Hal ini penting apabila
21
cairan berbau pada jalan lahir saat nifas, dan sebagainya. Mengenal
pada kehamilannya.
6. Gejala penyakit menular dan tidak menular : Setiap ibu hamil harus
janinnya.
neonatorum.
pemeriksaan fisik yang terarah serta penyuluhan bagi ibu hamil. Kegiatan
Pelayanan kegiatan antenatal terdapat dari tenaga medis yaitu dokter umum
dan dokter spesialis dan tenaga paramedik yaitu bidan, perawat yang sudah
wilayah kerja yang terdiri dari cakupan K1 dan cakupan K4. Cakupan K1
24
antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu (Kemenkes RI, 2010).
Setelah faktor lingkungan, faktor perilaku merupakan faktor terbesar kedua yang
b. Operant respons atau instrumental respons, yakni respon yang timbul dan
berkembang kemudian diikuti oleh stimuli atau rangsangan yang lain, dimana
Jika dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu perilaku tertutup dimana respon seseorang terhadap
sikap orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati oleh orang
lain secara jelas, dan perilaku terbuka dimana respon seseorang terhadap stimulus
sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik dan lebih mudah diamati
(Notoadmodjo, 2007).
perkawinan(Marlina, 2012).
B Faktor Pendukung
Fasilitas
umum
Fasilitas fisik
Perilaku Kunjungan ANC
C Faktor Penguat
Sikap serta
perilaku
petugas
Gambar 1. Kerangka Teori. (Notoatmodjo, 2007 & Budiman dan Riyanto, 2013)
27
Variabel Independent :
Variabel Dependent :
Tingkat Pengetahuan Ibu
Perilaku Kunjungan ANC
Hamil
Variabel Confounding :
- Usia
- Pekerjaan
- Pendidikan
- Lingkungan
2.6 Hipotesis
Bandar Lampung.
BAB III
METODE PENELITIAN
atau hubungan antara factor risiko dengan efek dengan cara pendekatan,
observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat itu juga (point time
karena untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC
Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, dimulai dari bulan
3.3 Sampel
Populasi target dalam penelitian ini adalah ibu hamil sedangkan populasi
terjangkau dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang datang di wilayah
penelitian ini dilihat dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Berikut ini
a. Kriteria Inklusi
1. Trimester III
b. Kriteria Eksklusi
3. Dokter
4. Bidan
Subjek penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan
Zα2 PQ
𝑛=
d2
𝑛 = 35,819 = 35
Keterangan:
Q: 1 - P
d : Presisi (5%)
Variabel dalam penelitian ini dibedakan dalam dua kategori utama, yaitu variabel
variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat dari variabel
Variabel bebas pada penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu hamil.
Variabel terikan pada penelitian ini meliputi perilaku kunjungan ANC ibu
hamil.
Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data primer yaitu, data penelitian
yang didapatkan langsung dari sumber. Data primer dari penelitian ini adalah
responden.
a. Alat Tulis
d. Kuisioner.
34
Populasi
Pengisian Kuisioner
Gambar 3. Prosedur Penelitian
35
Pembuatan proposal,
Tahap persiapan perizinan etik
Populasi, pengumpulan
sampel pada ibu hamil
sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi
Penjelasan kepada
Tahap
Pelaksanaan responden maksud dan
tujuan penelitian
Responden mengisi
data informed consent
atau lembar
persetujuan
Observasi
Tahap pengolahan
data Analisis dan interpretasi
data
Data yang diporeleh dari proses pengumpulan data akan diubah dalam
bentuk tabel dan diolah dalam program statistik. Proses pengolahan data
dianalisis.
Analisis data yang akan dilakukan berupa analisis data univariat dan
bivariat.
a. Analisis Univariat
maupun terikat.
b. Analisis Bivariat