Anda di halaman 1dari 16

1. Pengembangan Standar Akuntansi Keuangan Bank Syariah telah dimulai sejak tahun....

a. 1987
b. 1988
c. 1989
d. 1990

2. The Financial Accounting Organization for Islamic Banks and Financial Institutions (the
Organization) dibentuk pada tanggal .....

a. 27 Maret 1987
b. 26 Februari 1990
c. 30 September 1965
d. 1 Oktober 1965

3. Organisasi nirlaba internasional yang memiliki kompetensi untuk menyusun


standar-standar akuntansi keuangan dan auditing untuk Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
di dunia disebut ....

a. BMT (Baitul Maal wa Tamwil


b. Badan Amil Zakat (BAZ)
c. The Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutiions (AAOIFI)
d. Lembaga Amil Zakat (LAZ)

4. Sebagai penasehat dan pemberi saran kepada direksi, pimpinan unit usaha Syariah dan
pimpinan kantor cabang Syariah mengenai hal-hal yang terkait dengan aspek Syariah dan
sebagai mediator antara LKS dengan DSN dalam mengkomunikasikan usul dan saran
pengembangan produk dan jasa dari LKS yang memerlukan kajian dan fatwa dari DSN
merupakan fungsi utama dari...

a. BMT (Baitul Maal wa Tamwil


b. Badan Amil Zakat (BAZ)
c. DPS ( Dewan Pengawas Syariah)
d. DSN (Dewan Syariah Nasional)
5. Lembaga yang berwenang dalam menetapkan standar akuntansi keuangan dan audit bagi
berbagai industri yang merupakan elemen penting dalam pengembangan perbankan syariah di
Indonesia adalah...

a. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)


b. Bank Indonesia (BI)
c. The Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutiions (AAOIFI)
d. Lembaga Amil Zakat (LAZ)

6. Jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak
bank dan pihak nasabah. Dalam konteks ini Perbankan Syariah/LKMS sebagai penjual dan
nasabah sebagai pembelinya disebut ...
a. Wadiah Yad Amanah
b. Murabahah
c. Salam
d. Istishna

7. Pembelian barang dengan model pesanan dimana pada perjanjian di awal telah disepakati
barang yang dipesan berserta karakteristik dan sifat-sifatnya. Pembayaran dalam konsep
salam ini dilakukan didepan serta penyerahan barangnya setelah barang yang dipesan jadi
atau tersedia disebut...

a. Istishna
b. Wadiah Yad Amanah
c. Murabahah
d. Salam

8. Proses jual beli barang dengan model pesanan seperti konsep salam, namun memiliki
kekhususan yaitu jika terjadi perubahan harga dari kriteria barang yang dipesan setelah
perjanjian ditandatangani, maka seluruh biaya tambahan tetap ditanggung oleh pembeli atau
nasabah...

a. Ujroh

b. Wadiah
c. Istishna

d. Mudharabah Muqayyadah

9. Bank Muamalat dan Asuransi Syariah TAKAFUL yang didirikan pada tahun...

a. 1990

b. 1992

c. 1993

d. 1994

10. Menerima titipan dana zakat, infaq, dan shodaqoh serta mengoptimalkan distribusinya
sesuai dengan peraturan dan amanahnya merupakan fungsi dari ...

a. Baitul Maal (Bait = Rumah, Maal = Harta)

b. Baitut Tamwil (Bait = Rumah, at-Tamwil = Pengembangan Harta)

c. Ijarah.

d. Lembaga Keuangan Syariah


11. Melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam
meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha dengan mendorong kegiatan menabung dan
menunjang pembiayaan ekonominya...

a. Musyarakah

b. Rahn

c. Baitut Tamwil

d. Qardh

12. Meninggalkan atau meletakkan, atau meletakkan sesuatu pada orang lain untuk dipelihara
dan dijaga dalam akuntasi keuangan syariah disebut sebagai...

a. Mudarib

b. Shahibul Maal

c. Akad

d. Wadiah atau Al Wadiah

13. Akad kerja sama antara Shahibul Maal dan Mudharib (Perbankan Syariah/LKMS) dimana
Shahibul Maal sepenuhnya menanggung modal usaha dan Mudharib sepenuhnya mengelola
dana dengan porsi bagi hasil (nisbah) yang disepakati pada awal akad disebut sebagai ...

a. Wadiah Yad Amanah

b. Mudharabah

c. Baitul Maal
d. Baitut Tamwil

Akad investasi dimana pihak Shahibul Maal memberikan batasan kepada Mudharib dalam
menginvestasikan dananya ke sektor yang ditentukan oleh Shahibul Maal. Dalam hal ini,
Mudarib hanya sebagai perantara/agen investasi yang mendapatkan bagian atas jasanya
disebut ...

