Anda di halaman 1dari 12

 SEJARAH SEPAK BOLA

1. Sejarah Sepak Bola di Indonesia


Sejarah sepak bola Indonesia tentunya tidak lepas dari peran bangsa lain yang sudah
melakukan penjajahan atau perdagangan di wilayah Indonesia.
Pertama kali, dalam sejarah sepak bola Indonesia bahwa Cina-lah yang sudah memperkenalkan
permainan sepak bola kepada Indonesia untuk menunjukkan bahwa negeri tirai bambu Cina juga tidak
kalah superior dibandingkan negara-negara yang ada di Eropa seperti Belanda.
Sehingga selain punya keinginan untuk melakukan perdagangan, Cina juga memiliki andil
yang begitu besar dalam sejarah sepak bola Sndonesia.
Sudah tercatat bahwa pada tahun 1915, telah terdapat banyak klub atau perkumpulan sepak bola yang
berdiri dan didirikan oleh warga Tionghoa, bahkan di tahun 1920 terdapat klub seperti UMS Jakarta
dan Surabaya yang telah menjadi klub terhebat dalam persepakbolaan Hindia Belanda (nama
Indonesia tempo dulu).
Kehebatan Indonesia pada masa itu ternyata sudah sampai pernah ikut dalam kancah piala
dunia tahun 1938. Dalam perjalanan sejarah sepak bola Indonesia, terdapat beberapa peristiwa yang
penting untuk dicatat, yaitu berdirinya asosiasi sepak bola Indonesia yang bertugas untuk menaungi
klub sepak bola yang ada di Indonesia.
Organisasi tersebut bernama PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) yang didirikan
pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta. PSSI berdiri sebelum keikutsertaan Indonesia dalam Piala
Dunia tahun 1938 di Perancis.
Hal lain yang perlu dicatat dalam perjalanan sejarah sepak bola Andonesia adalah pernah
terjadinya perselisihan antara PSSI dan NIVU untuk memutuskan siapa yang berhak ikut ke
pertandingan Piala Dunia di Perancis.
Pada waktu itu Soeratin Sosrosoegondo menginginkan pertandingan antara PSSI dengan
NIVB. Akan tetapi FIFA langsung mengakui badan kerjasama PSSI dan NIVU sehingga nama yang
dibawa ke Perancis bukanlah Indonesia, melainkan Hindia Belanda.
Dalam sejarah sepak bola Indonesia juga terdapat tokoh yang menjadi sosok penting dibalik hadirnya
PSSI, yaitu Soeratin Sosrosoegondo yang merupakan seorang anak pribumi yang sudah mengikuti
pendidikan di Sekolah Teknik Tinggi Heckelenburg, Jerman.
Beliau berkeinginan untuk mewujudkan Sumpah Pemuda sebagaimana yang dilakukan pada
tanggal 28 oktober 1928. Menurut beliau, sepak bola adalah cara yang sangat tepat untuk
meningkatkan semangat rasa nasionalisme pemuda untuk melawan penjajahan Belanda.
Kemudian Soeratin Sosrosoegondo jugalah yang memutuskan hubungan dengan NIVU secara
sepihak dalam kongres yang diadakan di Solo pada tahun 1938. Pemutusan hubungan ini merupakan
imbas dari kekesalan beliau karena pada setiap keikutsertaan dalam pertandingan sepak bola, ternyata
selalu memakai bendera NIVU atau Belanda.
Masuknya balatentara Jepang ke Indonesia menyebabkan PSSI pasif dalam berkompetisi, karena
Jepang memasukkan PSSI sebagai bagian dari Tai Iku Kai, yaitu badan keolahragaan buatan Jepang.
Kemudian masuk pula menjadi bagian dari Gelora (1944) dan baru lepas otonom kembali
dalam kongres PORI III di Yogyakarta (1949).
Setelah wafatnya Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu
memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan pengembangan organisasi dan
kompetisi.
Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam
kompetisi internasional yang di antaranya adalah Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan
Tan Liong Houw.
 PERKEMBANGAN SEPAK BOLA

