Anda di halaman 1dari 93

Prinsip manajemen Rumah Sakit dan

penerapannya di pelayanan geriatri


terpadu sesuai dengan Standar Akreditasi
Rumah Sakit
(STARKES)

Manajemen Pelayanan Geriatri Terpadu Di Rumah Sakit


Mutu Pelayanan Kesehatan adalah tingkat layanan kesehatan untuk
individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan luaran kesehatan
yang optimal, diberikan sesuai dengan standar pelayanan, dan
perkembangan ilmu pengetahuan terkini, serta untuk memenuhi hak
dan kewajiban pasien.
Menurut WHO
PELAYANAN GERIATRI DI RS

• PERMENKES NO 79/2014 TENTANG


PENYELENGGARAAN PELAYANAN GERIATRI DI RS
• PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN
GERIATRI DI RS
PELAYANAN GERIATRI

PRINSIP HOLISTIK (MENYELURUH)


DIPANDANG SEBAGAI MANUSIA SEUTUHNYA :
FISIK
PSIKOLOGIK
LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMI
 SISTEM PELAYANAN :
 VERTIKAL
 HORISONTAL
 ASPEK YANG DICAKUP :
 PENCEGAHAN (PREVENTIF)
 PROMOTIF
 PENYEMBUHAN (KURATIF)
 PEMULIHAN (REHABILITATIF)
PRINSIP PELAYANAN
PRINSIP TATAKERJA DAN
PRINSIP HOLISTIK TATALAKSANA TIM
1. Dipandang sbg manusia seutuhnya, • Adanya tim terpadu 
termasuk kejiwaan kerjasama multidisiplin
2. Pemberian layanan secara vertikal,
mulai dari masyarakat  ke rujukan • Tim interdisiplin  menetapkan
tertinggi tindakan
3. Pelayanan kesehatan warga usia lanjut • Pelayanan di RS dilakukan di
4. Pelayananan kesehatan jiwa lansia klinik geriatri terpadu yg
berbasis RS melibatkan interdisiplin ilmu
5. Mencakup aspek politik,
penyembuhan dan kuratif
PERMENKES NO 79/2014 TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN GERIATRI DI RS

Terdiri dari 9 bab dan 25 pasal


I. Ketentuan Umum
II. Tingkatan Pelayanan Geriatri
III. Jenis Pelayanan
IV. Persyaratan
V. Alur Pelayanan dan Sistem Rujukan
VI. Pemantauan dan Evaluasi Mutu
VII. Pengembangan Pelayanan Geriatri
VIII. Pembinaan dan Pengawasan
IX. Ketentuan Penutup
BAB I. KETENTUAN UMUM
• Lanjut usia : seseorang yg telah mencapai usia 60 tahun
• Geriatri  cabang disiplin ilmu kedokteran yg mempelajari aspek
kesehatan dan kedokteran pada warga lanjut usia termasuk pelayanan
kesehatan kepada lanjut usia dengan mengkaji semua aspek
kesehatan berupa promosi, pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan
rehabilitasi.
• Pasien Geriatri pasien lanjut usia dengan multi penyakit dan/atau
gangguan akibat penurunan fungsi organ psikologi, sosial, ekonomi,
dan lingkungan yg membutuhkan pelayanan kesehatan secara
terpadu dgn pendekatan multidisiplin yg bekerja secara interdisiplin
BAB II. TINGKATAN PELAYANAN GERIATRI

• KRITERIA PASIEN LANJUT USIA YG DIBERIKAN PELAYANAN GERIATRI :


1. Memiliki >1 penyakit fisik dan/atau psikis
2. Memiliki 1 penyakit dan mengalami gangguan akibat penurunan
fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yg
membutuhkan pelayananan kesehatan
3. Pasien dengan usia >70th yg memiliki 1 penyakit fisik dan/atau
psikis

PENDEKATAN MULTIDISIPLIN DAN BEKERJA INTERDISIPLIN


TINGKATAN DAN JENIS PELAYANAN GERIATRI
BAB IV. PERSYARATAN
1. LOKASI
Pelayanan geriatri dilakukan secara MANDIRI, terpisah dari pelayanan
di RS, dan berdekatan dgn ruang perawatan, rehab medik dan dekat
dgn akses masuk RS
Persyaratan sarana dan prasarana
2. Konstruksi sesuai standar keamanan, keselamatan, dan
kesehatan pasien Geriatri