a. Mudharabah Muqayyadah (Investasi Terikat)

b. Mudharabah Mutlaqah (Investasi Tidak Terikat)

c. Wadiah Yad Amanah

d. Wadiah Yad Dhamanah

15. Akad investasi dimana pihak Shahibul Maal tidak memberikan batasan kepada Mudarib
dalam menginvestasikan dananya. Mudarib berhak untuk menggunakan dana Shahibul Maal
untuk membiayai invetasi yang dianggap menguntungkan sesuai dengan prinsip Syariah
disebut ...

a. Mudharabah Muqayyadah (Investasi Terikat)

b. Mudharabah Mutlaqah (Investasi Tidak Terikat)

c. Wadiah Yad Amanah

d. Wadiah Yad Dhamanah

16. Dalam Akuntansi Keuangan Syariah Pemilik Modal disebut ...

a. Shahibul Maal

b. Mudharib
c. Nisbah

d. Mua’allaf

17. Pengusaha dalam Akuntansi Keuangan Syariah disebut ...

a. Shahibul Maal

b. Mudharib

c. Nisbah

d. Amil

18. Dalam kegiatan usaha syariah akad dengan pembagian keuntungan dibagi bersama
dengan kesepakatan disebut ...

a. Ijaroh

b. Mudharib

c. Nisbah

d. Ijma’

19. Akad kerjasama permodalan usaha antara koperasi dengan satu pihak atau beberapa pihak
sebagai pemilik modal pada usaha tertentu, untuk menggabungkan modal dan melakukan
usaha bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil sesuai kesepakatan
para pihak, sedang kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal
merupakan pengertian dari....

a. Pembiayaan Musyarakah
b. Pembiayaan Mudharabah

c. Ijaroh

d. Nisbah

20. Bank Syariah yang pertama kali berdiri di Indonesia adalah...

a. Bank Syariah Mandiri

b. BRI Syariah

c. Bank Mega Syariah

d. Bank Muamalat Indonseia

« Previous | Next »

21. Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan “Bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau “berdasarkan prinsip Syariah” yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, merupakan pengertian
dari.....

a. BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah)

b. UUS (Unit Usaha Syariah)

c. LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah)

d. Asuransi Syariah
22. Berikut yang merupakan salah satu produk dari reksadana syariah adalah....

a. Reksadana pendapatan tetap

b. Danareksa syariah berimbang

c. Reksadana Tertutup

d. Reksadana terbuka

23. Badan Wakaf Indonesia mempunyai tugas dan wewenang diantaranya adalah yang
tersebut di bawah ini :

a. Melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf berskala nasional dan
internasional

b. Melakukan kegiatan investasi

c. Melakukan penyertaan modal dan harta benda wakaf

d. Melakuakn usaha perasuransian

24. Jual beli barang pada harga pokok perolehan barang dengan tambahan keuntungan yang
disepakati antara pihak penjual dengan pihak pembeli barang merupakan pengertian dari.....

a. Mudharabah

b. Murabahah

c. Musyarakah

d. Istisna
25. Yang bukan merupakan rukun dari murabahah adalah.....

a. Pihak yang berakad

b. Obyek yang diakadkan

c. Akad/sigot

d. Baligh

26. Tercipta dengan kesepakatan dimana dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang dari
mereka memberikan modal musyarakah dan berbagi keuntungan dan kerugian, merupakan
karakteristik dari.....

a. Mudharabah

b. Musyarakah akad

c. Musyarakah pemilikan

d. Istishna

27. Prinsip Distribusi Hasil Usaha dimana Lembaga Keuangan Syariah boleh menggunakan
Prinsip Revenue Sharing (Bagi Pendapatan) maupun Profit/Loss Sharing (Bagi Untung/Rugi)
hal ini difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) Nomor...

a. Fatwa Nomor 15/DSN-MUI/IX/2000

b. Fatwa Nomor 16/DSN-MUI/IX/2000

c. Fatwa Nomor 15/DSN-MUI/IX/2001


d. Fatwa Nomor 16/DSN-MUI/IX/2001

28. Penyisihan kerugian aktiva produktif dan piutang yang timbul dari transaksi aktiva
produktif dibentuk sebesar estimasi kerugian aktiva produktif dan piutang yang tidak dapat
ditagih sesuai dengan denominasi mata uang aktiva produktif dan piutang yang diberikan. Hal
ini diyatakan dalam ...

a. PSAK 29 paragraf 150

b. PSAK 59 paragraf 130

c. PSAK 49 paragraf 160

d. PSAK 69 paragraf 122

29. Sebelum diberlakukannya PSAK Syariah 2007 sebagai landasan akuntansi keuangan bagi
Bank dan Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, IAI telah menyusun PSAK Nomor 59
tentang Akuntansi Perbankan Syariah pada tahun 2002. Pada saat itu, IAI juga menyusun...

a. KDPPLKBS

b. KDPPPSSK

c. KPPDSKSS

d. KPPSSKDS

30. Adanya upaya untuk menyisihkan sebagian laba atau hasil usaha dalam bentuk zakat
misalnya, merupakan wujud komitmen untuk membagi kesejahteraan terhadap lingkungan
sekitarnya, merupakan perwujudan dari ...

