Menurut Bill Muray, pakar sejarah sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of
Soccer, sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi. Saat itu, orang-orang di era Mesir Kuno
sudah mengenal permainan membawa dan menendang bola yang dibuat dari buntalan kain linen.
Sejarah Yunani Purba juga mencatat ada sebuah permainan yang disebut episcuro, permainan
menggunakan bola. Bukti itu tergambar pada relief-relief di dinding museum yang melukiskan anak
muda memegang bola bulat dan memainkannya dengan paha
.
Sepak bola juga disebut-sebut berasal dari daratan Cina. Dalam sebuah dokumen militer
disebutkan, sejak 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, orang-orang sudah
memainkan permainan bola yang disebut tsu chu. Tsu mempunyai arti "menerjang bola dengan kaki".
Sedangkan chu, berarti "bola dari kulit dan ada isinya". Mereka bermain bola yang terbuat dari kulit
binatang dengan cara menendang dan menggiringnya ke sebuah jaring yang dibentangkan pada dua
tiang..
Yang menarik, ada legenda pada abad pertengahan. Konon saat itu, seluruh desa mengikuti satu
permainan bola. Bola yang terbuat dari tengkorak, ditendang satu diantara warga ke arah desa
tetangga. Kemudian, oleh si penerima bola di desa itu, bola dilanjutkan ditendang ke desa selanjutnya.
5.000 sebelum Masehi: Sepakbola dimainkan di Cina dengan nama tsu chu. Selain untuk melatih
fisik tentara, permainan ini dipertandingkan saat kaisar ulang tahun.
3000 sebelum Masehi: Orang Jepang memainkan KEMARI. (sepak bola ala Jepang)
2500 sebelum Masehi: Orang Mesir Kuno dan Timur Tengah memainkan sepakbola sebagai bagian
dari ritual keagamaan. Hanya sedikit dokumen yang mendukung hipotesis ini. Tahun Masehi:
Penemuan dokumen-dokumen sepakbola di Roma dan Yunani.
100-500: Orang Romawi menyebarkan permainan harpastrum ke wilayah Eropa.
217: Tentara Inggris mulai memainkan sepakbola setelah mengalahkan tentara Roma.
600-1600: Orang Meksiko dan Amerika Tengah membuat bola dari karet. Permainan di sana
merupakan gabungan dari basket, voli dan sepakbola. Abad pertengahan: Italia, Prancis dan Eropa
lainnya mulai menemukan sepakbola.
1100: Permainan bola di Inggris dilakukan dengan brutal tanpa aturan.
1314: Raja Edward II melarang sepakbola.
1369: Raja Edward III meneruskannya.
1500: Italia menemukan calcio dengan pemain satu tim lebih dari 27 orang. Permainannya sangat
sederhana: mendendang, mengoper dan menggiring bola untuk di bawa ke garis gol. Belum ada
gawang.
1561: Richard Mulcaster mengadopsi calcio dari Florence ini untuk diajarkan di sekolah-sekolah
dasar dan menengah di Inggris.
1572: Ratu Elizabeth I serius melarang sepakbola dan menyediakan penjara bagi rakyatnya yang
memaksa bermain
1600-an: Orang Eskimo juga mulai memainkan aqsaqtuk atau bermain bola di atas es. Sebuah legenda
menyebut orang dari dua desa bermain aqsaqtuk dengan panjang lapangan mencapai 13 kilometer.
1680: Di Inggris bermain bola mendapat perlindungan dari Raja Charles II.
1820-an: Sepakbola mulai dimainkan di universitas-universitas Amerika Serikat seperti Harvard,
Princenton, Amherst.
1830-an: Sepakbola modern mulai tumbuh. Olahraga ini dimainkan oleh para pekerja saat istirahat
atau oleh anak-anak yang bermasalah di rumah atau sekolah. Kerjasama tim mulai dirumuskan.
1848: Peraturan sepakbola mulai digodok di Universitas Cambridge, Inggris.
1862: Berdiri klub Oneida di Boston, satu klub sepakbola pertama di luar Inggris.
1863: Asosiasi Sepakbola (FA) Inggris didirikan.
1871: Pertandingan pertama antar wilayah oleh FA.
1883: Empat klub Inggris setuju membentuk asosiasi klub sepakbola dunia.
1885: Pertandingan antara negara pertama di luar Inggris, antara Amerika vs Kanada.
1885: Sepakbola profesional diperkenalkan.
1886: Rapat pertama pembentukan asosiasi sepakbola dunia.
1888: Sepakbola profesional diresmikan. Wasit mengendalikan penuh pertandingan.
1888: Tendangan penalti diperkenalkan.
1904: FIFA didirikan dengan anggota Prancis, Belgia, Denmark, Belanda, Spanyol, Swiss dan
Swedia.
1908: Sepakbola menjadi olahraga di Olimpiade.
1913: FIFA menjadi anggota FA Internasional.
1930: Kejuaraan Dunia pertama di Uruguay.
1938: Televisi BBC pertama kali menayangkan pertandingan sepakbola.
1958: Tayangan pertama Kejuaraan Dunia.
1966: Mulai ada tayang ulang untuk sebuah gol.
1977: Kejuaraan Dunia untuk usia di bawah 20 tahun.
1988: Kampanye fairplay.
1999: Kejuaraan pertama sepakbola perempuan.
2002: Jepang dan Korea merupakan negara pertama penyelenggara Piala Dunia di luar Eropa dan
Amerika.
2004: Perayaan seratus tahun FIFA.
2006: Piala Dunia Jerman.
I. Lapangan
Ukuran standar bola sepak adalah berdieameter 68–70 cm dan berat 410–450 g, Tekanan 8–
12 psi,
Apabila bola dijatuhkan ke tanah, kelembaman bola sekitar 60 %, yang artinya jika dijatuhkan
dari ketinggian 1 meter, maka bola akan memantul balik setinggi 60 cm.
Bola tidak boleh sewarna dengan warna lapangan, maka tidak ada bola yang berwarna hijau. (
meskipun dalam peraturan FIFA tidak ada peraturan resmi mengenai warna bola ).
Untuk mengatasi lapangan yang tertutup salju, harus digunakan bola berwarna orange atau
merah cerah.
Lapisan bola tidak boleh polos, artinya harus bercorak, karena untuk memperjelas penglihatan
jika bola terkena efek berputar.
III. Team
- Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 11, salah satunya penjaga gawang
- Jumlah pemain maksimal keluar lapangan(tidak termasuk cedera): 4
- Jumlah pemain cadangan maksimal: 12
- Jumlah wasit: 1
- Jumlah hakim garis: 2-4
- Batas jumlah pergantian pemain: 3 kecuali pertandingan uji coba
V. Lama Permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit
di antara kedua babak. Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama
2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti. Wasit dapat
menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang hilang
akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan, ataupun penghentian lainnya.
Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau stoppage time.
Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor akhir pertandingan,
sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan apabila suatu tim dapat melaju ke pertandingan
selanjutnya ataupun tidak (tidak mempengaruhi skor akhir). Pada akhir tahun 1990-an, International
Football Association Board (IFAB) memberlakukan sistem gol emas(golden gol) atau gol perak
(silver gol) untuk menyelesaikan pertandingan. Dalam sistem gol emas, tim yang pertama kali
mencetak gol saat perpanjangan waktu berlangsung akan menjadi pemenang, sedangkan dalam gol
perak, tim yang memimpin pada akhir babak perpanjangan waktu pertama akan keluar sebagai
pemenang. Kedua sistem tersebut tidak lagi digunakan oleh IFAB.
Ada beberapa informasi mengatakan masuknya basket bersamaan dengan kedatangan pedagang dari
Cina menjelang kemerdekaan. Tepatnya, sejak 1894, bola basket sudah dimainkan orang-orang Cina
di Provinsi Tientsien dan kemudian menjalar ke seluruh daratan Cina. Mereka yang berdagang ke
Indonesia adalah kelompok menengah kaya yang memilih olahraga dari Amerika itu sebagai identitas
kelompok Cina modern.
Informasi ini diperkuat fakta menjelang dan pada awal kemerdekaan klub-klub bola basket di
sejumlah kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, dan Surabaya
sebagian besar tumbuh dari sekolah-sekolah Cina. Dari klub itu pula kemudian lahir salah seorang
pemain legenda Indonesia, Liem Tjien Siong yang kemudian dikenal dengan nama Sonny Hendrawan
(Pada 1967 Sonny terpilih sebagai Pemain Terbaik pada Kejuaraan Bola Basket Asia IV di Seoul,
Korea Selatan. Waktu itu, tim Indonesia menduduki peringkat ke-4 di bawah Filipina, Korea, dan
Jepang).
Pada 1948, ketika Negara Indonesia menggelar PON I digelar di Solo, bola basket, sudah menjadi
salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Ini membuktikan bahwa basket cepat
memasyarakat dan secara resmi diakui Negara. Tiga tahun kemudian, Maladi sebagai Sekretaris
Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang kemudian menjadi Menteri Olahraga, meminta Tonny Wen
dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi bola basket. Namun akhirnya karena tuntutan
kebutuhan untuk menyatukan organisasi basket, disepakati pembentukan Persatuan Bola Basket
Seluruh Indonesia pada 1955, disingkat PERBASI.
1. Pada Asia Games III di Tokyo, Jepang tim basket Indonesia berhasil tampil, walaupun belum
mencetak prestasi.
2. Pada kompetisi basket yang diikuti tujuh negara Asia di Manila, tim putra Indonesia berhasil
memnduduki posisi ke 6.
3. Pada Sea Games tahun 1962, tim basket putra Indonesia berhasil menduduki posisi ke 5
diantaranya peserta dari negara Asia lainnya.
4. Pada piala Ganefo tahun 1963, tim basket putra Indonesia berhasil meraih peringkat 2.
5. Pada Pra Olimpiade di tahun 1964, Indonesia meraih peringkat 10.
6. Pada piala Ganefo tahun 1966 Indonesia kembali meraih peringkat 2.
7. Di tahun 1968 pada Pra-Olimpiade di Meksiko, tim basket putra negara kita berhasil meraih
peringkat ke empat setelah mengalahkan Australia.
8. Tahun 1970 adalah kali pertama bagi Indonesia dalam menurunkan tim basket putrinya.
Tepatnya di piala ABC.
9. Pada tahun 1972 diadakan kompetisi basket Asia di Taipei, Indonesia meraih peringkat ke 4.
10. Tahun 1980an, prestasi basket Indonesia mulai menurun terlihat dari kemampuan Indonesia
yang hanya mampu menduduki posisi belasan di berbagai kompetisi.
11. Tahun 1990an, prestasi basket Indonesia mulai bagus. Ditandai dengan diraihnya medali emas
oleh tim putra dan perak oleh tim basket putri pada Sea Games 1991. Pada Sea Games 1997
tim basket putri Indonesia juga kembali meraih medali perak.
12. Pada tahun 2001 untuk pertama kalinya tim basket putra Indonesia meraih medali perak di
Sea Games.
Selain itu saat ini olahraga Bola Basket di Indonesia mulai berkembang pesat dikalangan
pelajar baik dari mulai kalangan siswa SD, SMP, SMA/SMK, dan Mahasiswa. Oleh karena
itu PERBASI mulai mengapresiasi ketertarikan para pelajar ini dengan mengadakan beberapa
kejuaraan seperti PERBAS CUP yang diadakan setiap tahunnya. Sekarang ini pula hadir
berbagai kejuaraan seperti IBL dan DBL untuk meningkatkan prestasi Indonesia dibidang
olahraga Basket serta untuk meningkatkan ketertarikan para pelajar sehingga berlomba-lomba
untuk menjadi TIMNAS Basket Indonesia.
Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan seorang Instruktur pendidikan jasmani
(Director of Phsycal Education) di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts
(Amerika Serikat). Beliau dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada
tahun 1942.
YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan
untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah
diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh
George William. Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket
yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan
menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith,
William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani.
William G.
Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA , menciptakan permainan
Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James
Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan
dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan
dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket,
baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini
diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-
pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Nama permainan in semula disebut “Minonette” yang hampir serupa dengan permainan
badminton. Jumlah pemain di sini tak terbatas sesuai dengan tujuan semula yakni untuk
mengembangkan kesegaran jasmani para buruh di samping bersenam secara missal. William G.
Morgan kemudian melanjutkan idenya untuk mengembangkan permainan tersebut agar mencapai
cabang olah raga yang dipertandingkan.
Nama permainan kemudian menjadi “volley ball yang artinya kurang lebih mem-volibola pada
pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training
School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional
Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical
Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk
mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah
konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh
instruktur pendidikan jasmani.
Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim
beranggotakan lima orang. Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan
tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat
leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak
pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut.
Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net
yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).
Tahun 1922 YMCA berhasil mengadakan kejuaraan nasional bola voli di Negara Amerika
Serikat. Pada saat perang dunia I tentara-tenatra sekutu menyebarluaskan permainan ini ke Negara –
negara Asia dan Eropa terutama negarea Jepang, Cina, India, Filipina, Perancis, Rusia, Estonia,
Latvia, Ceko-slovakia, Rumania, Yugoslavia dan Jerman.
Dalam perang dunia II permainan ini tersebar luas di seluruh dunia terutama di Eropa dan Asia.
Setelah perang dunia II prestasi dan popularitas bola voli di USA menurun, sedang di Negara lain
terutama Eropa Timur dan Asia berkembang sangat cepat dan massal.
Mengingat turnamen bola voli yang pertama (1947) di Polandia pesertanya cukup banyak, maka
pada tahun 1948 I.V.B.F (international volley ball federation) didirikan yang beranggota 15 negara.
Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan Belanda.
Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari negeri Belanda untuk mengembangkan olahraga
umumnya dan bola voli khususnya. Di samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda
banyak andilnya dalam pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di
asrama-asrama, di lapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni Belanda
sendiri.
Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat, sehingga timbul
klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 januari 1955
PBVSI (persatuan bola voli seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan
nasional yang pertama.
PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalm maupun ke luar negeri
sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang Asian Games
IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun untuk wanitanya.
Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di
Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun 1962 perkembangan bnola voli seperti jamur tumbuh di musim
hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.
PERKEMBANGAN BOLA VOLI DI INDONESIA
Permainan bola voli dibawa oleh tentara Amerika Serikat pada zaman perang dunia II. Tentara
Amerika Serikat adalah sahabat tentara Belanda. Maka tidak mengherankan jika tentara Belanda dapat
bermain voli dan ikut mengenalkan permainan bola voli. Sehingga permainan bola voli dikenal
masyarakat Indonesia sejak tahun 1928,pada zaman penjajahan Belanda. Mulai tahun 1928 banyak
didatangkan guru-guru dari negara Belanda untuk memberi pelajaran pada sekolah-sekolah di
Indonesia. Di antara guru-guru tersebut banyak juga terdapat guru ahli Pendidikan Jasmani yang
memberikan pelajaran olah raga disekolah tertentu. Mereka juga mengajarkan permainan bola voli
kepada anak didikya, namun hanya anak tertentu yang bisa mendapatkan pelajaran ini. Dengan
demikian perkembangan bola voli dikalangan masyarakat Indonesia belum begitu populer.
Waktu pengenalan permainan bola voli terus berjalan, hingga pada saatnya pecahlah perang
Dunia kedua. Banyak negara yang terlibat dalam perang ini,sehingga banyak menimbulkan masalah
baru tidak terlepas juga dalam bidang olahraga. Karena banyak bangsa di Dunia yang tidak memiliki
kesempatan lagi untuk memikirkan dan melakukan olahraga. Maka sudah barang tentu perkembangan
permainan bola voli menglami gangguan dalam perkembanganya. Bahkan pada masa pendudukan
Jepang pada tahun 1944, perkembangan permainan bola voli yang sudah ada mengalami perubahan.