3. Peralatan pelayanan SEDERHANA


geriatri  peralatan untuk Ruang tunggu dan periksa
pemeriksaan, terapi dan Ruang tim terpadu geriatri
latihan.
Jenis peralatan disusun
sesuai tingkat pelayanan
geriatri LENGKAP
Jumlah peralatan (+) ruang bangsal geriatri akut(ruang
ranap dan fisioterapi)
didasarkan :
a. Kebutuhan pelayanan
b. Rata2 jumlah
kunjungan setiap hari
SEMPURNA DAN PARIPURNA
c. BOR bagi pelayanan (+) Klinik asuhan siang, ruang geriatri kronis,
ranap penitipan pasien geriatri dan Hospice care
d. Evaluasi kemampuan
alat dan efisiensi
penggunaan alat
4. TIM TERPADU GERIATRI
BAB V. ALUR PELAYANAN DAN SISTEM RUJUKAN
SISTEM RUJUKAN

1. Pelayanan geriatri di luar kemampuan


tingkatan pelayanannya  Tim terpadu
geriatri melakukan sistem rujukan.
2. Sistem rujukan
• a. Rujukan internal  rujukan di dalam RS
• b. Rujukan Eksternal rujukan antar
fasyankes
BAB VI. Pemantauan dan Evaluasi Mutu

LAMA RAWAT

STATUS FUNGSIONAL
Dicatat oleh tim
geriatri dan
dilaporkan ke
KUALITAS HIDUP direktur RS max
1x/tahun

RAWAT INAP ULANG


BAB VII. PENGEMBANGAN PELAYANAN GERIATRI

Pasal 23 :
1. Tim terpadu Geriatri melakukan upaya pengembangan untuk
mengantisipasi kompleksitas kasus penyakit dan permasalahan
kesehatan Pasien Geriatri serta kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan Geriatri yang aman, terjangkau, dan bermutu
2. Pengembangan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi di bidang Geriatri
3. Ruang lingkup :
a. pengembangan sumber daya;
b. pengembangan jenis pelayanan; dan/atau
c. pengembangan sarana, prasarana, dan peralatan.
BAB VIII. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

1. Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota melakukan


pembinaan dan pengawasan sesuai tupoksi masing-masing
2. Dapat melibatkan organisasi profesi terkait.
3. Tujuan :
a. peningkatan mutu pelayanan Geriatri
b. keselamatan Pasien Geriatri
c. pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh
masyarakat
d. pengembangan jangkauan pelayanan; dan
e. peningkatan kemampuan kemandirian RS
PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT

1. PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA DI


MASYARAKAT

•(COMMUTINY BASED GERIATRIC SERVICE)


•KLUB/KELOMPOK LANSIA
•PUSKESMAS
•DOKTER PRAKTEK
•LSM : LAYANAN SUKARELALAYANAN BANTU
PERAWATAN (HOME NURSING), KEBERSIAHAN
RUMAH, PEMBERIAN MAKANAN
2. PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA DI
MASYARAKAT BERBASIS RUMAH SAKIT
(HOSPITAL BASED COMMUNITY GERIATRIC SERVICE)

• RUMAH SAKIT MEMBINA LAYANAN GERIATRI DI WILAYAHNYA:


LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG
• PENYEBARLUASAN PENGETAHUAN TENTANG USIA LANJUT
• SEBAGAI RUJUKAN LAYANAN KESEHATAN DI MASYARAKAT
3. PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA BERBASIS
RUMAH SAKIT (HOSPITAL BASED GERIATRIC SERVICE)

• KLINIK USIA LANJUT (RAWAT JALAN)