Menurut Bill Muray, pakar sejarah sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of
Soccer, sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi. Saat itu, orang-orang di era Mesir Kuno
sudah mengenal permainan membawa dan menendang bola yang dibuat dari buntalan kain linen.
Sejarah Yunani Purba juga mencatat ada sebuah permainan yang disebut episcuro, permainan
menggunakan bola. Bukti itu tergambar pada relief-relief di dinding museum yang melukiskan anak
muda memegang bola bulat dan memainkannya dengan paha
.
Sepak bola juga disebut-sebut berasal dari daratan Cina. Dalam sebuah dokumen militer
disebutkan, sejak 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, orang-orang sudah
memainkan permainan bola yang disebut tsu chu. Tsu mempunyai arti "menerjang bola dengan kaki".
Sedangkan chu, berarti "bola dari kulit dan ada isinya". Mereka bermain bola yang terbuat dari kulit
binatang dengan cara menendang dan menggiringnya ke sebuah jaring yang dibentangkan pada dua
tiang..
Yang menarik, ada legenda pada abad pertengahan. Konon saat itu, seluruh desa mengikuti satu
permainan bola. Bola yang terbuat dari tengkorak, ditendang satu diantara warga ke arah desa
tetangga. Kemudian, oleh si penerima bola di desa itu, bola dilanjutkan ditendang ke desa selanjutnya.
5.000 sebelum Masehi: Sepakbola dimainkan di Cina dengan nama tsu chu. Selain untuk melatih
fisik tentara, permainan ini dipertandingkan saat kaisar ulang tahun.
3000 sebelum Masehi: Orang Jepang memainkan KEMARI. (sepak bola ala Jepang)
2500 sebelum Masehi: Orang Mesir Kuno dan Timur Tengah memainkan sepakbola sebagai bagian
dari ritual keagamaan. Hanya sedikit dokumen yang mendukung hipotesis ini. Tahun Masehi:
Penemuan dokumen-dokumen sepakbola di Roma dan Yunani.
100-500: Orang Romawi menyebarkan permainan harpastrum ke wilayah Eropa.
217: Tentara Inggris mulai memainkan sepakbola setelah mengalahkan tentara Roma.
600-1600: Orang Meksiko dan Amerika Tengah membuat bola dari karet. Permainan di sana
merupakan gabungan dari basket, voli dan sepakbola. Abad pertengahan: Italia, Prancis dan Eropa
lainnya mulai menemukan sepakbola.
1100: Permainan bola di Inggris dilakukan dengan brutal tanpa aturan.
1314: Raja Edward II melarang sepakbola.
1369: Raja Edward III meneruskannya.
1500: Italia menemukan calcio dengan pemain satu tim lebih dari 27 orang. Permainannya sangat
sederhana: mendendang, mengoper dan menggiring bola untuk di bawa ke garis gol. Belum ada
gawang.
1561: Richard Mulcaster mengadopsi calcio dari Florence ini untuk diajarkan di sekolah-sekolah
dasar dan menengah di Inggris.
1572: Ratu Elizabeth I serius melarang sepakbola dan menyediakan penjara bagi rakyatnya yang
memaksa bermain
1600-an: Orang Eskimo juga mulai memainkan aqsaqtuk atau bermain bola di atas es. Sebuah legenda
menyebut orang dari dua desa bermain aqsaqtuk dengan panjang lapangan mencapai 13 kilometer.
1680: Di Inggris bermain bola mendapat perlindungan dari Raja Charles II.
1820-an: Sepakbola mulai dimainkan di universitas-universitas Amerika Serikat seperti Harvard,
Princenton, Amherst.
1830-an: Sepakbola modern mulai tumbuh. Olahraga ini dimainkan oleh para pekerja saat istirahat
atau oleh anak-anak yang bermasalah di rumah atau sekolah. Kerjasama tim mulai dirumuskan.
1848: Peraturan sepakbola mulai digodok di Universitas Cambridge, Inggris.
1862: Berdiri klub Oneida di Boston, satu klub sepakbola pertama di luar Inggris.
1863: Asosiasi Sepakbola (FA) Inggris didirikan.
1871: Pertandingan pertama antar wilayah oleh FA.
1883: Empat klub Inggris setuju membentuk asosiasi klub sepakbola dunia.
1885: Pertandingan antara negara pertama di luar Inggris, antara Amerika vs Kanada.
1885: Sepakbola profesional diperkenalkan.
1886: Rapat pertama pembentukan asosiasi sepakbola dunia.
1888: Sepakbola profesional diresmikan. Wasit mengendalikan penuh pertandingan.
1888: Tendangan penalti diperkenalkan.
1904: FIFA didirikan dengan anggota Prancis, Belgia, Denmark, Belanda, Spanyol, Swiss dan
Swedia.
1908: Sepakbola menjadi olahraga di Olimpiade.
1913: FIFA menjadi anggota FA Internasional.
1930: Kejuaraan Dunia pertama di Uruguay.
1938: Televisi BBC pertama kali menayangkan pertandingan sepakbola.
1958: Tayangan pertama Kejuaraan Dunia.
1966: Mulai ada tayang ulang untuk sebuah gol.
1977: Kejuaraan Dunia untuk usia di bawah 20 tahun.
1988: Kampanye fairplay.
1999: Kejuaraan pertama sepakbola perempuan.
2002: Jepang dan Korea merupakan negara pertama penyelenggara Piala Dunia di luar Eropa dan
Amerika.
2004: Perayaan seratus tahun FIFA.
2006: Piala Dunia Jerman.