Permaianan bola voli yang dikenalkan oleh Jepang adalah bola voli timur jauh. Oleh karena itu
permainan yang berkembang pada saat itu di negara Jepang adalah bola voli sistem timur jauh yaitu
permainan yang menggunakan sistem 9 orang per/setiap regu.Permainan ini berlangsung seiring
kependudukan Jepang di Indonesia, setelah semua itu berakhir maka berakhir pula permainan yang
ditunjukkan oleh orang-orang jepang tersebut.
Pada waktun Kemerdekaan Indonesia tercapai banyak tentara-tentara bekas angkatan perang
Belanda yang bergabung kedalam Kesatuan Tentara Republik Indonesia. Melalui mereka itulah
tentara nasional Indonesia berjasa mempopulerkan bola voli kedalam masyarakat indonesia. Awal
mulanya bagsa kita hanya mengamati lama-kelamaan merasa tertarik dan selanjutya mencoba untuk
ikut bermain. Akhirnya berkembanglah permainan bola voli di indonesia melaui sekolah dan kesatuan
tentara.
Dengan demikian perkembangan permainan bola voli diseluruh lapisan masyarakat berkembang
dengan sangat cepat, hal ini terbukti dengan munculnya perkumpulan bola voli dikota-kota besar
diseluruh Indonesia. Pada tahun 1950 para anggota atau pemainnya kebanyakan dari kalangan pelajar
dan para anggota Kesatuan Tentara Republik Indonesia.Dengan adanya klub-klub bola voli dikota
besar untuk menguji prestasi mereka. Maka diselenggarakan suatu kejuaraan antar Propinsi tingkan
Nasional yang pertama pada pekan olahraga nasional kedua di jakarta dalam tahun 1952. Pada
pertandingan tersebut dimainkan pada malam hari dilapangan basket pada stadion Ikada sekarang
lapangan Monas. Peserta yang maju sampai final perebutan medali emas adalah antar regu putera
jawa barat berhadapan dengan putera Jakarta Raya. Permainan berlangsung dengan longset yang
akhirya dimenangkan oleh regu Putera Jawa Barat.
Oleh karena bola voli telah memasyarakat maka ada gagasan untuk membentuk Top Organisasi
Bola Voli Nasional Indonesia. Pembentukannya organisasi ini dipelopori oleh klub Surabaya dan
Jakarta.Pada pertengahan tahun 1954, ikatan bola voli surabaya (IBVOS) mengadakan rapat
pengurus. Untuk merealisir prakarsa tersebut, IBVOS mengatur waktunya untuk ke jakarta dengan
tugas menghubungi pimpinan KOI yang isinya membicarakan pembentukan Top Oraganisasi
Olahraga Bola Voli Nasional Indonesia.
Atas jasa baik dari ketua komisi tehnik KOI Dr. Azis Saleh, maka diadakan pertemuan antara
IBVOS (SURABAYA) dan Jakarta. Pertemuan juga diselenggarakan di Stadion Ikada dengan
dihadiri oleh tokoh-tokoh olah raga yang lain. Selanjutya formatur mengundang beberapa tokoh olah
raga bola voli untuk mengadakan rapat penyusun pengurus Top organisasi bola voli, bertempat
distadion Ikada Jakarta. Kecuali penyusunan pengurus,rapat juga membicarakan nama dari pada top
organisasi bola voli tersebut.dari hasil musyawarah dapat diputuskan,terbentukya top organisasi bola
voli nasional indonesia. Pada tanggal 22 januari tahun 1955 persatuan bola voli seluruh
indonesia atau disingkat PBVSI resmi didirikan.
Peraturan Permainan
Untuk dapat memainkan permainan bola voli tidak dapat dilaksanakan denga asal-asalan begitu
saja, namun harus mentaati beberapa peraturan yang telah di tetapkan seperti posisi, cara bermainan,
lapangan, dan masih banyak lagi.