• KLINIK SIANG TERPADU (DAY OSPITAL)
• KLINIK GIZI
• KLINIK MEMORI
• TITIPAN LANSIA (RESPITE CARE)
• KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT)
• RUANG AKUT (RAWAT INAP)
• RUANG KRONIS (RAWAT INAP)
KOORDINASI PELAYANAN GERIATRI
SNARS 1.1
STANDAR 5
• Rumah sakit menyediakan pelayanan geriatri rawat jalan, rawat inap akut dan rawat inap kronis sesuai
dengan tingkat jenis pelayanan.
• Elemen Penilaian Standar 5
a. Ada regulasi tentang penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit sesuai dengan tingkat jenis
layanan. (R)
b. Terbentuk dan berfungsinya tim terpadu geriatri sesuai tingkat jenis layanan.(R,D,W)
c. Terlaksananya proses pemantauan dan evaluasi kegiatan. (D,O,W)
d. Ada pelaporan penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit. (D,W)
• Elemen penilaian Standar 5.1
a. Ada regulasi tentang edukasi sebagai bagian dari pelayanan kesehatan warga lanjut usia di masyarakat
berbasis rumah sakit ( Hospital based community geriatric service).
b. Ada program PPRS terkait pelayanan kesehatan warga lanjut usia di masyarakat berbasis rumah sakit
(Hospital based community geriatric service).
c. Ada leaflet atau alat bantu kegiatan ( brosus, leaflet dll)
d. Ada bukti pelaksanaan kegiatan
e. Ada evaluasi dan laporan kegiatan pelayanan,
INSTRUMEN TELUSUR
Rumah sakit mengidentifikasi dan memberikan asuhan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi sesuai kemampuan, sumber

daya dan sarana prasarana yang dimiliki meliputi:


a) Pasien emergensi;
b) Pasien koma;
c) Pasien dengan alat bantuan hidup;
d) Pasien risiko tinggi lainnya yaitu pasien dengan penyakit jantung, hipertensi, stroke dan diabetes;
e) Pasien dengan risiko bunuh diri;
f) Pelayanan pasien dengan penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menyebabkan kejadian luar biasa;
g) Pelayanan pada pasien dengan “immuno-suppressed”;
h) Pelayanan pada pasien yang mendapatkan pelayanan dialisis;
i) Pelayanan pada pasien yang direstrain;
j) Pelayanan pada pasien yang menerima kemoterapi;
k) Pelayanan pasien paliatif;
l) Pelayanan pada pasien yang menerima radioterapi;
m) Pelayanan pada pasien risiko tinggi lainnya (misalnya terapi hiperbarik dan pelayanan radiologi intervensi);
n) Pelayanan pada populasi pasien rentan, pasien lanjut usia (geriatri) pasien anak-anak, dan pasien berisiko tindak kekerasan atau
diterlantarkan misalnya pasien dengan gangguan jiwa.
Asuhan pasien terintegrasi dilaksanakan dengan beberapa elemen

a.Dokter penanggungjawab pelayanan (DPJP) sebagai pimpinan klinis/ketua tim PPA (clinical leader)

b.PPA bekerja sebagai tim interdisiplin dengan kolaborasi interprofessional dibantu antara lain dengan:
• panduan Praktek Klinik (PPK),
• panduan asuhan PPA lainnya,

• alur klinis atau clinical pathway terintegrasi, Pedoman Pelayanan Pasien Rawat Inap
RSUD Dr. Soetomo, Surabaya
• algoritma,
• protokol,
• prosedur
• standing order
• dan catatan perkembangan pasien terintegrasi (CPPT)

c. Manajer Pelayanan Pasien (MPP) / Case manager menjaga kesinambungan pelayanan

d. Keterlibatan serta pemberdayaan pasien dan keluarga dalam asuhan Bersama PPA harus memastikan :
1. Asuhan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang unik berdasar atas pengkajian

2. Rencana asuhan diberikan tiap pasien

3. Respon pasien terhadap asuhan dipantau dan

4. Rencana asuhan dimodifikasi bila perlu berdasar respon pasien


Populasi khusus
a. Neonatus
b. Anak
c. Remaja
d. Obsetri / maternitas
e. Geriatri
f. Sakit terminal / menghadapi kematian
g. Pasien dengan nyeri kronik atau nyeri (intense)
h. Pasien dengan gangguan emosional atau pasien psikiatris
i. Pasien kecanduan obat terlarang atau alcohol
J. Korban kekerasan atau kesewenangan
k. Pasien dengan penyakit menular atau infeksius
l.Pasien menerima kemoterapi atau terapi radiasi
m.Pasien dengan sistim imunologi terganggu
Rumah sakit mengidentifikasi dan memberikan asuhan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi sesuai kemampuan,