 Aturan Permainan Sepak Bola

I. Lapangan

1. Ukuran: panjang 100-110 m x lebar 64-75 m


2. Garis batas: garis selebar … cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis
melintang tengah lapangan; … m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
3. Daerah penalti: busur berukuran 18 m dari setiap pos
4. Garis penalti: 11 m dari titik tengah garis gawang
5. Garis penalti kedua: … m dari titik tengah garis gawang
6. Zona pergantian: daerah … m (… m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari
pelemparan
7. Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m
8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasive

II. Ukuran Bola

 Ukuran standar bola sepak adalah berdieameter 68–70 cm dan berat 410–450 g, Tekanan 8–
12 psi,
 Apabila bola dijatuhkan ke tanah, kelembaman bola sekitar 60 %, yang artinya jika dijatuhkan
dari ketinggian 1 meter, maka bola akan memantul balik setinggi 60 cm.
 Bola tidak boleh sewarna dengan warna lapangan, maka tidak ada bola yang berwarna hijau. (
meskipun dalam peraturan FIFA tidak ada peraturan resmi mengenai warna bola ).
 Untuk mengatasi lapangan yang tertutup salju, harus digunakan bola berwarna orange atau
merah cerah.
 Lapisan bola tidak boleh polos, artinya harus bercorak, karena untuk memperjelas penglihatan
jika bola terkena efek berputar.

III. Team
- Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 11, salah satunya penjaga gawang
- Jumlah pemain maksimal keluar lapangan(tidak termasuk cedera): 4
- Jumlah pemain cadangan maksimal: 12
- Jumlah wasit: 1
- Jumlah hakim garis: 2-4
- Batas jumlah pergantian pemain: 3 kecuali pertandingan uji coba

IV. Perlengkapan Permainan


 Kaos bernomor (sejak tahun 1954)
 Celana pendek
 Kaos kaki
 Pelindung tulang kering
 Alas kaki bersolkan karet

V. Lama Permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit
di antara kedua babak. Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama
2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti. Wasit dapat
menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang hilang
akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan, ataupun penghentian lainnya.
Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau stoppage time.
Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor akhir pertandingan,
sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan apabila suatu tim dapat melaju ke pertandingan
selanjutnya ataupun tidak (tidak mempengaruhi skor akhir). Pada akhir tahun 1990-an, International
Football Association Board (IFAB) memberlakukan sistem gol emas(golden gol) atau gol perak
(silver gol) untuk menyelesaikan pertandingan. Dalam sistem gol emas, tim yang pertama kali
mencetak gol saat perpanjangan waktu berlangsung akan menjadi pemenang, sedangkan dalam gol
perak, tim yang memimpin pada akhir babak perpanjangan waktu pertama akan keluar sebagai
pemenang. Kedua sistem tersebut tidak lagi digunakan oleh IFAB.