a. Corporate Goovernance
b. Corporate Social Responsibility (CSR)

c. Coorporate Internasional

d. Coorporate Responsive

« Previous | Next »

31. Akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa
diikuti dengan pemindahan kepemilikan (ownership/milkiyyah) atas barang itu sendiri
disebut...

a. Al ’iwadhu

b. Mudharabah

c. Ijarah

d. Istishna

32. Objek sewa dalam PSAK 59, paragraf 105 – 107 disebut...

a. Ma’jur

b. Ijarah

c. Musta’jir

d. Bittamlik

33. Penyewa dalam PSAK 59, paragraf 105 – 107 disebut...


a. Ma’jur

b. Musta’jir

c. Sighot

d. Bittamlik

34. Exposure Draft PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) pada tanggal ...

a. 1 Januari 2009

b. 12 Maret 2012

c. 10 Nopember 2012

d. 26 Februari 2008

35. Pada AKUNTANSI PEMILIK (MU'JIR), biaya perolehan obyek ijarah diakui pada saat...

a. Peyewa membayar.

b. Perpindahan kepemilikan.

c. Obyek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan.

d. Pemilik meminta penyewa untuk menyerahkan jaminan


36. Titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang
harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip kehendaki...

a. Qardh

b. Wadiah

c. Hiwalah

d. Sharf

37. Fatwa yang menjelaskan bahwa giro yang diperkenankan dalam kegiatan lembaga
keuangan syariah hanyalah giro yang menggunakan prinsip mudharabah dan prinsip wadiah
adalah...

a. Fatwa DSN No: 01/DSN-MUI/IV/2000

b. Fatwa DSN No: 02/DSN-MUI/IV/2000

c. Fatwa Nomor 19/DSN-MUI/IV/2001

d. Fatwa Nomor 28/DSN-MUI/III/2002

38. Fatwa yang menjelaskan bahwa tabungan yang diperkenankan dalam kegiatan lembaga
keuangan syariah hanyalah tabungan yang menggunakan prinsip mudharabah dan prinsip
wadiah adalah...

a. Fatwa DSN No: 01/DSN-MUI/IV/2000

b. Fatwa DSN No: 02/DSN-MUI/IV/2000

c. Fatwa Nomor 19/DSN-MUI/IV/2001


d. Fatwa Nomor 28/DSN-MUI/III/2002

39. Pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan
kata lain meminjamkan tanpa mengharap imbalan dalam akuntansi syariah disebut sebagai ...

a. Rahn

b. Wakalah

c. Al Qardh

d. Kafalah

40. Perjanjian jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya. Transaksi jual beli mata uang
asing (valuta asing) dapat dilakukan baik dengan sesama mata uang sejenis maupun yang
tidak sejenis disebut ...

a. Wakalah

b. Al Qardh

c. Kafalah

d. Sharf

« Previous | Next »

41. Pencatatan transaksi mata uang asing dengan membukukan langsung ke dalam mata uang
dasar (base currency) yang digunakan untuk Perbankan Indonesia yaitu mata uang
rupiah/Indonesia Rupiah (IDR) disebut ...

a. Single Currency (Satu Jenis Mata Uang)


b. Base Currency (Jenis Mata Uang)

c. Multi Currency (Lebih dari Satu Jenis Mata Uang)

d. Double Currency (Dua Jenis Mata Uang)

42. Pencatatan transaksi mata uang asing dengan membukukan langsung ke dalam
masing-masing mata uang asing asal yang digunakan pada transaksi disebut...

a. Single Currency (Satu Jenis Mata Uang)

b. Base Currency (Jenis Mata Uang)

c. Multi Currency (Lebih dari Satu Jenis Mata Uang)

d. Original currency (Mata Uang Asing Asal)

43. Pemindahan atau pengalihan hak dan kewajiban, baik dalam bentuk pengalihan piutang
maupun hutang, dan jasa pemindahan/pengalihan dana dari satu entitas kepada entitas lain
disebut ...

a. Al Qardh

b. Hiwalah

c. Kafalah

d. Sharf

44. Menurut Antonio, 2001 menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan
demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh
atau sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dikatakan sebagai semacam jaminan utang
atau gadai, hal ini disebut ...

a. Hiwalah

b. Kafalah

c. Sharf

d. Rahn

45. Pelimpahan kekuasaan oleh seseorang sebagai pihak pertama kepad orang lain sebagai
pihak kedua dalam hal-hal yang diwakilkan. Dalam hal ini pihak kedua hanya melaksanakan
sesuatu sebatas kuasa atau wewenang yang diberikan oleh pihak pertama, maka semua risiko
dan tanggung jawab atas dilaksanakannya perintah tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
jawab pihak pertama atau pemberi kuasa disebut...

a. Kafalah

b. Sharf

c. Wakalah

d. Rahn

« Previous

Anda mungkin juga menyukai