sumber daya dan sarana prasarana yang dimiliki meliputi:


a) Pasien emergensi;
b) Pasien koma;
c) Pasien dengan alat bantuan hidup;
d) Pasien risiko tinggi lainnya yaitu pasien dengan penyakit jantung, hipertensi, stroke dan diabetes;
e) Pasien dengan risiko bunuh diri;
f) Pelayanan pasien dengan penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menyebabkan kejadian luar biasa;
g) Pelayanan pada pasien dengan “immuno-suppressed”;
h) Pelayanan pada pasien yang mendapatkan pelayanan dialisis;
i) Pelayanan pada pasien yang direstrain;
j) Pelayanan pada pasien yang menerima kemoterapi;
k) Pelayanan pasien paliatif;
l) Pelayanan pada pasien yang menerima radioterapi;
m) Pelayanan pada pasien risiko tinggi lainnya (misalnya terapi hiperbarik dan pelayanan radiologi intervensi);
n) Pelayanan pada populasi pasien rentan, pasien lanjut usia (geriatri) pasien anak-anak, dan pasien berisiko tindak kekerasan
atau diterlantarkan misalnya pasien dengan gangguan jiwa.
13 April 2022
Standar Akreditasi RS 2022
Ditetapkan di Jakarta
• a. kelompok manajemen rumah sakit; pada tanggal 13 April 2022
• b. kelompok pelayanan berfokus pada pasien;
• c. kelompok sasaran keselamatan pasien; dan
• d. kelompok program nasional.
Pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan
pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan pembinaan
dan pengawasan terhadap pelaksanaan standar akreditasi
rumah sakit berdasarkan kewenangan masing-masing sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ditetapkan dan mulai berlaku sejak tanggal 13 April 2022
2022 2022
Hasil Akreditasi
Mekanisme Remedial
Pengajuan remedial dapat dilakukan oleh rumah sakit kepada lembaga
indepeden penyelenggara akreditasi dalam rangka memperbaiki status
akreditasi. Pengajuan dilakukan dalam waktu 3-6 bulan setelah
penetapan kelulusan. Remedial dilakukan terhadap bab yang
pemenuhan standarnya 60%-79%.

Khusus untuk Bab Program Nasional remedial dapat dilakukan terhadap


pemenuhan standar kurang dari 100%.
(27 Desember 2022)
(28 Maret 2022)
Persyaratan bagi RS untuk dapat diakreditasi
• 1. Rumah sakit memiliki perizinan berusaha yang masih berlaku dan teregistrasi di Kementerian
Kesehatan;
• 2. Kepala atau direktur rumah sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan
keahlian di bidang perumahsakitan;
• 3. Rumah sakit memiliki Izin Pengelolaan Limbah Cair (IPLC) yang masih berlaku;
• 4. Rumah sakit memiliki kerja sama dengan pihak ketiga yang mempunyai izin sebagai pengolah
dan/atau sebagai transporter limbah B3 yang masih berlaku atau izin alat pengolah limbah B3;
• 5. Seluruh tenaga medis di rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan (pemberi
asuhan) memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP) yang masih berlaku atau
surat tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
• 6. Rumah sakit bersedia melaksanakan kewajiban dalam meningkatkan mutu dan keselamatan
pasien; dan
• 7. Pemenuhan Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan (SPA) minimal 60% berdasarkan ASPAK dan
telah tervalidasi 100% oleh Kementerian Kesehatan atau dinas kesehatan daerah setempat sesuai
dengan kewenangannya.
Standar Akreditasi Rumah Sakit
(Good Clinical Governance dan Glood Corporate Governance)
• 1. Kelompok Manajemen Rumah Sakit terdiri atas: Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS),
Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS), Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK),
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Manajemen Rekam Medik dan
Informasi Kesehatan (MRMIK), Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), dan
Pendidikan dalam Pelayanan Kesehatan (PPK).
• 2. Kelompok Pelayanan Berfokus pada Pasien terdiri atas: Akses dan Kontinuitas
Pelayanan (AKP), Hak Pasien dan Keluarga (HPK), Pengkajian Pasien (PP), Pelayanan
dan Asuhan Pasien (PAP), Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB), Pelayanan
Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO), dan Komunikasi dan Edukasi (KE).
• 3. Kelompok Sasaran Keselamatan Pasien (SKP).
• 4. Kelompok Program Nasional (PROGNAS) : Kesehatan Ibu dan Bayi, TBC,
HIV/AIDS, Stunting dan Wasting, KB.
PELAYANAN GERIATRI
PADA STARKES 2022
Skrining Pasien di RS
Maksud dan Tujuan AKP 1