 Sejarah perkembangan bola basket di Indonesia

1. Sejarah bola basket di Indonesia

Ada beberapa informasi mengatakan masuknya basket bersamaan dengan kedatangan pedagang dari
Cina menjelang kemerdekaan. Tepatnya, sejak 1894, bola basket sudah dimainkan orang-orang Cina
di Provinsi Tientsien dan kemudian menjalar ke seluruh daratan Cina. Mereka yang berdagang ke
Indonesia adalah kelompok menengah kaya yang memilih olahraga dari Amerika itu sebagai identitas
kelompok Cina modern.
Informasi ini diperkuat fakta menjelang dan pada awal kemerdekaan klub-klub bola basket di
sejumlah kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, dan Surabaya
sebagian besar tumbuh dari sekolah-sekolah Cina. Dari klub itu pula kemudian lahir salah seorang
pemain legenda Indonesia, Liem Tjien Siong yang kemudian dikenal dengan nama Sonny Hendrawan
(Pada 1967 Sonny terpilih sebagai Pemain Terbaik pada Kejuaraan Bola Basket Asia IV di Seoul,
Korea Selatan. Waktu itu, tim Indonesia menduduki peringkat ke-4 di bawah Filipina, Korea, dan
Jepang).

Pada 1948, ketika Negara Indonesia menggelar PON I digelar di Solo, bola basket, sudah menjadi
salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Ini membuktikan bahwa basket cepat
memasyarakat dan secara resmi diakui Negara. Tiga tahun kemudian, Maladi sebagai Sekretaris
Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang kemudian menjadi Menteri Olahraga, meminta Tonny Wen
dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi bola basket. Namun akhirnya karena tuntutan
kebutuhan untuk menyatukan organisasi basket, disepakati pembentukan Persatuan Bola Basket
Seluruh Indonesia pada 1955, disingkat PERBASI.

 PERKEMBANGAN BOLA BASKET DI INDONESIA


Olahraga bola basket sudah dikenal sejak zaman Indonesia masih di bawah penjajahan Belanda,
umumnya di Yogyakarta dan Solo. Sejarah basket bermula pada PON pertama, bulan September
tahun 1948. Bola basket sudah menjadi salah satu olah raga yang dipertandingkan. Sejak saat itu
basket mulai berkembang dengan pesat. Berikut urutan sejarah basket Indonesia sejak dahulu
sampai saat ini:
Persatuan olah raga basket dibentuk pada tanggal 23 Oktober 1951 yang bernama Persatuan
Basketball Seluruh Indonesia (disingkat PERBASI). Namun pada tahun 1955 namanya berubah
menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia dengan singkatan tetap PERBASI. Pada tahun
yang sama juga diselenggarakan konferensi basket indonesia di Bandung.
Dalam pertandingan internasional tim basket Indonesia sudah mencetak beberapa prestasi
diantaranya adalah sebagai berikut ini:

1. Pada Asia Games III di Tokyo, Jepang tim basket Indonesia berhasil tampil, walaupun belum
mencetak prestasi.
2. Pada kompetisi basket yang diikuti tujuh negara Asia di Manila, tim putra Indonesia berhasil
memnduduki posisi ke 6.
3. Pada Sea Games tahun 1962, tim basket putra Indonesia berhasil menduduki posisi ke 5
diantaranya peserta dari negara Asia lainnya.
4. Pada piala Ganefo tahun 1963, tim basket putra Indonesia berhasil meraih peringkat 2.
5. Pada Pra Olimpiade di tahun 1964, Indonesia meraih peringkat 10.
6. Pada piala Ganefo tahun 1966 Indonesia kembali meraih peringkat 2.
7. Di tahun 1968 pada Pra-Olimpiade di Meksiko, tim basket putra negara kita berhasil meraih
peringkat ke empat setelah mengalahkan Australia.
8. Tahun 1970 adalah kali pertama bagi Indonesia dalam menurunkan tim basket putrinya.
Tepatnya di piala ABC.
9. Pada tahun 1972 diadakan kompetisi basket Asia di Taipei, Indonesia meraih peringkat ke 4.
10. Tahun 1980an, prestasi basket Indonesia mulai menurun terlihat dari kemampuan Indonesia
yang hanya mampu menduduki posisi belasan di berbagai kompetisi.
11. Tahun 1990an, prestasi basket Indonesia mulai bagus. Ditandai dengan diraihnya medali emas
oleh tim putra dan perak oleh tim basket putri pada Sea Games 1991. Pada Sea Games 1997
tim basket putri Indonesia juga kembali meraih medali perak.
12. Pada tahun 2001 untuk pertama kalinya tim basket putra Indonesia meraih medali perak di
Sea Games.
Selain itu saat ini olahraga Bola Basket di Indonesia mulai berkembang pesat dikalangan
pelajar baik dari mulai kalangan siswa SD, SMP, SMA/SMK, dan Mahasiswa. Oleh karena
itu PERBASI mulai mengapresiasi ketertarikan para pelajar ini dengan mengadakan beberapa
kejuaraan seperti PERBAS CUP yang diadakan setiap tahunnya. Sekarang ini pula hadir
berbagai kejuaraan seperti IBL dan DBL untuk meningkatkan prestasi Indonesia dibidang
olahraga Basket serta untuk meningkatkan ketertarikan para pelajar sehingga berlomba-lomba
untuk menjadi TIMNAS Basket Indonesia.

