Sejarah permainan sepak bola dimulai di Tiongkok dari abad ke-2 dan ke-3 sebelum
Masehi. Di masa Dinasti Han tersebut, para warga memainkan permainan ini dengan cara
menggiring bola yang terbuat dari kulit ke jaring kecil dengan cara menendangnya.
Permainan yang serupa dengan ini juga dimainkan di Jepang dengan nama Kemari.
Selain itu, di Italia, permainan menggiring dan menendang bola juga disenangi oleh
masyarakatnya, terutama sejak abad ke-16.
Bersamaan dengan hal tersebut, terjadilah pemisahan yang jelas antara sepak bola
(soccer) dengan olahraga rugby. Pada tahun 1869, menggunakan tangan untuk membawa
bola mulai tidak diperbolehkan dalam permainan sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga
sepak bola tersebut disebarkan oleh para pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai
belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia, yaitu FIFA dibentuk dan
di awal tahun 1900-an, berbagai pertandingan diselenggarakan di berbagai negara.
Menurut sejarah sepak bola yang pernah ditelusuri, bahwa permainan ini dimulai dari
peradaban kuno Romawi, Cina, dan Yunani. Permainan sepak bola ini dimainkan dengan
cara menggiring bola menuju suatu sasaran oleh pemainnya.
Di abad pertengahan, permainan sepak bola lalu dimainkan dengan pemain yang
jumlahnya tidak terbatas. Bola yang digunakan di dalam permainan tersebut terbuat dari
bahan kulit binatang, atau juga menggunakan usus-nya. Pada abad ke-20, olahraga ini lalu
mulai punya aturan-aturan yang diresmikan untuk dapat menciptakan permainan yang dapat
dinikmati oleh masyarakat di seluruh dunia.
Permainan sepak bola yang saat ini dimainkan adalah sepak bola modern yang sudah
mengikuti peraturan-peraturan resmi. Para pemainnya dituntut untuk bisa mengetahui
peraturan dan bisa menguasai teknik bermain sepak bola dengan handal supaya dapat
bermain dengan baik.
Berikut ini Peristiwa peristiwa penting dalam sejarah sepakbola dunia:
Sejarah sepak bola Indonesia tentunya tidak lepas dari peran bangsa lain yang sudah
melakukan penjajahan atau perdagangan di wilayah Indonesia.
Pertama kali, dalam sejarah sepak bola Indonesia bahwa Cina-lah yang sudah
memperkenalkan permainan sepak bola kepada Indonesia untuk menunjukkan bahwa negeri
tirai bambu Cina juga tidak kalah superior dibandingkan negara-negara yang ada di Eropa
seperti Belanda. Sehingga selain punya keinginan untuk melakukan perdagangan, Cina juga
memiliki andil yang begitu besar dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Tepat di era 1914 sepak bola semakin dikenal di tanah air, pada 20 April 1919 federasi
federasi Sepakbola yang ada di Indonesia membentuk sebuah Organisasi bernama
Nederlandsch-Indische Voetbal Bond (NIVB). Organisasi tersebut kemudian diakui secara
resmi oleh pemerintahan Hindia Belanda pada 20 Oktober 1919. Kemudian secara resmi
menjadi Anggota FIFA pada 19 April 1924 kemudian ditetapkan pada 24 Mei 1924. Pada
saat itu yang menjadi Anggotra NIVB ada 7 yaitu Surabaya (SBV), Batavia (VBO),
Semarang (SVO), Bandung (BVB), Malang, Yogyakarta, Sukabumi.
Sudah tercatat bahwa pada tahun 1915, telah terdapat banyak klub atau perkumpulan
sepak bola yang berdiri dan didirikan oleh warga Tionghoa, bahkan di tahun 1920 terdapat
klub seperti UMS Jakarta dan Surabaya yang telah menjadi klub terhebat dalam
persepakbolaan Hindia Belanda (nama Indonesia tempo dulu). Kehebatan Indonesia pada
masa itu ternyata sudah sampai pernah ikut dalam kancah piala dunia tahun 1938.