Skrining khusus dapat dilakukan oleh RS sesuai


kebutuhan seperti skrining infeksi (TBC, PINERE,
COVID19, dll), skrining nyeri, skrining geriatri,
skrining jatuh atau skrining lainnya
Maksud dan Tujuan PP 1.3
Pengkajian Tambahan
a) Neonatus. j) Korban kekerasan atau
b) Anak. kesewenangan.
c) Remaja. k) Pasien dengan penyakit menular
d) Obsteri / maternitas. atau infeksius.
e) Geriatri. l) Pasien yang menerima kemoterapi
atau terapi radiasi.
f) Sakit terminal / menghadapi kematian.
m) Pasien dengan sistem imunologi
g) Pasien dengan nyeri kronik atau nyeri
terganggu.
(intense).
h) Pasien dengan gangguan emosional atau
pasien psikiatris.
i) Pasien kecanduan obat terlarang atau
alkohol.
Pelayanan Berisiko Tinggi atau Pelayanan
Berisiko Tinggi (PAP 2) meliputi :
a) Rencana asuhan perawatan pasien;
b) Perawatan terintegrasi dan mekanisme komunikasi antar PPA
secara efektif;
c) Pemberian informed consent, jika diperlukan;
d) Pemantauan/observasi pasien selama memberikan pelayanan;
e) Kualifikasi atau kompetensi staf yang memberikan pelayanan;
dan
f) Ketersediaan dan penggunaan peralatan medis khusus untuk
pemberian pelayanan.
Elemen Penilaian PAP 2

• a) ……
• b) Rumah sakit telah memberikan pelayanan pada
pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi yang
telah diidentifikasi berdasarkan populasi yaitu pasien
anak, pasien dewasa dan pasien geriatri sesuai dalam
maksud dan tujuan.
• c) ……
Standar PAP 2.1

Rumah sakit memberikan pelayanan geriatri rawat jalan,


rawat inap akut dan rawat inap kronis sesuai dengan tingkat
jenis pelayanan.

Standar PAP 2.2


Rumah Sakit melakukan promosi dan edukasi sebagai bagian
dari Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia di Masyarakat
Berbasis Rumah Sakit (Hospital Based Community Geriatric
Service).
Maksud dan Tujuan PAP 2.1 dan 2.2
Tingkat Jenis Pelayanan Geriatri :

a) Tingkat sederhana (rawat jalan dan home care)


b) Tingkat lengkap (rawat jalan, rawat inap akut dan home
care)
c) Tingkat sempurna (rawat jalan, rawat inap akut dan home
care klinik asuhan siang)
d) Tingkat paripurna (rawat jalan, klinik asuhan siang, rawat
inap akut, rawat inap kronis, rawat inap psychogeriatri,
penitipan pasien Respite care dan home care)
Elemen Penilaian PAP 2.1
a) Rumah sakit telah menetapkan regulasi tentang
penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit sesuai
dengan kemampuan, sumber daya dan sarana prasarana nya.
b) Rumah sakit telah menetapkan tim terpadu geriatri dan telah
menyelenggarakan pelayanan sesuai tingkat jenis layanan
c) Rumah sakit telah melaksanakan proses pemantauan dan
evaluasi kegiatan pelayanan geriatri
d) Ada pelaporan penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah
sakit.
Elemen Penilaian PAP 2.2
a) Ada program PKRS terkait Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia di
Masyarakat Berbasis Rumah Sakit (Hospital Based Community Geriatric
Service).
b) Rumah sakit telah memberikan edukasi sebagai bagian dari Pelayanan
Kesehatan Warga Lanjut usia di Masyarakat Berbasis Rumah Sakit
(Hospital Based Community Geriatric Service).
c) Rumah sakit telah melaksanakan kegiatan sesuai program dan tersedia
leaflet atau alat bantu kegiatan (brosur, leaflet, dan lain-lainnya).
d) Rumah sakit telah melakukan evaluasi dan membuat laporan kegiatan
pelayanan secara berkala.
Maksud dan Tujuan SKP 6 dan 6.1
Skrining Risiko Jatuh Meliputi :
1) kondisi pasien misalnya pasien geriatri, dizziness, vertigo,
gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, penggunaan
obat, sedasi, status kesadaran dan atau kejiwaan, konsumsi
alkohol.
2) diagnosis, misalnya pasien dengan diagnosis penyakit Parkinson.
3) situasi misalnya pasien yang mendapatkan sedasi atau pasien
dengan riwayat tirah baring/perawatan yang lama yang akan
dipindahkan untuk pemeriksaan penunjang dari ambulans,
perubahan posisi akan meningkatkan risiko jatuh.
4) lokasi misalnya area-area yang berisiko pasien jatuh …..
Contoh pertanyaan skirining jatuh sederhana
1) Apakah Anda merasa tidak stabil ketika berdiri atau
berjalan?;
2) Apakah Anda khawatir akan jatuh?;
3) Apakah Anda pernah jatuh dalam setahun terakhir?