 ATURAN PERMANAN BOLA BASKET


Peraturan yang ada dalam permainan ini. Berikut ini aturan dasar pada permainan Bola Basket:
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi
tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola
tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari
pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh
lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal
pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan
dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi
pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila
pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain
pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada
masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju),
melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan
pada aturan 5.
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan
dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik
oleh lawan).
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu
gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan
keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan
dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat
tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan.
Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila
ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila
salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi
mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran
dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki
hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai
dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah
keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu
berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan bola ke ring terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.

 SEJARAH BOLA VOLI

Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan seorang Instruktur pendidikan jasmani
(Director of Phsycal Education) di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts
(Amerika Serikat). Beliau dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada
tahun 1942.
YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan
untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah
diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh
George William. Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket
yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan
menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith,
William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani.
William G.
Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA , menciptakan permainan
Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James
Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan
dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan
dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket,
baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini
diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-
pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Nama permainan in semula disebut “Minonette” yang hampir serupa dengan permainan
badminton. Jumlah pemain di sini tak terbatas sesuai dengan tujuan semula yakni untuk
mengembangkan kesegaran jasmani para buruh di samping bersenam secara missal. William G.
Morgan kemudian melanjutkan idenya untuk mengembangkan permainan tersebut agar mencapai
cabang olah raga yang dipertandingkan.
Nama permainan kemudian menjadi “volley ball yang artinya kurang lebih mem-volibola pada
pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training
School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional
Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical
Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk
mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah
konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh
instruktur pendidikan jasmani.
Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim
beranggotakan lima orang. Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan
tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat
leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak
pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut.
Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net
yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).
Tahun 1922 YMCA berhasil mengadakan kejuaraan nasional bola voli di Negara Amerika
Serikat. Pada saat perang dunia I tentara-tenatra sekutu menyebarluaskan permainan ini ke Negara –
negara Asia dan Eropa terutama negarea Jepang, Cina, India, Filipina, Perancis, Rusia, Estonia,
Latvia, Ceko-slovakia, Rumania, Yugoslavia dan Jerman.
Dalam perang dunia II permainan ini tersebar luas di seluruh dunia terutama di Eropa dan Asia.
Setelah perang dunia II prestasi dan popularitas bola voli di USA menurun, sedang di Negara lain
terutama Eropa Timur dan Asia berkembang sangat cepat dan massal.
Mengingat turnamen bola voli yang pertama (1947) di Polandia pesertanya cukup banyak, maka
pada tahun 1948 I.V.B.F (international volley ball federation) didirikan yang beranggota 15 negara.
Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan Belanda.
Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari negeri Belanda untuk mengembangkan olahraga
umumnya dan bola voli khususnya. Di samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda
banyak andilnya dalam pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di
asrama-asrama, di lapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni Belanda
sendiri.
Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat, sehingga timbul
klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 januari 1955
PBVSI (persatuan bola voli seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan
nasional yang pertama.
PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalm maupun ke luar negeri
sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang Asian Games
IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun untuk wanitanya.
Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di
Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun 1962 perkembangan bnola voli seperti jamur tumbuh di musim
hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.
 PERKEMBANGAN BOLA VOLI DI INDONESIA

Permainan bola voli dibawa oleh tentara Amerika Serikat pada zaman perang dunia II. Tentara
Amerika Serikat adalah sahabat tentara Belanda. Maka tidak mengherankan jika tentara Belanda dapat
bermain voli dan ikut mengenalkan permainan bola voli. Sehingga permainan bola voli dikenal
masyarakat Indonesia sejak tahun 1928,pada zaman penjajahan Belanda. Mulai tahun 1928 banyak
didatangkan guru-guru dari negara Belanda untuk memberi pelajaran pada sekolah-sekolah di
Indonesia. Di antara guru-guru tersebut banyak juga terdapat guru ahli Pendidikan Jasmani yang
memberikan pelajaran olah raga disekolah tertentu. Mereka juga mengajarkan permainan bola voli
kepada anak didikya, namun hanya anak tertentu yang bisa mendapatkan pelajaran ini. Dengan
demikian perkembangan bola voli dikalangan masyarakat Indonesia belum begitu populer.