1. Lapangan
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m dan lebar
9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m (daerah depan). Garis
batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak
lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola voli terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-
masing luasnya 9 x 9 meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan
menjadi dua bagian sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah
pertahanan.
Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan garis serang yang
luasnya 9 x 3 meter.
2. Daerah Service
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini dibatasi
oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis akhir, sebagai
kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah
service, perpanjangan daerah service adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.
3. Antene Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun internasional, di atas
batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari tepi jaring
atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi
warna kontras.
4. Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang bagian
dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna atau kombinasi dari
beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola dipergunakan pada pertandingan
resmi internasional harus sesuai dengan standar FIVB.
Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola harus 0, 39 – 0, 325
kg/cm2 (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa.
5. Net
Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih dari
1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm, tinggi net untuk putra 2,43
meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita putih selebar 5 cm.
6. Jumlah Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan ditambah 5 orang
sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim maksimal terdiri dari 12 pemain,
saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain
adalah kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet.
7. Pergeseran Pemain
Jika regu penerima servis berhasil mematikan bola di lapangan lawan, maka permain bergeser
satu posisi searah jarum jam (misalnya : posisi satu ke posisi enam, posisi enam ke posisi lima, posisi
lima ke posisi empat, dan seterusnya)
8. Game/Set
Permainan ditentukan dengan game/set. Regu yang memperoleh/ mengumpulkan angka 25
terlebih dahulu adalah pemenang dalam game tersebut. Jika kedudukkan angka 24 – 24, maka
dinyatakan jus (deuce) dan regu yang memperoleh selisih dua angka terlebih dahulu adalah
pemenangnya.
Kemenangan regu bola voli ditentukan dengan dua sistem:
a. Sistem Two Winning Set yaitu setiap regu dikatakan menang bila telah memenangkan dua set.
b. Sistem Three Winning Set yaitu regu dikatakan menanng bila memenangkan tiga set.
9. Memainkan Bola
a. Suatu regu berhak memukul / memainkan bola maksimal 3 kali (disamping blok)
b. Seorang permain boleh memukul / memainkan bola dua kali berturut – turut (kecuali memblok /
membendung)
c. Permain diperbolehkan memainkan bola menggunakan seluruh bagian tubuh (misalnya : kaki,
kepala) dengan catatan pantulan bola sempurna / tidak berhenti.
Seorang pembendung (bloker) boleh menyentuh bola di daerah lawan, asal tidak menggangu
permain lawan (menyentuh bola sebelum dipukul lawan)
b. Setelah melakukan serangan (smash) tangan boleh melewati net / masuk ke daerah lawan
c. Boleh melewati ruang permain lawan di bawah net, asalkan tidak mengganggu permain lawan
Olahraga lompat jauh merupakan jenis olahraga yang juga dipertandingkan di Olimpiade Modern
yang dilaksanakan pada tahun 1896 di Athena, Yunani. Teknik lompatan pada lompat jauh ini mulai
diperbaiki dari hari ke hari sehingga terbentuklah teknik lompatan seperti yang sekarang diterapkan.
Amerika Serikat pernah berjaya di cabang lompat jauh pada Olimpiade yang diadakan di Meksiko
pada tahun 1968 dengan catatan rekor yang dilakukan oleh Bob Beamon dengan lompatan sejauh 8,90
meter. Kemudian rekor tersebut dapat dipecahkan oleh atlet asal Amerika Serikat bernama Mike
Powell dengan lompatan sejauh 8,95 meter.
Berikut ini adalah rincian ukuran lapangan lompat jauh dan gambarnya
Panjang bak lompat 9 m
Lebar bak lompat = 2,75 m
Lebar lintasan awalan = 1,22 m
Lebar papan tumpu = 20 m
Panjang papan tumpu = 1,22 m
Bak lompat diisi dengan pasir
Gaya dan Teknik Lompat Jauh
Adapun macam macam gaya yang ada dalam lompat jauh yaitu :
1. Gaya jongkok
2. Gaya berjalan di udara (walking in the air)
3. Gaya menggantung (snappe)