TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengertian
rasa. Sebagian pengetahuan dari manusia dapat diperoleh melalui mata dan
dari sikap, jadi sikap bukan hanya perasaan yang mendukung atau tidak
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan itu terjadi setelah orang
angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
a. Tahu (know)
Tahu berarti hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
b. Memahami (comprehension)
Memahami berarti orang tersebut harus dapat menginterpretasikan
secara benar tentang objek tersebut, bukan sekedar tahu dan dapat
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
2.2.1 Pengertian
individu untuk mencegah masalah yang kurang baik untuk ibu dan janin
neonatal dan maternal melalui kegiatan pemantauan secara rutin pada saat
serta penanganan medik pada ibu hamil, persalinan dan nifas dengan tujuan
untuk menjaga kehamilan agar ibu sehat serta mengusahakan bayi yang
berikut :
a. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan baik fisik, mental,
d. Mempersiapkan ibu agar pada saat nifas berjalan dengan normal serta
seminimal mungkin
dikandungnya
tinggi
kandungannya.
dokter atau bidan sedini mungkin semenjak dia merasa bahwa dirinya
(Wundhasary, 2013).
Jadwal kunjungan ANC harus lebih ketat lagi jika kehamilannya termasuk
dalam risiko tinggi. Namun, bila kehamilannya normal jadwal ANC hanya
dilakukan empat kali. Dalam bahasa kesehatan ibu dan anak, kode K adalah
Pemeriksaan ANC yang lengkap berupa K1, K2, K3, dan K4. Pemeriksaan
minggu dan dua kali kunjungan ANC pada kehamilan diatas 36 minggu
(Prawirohardjo, 2014).
saat trimester kedua, dan K3 serta K4 dilakukan pada saat usia kehamilan
empat minggu. Pada saat usia kehamilan 28-36 minggu, kunjungan ANC
dilakukan setiap dua minggu. Untuk usia kehamilan 36 minggu atau lebih,
pelayanan yang terkait dengan upaya yang memastikan ada atau tidaknya
Kunjungan pertama kali pada saat ANC harus dilakukan sedini mungkin
pertama ANC ini adalah melihat status kesehatan dari ibu dan janin,
Kujungan kedua dan selanjutnya dalam kunjungan ANC seperti yang telah
kali menurut dari DEPKES RI, dimana kunjungan kedua dilakukan pada
pemeriksaan yang tetap dilakukan oleh pemeriksa adalah berat badan ibu,
pemeriksaan denyut jantung janin, pemeriksaan Leopold, dan pemeriksaan
2006).
neonatal (10 standar) (Depkes RI, 2007). Pelayanan ANC untuk penerapan
penimbangan berat badan dan tinggi badan, pengukuran tinggi fundus uteri,
pemberian imunisasi tetanus toksoid, dan pemberian tablet zat besi dengan
Standar pelayanan ANC pada kunjungan pertama oleh ibu hamil terdiri dari
obstetrik. Tahap pemberian terapi yaitu pemberian obat rutin seperti tablet
kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan
disertai edema wajah dan atau tungkai bawah; dan atau proteinuria)
4. Ukur tinggi fundus uteri
dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan umur
minggu.
kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120/menit atau DJJ
bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke
panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada masalah
lain.
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat
kontak pertama.
ibu hamil tidak hanya untuk mengetahui jenis golongan darah ibu
pada ibu hamil dilakukan pada trimester kedua dan ketiga atas
kehamilan.
dengan risiko tinggi kasus HIV dan ibu hamil yang dicurigai
rujukan.
b. Perilaku hidup bersih dan sehat : Setiap ibu hamil dianjurkan untuk
transportasi rujukan dan calon donor darah. Hal ini penting apabila
cairan berbau pada jalan lahir saat nifas, dan sebagainya. Mengenal
pada kehamilannya.
f. Gejala penyakit menular dan tidak menular : Setiap ibu hamil harus
janinnya.
neonatorum.
pemeriksaan fisik yang terarah serta penyuluhan bagi ibu hamil. Kegiatan
Pelayanan kegiatan antenatal terdapat dari tenaga medis yaitu dokter umum
dan dokter spesialis dan tenaga paramedik yaitu bidan, perawat yang sudah
wilayah kerja yang terdiri dari cakupan K1 dan cakupan K4. Cakupan K1
antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu (Kemenkes RI, 2010).
Setelah faktor lingkungan, faktor perilaku merupakan faktor terbesar kedua yang
a. Respondent respons atau refleksif, yakni respon yang ditimbulkan oleh eliciting
berkembang kemudian diikuti oleh stimuli atau rangsangan yang lain, dimana
Jika dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu perilaku tertutup dimana respon seseorang terhadap
sikap orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati oleh orang
lain secara jelas, dan perilaku terbuka dimana respon seseorang terhadap stimulus
sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik dan lebih mudah diamati
(Notoadmodjo, 2007).
perkawinan(Marlina, 2012).
maupun kader yang baik terbukti sebagai faktor yang mempengaruhi keaktifan
2012).
B Faktor Pendukung
Fasilitas
umum
Fasilitas fisik
Perilaku Kunjungan ANC C Faktor Penguat
Sikap serta
perilaku
petugas
Gambar 1. Kerangka Teori. Sumber : Notoatmodjo, 2007 & Budiman
dan Riyanto, 2013
Variabel Independent :
Variabel Dependent :
Tingkat Pengetahuan Ibu
Perilaku Kunjungan ANC
Hamil
Variabel Confounding :
- Usia
- Pekerjaan
- Pendidikan
- Lingkungan
Tidak terdapat hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang ANC
Bandar Lampung.
Bandar Lampung.