Waktu pengenalan permainan bola voli terus berjalan, hingga pada saatnya pecahlah perang
Dunia kedua. Banyak negara yang terlibat dalam perang ini,sehingga banyak menimbulkan masalah
baru tidak terlepas juga dalam bidang olahraga. Karena banyak bangsa di Dunia yang tidak memiliki
kesempatan lagi untuk memikirkan dan melakukan olahraga. Maka sudah barang tentu perkembangan
permainan bola voli menglami gangguan dalam perkembanganya. Bahkan pada masa pendudukan
Jepang pada tahun 1944, perkembangan permainan bola voli yang sudah ada mengalami perubahan.

Permaianan bola voli yang dikenalkan oleh Jepang adalah bola voli timur jauh. Oleh karena itu
permainan yang berkembang pada saat itu di negara Jepang adalah bola voli sistem timur jauh yaitu
permainan yang menggunakan sistem 9 orang per/setiap regu.Permainan ini berlangsung seiring
kependudukan Jepang di Indonesia, setelah semua itu berakhir maka berakhir pula permainan yang
ditunjukkan oleh orang-orang jepang tersebut.

Pada waktun Kemerdekaan Indonesia tercapai banyak tentara-tentara bekas angkatan perang
Belanda yang bergabung kedalam Kesatuan Tentara Republik Indonesia. Melalui mereka itulah
tentara nasional Indonesia berjasa mempopulerkan bola voli kedalam masyarakat indonesia. Awal
mulanya bagsa kita hanya mengamati lama-kelamaan merasa tertarik dan selanjutya mencoba untuk
ikut bermain. Akhirnya berkembanglah permainan bola voli di indonesia melaui sekolah dan kesatuan
tentara.

Dengan demikian perkembangan permainan bola voli diseluruh lapisan masyarakat berkembang
dengan sangat cepat, hal ini terbukti dengan munculnya perkumpulan bola voli dikota-kota besar
diseluruh Indonesia. Pada tahun 1950 para anggota atau pemainnya kebanyakan dari kalangan pelajar
dan para anggota Kesatuan Tentara Republik Indonesia.Dengan adanya klub-klub bola voli dikota
besar untuk menguji prestasi mereka. Maka diselenggarakan suatu kejuaraan antar Propinsi tingkan
Nasional yang pertama pada pekan olahraga nasional kedua di jakarta dalam tahun 1952. Pada
pertandingan tersebut dimainkan pada malam hari dilapangan basket pada stadion Ikada sekarang
lapangan Monas. Peserta yang maju sampai final perebutan medali emas adalah antar regu putera
jawa barat berhadapan dengan putera Jakarta Raya. Permainan berlangsung dengan longset yang
akhirya dimenangkan oleh regu Putera Jawa Barat.

Oleh karena bola voli telah memasyarakat maka ada gagasan untuk membentuk Top Organisasi
Bola Voli Nasional Indonesia. Pembentukannya organisasi ini dipelopori oleh klub Surabaya dan
Jakarta.Pada pertengahan tahun 1954, ikatan bola voli surabaya (IBVOS) mengadakan rapat
pengurus. Untuk merealisir prakarsa tersebut, IBVOS mengatur waktunya untuk ke jakarta dengan
tugas menghubungi pimpinan KOI yang isinya membicarakan pembentukan Top Oraganisasi
Olahraga Bola Voli Nasional Indonesia.

Atas jasa baik dari ketua komisi tehnik KOI Dr. Azis Saleh, maka diadakan pertemuan antara
IBVOS (SURABAYA) dan Jakarta. Pertemuan juga diselenggarakan di Stadion Ikada dengan
dihadiri oleh tokoh-tokoh olah raga yang lain. Selanjutya formatur mengundang beberapa tokoh olah
raga bola voli untuk mengadakan rapat penyusun pengurus Top organisasi bola voli, bertempat
distadion Ikada Jakarta. Kecuali penyusunan pengurus,rapat juga membicarakan nama dari pada top
organisasi bola voli tersebut.dari hasil musyawarah dapat diputuskan,terbentukya top organisasi bola
voli nasional indonesia. Pada tanggal 22 januari tahun 1955 persatuan bola voli seluruh
indonesia atau disingkat PBVSI resmi didirikan.

 PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

Peraturan Permainan
Untuk dapat memainkan permainan bola voli tidak dapat dilaksanakan denga asal-asalan begitu
saja, namun harus mentaati beberapa peraturan yang telah di tetapkan seperti posisi, cara bermainan,
lapangan, dan masih banyak lagi.
1. Lapangan
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m dan lebar
9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m (daerah depan). Garis
batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak
lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola voli terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-
masing luasnya 9 x 9 meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan
menjadi dua bagian sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah
pertahanan.
Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan garis serang yang
luasnya 9 x 3 meter.
2. Daerah Service
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini dibatasi
oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis akhir, sebagai
kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah
service, perpanjangan daerah service adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.
3. Antene Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun internasional, di atas
batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari tepi jaring
atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi
warna kontras.

4. Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang bagian
dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna atau kombinasi dari
beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola dipergunakan pada pertandingan
resmi internasional harus sesuai dengan standar FIVB.
Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola harus 0, 39 – 0, 325
kg/cm2 (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa.
5. Net
Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih dari
1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm, tinggi net untuk putra 2,43
meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita putih selebar 5 cm.
6. Jumlah Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan ditambah 5 orang
sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim maksimal terdiri dari 12 pemain,
saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain
adalah kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet.
7. Pergeseran Pemain
Jika regu penerima servis berhasil mematikan bola di lapangan lawan, maka permain bergeser
satu posisi searah jarum jam (misalnya : posisi satu ke posisi enam, posisi enam ke posisi lima, posisi
lima ke posisi empat, dan seterusnya)
8. Game/Set
Permainan ditentukan dengan game/set. Regu yang memperoleh/ mengumpulkan angka 25
terlebih dahulu adalah pemenang dalam game tersebut. Jika kedudukkan angka 24 – 24, maka
dinyatakan jus (deuce) dan regu yang memperoleh selisih dua angka terlebih dahulu adalah
pemenangnya.
Kemenangan regu bola voli ditentukan dengan dua sistem:
a. Sistem Two Winning Set yaitu setiap regu dikatakan menang bila telah memenangkan dua set.
b. Sistem Three Winning Set yaitu regu dikatakan menanng bila memenangkan tiga set.

9. Memainkan Bola
a. Suatu regu berhak memukul / memainkan bola maksimal 3 kali (disamping blok)
b. Seorang permain boleh memukul / memainkan bola dua kali berturut – turut (kecuali memblok /
membendung)
c. Permain diperbolehkan memainkan bola menggunakan seluruh bagian tubuh (misalnya : kaki,
kepala) dengan catatan pantulan bola sempurna / tidak berhenti.
Seorang pembendung (bloker) boleh menyentuh bola di daerah lawan, asal tidak menggangu
permain lawan (menyentuh bola sebelum dipukul lawan)
b. Setelah melakukan serangan (smash) tangan boleh melewati net / masuk ke daerah lawan
c. Boleh melewati ruang permain lawan di bawah net, asalkan tidak mengganggu permain lawan

 Sejarah Lompat Jauh


Lompat jauh adalah salah satu dari peristiwa-peristiwa asli pancalomba Olimpiade di Yunani
Kuno. Long Jump adalah satu-satunya dikenal melompat peristiwa dalam Olimpiade Kuno tersebut.
Semua peristiwa yang terjadi di Olimpiade pada awalnya seharusnya bertindak sebagai bentuk
pelatihan untuk perang.
Lompat jauh muncul mungkin karena mencerminkan persimpangan rintangan seperti sungai dan
jurang. Setelah menyelidiki penggambaran yang selamat dari peristiwa itu kuno percaya bahwa tidak
seperti hari acara modern, atlet hanya diperbolehkan berlari pendek awal. Para atlet membawa beban
di masing-masing tangan, yang disebut halteres (antara 1 dan 4,5 kg). Beban ini itu mengayunkan
maju sebagai atlet melompat untuk meningkatkan momentum.
Hal ini umumnya percaya bahwa baju hangat akan melemparkan berat di belakangnya di udara
untuk meningkatkan momentum ke depan, namun diadakan di seluruh halteres durasi melompat.
Berayun mereka dan kembali pada akhir melompat atlet akan mengubah pusat gravitasi dan biarkan
atlet untuk meregangkan kaki ke luar, meningkatkan jarak. Melompat itu sendiri dibuat dari bater (
“apa yang menginjak pada”). Kemungkinan besar papan sederhana ditempatkan di stadion lagu yang
telah dihapus setelah kejadian (Miller, 66).
Para penerjun akan mendarat dalam apa yang disebut skamma ( “menggali-up” area) (Miller, 66).
Gagasan bahwa ini adalah sebuah lubang yang penuh pasir adalah salah. Pasir di lubang melompat
adalah penemuan modern (Miller, 66). Yang skamma hanyalah daerah sementara untuk menggali
kesempatan itu dan bukan sesuatu yang tetap dari waktu ke waktu. Lompat jauh dianggap salah satu
yang paling sulit dalam acara yang digelar di Olimpiade sejak banyak keahlian diperlukan. Musik ini
sering dimainkan selama Philostratus melompat dan mengatakan bahwa kadang-kadang pipa akan
menyertai melompat sehingga dapat memberikan ritme untuk gerakan kompleks dari halteres oleh
atlet. Philostratos dikutip mengatakan, “Peraturannya menganggap melompat sebagai yang paling
sulit kompetisi, dan mereka membiarkan jumper untuk diberikan keuntungan dalam irama dengan
menggunakan seruling, dan berat dengan menggunakan tali. ” (Miller, 67). Paling menonjol dalam
olahraga kuno adalah seorang pria bernama Chionis, yang dalam mengadakan Olimpiade 656BC
melompat dari 7,05 meter (23 kaki dan 1,7 inci).
Ada beberapa argumen oleh para sarjana modern di lompat jauh. Beberapa telah berusaha untuk
menciptakan kembali sebagai triple jump. Gambar menyediakan satu-satunya bukti untuk tindakan
sehingga lebih baik diterima bahwa itu sama seperti hari ini lompat jauh. Alasan utama beberapa ingin
menyebutnya triple melompat adalah adanya sumber yang mengklaim sana sekali adalah lima puluh
lima kaki melompat kuno yang dilakukan oleh seorang pria bernama Phayllos (Miller, 68).
Lompat jauh telah menjadi bagian dari kompetisi Olimpiade modern sejak lahirnya Olimpiade
pada tahun 1896. Pada 1914, Dr Harry Eaton Stewart merekomendasikan “luas berlari melompat”
sebagai standar acara trek dan lapangan bagi perempuan. Namun, hal itu tidak sampai 1928 bahwa
perempuan diperbolehkan untuk bersaing dalam event di tingkat Olimpiade.

PERKEMBANGAN LOMBAT JAUH

Olahraga lompat jauh merupakan jenis olahraga yang juga dipertandingkan di Olimpiade Modern
yang dilaksanakan pada tahun 1896 di Athena, Yunani. Teknik lompatan pada lompat jauh ini mulai
diperbaiki dari hari ke hari sehingga terbentuklah teknik lompatan seperti yang sekarang diterapkan.

Amerika Serikat pernah berjaya di cabang lompat jauh pada Olimpiade yang diadakan di Meksiko
pada tahun 1968 dengan catatan rekor yang dilakukan oleh Bob Beamon dengan lompatan sejauh 8,90
meter. Kemudian rekor tersebut dapat dipecahkan oleh atlet asal Amerika Serikat bernama Mike
Powell dengan lompatan sejauh 8,95 meter.

 PERATURAN PERMAINAN LOMPAT JAUH

Ukuran Lapangan Lompat Jauh

Berikut ini adalah rincian ukuran lapangan lompat jauh dan gambarnya
Panjang bak lompat 9 m
Lebar bak lompat = 2,75 m
Lebar lintasan awalan = 1,22 m
Lebar papan tumpu = 20 m
Panjang papan tumpu = 1,22 m
Bak lompat diisi dengan pasir
Gaya dan Teknik Lompat Jauh
Adapun macam macam gaya yang ada dalam lompat jauh yaitu :

1. Gaya jongkok
2. Gaya berjalan di udara (walking in the air)
3. Gaya menggantung (snappe)

Anda mungkin juga menyukai