Dalam perjalanan sejarah sepak bola Indonesia, terdapat beberapa peristiwa yang penting
untuk dicatat, yaitu berdirinya asosiasi sepak bola Indonesia yang bertugas untuk menaungi
klub sepak bola yang ada di Indonesia. Orgaisasi tersebut bernama PSSI (Persatuan
Sepakbola Seluruh Indonesia) yang didirikan pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta.
PSSI berdiri sebelum keikutsertaan Indonesia dalam Piala Dunia tahun 1938 di Perancis.
Hal lain yang perlu dicatat dalam perjalanan sejarah sepak bola Andonesia adalah pernah
terjadinya perselisihan antara PSSI dan NIVU untuk memutuskan siapa yang berhak ikut ke
pertandingan Piala Dunia di Perancis. Pada waktu itu Soeratin Sosrosoegondo menginginkan
pertandingan antara PSSI dengan NIVB. Akan tetapi FIFA langsung mengakui badan
kerjasama PSSI dan NIVU sehingga nama yang dibawa ke Perancis bukanlah Indonesia,
melainkan Hindia Belanda.
Dalam sejarah sepak bola Indonesia juga terdapat tokoh yang menjadi sosok penting
dibalik hadirnya PSSI, yaitu Soeratin Sosrosoegondo yang merupakan seorang anak pribumi
yang sudah mengikuti pendidikan di Sekolah Teknik Tinggi Heckelenburg, Jerman. Beliau
berkeinginan untuk mewujudkan Sumpah Pemuda sebagaimana yang dilakukan pada tanggal
28 oktober 1928. Menurut beliau, sepak bola adalah cara yang sangat tepat untuk
meningkatkan semangat rasa nasionalisme pemuda untuk melawan penjajahan Belanda.
Kemudian Soeratin Sosrosoegondo jugalah yang memutuskan hubungan dengan NIVU
secara sepihak dalam kongres yang diadakan di Solo pada tahun 1938. Pemutusan hubungan
ini merupakan imbas dari kekesalan beliau karena pada setiap keikutsertaan dalam
pertandingan sepak bola, ternyata selalu memakai bendera NIVU atau Belanda.
Setelah wafatnya Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia
tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan
pengembangan organisasi dan kompetisi.
Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam
kompetisi internasional yang di antaranya adalah Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny
Pattinasarani, dan Tan Liong Houw. Dalam perkembangannya, PSSI sudah memperluas
kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super
Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi
Tiga untuk pemain amatir.
Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi
dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23). Sayangnya sejarah
panjang sepak bola di Indonesia belum mampu untuk merubah prestasi sepak bola Indonesia
di kancah internasional. Butuh manajemen bola dan tekad yang tinggi untuk merubah sepak
bola Indonesia menjadi lebih baik lagi.
1) Bentuk lapangan
Panjang : 90–120 m
Lebar : 45–90 m
Untuk lapangan yang digunakan pertandingan Internasional :
Panjang : 100–110 m
Lebar : 64–75 m
2) Daerah sudut
Daerah ini terdapat di setiap sudut lapangan, ditandai dengan tiang bendera setinggi
1,5 m. Tempat ini merupakan tempat tendangan sudut dilakukan.
Pada ujung kedua garis gawang lapangan terdapat dua garis sejajar dengan panjang
16,5 m dari tiang gawang. Garis-garis tersebut disatukan oleh sebuah garis lain yang
panjangnya 40,3 m sejajar dengan garis gawang. Di daerah tersebut sebuah titik dengan
jarak 11 meter dari garis gawang. Titik tersebut dikenal dengan titik penalti.
4) Lingkar tengah
Gawang terletak di tengah garis gawang dengan tinggi dua tiangyang berdiri tegak
yaitu 2,44 m dan dihubungkan dengan tiang horizontal yang panjangnya 7,32 m. Lebar
tiang gawang tidak boleh lebih dari 15 cm. Gawang dilengkapi jaring untuk menjaring
bola yang masuk gawang dan meyakinkan pemain dan penonton bahwa bola benar-benar
masuk.
Gambar Gawang
6) Jumlah pemain
Peraturan tentang jumlah dan pergantian pemain dalam permainansepak bola dapat
dirinci sebagai berikut.