PAB 3 : Pelayanan Sedasi pada Maksud dan Tujuan


Keseragaman dalam Pelayanan Sedasi
d) Perbedaan populasi anak, dewasa, dan geriatri
ataupun pertimbangan khusus lainnya;
KESIMPULAN

Pelayanan geriatri dilaksanakan secara komprehensif di RS (termasuk layanan


psikogeriatri) melibatkan lintas disiplin ilmu kedokteran, membutuhkan kesepahaman dan
komitmen dalam penyelenggaraan layanan pasien geriatri yang terwujud dalam Tim
Terpadu Geriatri

Upaya meningkatkan kemampuan RS dalam menyelenggarakan layanan geriatri


membutuhkan dukungan dari Organisasi Profesi, utamanya untuk Peningkatan jumlah dan
distribusi SDM yang kompeten. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien geriatri
Pelaksanaan sistem rujukan layanan geriatri tingkat primer, sekunder dan tertier. Advokasi
pemangku kebijakan tingkat Pusat dan Daerah serta di RS

Peningkatan fasilitas layanan dan profesi diharapkan akan mampu meningkatkan derajat
kesehatan dan kualitas hidup pasien lanjut usia.
Dokumen disampaikan 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan survei, yaitu :

a. Struktur Organisasi Rumah Sakit;


b. Daftar nama lengkap direksi;
c. Denah rumah sakit;
d. Daftar nama seluruh staf rumah sakit beserta jabatan;
e. Daftar perizinan fasilitas rumah sakit yang masih berlaku;
f. Daftar nama unit dan indikator mutu prioritas unit;
g. Daftar jadwal praktik dokter di rawat jalan dan jadwal on call;
h. Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) dan laporan
hasil kegiatan program PMKP (laporan triwulan untuk survei awal dan
laporan 12 (dua belas) bulan terakhir untuk survei ulang); dan
i. Surat pemberitahuan kepada dinas kesehatan daerah provinsi dan dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota bahwa rumah sakit akan melaksanakan
survey akreditasi yang dilaksanakan oleh Lembaga independent
penyelenggara akreditasi rumah sakit.
Referensi
• Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/Menkes/1128/2011 tentang Standar Akreditasi
Rumah Sakit. 2022
• Rizka A. Pelayanan Geriatri Komprehensif Sesuai SNARS
• Atmodjo Dj. Kiat Pemenuhan Standar Program Nasional
• Daud AW. Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
• Komaryani K. Pertemuan Penyelenggaraan Akreditasi Rumah Sakit, 29 Desember 2022
• Komaryani K. Kebijakan Mutu Pelayanan Kesehatan, 1 Juni 2022
• Keputusan Dirjen Yankes No. HK.02.02/I/4110/2022 tentang Pedoman Survei Akreditasi
Rumah Sakit. 27-12-2022
• Lumenta NA. Instrumen Akreditasi KARS Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP)
• Lumenta NA. Instrumen Akreditasi KARS Pengkajian Pasien (PP)
• Permenkes No. 79 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai