Anda di halaman 1dari 105

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak

hanya secara jasmani tetapi juga rohani.1 Olahraga terdiri atas

beberapa cabang, antara lain atletik, renang, basket, sepak bola, bulu

tangkis dan bola voli. Olahraga tersebut biasa dilakukan secara

perorangan dan kelompok, serta dipertandingkan baik di tingkat

internasional, regional, nasional maupun di tingkat lokal. Salah satu

cabang olahraga beregu yang dipertandingkan adalah permainan Bola

Voli.

Permainan bola voli adalah salah satu cabang olahraga yang

sudah populer di kalangan masyarakat kota Ende. Keberadaan

lapangan bola voli banyak ditemukan hampir di setiap wilayah di kota

Ende. Kecintaan Masyarakat Kota Ende terhadap bola voli dibuktikan

dengan didirikannya klub-klub bola voli professional seperti Medica

Club, Britama Club, Woloare Club, LGM Club maupun antusias

masyarakat menonton pertandingan bola voli. Dengan demikian minat

masyarakat kota Ende terhadap permainan bola voli cukup tinggi.

Ormawa STPM Cup merupakan Turnamen Bola Voli antar pelajar

dan mahasiswa yang berada di Kabupaten Ende dan sekitarnya.

Turnamen Ormawa Bola Voli Ormawa STPM Cup merupakan bagian

1
www.olahraga.com. Diakses tanggal 5 Mei 2014.

1
dari program ekstrakurikuler Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula di

bidang pengembangan minat dan bakat. Turnamen ini dimulai pada

periode 1998/1999 dan dilaksanakan setiap tahun dengan

memperebutkan Piala bergilir Gubernur NTT.

Pergelaran Turnamen Ormawa STPM Cup menyita banyak

perhatian dari berbagai pihak, antara lain Institusi STPM St. Ursula,

Panitia Pelaksana, PBVSI Kabupaten Ende, jajaran Polres Ende, Polisi

Pamong Praja Kabupaten Ende, Dinas Perhubungan Kabupaten Ende,

keluarga besar Biara St. Ursula Ende, SDK St. Ursula, SMPK St. Ursula

dan pihak-pihak lain seperti sponsor yang turut memberikan andil

demi suksesnya sebuah kegiatan. Dengan demikian, turnamen

memberikan kontribusi bagi banyak pihak antara lain mahasiswa STPM

Santa Ursula sebagai penyelenggara, pelajar dan mahasiswa sebagai

peserta turnamen dan masyarakat Kota Ende sebagai penonton.

Bagi mahasiswa STPM sebagai penyelenggara, turnamen

Ormawa STPM Cup menjadi momen latihan pengembangan diri

menjadi kader-kader pemimpin yang mampu merencanakan dan

melaksanakan suatu kegiatan kepanitiaan dalam masyarakat. Bagi

pelajar dan mahasiswa, turnamen Ormawa STPM Cup sebagai ajang

kompetisi/perlombaan dan sarana pengembangan minat dan bakat

terutama dalam bidang Bola Voli. Sedangkan bagi masyarakat Kota

Ende, turnamen Ormawa STPM Cup menjadi salah satu alternatif

hiburan. Dengan demikian Turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup

2
bermanfaat baik bagi panitia penyelenggara, peserta turnamen,

maupun masyarakat pada umumnya.

Jumlah tim yang mengikuti turnamen Ormawa STPM Cup terus

bertambah dari tahun ke tahun. Berdasarkan Data BEM STPM Santa

Ursula, pada tahun 2011 Turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup diikuti

oleh 33 tim, tahun 2012 sebanyak 39 tim dan pada tahun 2013

sebanyak 53 tim.2 Bahkan pada tahun 2012 dan 2013 Turnamen Bola

Voli Ormawa STPM Cup diikuti oleh salah satu tim putra Universitas

Negeri Yogyakarta yang berasal dari Pulau Jawa. Hal ini membuktikan

bahwa Turnamen Ormawa STPM Cup semakin digemari oleh pencinta

Bola Voli di Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Ende

khususnya.

Pada tahun 2001, pelaksanaan kegiatan Turnamen Ormawa

STPM Cup belum ada pemisahan antara kategori pelajar dan

mahasiswa. Seiring perkembangan waktu, pada tahun 2004/2005,

sistem pertandingannya diubah yakni memisahkan antara kategori

pelajar dan mahasiswa. Juara I kategori Pelajar dan Juara I kategori

mahasiswa baru dipertemukan pada partai grandfinal untuk

memperebutkan piala bergilir Gubernur NTT.

Evaluasi selalu dilaksanakan pada akhir kegiatan turnamen

dengan melibatkan panitia penyelenggara, para dosen/pegawai

pendamping dari STPM St. Ursula, dan wasit yang memimpin

pertandingan yang juga mewakili PBVSI Kabupaten Ende. Hasil

2
Laporan Ketua Panitia Turnamen Ormawa STPM Cup Tahun 2011, Tahun 2012
dan Tahun 2013.

3
evaluasi diketahui semua pihak menyatakan kepuasannya terhadap

penyelenggaraan Turnamen Ormawa STPM Cup dalam hal kerjasama,

tanggung jawab, dan kesuksesan menyelenggarakan turnamen dari

acara pembukaan sampai acara penutupan.

Namun dibalik euforia kesuksesan masih terdapat pihak-pihak

yang kurang puas dengan kegiatan Turnamen Ormawa STPM Cup

seperti yang tertulis dalam kolom aspirasi Flores Pos tanggal 4 Mei

2013 dengan judul “Ormawa Cup Mengganggu Pelaksanaan UN SD”.

Isi aspirasi sebagai berikut :

Buat Ketua Yayasan St. Ursula, Ketua STPM, Ketua Panitia Ormawa Cup,
Flores Pos dan pemilik hp nomor 085338599783. Kami orang tua murid siswa
SD kelas 6 peserta UN mengajukan keberatan atas pelaksanaan turnamen
Ormawa Cup, karena kegaduhan yang ditimbulkan mengganggu konsentrasi
belajar anak-anak kami.Kami minta pertandingan pada 5 – 7 Mei dihentikan
sementara, dan pada saat siswa SD-SMA ujian kenaikan kelas. Kami anjurkan
untuk tahun depan turnamen dilaksanakan setelah UN dan ujian kenaikan
kelas. Ursula dan STPM jangan hanya mau mencari keuntungan financial dan
mengabaikan lingkungan sekitar. Flores Pos jangan hanya meliput tentang
turnamen, tapi STPM dan Flores Pos coba buat survey terhadap masyarakat
kelurahan Onekore, apakah turnamen Ormawa Cup mengganggu masyarakat
khususnya siswa-siswi atau tidak?Kami rasa pergeseran jadwal tidak
membuat STPM kena denda dari KONI.Tapi, sebaliknya melangggar Pergub
tentang Gong Belajar. Karena itu Pemerintah dalam hal ini kepolisian harus
berhati-hati mengeluarkan izin keramaian kepada STPM tahun depan, atau
kami akan demo tolak turnamen Ormawa Cup ke STPM. Semoga keberatan
ke-2 tentang Ormawa Cup yang dimuat di Flores Pos ini didengar dan
ditindaklanjuti. (082339753518)3

Selanjutnya aspirasi pada Flores Pos tanggal 14 Mei 2013

dengan judul “Turnamen Ormawa Cup” juga bernada kritik. Isi aspirasi

selengkapnya sebagai berikut :

Selamat Pagi Flores Pos. Aspirasi ini ditujukan kepada panitia turnamen bola
voli Ormawa STPM Cup 2013. Sebagai orang muda, saya sangat setuju dan
mendukung turnamen ini karena bisa menjadi sarana penyaluran dan
pengembangan bakat dan minat kaum muda terutama bola voli. Tampak
bahwa muncul banyak orang muda yang cukup potensial. Namun satu hal

3
Flores Pos tanggal 4 Mei 2013 hlm. 13

4
yang menjadi keprihatinan kita bersama adalah bahwa turnamen ini selalu
bertepatan dengan bulan Rosario untuk umat Katolik terutama di kota Ende.
Apakah tidak ada waktu lain selain waktu seperti yang sekarang? Ataukah
panitia tidak mempedulikan orang yang beragama katolik di kota Ende.
Sorak-sorai, teriak-teriakan dan music tentu sangat mengganggu
pelaksanaan doa. Dan bukan tidak mungkin, ada umat yang tergoda untuk
menonton turnamen dari pada berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan.
Coba kita lihat secara bersama, pihak manakah yang bersalah? Terima kasih
panitia dan Flores Pos (Hans, Woloare : 085253708254) 4

Selain kedua aspirasi di atas, berdasarkan pengalaman dalam

kepanitiaan, peneliti mengamati bahwa ketika turnamen bola Voli

Ormawa STPM Cup digelar, maka area jalan Wirajaya sekitar kompleks

Ursula dipenuhi dengan kendaraan roda dua yang parkir di badan

jalan. Jalur lalu lintas kendaraan di jalan Wirajaya menjadi macet.

Kritikan maupun aspirasi masyarakat menjadi masukan berharga bagi

BEM STPM St. Ursula dalam mengevaluasi dan mengkaji kembali

pelaksanaan Turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup dalam evaluasi

harian setelah turnamen mapun dalam evaluasi akhir pada akhir

kegiatan.

Berdasarkan fakta yang dipaparkan di atas, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Kepuasan

Masyarakat Kota Ende terhadap Pelaksanaan Turnamen Bola Voli

Ormawa STPM Cup”.

4
Ibid, tanggal 14 Mei 2014, hlm. 13

5
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti

menentukan rumusan masalah penelitian adalah:

1. Apakah masyarakat kota Ende puas terhadap pelaksanaan

Turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup?

2. Berapa Besar Tingkat Kepuasan Masyarakat Kota Ende

terhadap Pelaksanaan Turnamen Bola Voli Ormawa STPM

Cup?”

1.3 Tujuan

Penelitian ilmiah memiliki tujuan yang hendak dicapai. Adapun

tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat kota Ende

terhadap Pelaksanaan Turnamen Bola Voli Ormawa STPM

Cup.

2. Untuk mengetahui karakteristik responden.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai pemenuhan tugas akhir dalam menyelesaikan studi

pada Program Studi Ilmu Sosiatri di Sekolah Tinggi

Pembangunan Masyarakat (STPM) St. Ursula.

6
2. Sebagai masukan bagi BEM STPM St. Ursula dalam

melakukan kajian dan evaluasi tentang Turnamen Ormawa

STPM Cup.

3. Sebagai masukan bagi Lembaga Sekolah Tinggi

Pembangunan Masyarakat (STPM) St. Ursula untuk kegiatan

pendampingan mahasiswa dalam penyelenggaraan

Turnamen Ormawa STPM Cup.

4. Sebagai masukan bagi pemerintah khususnya PBVSI

Kabupaten Ende, yang sudah menjadi mitra BEM STPM St.

Ursula dalam menyelenggarakan Turnamen Ormawa STPM

Cup.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup merupakan kontrol yang sangat menentukan

akurasi penelitian agar tidak terjadi pembiasan dalam penelitian dan

pembahasannya. Untuk itu peneliti menetapkan ruang lingkup

penelitian adalah Analisis Kepuasan Masyarakat Kota Ende terhadap

Pelaksanaan Turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup dari berbagai

aspek. Aspek-aspek Kepuasan Masyarakat Kota Ende Terhadap

Pelaksanaan Turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup adalah aspek

tangiables (keberwujudan), reliability (kehandalan), responsiviness

(daya tanggap), assurance (jaminan dan kepastian) dan emphaty

(empati). Dalam penelitian ini masyarakat kota Ende hanya dibatasi

pada wilayah kelurahan Onekore dan Kelurahan Paupire. Kedua

7
kelurahan ini oleh peneliti merupakan wilayah yang berada di sekitar

lokasi Turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup dan terkena dampak dari

pelaksanaan turnamen.

8
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori yang Relevan

Untuk membahas penelitian tentang Analisis Tingkat Kepuasan

Masyarakat Kota Ende terhadap Turnamen Bola Voli Ormawa STPM

Cup, dan berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada

bagian pendahuluan, peneliti menggunakan teori yang relevan dalam

proses menganalisis Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Turnamen

Bola Voli Ormawa STPM Cup. Teori yang digunakan adalah Teori

Harapan oleh Victor H. Vroom. Menurut teori ini, motivasi merupakan

akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan

yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil

yang diinginkan itu5. Artinya jika seseorang sangat menginginkan

sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang

bersangkutan akan berupaya mendapatkannya.

Teori harapan didasarkan atas;

a. Harapan (Expectansi) : adalah suatu kesempatan yang


diberikan akan terjadi karena perilaku. Harapan akan
berkisar antara nilai negatif (sangat tidak diinginkan) sampai
dengan nilai positif (sangat diinginkan). Harapan negatif
menunjukkan tidak ada kemungkinan suatu hasil akibat dari
tindakan tertentu, bahkan hasilnya bisa lebih buruk.
Sedangkan harapan positif menunjukkan kepastian bahwa
hasil tertentu akan muncul sebagai konsekuensi dari suatu
tindakan atau perilaku. Seberapa besar kemungkinan jika
mereka melakukan perilaku tertentu mereka akan
mendapatkan hasil kerja yang diharapkan.

Prof. Dr.Sudarman Danim, Motivasi, Kepemimpinan dan Evektifitas Kelompok


5

(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2012) hlm. 34

9
b. Nilai (Valence), adalah kekuatan relatif dari keinginan dan
kebutuhan seseorang. Suatu intensitas kebutuhan untuk
mencapai hasil, berkenaan dengan preferensi hasil yang
dilihat oleh setiap individu. Bagi seorang individu, perilaku
tertentu mempunyai nilai tertentu. Suatu hasil mempunyai
valensi positif apabila dipilih, tetapi sebaliknya mempunyai
valensi negatif jika tidak dipilih.
c. Pertautan (Instrumentality) adalah besarnya kemungkinan
bila bekerja secara efektif, apakah akan terpenuhi keinginan
dan kebutuhan tertentu yang diharapkan.6

Menurut peneliti, Teori Harapan yang digagas oleh Victor H.

Vroom ini, menunjukkan kaitan atau relevansinya dengan analisis

tingkat kepuasan masyarakat Kota Ende terhadap Pelaksanaan

Turnamen Ormawa STPM Cup. Relevansi teori dan penelitian ini adalah

jika masyarakat kota Ende puas dan mendukung pelaksanaan kegiatan

Turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup, maka harapan masyarakat

terpenuhi.

2.2 Tinjauan Pustaka

2.2.1 Kepuasan

2.2.1.1 Pengertian Kepuasan

Kepuasan berasal dari kata puas yang berarti merasa senang,

lega gembira karena sudah terpenuhi hasrat hatinya.7 Kepuasan

merupakan perihal yang bersifat puas, kesenangan, kelegaan.

Terpenuhnya kepuasan seseorang berarti terpenuhnya hasrat hatinya.8

Ibid, hlm 34
6
7
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2011) hlm. 1110
8
www.kepuasan.com diakses tanggal 1 Mei 2014

10
Secara umum, kepuasan adalah perasaan senang seseorang

yang muncul setelah membandingkan antara kinerja produk dengan

hasil yang diinginkan. Jika kinerja memenuhi harapan, maka

pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi harapan, maka pelanggan

akan merasa amat puas. Kepuasan dapat diartikan sebagai rasa lega

atau senang karena harapan tentang sesuatu terpenuhi.

Berdasarkan dua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan

kinerja aparatur yang dirasakan dengan harapan. Sedangkan

kepuasan masyarakat merupakan pendapat masyarakat dalam

memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik

dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya9.

Ukuran kepuasan masyarakat yang tinggi mencakup kecakapan

petugas, keramahan pelayanan, suasana lingkungan yang nyaman,

waktu tunggu yang singkat, dan kecepatan serta ketepatan pelayanan.

Kepuasan masyarakat mencakup tingkat kepuasan secara keseluruhan

(overall satisfaction), kesesuaian pelayanan dengan harapan

masyarakat (expectation), dan tingkat kepuasan masyarakat selama

menjalin hubungan dengan instansi (experience).10 Berikut ini peneliti

memaparkan pendapat para ahli tentang kepuasan:

1. Menurut Philip Kotler dan Keller : Kepuasan adalah perasaan


senang atau kecewa yang muncul dari seseorang setelah
membandingkan antara persepsi/kesannya dengan kinerja (hasil)
yang diharapkan. Jika kinerja di bawah harapan maka dia tidak

9
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 tahun 2004.
Ibid
10

11
puas. Jika kinerja sesuai harapan maka dia akan puas dan jika
kinerja melebihi harapan maka dia akan sangat puas atau senang11.
2. Kepuasan akan sangat tergantung dari tingkat intrinsik dan
ekstrinsik serta bagaimana persepsi hasil kerja terhadapnya.
Intrinsik di sini menyangkut nilai (value) dari suatu hasil kerja.
Value dapat meliputi aspek sosial, ekonomi, kultural, keamanan,
serta prestise yang dapat diraih dari hasil pekerjaaan tersebut dan
terakses dalam suatu hasil pekerjaan kepada mereka sehingga
mereka akan mendapat kepuasan.12
3. Kepuasan sebagai sikap terhadap suatu transaksi dan dari
kepuasan diperkirakan akan mempengaruhi perilaku lanjutan atau
kesetiaan pelanggan. Upaya perusahaan untuk memberikan
pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya agar apa yang
diharapkan oleh mereka sesuai kenyataan sehingga mereka puas
dan akan membentuk pengalaman konsumsi yang positif.13
4. Kepuasan atau ketidakpuasan bergantung pada penilaian terhadap
apa yang diperoleh dengan apa yang diharapkan. Individu akan
puas bila apa yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan.
Ketidakpuasan makin besar jika ketidaksesuaian antara harapan
dan kenyataan makin besar pula.14

2.2.1.2 Indeks Kepuasan Masyarakat

Pemerintah sebagai penyedia jasa layanan publik, harus

senantiasa meningkatkan kualitasnya. Salah satu upaya untuk

meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana diamanatkan

dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000

tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), perlu disusun

11
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan Control Jilid I. Edisi Kesembilan. (Jakarta: PT Prenhallindo. 1997.) hlm. 14
12
Gibson L. James, Perilaku, Struktur, Proses (Jakarta: PT. Gelora Aksara,
1995) hlm. 5
13
Band, Oliver, Membangun Kepuasan Pelanggan, (Jakarta : PT. Gramedia
Putaka Utama, 1991), hlm. 3
14
Sule, Strategi Bisnis dan Manajemen, Sungguh Iklan Teramat Taktis,
(Jakarta; Majalah Trust Edisi 14 April 2007)

12
indeks kepuasan masyarakat sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat

kualitas pelayanan.

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi

tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil

pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat

dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan

publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.15

Data IKM akan dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur

pelayanan yang masih perlu diperbaiki dan menjadi pendorong setiap

oleh unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas

pelayanannya. Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat dimaksudkan

sebagai acuan bagi Unit Pelayanan Instansi Pemerintah untuk

mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala, sebagai

bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan

kualitas pelayanan publik selanjutnya. Bagi masyarakat, Indeks

Kepuasan Masyarakat dapat digunakan sebagai gambaran tentang

kinerja pelayanan unit yang bersangkutan.

Dengan tersedianya data IKM secara periodik, dapat diperoleh

manfaat sebagai berikut :

1. Diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur


dalam penyelenggaraan pelayanan publik;
2. Diketahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah
dilaksanakan oleh unit pelayanan publik secara periodik;
3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya
yang perlu dilakukan;

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2004.


15

13
4. Diketahui indeks kepuasan masyarakat secara menyeluruh
terhadap hasil pelaksanaan pelayanan publik pada lingkup
Pemerintah Pusat dan Daerah;
5. Memacu persaingan positif, antar unit penyelenggara pelayanan
pada lingkup Pemerintah Pusat dan Daerah dalam upaya
peningkatan kinerja pelayanan;
6. Bagi masyarakat, dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit
pelayanan.16

Keenam dimensi di atas menjelaskan tentang kinerja pegawai

pelayanan publik. Dari peraturan tersebut, terdapat 14 hal yang

berkaitan dengan kepuasan masyarakat berkaitan dengan pelayanan

yang dilakukan oleh pegawai/petugas pelayanan yaitu:

1. Prosedur pelayanan yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang


diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur
pelayanan;
2. Persyaratan pelayanan yaitu persyaratan teknis dan administratif
yang dibutuhkan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan
jenis pelayanannya;
3. Kejelasan petugas pelayanan yaitu keberadaan dan kepastian
petugas yang memberikan pelayanan (nama, jabatan serta
kewenangan dan tanggung jawabnya);
4. Kedisiplinan petugas pelayanan yaitu kesungguhan petugas dalam
memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja
sesuai ketentuan yang berlaku;
5. Tanggung jawab petugas pelayanan yaitu kejelasan wewenang dan
tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian
pelayanan;
6. Kemampuan petugas pelayanan yaitu tingkat keahlian dan
ketrampilan yang dimiliki petugas dalam
memberikan/menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat;
7. Kecepatan pelayanan, yakni target waktu pelayanan dapat
diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit
penyelenggara pelayanan;
8. Keadilan pelayanan yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak
membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani;
9. Kesopanan petugas pelayanan yaitu sikap dan perilaku petugas
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan
dan ramah serta saling menghargai dan menghormati;
10. Kewajaran biaya pelayanan yaitu keterjangkauan masyarakat
terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan;

Ibid
16

14
11. Kepastian biaya pelayanan yaitu kesesuaian antara biaya yang
dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan;
12. Kepastian jadwal pelayanan yaitu pelaksanaan waktu pelayanan
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
13. Kenyamanan lingkungan yaitu kondisi sarana dan prasarana
pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat
memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan;
14. Keamanan pelayanan yaitu terjaminnya tingkat keamanan
lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang
digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk
mendapatkan pelayanan terhadap risiko-risiko yang diakibatkan
dari pelaksanaan pelayanan.17

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

Menurut Zeithami Parasuraman, ada lima faktor yang perlu


diperhatikan berkaitan dengan penilaian kualitas pelayanan yaitu :
1. Tangiables (Kebewujudan)
Tangiables yaitu kemampuan suatu perusahaan atau instansi
menunjukkan eksistensi kepada pihak eksternal sebagai bukti nyata
dari perusahaan atau instansi untuk memberikan pelayanan kepada
pengguna jasa. Misalnya, ketersediaan fasilitas fisik, seperti ruang
tunggu pelayanan, tempat parkir, tempat ibadah, toilet, loket
khusus untuk penyandang cacat.

2. Empathy (Empati)
Emphaty dapat diartikan sebagai memberikan perhatian yang
tulus yang bersifat individu atau pribadi dengan berupaya
memahami keinginan pelanggan dalam melakukan hubungan dan
komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami
kebutuhan para pelanggan, misalnya petugas pelayanan bertindak
sopan dan ramah, petugas pelayanan memberikan informasi
kepada pelanggan dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
Petugas pelayanan memberikan pelayanan dengan ikhlas dan
penuh rasa tanggung jawab, cepat tanggap atas masalah atau
keluhan yang dihadapi pelanggan.

3. Reliablity (Keandalan)
Reliability merupakan kemampuan perusahaan/instansi
memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat.
Kehandalan dan memuaskan yang mencakup dua hal pokok yaitu

17
ibid

15
konsistensi kerja (perfomance) dan kemampuan untuk dipercaya
(dependability), misalnya penyelesaian pelayanan tepat waktu,
perlakukan petugas pelayanan kepada pemohon sama, tidak
dibeda-bedakan (kesamaan hak).

4. Responsivines (Daya tanggap)


Responsivines merupakan keinginan para pegawai untuk
membantu para pelanggan memberikan pelayanan dengan
tanggap, misalnya ketersediaan kemudahan akses dan layanan
informasi seperti papan persyaratan permohonan, papan jangka
waktu penyelesaian pelayanan, papan prosedur pelayanan, touch
screen, email, petugas pelayanan memberikan perhatian
khusus/individu atas masalah tertentu. Kemauan dan kesigapan
petugas pelayanan memberikan pelayanan yang dibutuhkan,
tersedianya sarana untuk menyampaikan keluhan seperti kotak
saran, monitor kontrol dan pengaduan via sms.

5. Assurance (jaminan dan kepastian)


Assurance merupakan pengetahuan, kesopanan dan sifat yang
dipercaya yang dimiliki oleh pegawai perusahaan/instansi dalam
arti bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan sehingga
menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada
perusahaan/instansi.Misalnya petugas pelayanan mampu
memberikan pelayanan dan berkomunikasi secara baik.
Kedisiplinan petugas pelayanan dalam memberikan pelayanan
terutama disiplin jam kerja, kejujuran dan ketegasan, petugas
pelayanan mampu mempunyai keahlian dan kemampuan
(kompetensi) dan petugas pelayanan yang bertugas sesuai dengan
standar operasional prosedur (SOP).18

2.2.3 Kegiatan Ekstrakurikuler Mahasiswa

Secara umum, pembidangan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat

perguruan tinggi meliputi empat bidang yaitu bidang penalaran dan

keilmuan, minat dan bakat, dan kesejahteraan mahasiswa serta

18
Zeithaml, V.A., Berry, L.L., & Parasuraman, A. The Behavioral Consequences
of Service Quality. (Journal of Marketing, 1996), hlm. 60.

16
pengabdian kepada masyarakat. Sesuai dengan keberadaannya, maka

lingkup kegiatan ekstrakurikuler pun berbeda dan disesuaikan situasi

dan kondisi setempat. Secara keseluruhan bentuk-bentuk kegiatan

ekstrakurikuler dapat diuraikan sebagai berikut:

2.2.3.1 Penalaran Bidang Keilmuan

Mahasiswa memiliki kebebasan akademik dengan

mengutamakan penalaran dan akhlak mulia serta bertanggung jawab

sesuai dengan budaya akademik.19 Kegiatan bidang penalaran dan

keilmuan mencakup penelitian, seminar, dialog, diskusi ilmiah.

Kegiatan penelitian bertujuan melatih mahasiswa untuk dapat

mengenali permasalahan sesuai dengan bidang keilmuannya serta

berlatih menemukan penyelesaiannya dengan menempuh langkah-

langkah ilmiah.

Kegiatan seminar, dialog, diskusi ilmiah dan sarasehan

dimaksudkan untuk melatih mahasiswa agar mampu mengemukakan

pendapat/ide/gagasan dengan alur pemikiran yang runtut dan benar.

Pokok permasalahan dan fokus pembuatan dipilih dengan

pertimbangan antara lain agar dapat diikuti oleh mahasiswa.

19
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi, Pasal 13
ayat 3

17
2.2.3.2 Bakat dan Minat

Mahasiswa berhak mendapat layanan pendidikan sesuai dengan

bakat, minat, potensi dan kemampuannya20. Mahasiswa

mengembangkan bakat, minat dan kemampuan dirinya melalui

kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagai bagian dari proses

pendidikan. Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler biasanya

dilaksanakan melalui organisasi kemahasiswaan21. Organisasi

kemahasiswaan mengkoordinasikan berbagai kegiatan yang

berhubungan dengan minat dan bakat mahasiswa seperti pembinaan

mahasiswa, olahraga, seminar mahasiswa, dan lain-lain. Di samping

itu organisasi kemahasiswaan juga dapat mengadakan lomba-lomba

baik intern maupun ekstern dengan tujuan untuk mengasah minat dan

bakat mahasiswa tetapi lebih dari itu untuk mengasah kemampuan

mahasiswa dalam mengelola sebuah event. Seperti halnya turnamen

bola volly Ormawa STPM Cup adalah sebuah kesempatan untuk

BEM/BLM dan mahasiswa STPM Santa Ursula menunjuk kebolehan

memberdayakan masyarakat kampus agar lahirnya calon pemimpin

masa depan yang mampu mengelola kegiatan yang melibatkan

berbagai elemen masyarakat.

2.2.3.3 Kesejahteraan

Perguruan tinggi seyogianya berusaha agar kesejahteraan

mahasiswa diperhatikan dan ditingkatkan. Sehubungan dengan itu,

20
Ibid, Pasal 13 ayat 4
Ibid, Pasal 14 ayat 1 dan 2
21

18
sesuai dengan rujukan kebijakan pendidikan di Indonesia, perguruan

tinggi berkewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan, terutama

mahasiswa yang memiliki prestasi akademik namun tingkat

ekonominya lemah dimungkinkan memperoleh beasiswa. Beasiswa

tersebut dapat diusahakan berasal dari pemerintah dan swasta.

Adapun jenis beasiswa yang ada antara lain: Peningkatan Prestasi

Akademik (PPA), Supersemar, PT. Gudang Garam, Beasiswa dari

Jepang, Bank - Bank, PT. PLN, BBM, Beasiswa Skripsi, dan lain-lain.

2.2.3.4 Pengabdian kepada Masyarakat

Mahasiswa berkewajiban menjaga etika dan norma pendidikan

tinggi untuk terlaksananya Tridarma dan pengembangan budaya.22

Kegiatan ekstrakurikuler bidang Pengabdian Kepada Masyarakat pada

umumnya berupa kegiatan bakti sosial. Mahasiswa bersama-sama

mengunjungi daerah tertentu, kemudian melakukan kerja bakti sesuai

dengan program desa/daerah yang bersangkutan sambil mengenal

lebih dekat kondisi masyarakat.

STPM St. Ursula sebagai pencipta Kader Pembangun

Masyarakat, telah melakukan banyak kegiatan pengabdian kepada

masyarakat terencana seperti Abdimas, Kuliah Lapangan dan Kuliah

Kerja Nyata. Pengabdian masyarakat merupakan bentuk praksis salah

satu Tri Darma Perguruan Tinggi. Mahasiswa sebagai Abdi Masyarakat

berada bersama masyarakat, belajar bersama masyarakat. Kegiatan-

Ibid, Pasal 13 ayat 6


22

19
kegiatan sosial lain yang dilakukan antara lain; mengunjungi panti

asuhan, membersihkan jalan raya.

2.2.4 Permainan Bola Voli

2.2.4.1 Sejarah

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi

nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh

seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education)

yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari

1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). William G. Morgan

dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal

pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association)

merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan

ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang

telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni

1884 di London, Inggris oleh George William. Setelah bertemu dengan

James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir

pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28

November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang

bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G.

Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur

pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan

Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini

empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh

20
James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya

merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan

mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan

Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter

olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis,

dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya,

permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak

berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif

permainan bola basket.

Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi

pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di

International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut,

Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical

Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of

Department of Physical Education of the International Committee of

YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan

permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru.

Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield

tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani.

Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada

masing-masing tim beranggotakan lima orang. Dalam kesempatan itu,

Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah

permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan

dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu,

21
permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada

batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan

tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah

mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi,

dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).23

2.2.4.2 Kelengkapan Pertandingan Bola Voli

Setiap cabang olahraga memiliki kelengkapan pertandingan

yang berbeda-beda. Cabang bola voli sarana dan prasarana yang

dibutuhkan antara lain: lapangan, bola, net atau jarring, wasit 1, wasit

2, wasit garis, petugas scoresheet, petugas libero control, dewan

hakim, petugas papan skor dan petugas pilih bola.

2.2.5 Turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup

2.2.5.1 Sejarah

Cikal bakal Turnamen Ormawa STPM Cup mencakup tiga tahap

penting, yakni: (1) pertandingan antar asrama putri, (2) pertandingan

antar pelajar SMU/SMK dan (3) Turnamen Bola Voli Ormawa STPM CUP

antar pelajar dan Mahasiswa se-kabupaten Ende dan sekitarnya.

Periode 1998-1999, masa Ketua Senat AAP Vinsensia Nona Vince,

diselenggarakan pertandingan antar asrama putri. Ada beberapa

asrama putri yang terlibat. Tujuannya untuk mempererat tali

persahabatan antar asrama dan sekaligus silaturahmi.

23
Diakses dari Internet: www.google//sejarah bolavoli, tanggal 30 September
2014

22
Periode 1999-2000, masa Ketua Senat: Januario de Correia,

dikembangkan menjadi turnamen bola voli memperebutkan piala senat

mahasiswa AAP dengan nama Turnamen Sema (Senat Mahasiswa) AAP

CUP. Pesertanya masih terbatas pada pelajar se-kota Ende. Sistem

pertandingan masih bersifat sederhana (belum menggunakan aturan-

aturan PBVSI). Tujuan pertandingan selain untuk menekan tawuran

antar pelajar, mengembangkan bakat pelajar dan sekaligus promosi

STPM. Pertandingan belum terpusat di lapangan Santa Ursula. (pinjam

pakai lapangan Kompi C, SMK Yos) para pendiri awalnya adalah,

Vinsensia Nona Vince, Januario De Coreia, Bruder Albert Naikofi, Elias

Cima, Petrus Ame Kewuren, Paskalis Adinong) di bawah Puket

Kemahasiswaan Bpk. Paskalis X Hurint. S.Fil.

Periode 2000-2001 (Ketua Senat : Elias Cima) masih

memperebutkan piala senat mahasiwa AAP, dikembangkan menjadi

turnamen antar pelajar dan mahasiswa memperebutkan piala senat

mahasiswa dengan peserta antar pelajar dan mahasiswa se-kota Ende,

belum dipisahkan antara PT dengan SMU/SMA/SMK/MA. Pada masa ini

pelaksanaan pertandingan mulai melibatkan wasit-wasit dari Koni dan

PBVSI tetapi tidak secara kelembagaan.

Periode 2001-2002 ketua Senat: Yohanes Wos masih

memperebutkan piala senat mahasiwa AAP dikembangkan menjadi

turnamen antar pelajar dan mahasiswa memperebutkan piala senat

mahasiswa dengan peserta antar pelajar dan mahasiswa sekota ende,

belum dipisahkan antara PT dan SMU/SMA/SMK/MA. Pada masa ini

23
mulai melibatkan wasit-wasit dari Koni, dan PBVSI tetapi tidak secara

kelembagaan. Pertandingan juga belum terpusat di Ursula, masih pada

beberapa tempat: Kompi, SMK Yos, SMAN 1 Ende (pinjam pakai

lapangan).

Periode 2002-2003 kepemimpinan Elias Cima Sebagai Presiden

Mahasiswa saat senat mahasiswa berubah menjadi Organisasi

Kemahasiswaan yang terdiri dari (BEM, BLM, HMPS, UKM), nama

turnamen berubah menjadi Turnamen Ormawa STPM CUP. Turnamen

bola voly mulai berubah bentuk antara pelajar dan mahasiswa mulai

dipisahkan. Pertandingan menggunakan beberapa aturan PBVSI dan

melibatkan wasit PBVSI secara individu.

Peride 2003-2004 Selanjutnya masa kepemimpinan Br. Martin

Bria Seran, turnamen tidak sempat berjalan karena alasan pemilu

Periode 2004-2005 kepemimpinan David Bink, kembali di jalankan

(Presma Yos Leu) dijalankan dengan memisahkan antara PT dan

SMU/SMA/SMK/MA. Pemisahan tim ini mulai menerapkan aturan-

aturan PBVSI.

Pada periode sampai tahun 2008 masih memperebutkan piala

ormawa. Sedangkan mulai tahun 2009 mulai ada piala super yang

memperebutkan piala gubernur dan menerapkan aturan-aturan PBVSI

secara konsisten sampai dengan tahun 2014 yang sempat terhenti

pelaksanaannya.24

24
Ditulis oleh Elias Cima dan dikirim ke email: fenipati@yahoo.co.id, tanggal
1 Oktober 2014.

24
2.2.5.2 Tim-tim yang pernah berpartisipasi

Adapun tim-tim yang telah berpartisipasi dalam turnamen

Ormawa STPM Cup selama tahun 2011, tahun 2012 dan tahun 2013

dapat dilihat pada lampiran 1.

2.2.5.3 Tim-tim yang menjadi juara

Dari data tiga tahun terakhir pelaksanaan turnamen bola voli

Ormawa STPM Cup menunjukkan bahwa untuk masing-masing

kategori telah mendapat juaranya masing-masing.

Kategori Pelajar:

No Kategori Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013


1. Putra SMA N 2 Ende SMA N 2 Ende SMA Muhamadiah
2. Putri SMAK St. Petrus SMA N 1 Ende SMAK St. Petrus

Kategori Mahasiswa

No Kategori Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013


1. Putra STPM St. Urula STPM St. Ursula STPM St. Ursula
2. Putri FKIP Uniflor FKIP Uniflor FKIP Uniflor

Juara Ormawa STPM Cup

No Kategori Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013


1. Putra STPM St. Urula STPM St. Ursula STPM St. Ursula
2. Putri FKIP Uniflor FKIP Uniflor FKIP Uniflor

Juara Umum

No Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013


1. STPM St. Urula FKIP Uniflor STPM St. Ursula

25
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada Bab ini, peneliti akan menguraikan pokok-pokok penting

dalam penelitian antara lain jenis penelitian, populasi dan sampel,

instrumen penelitian, pengujian validitas dan reliabilitas, teknik

pengolahan dan analisis data, lokasi dan waktu penelitian.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif

(quantitative descriptive research). Penelitian deskriptif kuantitatif

adalah suatu jenis penelitian yang berusaha mendapatkan

pengetahuan yang didasarkan pada data-data empiris.25 Data-data

dimaksud adalah data tentang tingkat kepuasan masyarakat kota Ende

terhadap Turnamen Ormawa STPM Cup.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah semua individu, kelompok, atau organisasi

yang dapat memberi keterangan tentang pokok yang diamati

atau diteliti.26 Populasi dimaksud adalah Masyarakat Kota Ende.

25
J. R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Jenis, Karakteristik
dan Keunggulannya, (Jakarta: Grasindo, 2010), hlm. 50
26
Raho, Bernard, Metode Penelitian Sosial Bagi Para Pemula, (Nusa Indah:
Ende, 2008), hlm. 81

26
3.2.2 Sampel

3.3.2.1. Teknik Pengambilan Sampel

Adapun teknik pengambilan sampel adalah Purpossive Sampling.

Dalam Purpossive Sampling, teknik pemilihan sampel didasarkan pada

ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai hubungan dengan ciri-ciri

populasi yang sudah diketahui sebelumnya.27 Penelitian ini

menggunakan teknik snowball sampling, atau dilakukan secara

berantai dengan meminta informasi dari orang yang telah

diwawancarai atau dihubungi sebelumnya, demikian seterusnya28.

3.3.2.2 Jumlah Sampel

Sampel merupakan sebagian dari popoulasi atau sebagian dari

individu-individu yang dapat memberi keterangan tentang pokok yang

diteliti.29 Sampel merupakan representasi dari populasi. Jumlah

minimal responden dalam sebuah sampel adalah 30 orang, jika

populasinya homogen.30 Jumlah anggota sampel minimal 100 orang

jika populasinya heterogen.31 Berapa besarnya sampel yang harus

diambil untuk sebuah penelitian sangat bergantung pada waktu,

tenaga dan dana.32 Dengan pertimbangan waktu, tenaga dan biaya

maka sampel dalam penelitian ini adalah 133 orang dengan rincian

27
Ibid, hlm. 85
28
Poerwandari, E. Kristi. 1998. Metode Penelitian Sosial. (Jakarta : Universitas
Terbuka), hlm. 56
29
Raho, Bernard, Op Cit, hlm. 85
30
Kenneth D. Balley, Method of social Reserch (New York; The Free Press,
1987), hlm. 96
31
Ibid
32
Raho, Bernard, Op Cit, hlm. 82

27
sebagai berikut : 36 orang Masyarakat Umum, 36 orang penonton, 43

orang pemain voli, 7 orang wasit dan 11 orang ofisial tim.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk

mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau

mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data

secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu

persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi semua alat yang bisa

mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian.

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang

diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan

tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.33

Untuk memperoleh dan mengumpulkan data-data akurat yang

diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa

teknik pengumpulan data yaitu:

3.3.1 Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner (questionaire) adalah suatu cara

pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan atau

angket yang telah disediakan kepada responden. Kuesioner yang

diberikan kepada responden adalah tertutup dalam artian

33
Dr. Saryono, M.Pd, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Dalam
Bidang Kesehatan. (Yogyakarta: Mitra Cendikia), hlm 215.

28
mengharapkan pertanyaan singkat atau memilih pilihan jawaban yang

tersedia.34

Kategori jawaban dalam penelitian ini ini, menggunakan skala

likert (Likert Scale) dengan skala 1 – 5 kategori jawaban, yang

masing-masing diberi skor atau bobot dengan rincian:

1. Jawaban SS sangat setuju diberi skor 5

2. Jawaban S setuju diberi skor 4

3. Jawaban KS Kurang Setuju diberi skor 3

4. Jawaban TS tidak setuju diberi skor 2

5. Jawaban STS sangat tidak setuju diberi skor 1

3.3.2 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kegiatan pengumpulan data yang

diambil dari sejumlah sumber seperti buku, majalah, surat kabar hasil

penelitian dan sejenisnya seperti papan data. Teknik dokumentasi

adalah cara pengumpulan data melalui peningkatan tertulis terutama

beberapa arsip-arsip termasuk juga buku-buku yang memuat

pendapat, teori, dalil, atau hukum yang terkait dengan masalah

penyelidikan.35

J. R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Jenis, Karakteristik


34

dan Keunggulannya, (Jakarta: Grasindo, 2010), hlm. 50


35
Ibid, hlm. 237

29
3.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Angket/kuesioner dalam penelitian ini, diujicobakan terlebih

dahulu kepada 25 responden untuk menguji validitas dan reliabilitas

dari instrumen tersebut. Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah

atau valid tidaknya kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang

diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan kriteria

valid r > 0,50 menggunakan taraf signifikansi 0,05 (95 %).36

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner yang reliabel

adalah kuesioner yang dijawab oleh responden secara konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas diuji dengan

melihat nilai Cronbach Alpha (α). Semakin dekat 1,0 semakin tinggi

konsistensi jawaban skor dari item-item pernyataan atau semakin

dipercaya; dimana instrumen dikatakan realibel jika nilai alpha>0,60.37

36
Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006) hlm. 78
37
Azwar, Reliabilitas dan Validitas (Yogyakarta: Liberty, 1997) hlm. 96

30
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.5.1 Pengolahan Data

Data yang diperoleh kemudian diolah untuk memperoleh

kesimpulan dengan pentahapan sebagai berikut :

1. Penyuntingan (editing)

Pada tahap ini peneliti memeriksa apakah angket/kuesioner yang

dberikan kepada responden dikembalikan sesuai dengan jumlahnya

dengan cara memberi nomor urut pada setiap angket. Peneliti juga

memastikan bahwa seluruh pertanyaan telah dijawab oleh

responden secara benar.

2. Memberi Skor (Scoring)

Peneliti memberi skor berupa angka pada angket berdasarkan skala

likert yaitu 5 untuk sangat setuju dan 1 untuk sangat tidak setuju.

3. Penyusunan Data

Peneliti menyusun data hasil angket dengan menggunakan program

excel di komputer.

4. Tabulasi

Untuk mempermudah pembacaan data, peneliti memindahkan data

dari excel ke program SPSS versi 18 untuk tabulasi dalam bentuk

tabel.

31
3.5.2 Analisis Data

Teknik untuk menganalisis data hasil penelitian menggunakan

statistik deskriptif kuantitatif, di mana data disajikan dalam bentuk

tabel. Untuk profil responden dilakukan perhitungan frekuensi dan

rata-rata (mean) sedangkan untuk masing-masing jawaban responden

digunakan interpretasi sebagai berikut :

Tabel 01

Interpretasi Jawaban Responden

Jawaban responden Interpretasi


Sangat setuju Sangat puas
Setuju Puas
Kurang Setuju Cukup puas
Tidak Setuju Tidak puas
Sangat tidak setuju Sangat Tidak Puas

Untuk rata-rata jawaban responden terhadap Analisis Tingkat

Kepuasan Masyarakat Kota Ende Terhadap Pelaksanaan Turnamen

Ormawa STPM Cup diperoleh berdasarkan penilaian sebagai berikut :

Skor tertinggi – skor terendah 5-1


Interval = = = 0,8
Banyaknya skor 5

Maka untuk interpretasi rata-rata jawaban responden digunakan

interval sebagai berikut :

32
Tabel 02

Interpretasi rata-rata jawaban responden

Nilai rata – rata Keterangan


1,00 - 1,80 Sangat tidak puas
1,81 - 2,60 Tidak puas
2,61 - 3,40 Cukup puas
3,41 - 4,20 Puas
4,21 - 5,00 Sangat puas

3.6 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan sejak

penulisan proposal hingga selesai atau rampungnya skripsi ini yakni

bulan Mei 2014 – September 2014.

33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Pengumpulan data penelitian tentang Kepuasan Masyarakat

Kota Ende Terhadap Pelaksanaan Turnamen Bola Voli Ormawa STPM

Cup melibatkan masyarakat kota Ende sebagai responden. Jumlah

responden dalam penelitian ini berjumlah 133 responden. Jumlah dan

karakteristik responden selengkapnya dapat disajikan sebagai berikut:

4.1.1 Karakterisitik Responden Menurut Jenis kelamin

Responden dari penelitian ini terdiri dari laki-laki dan

perempuan. Hal ini terlihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 03
Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

PROSENTASE
NO JENIS KELAMIN JUMLAH
(%)

1 Laki – laki 64 48,1

2 Perempuan 69 51,9

Jumlah 133 100

Sumber: Data primer

34
Tabel di atas memperlihatkan bahwa mayoritas

responden berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 69

responden (51,9%), dan 64 responden (48,1%) berjenis

kelamin laki-laki.

4.1.2 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Responden yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini terdiri

dari berbagai tingkatan pendidikan.

Tabel 04

Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan

PROSENTASE
NO PENDIDIKAN TERAKHIR JUMLAH
(%)
1 Lulus SD 2 1,5

2 Lulus SMP 52 39,1


Lulus SMA/SMK atau
3 50 37,6
sederajat
4 Sarjana 27 20,3

5 Magister 2 1,5

Jumlah 133 100

Sumber: Data primer

Karakteristik responden pada tabel di atas memperlihatkan

bahwa mayoritas pendidikan terakhir responden adalah dengan

kategori lulusan SMP berjumlah 52 responden (39,1%), lulusan

SMA/SMK atau sederajat berjumlah 50 responden (37,6%).

Selanjutnya responden berpendidikan terakhir sebagai sarjana

berjumlah 27 orang (20,3%). Responden dengan jumlah terendah

35
adalah berpendidikan akhir lulus SD dan magister masing-masing

berjumlah 2 orang atau 1,5%.

4.1.3 Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan

Pekerjaan dari responden penelitian ini bervariasi. Hal ini

tampak dalam tabel berikut ini:

Tabel 05
Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan

NO PEKERJAAN JUMLAH PROSENTASE (%)

1 Pelajar 46 34,6

2 Mahasiswa 29 21,8

3 Petani 5 3,8

4 Nelayan 1 0,8

5 Wiraswasta 8 6

6 PNS 9 6,8

7 Pegawai Swasta 19 14,3

8 Guru 9 6,8

9 Dosen 1 0,8

10 Lainnya 6 4,5

Jumlah 133 100

Sumber: Data primer

Mayoritas responden dalam penelitian ini adalah pelajar dengan

jumlah 46 responden (34,6%), diikuti mahasiswa berjumlah 29

responden (21,8%), pegawai swasta berjumlah 19 responden

(14,3%), PNS dan guru masing-masing berjumlah 9 orang (6,8%),

36
wiraswasta berjumlah 8 responden (6%), lainnya berjumlah 6

responden (4,5%), dan berprofesi dosen dan nelayan masing-masing

berjumlah 1 responden (0,8%).

4.1.4 Karakteristik Responden Menurut Usia

Usia responden penelitian ini berkisar antara 15-60 tahun. Data

selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 06

Karakteristik Responden Menurut Usia

PROSENTASE
NO USIA JUMLAH
(%)
1 15 - 18 Tahun 47 35,3

2 19 - 25 Tahun 27 20,3

3 26 - 30 Tahun 8 6.0

4 31 - 40 Tahun 24 18

5 41 - 50 Tahun 22 16,5

6 51 - 60 Tahun 5 3,8

Jumlah 133 100


Sumber: Data primer

Berdasarkan data pada tabel di atas, mayoritas responden

berusia 15 – 18 tahun berjumlah 47 responden (35,3%), diikuti

responden dengan usia 19-26 tahun 27 responden (20,3%), usia 31-

40 tahun berjumlah 24 responden (18,0%), usia 26-30 tahun

berjumlah 8 responden (6,0%), dan responden berusia 51-60 tahun

berjumlah 5 responden (3,8%).

37
4.1.5 Karakterisitik Responden Menurut Agama

Agama responden penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) agama. Data

selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 07

Karakteristik Responden Menurut Agama

PROSENTASE
NO AGAMA JUMLAH
(%)
1 Islam 12 9

2 Kristen 7 5,3

3 Katolik 114 85,7

Jumlah 133 100


Sumber : Data primer

Mayoritas responden dalam penelitian ini beragama Katolik

dengan jumlah 114 orang (85,7%), diikuti agama Islam 12 orang (

9,0%) dan beragama Kristen berjumlah 7 orang atau 5,3%.

4.1.6 Karakteristik Responden Menurut Status dalam Hubungan


dengan Turnamen

Kualitas sebuah turnamen juga ditentukan dengan banyaknya

orang yang terlibat dalam pelaksanaan turnamen, antara lain sebagai

pemain, wasit, ofisial, penonton maupun masyarakat umum.

Data pada Tabel 08 memperlihatkan bahwa mayoritas

responden adalah sebagai pemain voli (peserta turnamen) sebanyak

43 orang (32,3%), diikuti penonton dan masyarakat umum berjumlah

38
masing-masing 36 orang (27,1%), oficial berjumlah 11 orang ( 8,3%)

dan wasit berjumlah 7 orang (5,3%).

Tabel 08
Karakteristik Responden Menurut Status dalam Hubungan
dengan Turnamen

PROSENTASE
NO STATUS DALAM TURNAMEN JUMLAH
(%)
1 Peserta Lomba (pemain voli) 43 32,3

2 Ofisial 11 8,3

3 Wasit 7 5,3

4 Masyarakat Umum 36 27,1

5 Penonton 36 27,1

Jumlah 133 100

Sumber : Data primer

4.2 Pengujian Instrumen Penelitian

4.2.1 Kuesioner Ujicoba

Angket ujicoba tentang Analisis Kepuasan Masyarakat Kota Ende

terhadap Pelaksanaan Turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup dapat

dilihat pada lampiran 2. Kepuasan masyarakat diukur dari 5 (lima)

aspek yaitu tangiables, reliability, responsiviness, empathy dan

assurance. Kelima indikator aspek dan item butir pertanyaan dapat

dilihat pada tabel berikut.

39
Tabel 09
Daftar Pertanyaan Kuesioner Ujicoba
No Aspek Butir Pertanyaan
1. Aspek Tangiable 1,2,3,4,5,6
2. Aspek Reliability 7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17
3. Aspek Responsiviness 18,19,20,21,22,23,24
4. Aspek Empathy 25,26,27,28,29,30
5. Aspek Assurance 31,32,33,34,35,36

4.2.2 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

kuesioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh

kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini, diujicobakan kuesioner

terlebih dahulu kepada 25 responden masyarakat Kota Ende. Hasil uji

coba kuesioner yang diperoleh dengan bantuan software program

Statistical Package Social Sciences (SPSS) for windows versi 18,

memperlihatkan bahwa ada sebagian pernyataan yang didrop dan juga

ada yang valid dengan cara membandingkannya dengan r tabel

sebesar 0,396 (daftar r tabel dapat dilihat pada lampiran 3). Item

pernyataan yang tidak valid atau drop tidak diikutsertakan dalam

penelitian selanjutnya.

Uji validitas dilakukan dengan kriteria valid r > 0,50

menggunakan taraf signifikansi 0,05.38 Uji validitas angket

selengkapnya disajikan pada lampiran 4. Berdasarkan lampiran 4, butir

pertanyaan yang menyatakan Kepuasan Masyarakat Kota Ende

38
Prof. Dr. Imam Ghozali, M.Com, Akt Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro 2006), hlm. 8

40
terhadap pelaksanaan Turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup di atas,

didapat 31 pertanyaan yang dikatakan valid yaitu pertanyaan nomor :

3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,

26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36. Sedangkan pertanyaan

yang tidak valid berjumlah 5 pertanyaan yakni nomor 1, 2, 8, 11, 18.

Angket lengkap dengan pertanyaan yang telah dinyatakan valid dapat

dilihat pada lampiran 5.

4.2.3 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kuesioner yang

merupakan indikator dari suatu variabel. Kuesioner yang reliabel

adalah kuesioner yang dijawab oleh responden secara konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas diuji dengan

melihat nilai Cronbach Alpha (α). Variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6039. Hasil pengujian angket

untuk mengukur reliabilitas Kepuasan Masyarakat Kota Ende Terhadap

Pelaksanaan Turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup disajikan pada

berikut ini.

Tabel 10
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


0.955 36

39
Ibid, hal 78.

41
Data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha

(a) adalah lebih besar dari 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa

kuesioner ini reliabel dan dapat digunakan oleh peneliti. Hasil

pengujian reliabilitas untuk masing-masing pertanyaan angket dapat

dilihat pada lampiran 6. Data pada lampiran 6 dapat disimpulkan

bahwa nilai Cronbach Apha (a) dari masing-masing item pertanyaan

berkisar antara 0,952 – 0,959.

4.3 Kepuasan Masyarakat Kota Ende Terhadap Pelaksanaan

Turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup

Untuk mengukur tingkat kepuasaan masyarakat kota Ende

terhadap pelaksanaan turnamen bola voli Ormawa STPM Cup

digunakan 5 aspek yaitu aspek Tangiable (Sarana dan prasana),

Reliability (Keandalan), Responsiviness (Sikap/daya tanggap),

Empathy (Pemahaman terhadap kepentingan) dan Assurance

(Perlakuan). Hasil penelitian tentang Kepuasan Masyarakat Terhadap

Pelaksanaan Turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup adalah sebagai

berikut:

4.3.1 Aspek Tangiable

Tingkat Kepuasan Masyarakat Kota Ende terhadap Pelaksanaan

Turnamen Ormawa STPM Cup ditentukan oleh salah satu aspek

kepuasan yaitu aspek tangiable. Aspek ini berhubungan dengan

42
ketersediaan sarana dan prasana pertandingan. Responden akan

merasa puas jika sarana dan prasarana pertandingan memadai,

seperti penerangan lapangan, papan skor, kamar kecil dan fasilitas

parkir. Data penelitian menyebutkan bahwa mean untuk aspek

tangiable berada pada kisaran 3,09-4,53 dengan grand mean 3,92 dan

standar deviasi berada pada kisaran 0,692-1,056. Interpretasi peneliti

terhadap grand mean 3,92 adalah masyarakat kota Ende puas dengan

ketersediaan sarana dan prasarana pertandingan.

Tabel 11

Mean dan Standar Deviasi Aspek Tangiable

Standar
Aspek Mean
Deviasi
Penerangan lapangan pada malam hari 4,53 0,692

Fasilitas parkir memadai 3,77 1,056

Fasilitas kamar kecil memadai 3,09 0,988

Papan skor memadai 4,29 0,851

Grand Mean 3,92


Sumber: Data primer

4.3.1.1 Ketersediaan Lampu Untuk Penerangan Pada Malam Hari

Pertandingan bola voli yang dilakukan pada sore sampai malam

hari dibutuhkan penerangan yang memadai baik di lapangan

pertandingan maupun area di sekitar lapangan pertandingan.

43
Tabel 12

Ketersediaan Lampu Penerangan Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Sangat Tidak Puas 0 0,0

2 Tidak Puas 1 0,8

3 Cukup Puas 12 9,0

4 Puas 36 27,1

5 Sangat Puas 84 63,2


JUMLAH 133 100,0
Sumber: Data primer

Data pada tabel di atas memperlihatkan bahwa mayoritas

masyarakat kota Ende (84 orang atau 63,2% responden) sangat puas

terhadap ketersediaan penerangan jika turnamen Ormawa STPM Cup

dilakukan pada malam hari. Jawaban responden diikuti berturut-turut

puas 27,1%, cukup puas 9,0%, dan tidak puas 0,8%.

4.3.1.2 Fasilitas Parkir

Tempat parkir kendaraan yang aman dan terjangkau menjadi

salah satu indikator kepuasan masyarakat terhadap pelaksanaan

turnamen. Pemain maupun penonton merasa nyaman ketika

kendaraannya di parkir pada tempat yang aman dan terjaga oleh

petugas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean jawaban

responden untuk fasilitas tempat parkir sebesar 3,77. Interpretasi

peneliti terhadap hasil tersebut adalah bahwa masyarakat kota Ende

puas dengan tempat parkir yang disediakan oleh panitia selama

pelaksanaan turnamen.

44
Tabel 13

Ketersediaan Fasilitas Parkir Menurut responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Sangat Tidak Puas 2 1,5

2 Tidak Puas 18 13,5

3 Cukup Puas 26 19,5

4 Puas 49 36,8

5 Sangat Puas 38 28,6

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

Mayoritas masyarakat kota Ende puas terhadap ketersediaan

fasilitas parkir yaitu sebesar 36,8%, kemudian dikuti oleh sangat puas

28,6%, cukup puas 19,5%, tidak puas 13,5% dan sangat tidak puas

sebesar 1,5%.

4.3.1.3 Fasilitas Kamar Kecil

Kamar kecil merupakan salah satu pendukung kesuksesan dan

kepuasan masyarakat terhadap pelaksanaan turnamen Ormawa STPM

Cup. Ketersediaan kamar kecil baik dari sisi jumlah maupun

fasilitasnya cukup menentukan kepuasan konsumen. Data penelitian

menunjukkan bahwa rata-rata responden cukup puas dengan

ketersediaan kamar kecil.

45
Tabel 14

Ketersediaan Kamar Kecil Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Sangat Tidak Puas 6 4,5

2 Tidak Puas 26 21.1

3 Cukup Puas 60 45,1

4 Puas 26 19,5

5 Sangat Puas 13 9,8

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

Berdasarkan dapat pada tabel di atas, mayoritas masyarakat

kota Ende (60 responden atau 45,1 %) cukup puas terhadap

ketersediaan fasilitas kamar kecil kemudian diikuti tidak puas dan puas

masing-masing berjumlah 21,1%, sangat puas berjumlah 9,8% dan

yang terakhir adalah sangat tidak puas berjumlah 4,5%.

4.3.1.4 Penggunaan papan skor

Ketersediaan papan skor pertandingan di lapangan bertujuan

agar memudahkan penonton untuk melihat skor hasil pertandingan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jawaban responden

adalah 4,29. Dengan demikian, interpretasi peneliti bahwa masyarakat

sangat puas terhadap penggunaan papan skor di lapangan. Data pada

tabel 18 menunjukan bahwa mayoritas masyarakat kota Ende sangat

puas karena panita menggunakan papan skor (51,1%), selanjutnya

diikuti puas berjumlah 30,8%, cukup puas 14,3% dan tidak puas

berjumlah 3,8%.

46
Tabel 15

Penggunaan Papan Skor Menurut responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Sangat Tidak Puas 0 0,0

2 Tidak Puas 5 3,8

3 Cukup Puas 19 14,3

4 Puas 41 30,8

5 Sangat Puas 68 51,1


JUMLAH 133 100,0
Sumber: Data primer

4.3.2 Aspek Reliability

Kesuksesan sebuah turnamen selain didukung dengan sarana

dan prasarana juga ditentukan dengan keandalan panitia

penyelenggara dan wasit yang memimpin pertandingan. Kerja keras

panitia dan kemampuan wasit sangat menentukan kesuksesan

pelaksanaan turnamen. Kesuksesan akan diraih bukan semata-mata

karena jumlah panitia atau wasit tetapi sejauh mana panitia dan wasit

melaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh tanggungjawab.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean jawaban responden

berkisar antara 3,56-4,29 dengan grand mean 4,12 dan standar

deviasi berkisar antara 0,650-0,957. Dengan demikian, interpretasi

peneliti bahwa masyarakat kota Ende puas untuk aspek reliability dari

pelaksanaan Turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup.

47
Tabel 16

Mean dan Standar Deviasi Aspek Reliability

Standar
Aspek Mean
Deviasi
Panitia melaksanakan tugasnya dengan baik. 4,29 0,736
Pemberlakuan peraturan pertandingan bola voli
4,26 0,650
yang benar dan terbaru.
Pelaksanaan pertandingan sesuai jadwal. 4,27 0,708
Wasit menyelesaikan sengketa pertandingan sesuai
4,21 0,686
dengan aturan.
Pertandingan dimulai tepat waktu. 3,56 0,957

Jumlah petugas karcis memadai. 4,06 0,786

jumlah petugas keamanan memadai. 4,12 0,759

Jumlah wasit memadai. 4,21 0,808


Komentator obyektif dalam melaporkan jalannya
4,08 0,789
pertandingan.
Grand Mean 4,12
Sumber : Data primer

4.3.2.1 Panitia Melaksanakan Tugasnya Dengan Baik

Keberadaan panitia dalam suatu kegiatan sangat dibutuhkan.

Pelaksanaan kegiatan akan terlaksana dengan baik jika ada struktur

dan orang-orang dalam kepanitiaan yang melaksanakan tugasnya

dengan baik. Tolok ukur kepuasan masyarakat terhadap keandalan

panitia adalah ketika panitia mampu melaksanakan tugasnya dengan

baik dan penuh rasa tanggungjawab.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pilihan responden

adalah 4,29. Interpretasi peneliti adalah bahwa masyarakat sangat

puas terhadap pelaksanaan turnamen Ormawa STPM Cup karena

panitia mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.

48
Tabel 17

Keandalam Panitia Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Sangat Tidak Puas 0 0,0

2 Tidak Puas 4 3,0

3 Cukup Puas 10 7,5


4 Puas 62 46,6

5 Sangat Puas 57 42,9

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

Data tabel di atas menunjukkan jawaban responden terhadap

keandalan panitia turnamen Ormawa STPM Cup. Mayoritas masyarakat

kota Ende puas atau 46,6%, kemudian diikuti sangat puas sebanyak

42,9%, cukup puas sebanyak 7,5%, tidak puas sebanyak 3,0%.

4.3.2.2 Pemberlakuan peraturan yang benar dan terbaru

Kemajuan dunia olahraga terus berkembang dari waktu ke

waktu, baik dari sisi pelaksanaan maupun peraturannya. Dalam rangka

memenuhi kepuasan masyarakat terhadap turnamen Bola Voli Ormawa

Cup maka panitia selalu bekerja sama dengan komisi perwasitan bola

voli Kabupaten Ende untuk menerapkan peraturan pertandingan bola

voli terbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden sangat

puas dengan kebijakan panitia dalam menerapkan peraturan

pertandingan bola voli terbaru.

49
Tabel 18

Peraturan Benar dan Terbaru Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Sangat Tidak Puas 0 0,0

2 Tidak Puas 0 0,0

3 Cukup Puas 15 11,3

4 Puas 68 51,1

5 Sangat Puas 50 37,6


JUMLAH 133 100,0
Sumber: Data primer

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa terhadap

pemberlakukan peraturan pertandingan yang benar dan terbaru,

mayoritas masyarakat kota Ende merasa puas sebesar 51,1%

kemudian diikuti dengan sangat puas 37,6% dan cukup puas 11,3%.

4.3.2.3 Pertandingan antar tim dilaksanakan sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan

Turnamen akan terlaksana dengan baik jika seluruh

pertandingan diatur dalam jadwal yang baik. Konsistensi panitia

terlihat dengan digelarnya pertandingan sesuai dengan jadwal yang

telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panitia

konsisten dengan jadwal yang telah ditentukan. Rata-rata masyarakat

kota Ende menyatakan kepuasannya terhadap pelaksanaan jadwal

pertandingan.

50
Tabel 19

Konsistensi Pertandingan Sesuai Jadwal Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Cukup Puas 20 15.0

2 Puas 57 42,9

3 Sangat Puas 56 42,1

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

Berdasarkan data tabel di atas, terhadap konsistensi

pelaksanaan pertandingan sesuai jadwal yang telah ditetapkan,

mayoritas masyararakat kota Ende menyatakan puas atau 42,9%,

kemudian diikuti sangat puas 42,1% dan 15,0% cukup puas.

4.3.2.4 Wasit mampu menyelesaikan sengketa pertandingan sesuai

dengan peraturan yang berlaku

Keberadaan wasit sebagai pengadil sebuah pertandingan di

lapangan. Baik buruknya pelaksanaan pertandingan dipengaruhi oleh

kepemimpinan wasit. Wasit adalah pihak yang netral. Netralitas

kepemimpinan wasit teruji jika mampu menyelesaikan persoalan yang

terjadi di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata

jawaban responden adalah sangat puas.

51
Tabel 20

Netralitas Wasit Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Tidak Puas 1 0,8

2 Cukup Puas 17 12,8

3 Puas 68 51,1

4 Sangat Puas 47 35,3

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

Jawaban responden terhadap netralitas dan keadilan wasit

dalam menyelesaikan persoalan di lapangan terlihat pada tabel 23.

Mayoritas masyarakat kota Ende merasa puas dengan keandalan wasit

dalam menyelesaikan konflik saat pertandingan wasit (51,1%),

kemudian diikuti sangat puas 35,3%, cukup puas 12,8% dan 0,8%

tidak puas.

4.3.2.5 Pertandingan dimulai tepat waktu

Disiplin adalah kunci sukses. Disiplin dapat dilakukan dengan

cara menghargai waktu. Pelaksanaan pertandingan tepat waktu

membuktikan bahwa panitia disiplin dengan waktu. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa rata-rata masyarakat kota Ende puas dengan

pelaksanaan pertandingan. Data pada Tabel 24 menunjukkan jawaban

responden terhadap ketepatan memulai pertandingan. Mayoritas

responden (39, 1 %) menyatakan cukup puas karena pertandingan

52
dimulai tepat waktu, kemudian diikuti puas berjumlah 27,8%, sangat

puas berjumlah 20,3%, dan 12,8% tidak puas.

Tabel 21

Ketepatan Waktu Pertandingan Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Tidak Puas 17 12,8
2 Cukup Puas 52 39,1

3 Puas 37 27,8

4 Sangat Puas 27 20,3


JUMLAH 133 100,0
Sumber: Data primer

4.3.2.6 Jumlah Petugas Karcis Memadai

Setiap pertandingan yang menggunakan karcis, yang terlihat

adalah bertumpuknya banyak orang di loket karcis. Jumlah petugas

karcis sangat berperan dalam melancarkan proses pembelian karcis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata responden puas dengan

jumlah petugas karcis.

Tabel 22

Jumlah Petugas Karcis Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Tidak Puas 2 1,5

2 Cukup Puas 31 23,3

3 Puas 57 42,9

4 Sangat Puas 43 32,3

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

53
Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat kota

Ende (42,9 %) puas karena jumlah petugas karcis memadai kemudian

diikuti sangat puas berjumlah 32,3%, cukup puas berjumlah 23,2%

dan 1,5% tidak puas.

4.3.2.7 Jumlah petugas keamanan di sekitar lapangan memadai

Fakta membuktikan bahwa selama pelaksanaan pertandingan

berlangsung tidak pernah terjadi keributan atau perkelahian yang luar

biasa. Hal ini disebabkan oleh kesadaran dari dalam diri tentang

pentingnya menjaga keamanan. Namun peran petugas keamanan juga

sangat penting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat puas

dengan keberadaan dan jumlah petugas keamanan baik dari panitia,

kepolisian maupun dari Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ende.

Tabel 23

Jumlah Petugas Keamanan Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Tidak Puas 3 2,3

2 Cukup Puas 22 16,5

3 Puas 64 48,1
4 Sangat Puas 44 33,1

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

54
Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat kota

Ende (48,1%) puas karena jumlah petugas keamanan memadai

kemudian diikuti sangat puas berjumlah 33,1%, cukup puas berjumlah

16,5% tidak puas berjumlah 2,3%.

4.3.2.8 Jumlah wasit yang memimpin pertandingan memadai

Wasit yang memimpin pertandingan adalah orang-orang yang

memiliki keahlian dalam bidangnya. Turnamen bergensi seperti

Ormawa STPM Cup harus didukung dengan kuantitas dan kualitas

wasit yang memadai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata

pilihan responden adalah sangat puas dengan jumlah wasit yang

memimpin pertandingan. Data pada tabel 24 memperlihatkan bahwa

mayoritas masyarakat kota Ende (41,4%) menyatakan sangat puas

dan puas karena jumlah wasit yang memimpin pertandingan memadai,

kemudian diikuti berturut-turut cukup puas berjumlah 15,0%, tidak

puas berjumlah 1,5%, dan 0,8% sangat tidak puas.

Tabel 24

Ketersediaan Wasit Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Sangat Tidak Puas 1 0,8

2 Tidak Puas 2 1,5

3 Cukup Puas 20 15,0

4 Puas 55 41,4

5 Sangat Puas 55 41,4


JUMLAH 133 100,0
Sumber: Data primer

55
4.3.2.9 Komentator Pertandingan

Komentator adalah orang yang melaporkan jalannya

pertandingan dengan menggunakan pengeras suara. Keberadaan

komentator di lapangan juga turut memeriahkan suasana

pertandingan. Berikut ini jawaban responden terhadap komentator

pertandingan.

Tabel 25

Komentator Pertandingan Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Tidak Puas 4 3,0

2 Cukup Puas 24 18,0


3 Puas 62 46,6

4 Sangat Puas 43 32,3

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat kota

Ende (46,6%) merasa puas dengan komentator pertandingan,

kemudian diikuti berturut-turut dengan sangat puas berjumlah 32,3%,

cukup puas berjumlah 18,0% dan 3,0% cukup puas.

4.3.3 Aspek Responsiviness

Responsiviness merupakan sikap tanggap dari panitia dan

pelaksana pertandingan lainnya terhadap setiap persoalan maupun

kejadian apapun yang terjadi selama pelaksanaan turnamen. Reaksi

dari pemberi pelayanan kepada konsumen.

56
Tabel 26
Mean dan Standar Deviasi Aspek Responsiveness

Standar
Aspek Mean
Deviasi
Panitia menyelesaiakan semua permalahan dengan
4,26 0,727
adil dan bijaksana.
Panitia selalu berada di tempat jika dibutuhkan. 3,99 0,839
Ketersediaan waktu untuk berkonsultasi maupun
4,00 0,759
komplain dari peserta
Panitia berusaha secepatnya menyelesaikan
4,24 0,676
persoalan.
Pergeseran dan penundaan jadwal pertandingan
4,28 0,711
selalu disampaikan kepada tim yang bertanding.
Karcis dengan harga terjangkau. 3,93 0,939

Grand Mean 4,12


Sumber: Data primer

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean jawaban responden

berada pada kisaran 3,93-4,28 dengan standar deviasi berkisar antara

0,676-0,939 dan grand meannya adalah 4,12. Dengan demikian,

interpretasi peneliti adalah masyarakat kota Ende puas dengan sikap

tanggap panitia dan pelaksana lainnya dalam menyikapi setiap

persoalan dan kejadian di lapangan.

4.3.3.1 Panitia mampu menyelesaikan semua permasalahan dengan

adil dan bijaksana

Permasalahan selalu terjadi ketika terjadi ketidakadilan. Ketika

terjadi persoalan, maka panitia menjadi pihak pertama yang

bertanggunggjawab atas persoalan tersebut. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa rata-rata masyarakat kota Ende sangat puas

57
dengan kemampuan panitia dalam menyelesaikan setiap persoalan

yang terjadi.

Tabel 27

Kepiawaian Panitia dalam Menyelesaikan Persoalan

Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Tidak Puas 2 1,5

2 Cukup Puas 16 12,0

3 Puas 60 45,1

4 Sangat Puas 55 41,4

JUMLAH 133 100,0


Sumber : Data primer

Berdasarkan data pada tabel di atas bahwa mayoritas

masyarakat kota Ende (45,1%) merasa puas karena panitia mampu

menyelsaikan persoalan pertandingan secara adil dan bijaksana,

kemudian diikuti berturut-turut dengan sangat puas berjumlah 41,4%,

cukup puas berjumlah 12%, dan 1,5% memilih tidak puas.

4.3.3.2 Panitia selalu berada di tempat jika dibutuhkan

Tujuan pembagian tugas dalam sebuah kepanitiaan adalah agar

pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik. Seksi-seksi dalam

kepanitiaan bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-

masing. Sikap tanggap panitia dapat dibuktikan dengan keberadaan

panitia di lokasi pertandingan atau posko panitia bila dibutuhkan oleh

58
peserta/ tim tanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata

masyarakat puas dengan keberadaan panitia.

Tabel 28

Kehadiran Panitia di Tempat Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Tidak Puas 6 4,5

2 Cukup Puas 29 21,8


3 Puas 58 43,6

4 Sangat Puas 40 30,1

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa

mayoritas masyarakat kota Ende (43,6 %) merasa puas karena panitia

selalu berada di tempat jika mereka membutuhkan, kemudian diikuti

berturut – turut dengan sangat puas berjumlah 30,1%, cukup puas

berjumlah 21,8% dan 4,5% tidak puas.

4.3.3.3 Panitia menyediakan waktu untuk berkonsultasi maupun

komplain dari peserta

Urat nadi sebuah kepanitiaan adalah komunikasi. Ketika ada

persoalan yang terjadi di lapangan panitia sebagai pemberi jasa harus

menyediakan waktu dan tempat untuk sekedar berkonsultasi atau

menerima komplain dari pihak luar. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa rata-rata masyarakat kota Ende puas dengan kebijakan panitia

59
yang menyediakan waktu untuk berkonsultasi maupun komplain dari

peserta.

Tabel 29

Keterbukaan Panitia untuk Konsultasi dan Kompalin

Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Tidak Puas 3 2,3

2 Cukup Puas 29 21,8

3 Puas 66 49,6

4 Sangat Puas 35 26,3

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas

masyarakat kota Ende (49,6 5) merasa puas karena panitia

menyediakan waktu untuk konsultasi dan komplain dari peserta,

kemudian diikuti berturut-turut dengan sangat puas berjumlah 26,3%,

cukup puas berjumlah 21,8% dan 2,3% tidak puas.

4.3.3.4 Jika ada persoalan, panitia selalu berusaha secepatnya untuk

menyelesaikannya

Tolok ukur sikap tanggap panitia adalah ketika terjadi persoalan.

Cepat atau lambatnya panitia menyelesaikan persoalan akan

memengaruhi kepuasan para peserta. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa rata-rata masyarakat kota Ende sangat puas dengan sikap

tanggap panitia yang secepatnya menyelesaikan persoalan.

60
Tabel 30

Kesigapan Panitia Menyelesaikan Persoalan

Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Cukup Puas 18 13,5

2 Puas 65 48,9

3 Sangat Puas 50 37,6

JUMLAH 133 100,0


Sumber : Data primer

Tabel di atas menujukkan bahwa mayoritas masyarakat kota

Ende (48,9%) merasa puas karena bila ada persoalan, panitia mampu

menyelesaikannya secara cepat, kemudian diikuti berturut-turut

dengan sangat puas sebanyak 37,6% dan 13,5% cukup puas.

4.3.3.5 Pergeseran jadwal maupun penundaan jadwal pertandingan

selalu disampaikan kepada tim yang bertanding

Kejadian luar biasa terjadi di luar perhitungan panitia

Pertandingan bola voli di luar ruangan perlu didukung dengan cuaca

yang baik. Setiap ada penundaan jadwal pertandingan, panitia selalu

berkomunikasi dengan tim-tim yang bertanding. Hal ini dibuktikan

dengan data hasil penelitian bahwa rata-rata pilihan masyarakat kota

Ende adalah sangat puas.

61
Tabel 31

Penundaan Jadwal Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Tidak Puas 1 0,8

2 Cukup Puas 17 12,8

3 Puas 59 44,4
4 Sangat Puas 56 42,1

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

Mayoritas masyarakat kota Ende (44,4%) menyatakan puas

karena apabila ada penundaan jadwal pertandingan maka panitia

selalu mengkomunikasikan dengan tim yang terlibat kemudian diikuti

berturut-turut dengan sangat puas berjumlah 42,1%, cukup puas

berjumlah 12,8% dan 0,8% tidak puas.

4.3.3.6 Panitia menyediakan karcis dengan harga yang terjangkau

Karcis merupakan salah satu syarat seseorang menonton

pertandingan bola voli Ormawa Cup. Karakteristik responden

berdasarkan pekerjaan menunjukkan bahwa mayoritas responden

berprofesi sebagai pelajar dan mahasiswa. Karcis dengan harga yang

tinggi tentu memengaruhi daya beli penonton. Data hasil penelitian

menunjukkan bahwa harga karcis selama pertandingan bola voli

Ormawa STPM Cup adalah terjangkau dan rata-rata masyarakat kota

Ende puas dengan kebijakan tersebut.

62
Tabel 32

Harga Karcis Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Sangat Tidak Puas 1 0,8

2 Tidak Puas 6 4,5

3 Cukup Puas 39 29,3


4 Puas 42 31,6

5 Sangat Puas 45 33,8

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat kota

Ende (33,8%) merasa sangat puas karena harga karcis terjangkau

dan murah kemudiaan diikuti berturut-turut dengan puas berjumlah

31,6%, cukup puas berjumlah 29,3% dan 2,3% menyatakan tidak

serta 0,8% sangat tidak puas.

4.3.4 Aspek Empathy

Empathy merupakan kemampuan pelayan jasa memberikan

perhatian yang tulus kepada konsumennya. Dalam hubungan dengan

turnamen Ormawa STPM Cup, aspek empathy tidak hanya semata

memberikan perhatian kepada masyarakat dan pemain yang datang ke

lokasi pertandingan, namun perlu memperhatikan bahwa waktu

pelaksanaan turnamen apakah tidak mengganggu aktivitas

masyarakat.

63
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jawaban

responden berada pada kisaran 3,07-4,35 dengan standar deviasi pada

kisaran 0,690-1,201 dan grand meannya adalah 3,75. Interpretasi

peneliti bahwa untuk aspek empati, masyarakat kota Ende puas

terhadap pelaksanaan turnamen Ormawa STPM Cup.

Tabel 33

Mean dan Standar Deviasi Aspek Empathy

Standar
Aspek Mean
Deviasi
Informasi pertandingan disampaikan secara
4,35 0,708
jelas.
Pertandingan dilakukan sore sampai malam hari
3,20 1,090
tidak mengganggu ketenteraman masyarakat.
Waktu pertandingan bulan Februari-Mei tidak
3,07 1,156
mengganggu aktivitas masyakarat.
Musik tidak mengganggu pemain maupun
3,42 1,201
masyarakat di sekitar area lapangan.
Laporan komentator tidak menyinggung
4,06 0,776
perasaan pemain maupun penonton.
Laporan komentator turut meramaikan suasana
4,25 0,690
pertandingan.
Hadiah turnamen memadai. 3,91 0,988

Grand Mean 3,75


Sumber: Data primer

4.3.4.1 Semua informasi yang berhubungan dengan pertandingan

disampaikan secara jelas kepada peserta

Informasi pertandingan adalah sangat penting dalam turnamen.

Informasi dapat berupa jadwal pertandingan yang dibagikan kepada

tim-tim yang bertanding, maupun penyampaian informasi melalui

pengumuman di lapangan dan pengumuman keliling kota. Jadwal

pertandingan perlu ditulis secara jelas sehingga mudah diinterpretasi

oleh tim yang bertanding dan pengumuman lisan disampaikan secara

64
jelas dan mudah dipahami. Data penelitian menunjukkan bahwa rata-

rata pilihan responden adalah sangat puas.

Tabel 34

Informasi Pertandingan Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Tidak Puas 3 2,3

2 Cukup Puas 9 6,8


3 Puas 60 45,1

4 Sangat Puas 61 45,9

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas

masyarakat kota Ende (45,9%) merasa sangat puas karena seluruh

informasi mengenai turnamen disampaikan secara jelas kepada

mereka, kemudiaan diikuti berturut-turut dengan puas berjumlah

45,1% dan cukup puas berjumlah 6,8% serta tidak puas berjumlah

2,3%.

4.3.4.2 Pertandingan yang dilakukan pada sore sampai malam hari

tidak mengganggu ketenteraman masyarakat

Turnamen yang pesertanya terdiri dari pelajar dan mahasiswa,

maka panitia perlu mempertimbangkan waktu pelaksanaan sehingga

tidak mengganggu aktivitas masyarakat. Sorak sorai penonton dan

dentuman suara musik sepanjang pegelaran turnamen berakibat rata-

rata masyarakat kota Ende menyatakan cukup puas.

65
Tabel 35

Ketertiban Masyarakat Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Sangat Tidak Puas 6 4,5

2 Tidak Puas 31 23,3

3 Cukup Puas 45 34,6


4 Puas 31 23,3

5 Sangat Puas 19 14,3

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

Tabel di atas menujukkan bahwa mayoritas masyarakat kota

Ende (34,65%) hanya merasa cukup puas sehubungan dengan

kegiatan turnamen yang berlangsung pada malam hari yang dapat

mengganggu kertiban dan ketentraman mereka, kemudian diikuti

berturut-turut dengan puas dan tidak puas masing-masing berjumlah

23,3% dan sangat puas berjumlah 14,3% serta sangat tidak puas

berjumlah 4,5%.

4.3.4.3 Waktu pelaksanaan pertandingan pada bulan Februari-Mei

tidak mengganggu aktivitas masyarakat

Menentukan waktu pertandingan adalah keputusan penting

panitia penyelenggara agar mendapat kepuasan dari masyarakat.

Pelaksanaan pertandingan pada bulan Februari-Mei oleh masyarakat

dipandang mengganggu aktivitas masyarakat. Rata-rata tingkat

kepuasan masyarakat kota Ende adalah cukup puas.

66
Tabel 36

Waktu Pelaksanaan pada Bulan Februari – Mei Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Sangat Tidak Puas 13 9,8

2 Tidak Puas 30 22,6

3 Cukup Puas 40 30,1

4 Puas 35 26,3

5 Sangat Puas 15 11,3


JUMLAH 133 100,0
Sumber: Data primer

Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa

mayoritas masyarakat kota Ende (30,1%) merasa cukup setuju

dengan waktu pertandingan yang diselenggarakan pada bulan Pebruari

sampai Mei kemudian diikuti berturut-turut dengan puas berjumlah

26,3%, tidak puas berjumlah 22,6%, sangat puas berjumlah 11,3%

dan sangat tidak puas berjumlah 9,85%.

4.3.4.4 Musik yang mengiringi pertandingan tidak mengganggu

pemain yang bertanding maupun masyarakat umum di

sekitar area lapangan

Iringan musik ternyata cukup memberikan kepuasan bagi

pemain, penonton. Musik mampu menggugah semangat para pemain

dan juga suporter dari masing-masing tim yang bertanding. Data

penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kepuasan masyarakat

kota Ende adalah puas.

67
Tabel 37

Keberadaan Musik Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Sangat Tidak Puas 10 7,5

2 Tidak Puas 19 14,3

3 Cukup Puas 39 29,3


4 Puas 35 26,3

5 Sangat Puas 30 22,6

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

Tabel di atas menunjukkan bahwa masyarakat kota Ende

(29,3%) menyatakan cukup puas bahwa musik yang mengiringi setiap

pertandingan tidak mengganggu aktivitas tim yang bertanding maupun

masyarakat yang berdomisili di sekitar lokasi pertandingan. Jawaban

responden selanjutnya diikuti puas berjumlah 26,3%, sangatpuas

berjumlah 22,6%, tidak puas berjumlah 14,3% dan sangat tidak puas

berjumlah 7,5%.

4.3.4.5 Komentator melaporkan jalannya pertandingan tidak

menyinggung perasaan peserta yang bertanding maupun

masyarakat

Komentator adalah pihak netral yang bertugas untuk

melaporkan jalannya pertandingan. Netralitas komentator akan teruji

ketika melaporkan jalannya pertandingan tidak membuat pemain atau

68
penonton tersinggung. Data penelitian menunjukkan bahwa rata-rata

tingkat kepuasan masyarakat kota Ende adalah puas.

Tabel 38

Netralitas Komentator Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Tidak Puas 5 3,8

2 Cukup Puas 21 15,8


3 Puas 68 51,1

4 Sangat Puas 39 29,3

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa

mayoritas masyarakat kota Ende (51,1%) menyatakan karena

komentator bersikap netral, tidak menyinggung perasaan peserta

maupun masyarakat. Selanjutnya jawaban responden diikuti berturut-

turut dengan sangat puas berjumlah 29,3%, cukup puas berjumlah

15,8% dan tidak puas berjumlah 3,8%.

4.3.4.6 Keberadaan komentator turut meramaikan suasana selama

pertandingan

Komentator dalam menyampaikan laporan pertandingan

ternyata turut meramaikan suasana pertandingan. Penggunaan kata

dan kalimat yang baku serta kiasan-kiasan ternyata mampu

membangkitkan semangat dalam diri pemain dan penonton. Data

69
penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kepuasan masyarakat

kota Ende adalah sangat puas.

Tabel 39

Komentator Meramaikan Pertandingan Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Tidak Puas 2 1,5

2 Cukup Puas 13 9,8


3 Puas 68 51,1

4 Sangat Puas 50 37,6

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas

masyarakat kota Ende (51,1%) merasa puas karena kehadiran

komentator yang meramaikan pertandingan. Selanjutnya jawaban

responden berturut-turut sangat puas berjumlah 37,6%, cukup puas

berjumlah 9,8% dan tidak puas berjumlah 1,5%.

4.3.4.7 Penghargaan (Hadiah) pemenang pertandingan memadai

Hadiah atau penghargaan diberikan ketika seseorang atau

kelompok telah melakukan suatu pertandingan atau kejuaraan. Hadiah

sebagai sarana perangsang bagi orang untuk berusaha meraih

kejuaraan yang diberikan berupa uang pembinaan, piagam

penghargaan dan trofi. Besarnya hadiah ternyata mampu membuat

para pemain untuk berusaha. Data penelitian menunjukkan bahwa

rata-rata tingkat kepuasan masyarakat kota Ende adalah puas.

70
Tabel 40

Penghargaan Pertandingan Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Sangat Tidak Puas 1 0,8

2 Tidak Puas 12 9,0

3 Cukup Puas 29 21,8


4 Puas 47 35,3

5 Sangat Puas 44 33,1

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat kota

Ende (35,5%) merasa puas dengan penghargaan yang mereka terima.

Jawaban responden seanjutnya berturut-turut adalah sangat puas

berjumlah 33,1%, cukup puas berjumlah 21,8% dan tidak puas

berjumlah 9,0% serta sangat tidak puas berjumlah 0,8%.

4.3.5 Aspek Assurance

Aspek assurance daalam turnamen Ormawa STPM Cup meliputi

pengetahuan, kesopanan dan sifat yang dapat dipercaya seperti

keramahtamahan panitia kepada pemain, penonton, dan wasit yang

memimpin pertandingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-

rata pilihan responden adalah pada kisaran 4,08-4,47 dengan standar

deviasi 0,657-0,830 dan grand mean 4,27 sangat puas. Interpretasi

peneliti bahwa terhadap aspek assurance ini adalah bahwa masyarakat

71
kota Ende sangat puas dengan pelaksanaan turnamen Ormawa STPM

Cup.

Tabel 41

Mean dan Standar Deviasi Aspek Assurance

Standar
Aspek Mean
Deviasi
Panitia bersikap ramah dan sopan terhadap
4,37 0,657
wasit, peserta dan penonton.
Pembagian pool dilakukan secara terbuka. 4,47 0,658

Wasit berlaku adil memimpin pertandingan. 4,08 0,813

Panitia tidak bersikap diskriminatif. 4,25 0,690


Penentuan tim dan pemain terbaik dilakukan
4,20 0,830
secara obyektif.
Grand Mean 4,27
Sumber: Data primer

4.3.5.1 Panitia bersikap ramah dan sopan terhadap wasit, peserta

dan penonton

Keramahtamahan merupakan sifat yang dapat dipercaya dari

penyelenggara kepada peserta maupun penonton. Peserta, wasit

maupun penonton adalah tamu di rumah panitia. Sebagai tuan rumah

perlu melayani tamunya dengan baik dan penuh ramah tamah. Data

penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat kota

Ende terhadap aspek assurance adalah sangat puas. Data pada tabel

45 menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat kota Ende (46,6%)

merasa sangat puas karena panitia bersikap ramah dan sopan selama

pelaksanaan turnamen Ormawa STPM Cup. Jawaban responden

72
selanjutnya berturut-turut adalah puas berjumlah 43,6%, dan cukup

puas berjumlah 9,8%.

Tabel 42

Keramahan dan Kesopanan Panitia Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Cukup Puas 13 9,8

2 Puas 58 43,6
3 Sangat Puas 62 46,6

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

4.3.5.2 Sistem pembagian pool/grup dilakukan secara terbuka dan

tidak merugikan salah satu tim

Sistem pertandingan yang diakui adalah sistem gugur, setengah

kompetisi dan kompetisi penuh. Turnamen Bola Voli Ormawa STPM

Cup menggunakan sistem setengah kompetisi, sehingga tim-tim yang

bertanding dibagi dalam grup atau yang dikenal dengan sistem pool.

Data penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kepuasan

masyarakat kota Ende adalah sangat puas terhadap sistem pembagian

pool yang terbuka dan tidak merugikan salah satu tim. Berdasarkan

data pada tabel 46, mayoritas masyararakat kota Ende (56,4%)

menyatakan sangat puas karena dalam membagi pool atau group,

panitia sangat terbuka sehingga tidak ada tim yang dirugikan. Jawaban

responden selanjutnya adalah puas berjumlah 34,6% dan cukup puas

berjumlah 9,0%.

73
Tabel 43

Pembagian Group Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Cukup Puas 12 9,0

2 Puas 46 34,6

3 Sangat Puas 75 56,4


JUMLAH 133 100,0
Sumber: Data primer

4.3.5.3 Wasit selalu berlaku adil dalam memimpin pertandingan

Baik buruknya pelaksanaan sebuah pertandingan juga

ditentukan oleh kepemimpinan wasit yang adil dan tidak memihak

pada salah satu tim. Wasit merupakan pihak yang netral dan pengadil

di lapangan. Sumber keributan terjadi karena pemain atau tim merasa

bahwa kepemimpinan wasit sudah tidak adil. Data penelitian

menunjukkan bahwa rata-rata pilihan responden adalah puas dengan

kepemimpinan wasit yang dinilai adil dalam memimpin pertandingan.

Tabel 44

Perlakuan Wasit Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Tidak Puas 6 4,5

2 Cukup Puas 21 15,8

3 Puas 63 47,4
4 Sangat Puas 43 32,3

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

74
Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat kota

Ende (47,4%) menyatakan puas karena wasit selalu berlaku adil dalam

memimpin pertandingan. Jawaban responden selanjutnya berturut-

turut adalah sangat puas berjumlah 32,2% dan cukup puas berjumlah

15,8% serta tidak puas berjumlah 4,5%.

4.3.5.4 Panitia tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta

turnamen

Salah satu wujud keramahtamahan panitia terhadap peserta

turnamen adalah panitia tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta

turnamen. Data penelitian menunjukkan bahwa rata-rata rata-rata

tingkat kepuasan masyararakat kota Ende adalah sangat puas.

Interpretasi peneliti adalah panitia selama melaksanakan tugasnya

tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta.

Tabel 45

Sikap Tidak Diskriminatif Panitia Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Tidak Puas 2 1,5

2 Cukup Puas 13 9,8

3 Puas 68 51,1
4 Sangat Puas 50 37,6

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

75
Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa

mayoritas masyarakat kota Ende (51,1%) menyatakan karena panitia

tidak berlaku diskriminatif terhadap peserta. Jawaban responden

selanjutnya adalah puas berjumlah 37,6% dan cukup puas berjumlah

9,8% serta tidak puas berjumlah 1,5%.

4.3.5.5 Penentuan tim dan pemain terbaik dilakukan secara obyektif

Salah satu tujuan dari mengikuti sebuah turnamen adalah

meraih juara. Tim maupun pemain bekerja keras untuk meraih

predikat tersebut. Panitia juga memberikan hadiah-hadiah lain yang

dapat memacu semangat pemain dan tim yang bertanding adalah

penghargaan sebagai pemain dan tim terbaik. Data penelitian

menunjukkan bahwa rata-rata pilihan responden adalah puas.

Interpretasi peneliti adalah masyarakat kota Ende puas karena pemain

dan tim terbaik dipilih secara obyektif.

Tabel 46

Penentuan Tim Terbaik Menurut Responden

PROSENTASE
NO PILIHAN JAWABAN JUMLAH
(%)
1 Sangat Tidak Puas 1 0,8
2 Tidak Puas 4 3,0

3 Cukup Puas 17 12,8

4 Puas 57 42,9

5 Sangat Puas 54 40,6

JUMLAH 133 100,0


Sumber: Data primer

76
Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat kota

Ende (42,9%) menyatakan puas karena penentuan tim atau pemain

terbaik dilakukan secara obyektif oleh panitia. Jawaban responden

selanjutnya adalah sangat puas berjumlah 40,6%, cukup puas

berjumlah 12,8% dan tidak puas berjumlah 3,0% serta sangat tidak

puas berjumlah 0,8%.

4.4 Analisis

Secara de facto, bahwasanya ada keterkaitan secara nyata

antara teori dengan hasil analisis yang diperoleh. Hasil analsis yang

diperoleh dinyatakan dalam data statistik. Oleh karena itu, peneliti

akan mendiskripsikan data statistik tersebut. Untuk lebih memahami

dan mendalami hubungan teori dengan analisis tingkat kepuasan

masyarakat terhadap turnamen ormawa STPM Cup dapat dijabarkan

ke dalam beberapa pemikiran mendasar berdasarkan kelima aspek

kepuasan yaitu:

4.4.1 Aspek Tangiable

Ketersediaan sarana dan prasarana pertandingan dalam sebuah

event sangat penting untuk menunjang keberhasilan dan kepuasan

masyarakat yang terlibat di dalamnya baik sebagai peserta event

tersebut atau penonton. Untuk turnamen bola voli Ormawa STPM Cup,

ketersediaan sarana dan prasarana merupakan bukti fisik yang nyata

yang tak dapat ditawar. Bukti fisik tersebut berupa lapangan, bola,

77
net, lampu penerangan, papan skor dann perlengkapan lain yang ada

di lapangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek tangiable atau

ketersediaan sarana dan prasarana, masyarakat Kota Ende puas

terhadap Pelaksanaan Turnamen Ormawa STPM Cup. Peneliti

menyimpulkan demikian karena mean untuk aspek tangiable berada

pada kisaran 3,09-4,53 dengan grand mean 3,92 dan standar deviasi

berada pada kisaran 0,692-1,056. Meskipun secara umum,

masyarakat puas namun terdapat salah satu item yang tingkat

kepuasan masyarakat hanya pada kisaran cukup puas yaitu tentang

ketersediaan sarana kamar kecil atau toilet bagi pengunjung. Hal ini

disebabkan karena lokasi toilet yang agak jauh dari lokasi

pertandingan yaitu di dekat kampus STPM Santa Ursula.

Adanya Kepuasaan masyarakat terhadap ketersediaan sarana

dan prasarana dalam pelaksanaan turnamen Ormawa STPM Santa

Ursula adalah juga harapan dari panitia penyelenggara. Setelah sekian

tahun bergulat dengan turnamen ini, panitia termotivasi untuk

menyuguhkan yang terbaik agar masyarakat puas. Hal ini sesuai

dengan teori harapan yang dicetuskan oleh Viktor Vroom bahwa

motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh

seseorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan

mengarah kepada hasil yang diinginkan itu.

78
4.4.2 Aspek Reliability

Reliability (kehandalan) merupakan kemampuan dalam

memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai

dengan yang telah dijanjikan, pelayanan yang terbaik baik dari segi

waktu dan hasilnya. Dalam hubungan dengan turnamen Bola voli

Ormawa STPM Cup, keandalan meliputi kemampuan panitia

menyelenggarakan turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup secara

profesional dan keberadaan wasit pertandingan yang adil dan

bijaksana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek reliability,

masyarakat kota Ende merasa puas terhadap pelaksanaan turnamen

boli volli Ormawa STPM Cup. Hal ini dapat diinterpretasikan dari mean

jawaban responden yang berkisar antara 3,56-4,29 dengan grand

mean 4,12 dan standar deviasi berkisar antara 0,650-0,957. Jika

dihubungan dengan teori Harapan menurut Viktor Room bahwa

motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh

seseorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan

mengarah kepada hasil yang diinginkan itu, maka pada dasarnya STPM

Santa Ursula sebagai penyelenggara telah mengelola turnamen ini

sehingga menjadi sebuah event bergensi di kota Ende bahkan di

propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selanjutnya Viktor Room mengatakan bahwa :

Harapan (Expectansi) adalah suatu kesempatan yang diberikan


akan terjadi karena perilaku. Harapan akan berkisar antara nilai
negatif (sangat tidak diinginkan) sampai dengan nilai positif (sangat

79
diinginkan). Harapan negatif menunjukkan tidak ada kemungkinan
suatu hasil akibat dari tindakan tertentu, bahkan hasilnya bisa lebih
buruk. Sedangkan harapan positif menunjukkan kepastian bahwa hasil
tertentu akan muncul sebagai konsekuensi dari suatu tindakan atau
perilaku. Seberapa besar kemungkinan jika mereka melakukan
perilaku tertentu mereka akan mendapatkan hasil kerja yang
diharapkan40.

Harapan positif masyarakat kota Ende yang puas terhadap

penyelenggaraan turnamen bola voli Ormawa STPM Cup menandakan

bahwa panitia telah melaksanakan tugasnya secara baik dan

bertanggungjawab. Demikian pula para wasit yang memimpin

pertandingan adalah orang-orang yang profesional di bidang

perwasitan.

4.4.3 Aspek Responsiviness

Responsiviness (daya tanggap) yaitu keinginan para staf untuk

memberikan pelayanan dengan tanggap, respon yang cepat dalam

membantu para pelanggan dan bersedia memberikan saran maupun

solusi yang tepat dari permasalahan yang dihadapi. Dalam kaitannya

dengan pelaksanaan Turnamen Ormawa Bola Voli Ormawa STPM Cup,

daya tanggap dapat diartikan sebagai kesiapsediaan dan keterbukaan

panitia terhadap komisi wasit, peserta (perorangan dan tim)

pertandingan, penonton, dan masyarakat umum.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk aspek

responsiveness, masyarakat kota Ende menyatakan puas terhadap

penyelenggaraan turnamen bola voli Ormawa STPM Cup. Kesimpulan

Prof. Dr. Sudarman Danim, Motivasi, Kepemimpinan dan Evektifitas


40

Kelompok (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2012) hlm. 34

80
peneliti ini berdasarkan hasil mean jawaban responden yang berada

pada kisaran 3,93-4,28 dengan standar deviasi berkisar antara 0,676-

0,939 dan grand meannya adalah 4,12. Hasil ini memberi dukungan

publik kepada panitia turnamen bahwa mereka tanggap dalam

mengahadapi semua permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan

pertandingan.

Jika dihubungkan dengan teori harapan oleh Viktor Vroom,

harapan masyarakat berkisar antara harapan positif dan harapan

negatif maka dapat disimpulkan bahwa harapan positif masyarakat

terpenuhi. Artinya pengalaman masyarakat masyarakat selama

menyaksikan dan mengikuti turnamen, panitia penyelenggara selalu

siap sedia melayani setiap keluhan atau bahkan protes dari berbagai

pihak.

Lebih lanjut Teori Harapan Viktor Vroom menuliskan bahwa

Pertautan (Instrumentality) adalah besarnya kemungkinan bila bekerja

secara efektif, apakah akan terpenuhi keinginan dan kebutuhan

tertentu yang diharapkan.41 Dalam konteks daya tanggap setidaknya

ada dua pihak yang terlibat, yaitu pihak yang membutuhkan informasi

dan pihak yang memberikan tanggapan. Semua pihak tentunya

berkeinginan agar turnamen ormawa STPM Cup dapat berjalan sesuai

dengan rencana dan harapannya. Harapan atau keinginan akan

menjadi kenyataan, tentunya harus dibarengi dengan kerja keras yang

bersinergi dari berbagai pihak atau komponen yang ada.

41
Ibid

81
Optimalisasi tugas dan tanggungjawab dari semua pihak,

niscaya harapan atau keinginan agar penyelenggaraan turnamen dapat

memberikan kepuasan kepada masyarakat luas menjadi hal yang

harus diterima. Peran panitia untuk meningkatkan kinerja kerja yang

efektif harus dipandang sebagai bagian integral yang tak terpisahkan

dari tanggungjawabnya untuk memenuhi harapan atau keinginan

masyarakat luas. Tanpa adanya semangat dan kerja keras yang tinggi

dari kepanitiaan untuk menyukseskan turnamen ini, maka secara tidak

langsung telah berkontribusi untuk mengurangi tingkat kepuasan

masyarakat.

4.4.4 Aspek Empathy

Empaty, yaitu dapat memberikan perhatian maupun rasa peduli

dalam proses pelayanan, kemudahan dalam melakukan hubungan,

komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan

pelanggan. Dalam konteks Turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup

empathy atau bela rasa merupakan bentuk perhatian maupun rasa

peduli panitia penyelenggara terhadap peserta turnamen, penonton,

wasit dan petugas lainnya maupun masyarakat umum.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk aspek empathy,

masyarakat kota Ende puas terhadap pelaksanaan turnamen bola voli

Ormawa STPM Cup. Peneliti menyimpulkan ini berdasarkan rata-rata

jawaban responden yang berada pada kisaran 3,07-4,35 dengan

82
standar deviasi pada kisaran 0,690-1,201 dan grand meannya adalah

3,75.

Kepuasan masyarakat tersebut sesuai dengan Teori Harapan

yang dicetuskan oleh Viktor Vroom bahwa harapan positif

menunjukkan kepastian bahwa hasil tertentu akan muncul sebagai

konsekuensi dari suatu tindakan atau perilaku. Panitia turnamen telah

melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya, mereka tanggap dan

peduli terhadap pemangku kepentingan turnamen. Perilaku mereka ini

diapresiasi positif oleh masyarakat kota Ende dengan menyatakan

Puas terhadap tindakan atau perilaku mereka selalu turnamen

dilakasanakan.

4.4.5 Aspek Assurance

Assurance (jaminan kepastian) yaitu mencakup kemampuan

memberikan rasa kepercayaan yang tinggi kepada konsumen, sifat

dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko

ataupun keragu-raguan. Dalam hubungan dengan Turnamen Bola Voli

Ormawa STPM Cup jaminan kepastian merupakan perilaku yang dapat

dipercaya dari panitia penyelenggara terhadap wasit, tim yang

bertanding maupun penonton yang menyaksikan pertandingan.

Keramahatamahan dan kesopanan panitia penyelenggara menjadi

jaminan bahwa panitia mampu melaksanakan tugasnya dan dapat

memenuhi harapan atau ekspetansi masyarakat.

83
Hasil penelitian menunjukkan untuk aspek assurance

menunjukkan bahwa masyarakat kota Ende sangat puas terhadap

pelaksanakan turnamen bola voli Ormawa STPM Cup. Interpretasi

peneliti berdasarkan data bahwa rata-rata pilihan responden adalah

pada kisaran 4,08-4,47 dengan standar deviasi 0,657-0,830 dan grand

mean 4,27. Jika dibandingkan dengan keempat aspek lainnya, aspek

ini mendapat apresiasi tinggi yang mengarah ke harapan yang sangat

positif dari masyarakat kota Ende. Hal ini sesuai dengan teori Harapan

yang dicetuskan oleh Viktor Room bahwa harapan positif menunjukkan

kepastian bahwa hasil tertentu akan muncul sebagai konsekuensi dari

suatu tindakan atau perilaku.

Masyarakat kota Ende yang terlibat dalam turnamen bola voli

Ormawa STPM Cup telah mengalami perilaku baik yang diperlihatkan

oleh panitia penyelenggara selama berada di lokasi pertandingan dan

sekitarnya. Harapan positif masyarakat terhadap perilaku dan tindakan

panitia penyelenggara adalah bukti bahwa panitia telah melayani

dengan baik dan memperlakukan semua pemangku kepentingan

turnamen secara manusiawi dan bermartabat.

84
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada pemaparan dan analisis data

maka peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Turnamen bola voli Ormawa STPM Cup merupakan salah satu

turnamen bergengsi yang telah diakui masyarakat kota Ende

sebagai turnamen yang dikelola secara profesional oleh

BEM/BLM STPM Santa Ursula.

2. Secara umum masyarakat Kota Ende menyatakan puas

terhadap pelaksanaan Turnamen Bola Voli Ormawa STPM

Cup dalam 5 (lima) aspek yaitu aspek tangiable, aspek

reliability, aspek responsivines, aspek empathy, dan aspek

assurance.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut ini saran sebagai

rekomendasi yang diajukan kepada beberapa pihak:

5.2.1 Kepada Badan Eksekutif Mahasiswa STPM St. Ursula.

Sebagai panitia penyelenggara agar berupaya terus-

menerus memenuhi harapan masyarakat untuk meningkatkan

kualitas pelaksanaan turnamen dengan cara mengatur waktu

pelaksanaan pertandingan, melengkapi sarana dan prasarana

85
pertandingan, meningkatkan pelayanan serta perhatian kepada

para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan turnamen Bola Voli

Ormawa STPM Cup.

5.2.2 Kepada Lembaga STPM St. Ursula.

Diharapkan untuk mendukung panitia penyelenggara

turnamen dalam bentuk pendampingan kepada panitia agar

terciptanya pelaksanaan turnamen yang berkualitas dan

bergensi serta dapat memenuhi kepuasan masyarakat.

5.2.3 Wasit yang memimpin pertandingan

Diharapkan wasit yang memimpin pertandingan dapat

meningkatkan profesionalismenya sehingga pelaksanaan

pertandingan dapat menambah tingkat kepuasan masyarakat.

5.2.4 Kepada berbagai pihak seperti Koni, Pemerintah Kabupaten

Ende, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Polres Ende,

dan masyarakat.

Agar terus mendukung pelaksanaan Turnamen Bola Voli

Ormawa STPM Cup sehingga dapat terlaksana dengan baik dan

berkualitas serta dapat meningkatkan kepuasan masyarakat.

86
DAFTAR PUSTAKA

Undang- Undang

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun


2004

Buku – buku

Azwar, Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta: Liberty, 1997.

Band, Oliver, Membangun Kepuasan Pelanggan, Jakarta : PT.


Gramedia Putaka Utama, 1991.

Gibson L. James, Perilaku, Struktur, Proses, Jakarta: PT. Gelora


Aksara, 1995.

Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006.

J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Jenis,


Karakteristik dan Keunggulan, Jakarta: Grasindo, 2010

Kementerian Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,


Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2011

Kennet D. Balley, Method of social Reserch, New York: The Free Press,
1987

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan,


Implementasi dan Control Jilid I. Edisi Kesembilan. PT
Prenhallindo. Jakarta . 1997

Prof. Dr. Sudarman Danim, Motivasi, Kepemimpinan dan Evektifitas


Kelompok Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2012

Raho, Bernard, Metode Penelitian Sosial Bagi Pemula, Nusa Indah:


Ende, 2008

Sule, Strategi Bisnis dan Manajemen, Sungguh Iklan Teramat Taktis,


Jakarta; Majalah Trust Edisi 14 April 2007

Zeithaml, V.A., Berry, L.L., & Parasuraman, A. The Behavioral


Consequences of Service Quality.Journal of Marketing, 1996

87
Internet

www. Kepuasan.com, Pengertian Kepuasan, diakses tanggal 1 Mei


2014

www. Olahraga.com, Pengertian Olahraga, diakses tanggal 5 Mei 2014

www. Google.com, Sejarah Bola Voli, Diakses tanggal 30 September


2014

Dokumen Lain

Dokumen BEM STPM St. Ursula, Laporan Ketua Panitia Turnamen Bola
Voli Ormawa STPM Cup, tahun 2011, tahun 2012 dan tahun
2013.

Email: dari anoinoangiecima@gmail.com kepada fenipati@yahoo.co.id

Harian Umum Flores Pos

88
LAMPIRAN 1: DAFTAR NAMA TIM YANG BERTANDING.

TAHUN 2011

No. NAMA TIM JUMLAH


1. SMA MUHAMADIAH 1
2. SMA FRATERAN NDAO 2
3. SMA NEGERI 2 ENDE 2
4. SMA NEGERI 1 ENDE 2
5. SMAK ST PETRUS 2
6. SMK NEGERI 2 2
7. SMK NEGERI 1 ENDE 2
8. SMA TARUNA VIDYA 1
9. SMA ADIAKSA 1
10. SMKK YOS SUDARSO 2
11. SMK YOS SUDARSO 2
12. STPM ST. URSULA 2
13. FKIP UNIFLOR 2
14. FAPERTA UNIFLOR 1
15. FAKULTAS TEKNIK UNIFLOR 1
16. FAKULTAS EKONOMI UNIFLOR 1
17. AKPER ENDE 2
18. STIPAR ENDE 2
19. PGSD CITRA BAKTI NGADA 2
20. SMA ALSIORA 1

89
TAHUN 2012

No. NAMA TIM JUMLAH


1. SMA MUHAMADIAH 1
2. SMA FRATERAN NDAO 2
3. SMA NEGERI 2 ENDE 2
4. SMA NEGERI 1 ENDE 2
5. SMAK ST PETRUS 2
6. SMK NEGERI 2 2
7. SMK NEGERI 1 ENDE 2
8. SMA TARUNA VIDYA 1
9. SMA ADIAKSA 1
10. SMKK YOS SUDARSO 2
11. SMK YOS SUDARSO 2
12. STPM ST. URSULA 2
13. FKIP UNIFLOR 3
14. FAPERTA UNIFLOR 1
15. BEM UNIFLOR 1
16. FAKULTAS EKONOMI UNIFLOR 1
17. AKPER ENDE 2
18. STIPAR ENDE 2
19. PGSD CITRA BAKTI NGADA 2
20. SM3T UNY 1
21. STOKES ENDE 2
22. IKIP BHAJOWAWO 2
23. SMKK MUKTIACA 1

90
TAHUN 2013

No. NAMA TIM JUMLAH


1. SMA MUHAMADIAH 1
2. SMA FRATERAN NDAO 2
3. SMA NEGERI 2 ENDE 2
4. SMA NEGERI 1 ENDE 2
5. SMAK ST PETRUS 2
6. SMK NEGERI 2 2
7. SMK NEGERI 1 ENDE 2
8. SMA TARUNA VIDYA 1
9. SMA ADIAKSA 2
10. SMKK YOS SUDARSO 2
11. SMK YOS SUDARSO 2
12. STPM ST. URSULA 3
13. FKIP UNIFLOR 4
14. FAPERTA UNIFLOR 1
15. FAKULTAS TEKNIK UNIFLOR 1
16. FAKULTAS EKONOMI UNIFLOR 1
17. AKPER ENDE 2
18. STIPAR ENDE 2
19. SMAK SYURADIKARA 2
20. SM3T UNY 1
21. IKIP BHAJOWAWO 4
22. STOKES ENDE 2
23. SMA NEGERI BOLA 1
24. SMAK ST. MARIA RUBIT 1
25. SMK NEGERI 3 EKOAE 1
26. SMKK MUKTIACA 1
27. MAS ANARAJA 1
28. SMA NEGERI 1 NANGAPANDA 1
29. STIKOM 2
30. ABBA ST. MARRY 2

91
LAMPIRAN 2: KUESIONER DENGAN MASING-MASING ASPEK

PILIHAN JAWABAN
NO. PERTANYAAN
SS S CS TS STS

A. ASPEK TANGIABLE (SARANA DAN


PRASARANA TURNAMEN)

1. Lapangan yang digunakan untuk


pertandingan layak.

2. Jumlah bola yang digunakan pada setiap


pertandingan di setiap lapangan
memadai.

3. Jika pertandingan dilaksanakan pada


malam hari, ketersediaan lampu untuk
penerangan lapangan memadai.

4. Fasilitas parkir tersedia dan memadai.

5. Fasilitas kamar kecil tersedia dan


memadai.

6. Penggunaan papan skor di lapangan


memudahkan peserta untuk melihat
hasil pertandingan.

B. ASPEK RELIABILITIY (KEHANDALAN


PANITIA DAN WASIT)

7. Panitia mampu melaksanakan tugasnya


dengan baik.

8. Panitia selalu hadir di lapangan tepat


waktu.

9. Panitia memberlakukan peraturan


pertandingan bola voli yang benar dan
terbaru.

10. Pertandingan antar tim dilaksanakan


sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan

11. Wasit memiliki kompetensi yang


memadai dalam bidangnya.

12. Wasit mampu menyelesaikan sengketa


pertandingan sesuai dengan aturan
yang berlaku.

92
13. Pertandingan dimulai tepat waktu.

14. Jumlah petugas karcis memadai.

15. Jumlah petugas keamanan di sekitar


lapangan pertandingan memadai.

16. Jumlah wasit yang memimpin


pertandingan memadai.

17. Komentator melaporkan jalannya


pertandingan secara obyektif.

C. ASPEK RESPONSIVINESS (SIKAP


TANGGAP)

18. Panitia terbuka menerima kritik dan


saran serta masukan.

19. Panitia mampu menyelesaikan semua


permasalahan dengan adil dan
bijaksana.

20. Panitia selalu berada di tempat jika


dibutuhkan

21. Panitia menyediakan waktu untuk


berkonsultasi maupun komplain dari
peserta.

22. Jika ada persoalan, Panitia selalu


berusaha secepatnya untuk
menyelesaikannya.

23. Pergeseran jadwal maupun penundaan


jadwal pertandingan selalu disampaikan
kepada tim yang bertanding.

24. Panitia menyediakan karcis dengan


harga yang terjangkau.

D. ASPEK EMPATHY (PEMAHAMAN


TERHADAP KEPENTINGAN PESERTA,
PENONTON DAN MASYARAKAT
UMUM)

25. Semua informasi yang berhubungan


dengan pertandingan disampaikan
secara jelas kepada peserta.

26. Pertandingan yang dilakukan pada sore


sampai malam hari tidak mengganggu
ketenteraman masyarakat.

93
27. Waktu pelaksanaan pertandingan pada
bulan Februari - Mei tidak mengganggu
aktivitas masyarakat

28. Musik yang mengiringi pertandingan


tidak mengganggu pemain yang
bertanding maupun masyarakat umum
di sekitar area lapangan pertandingan.

29. Komentator melaporkan jalannya


pertandingan tidak menyinggung
perasaan peserta yang bertanding
maupun penonton.

30. Keberadaan komentator turut


meramaikan suasana selama
pertandingan berlangsung.

31. Penghargaan (hadiah) pemenang


pertandingan memadai

E. ASSURANCE (PERLAKUKAN PADA


WASIT, PESERTA, PENONTON DAN
MASYARAKAT UMUM)

32. Panitia bersikap ramah dan sopan


terhadap wasit, peserta dan penonton.

33. Sistem pembagian pool/group dilakukan


secara terbuka dan tidak merugikan
salah satu tim

34. Wasit selalu berlaku adil dalam


memimpin pertandingan.

35. Panitia tidak bersikap diskriminatif


terhadap peserta turnamen.

36. Penentuan tim dan pemain terbaik


dilakukan secara obyektif.

94
LAMPIRAN 3: DAFTAR R TABEL

TABEL HARGA TITIK DARI PRODUCT MOMENT

n Interval n Interval n Interval


Kepercayaan Kepercayaan Kepercayaan
95% 99% 95% 99% 95% 99%
1 2 3 1 2 3 1 2 3
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.371 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.874 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.396 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361

95
LAMPIRAN 4: HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER

r r
NO. PERTANYAAN KET.
TABEL HITUNG
1. Lapangan yang digunakan untuk 0,396 0,19 Drop
pertandingan layak.
2. Jumlah bola yang digunakan 0,396 0,37 Drop
pada setiap pertandingan di
setiap lapangan memadai.
3. Jika pertandingan dilaksanakan 0,396 0,67 Valid
pada malam hari, ketersediaan
lampu untuk penerangan
lapangan memadai.
4. Fasilitas parkir tersedia dan 0,396 0,70 Valid
memadai.
5. Fasilitas kamar kecil tersedia dan 0,396 0,82 Valid
memadai.
6. Penggunaan papan skor di 0,396 0,70 Valid
lapangan memudahkan peserta
untuk melihat hasil
pertandingan.
7. Panitia mampu melaksanakan 0,396 0,84 Valid
tugasnya dengan baik.
8. Panitia selalu hadir di lapangan 0,396 0,38 Drop
tepat waktu.
9. Panitia memberlakukan 0,396 0,83 Valid
peraturan pertandingan bola voli
yang benar dan terbaru.
10. Pertandingan antar tim 0,396 0,53 Valid
dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan
11. Wasit memiliki kompetensi yang 0,396 0,37 drop
memadai dalam bidangnya.
12. Wasit mampu menyelesaikan 0,396 0,80 valid
sengketa pertandingan sesuai
dengan aturan yang berlaku.
13. Pertandingan dimulai tepat 0,396 0,72 valid
waktu.
14. Jumlah petugas karcis memadai. 0,396 0,69 valid
15. Jumlah petugas keamanan di 0,396 0,76 valid
sekitar lapangan pertandingan
memadai.
16. Jumlah wasit yang memimpin 0,396 0,83 valid
pertandingan memadai.

96
17. Komentator melaporkan jalannya 0,396 0,58 Valid
pertandingan secara obyektif.
18. Panitia terbuka menerima kritik 0,396 0,39 Drop
dan saran serta masukan.
19. Panitia mampu menyelesaikan 0,396 0,88 Valid
semua permasalahan dengan adil
dan bijaksana.
20. Panitia selalu berada di tempat 0,396 0,81 Valid
jika dibutuhkan
21. Panitia menyediakan waktu 0,396 0,69 Valid
untuk berkonsultasi maupun
komplain dari peserta.
22. Jika ada persoalan, Panitia selalu 0,396 0,79 Valid
berusaha secepatnya untuk
menyelesaikannya.

23. Pergeseran jadwal maupun 0,396 0,72 valid


penundaan jadwal pertandingan
selalu disampaikan kepada tim
yang bertanding.
24. Panitia menyediakan karcis 0,396 0,50 valid
dengan harga yang terjangkau.
25. Semua informasi yang 0,396 0,79 valid
berhubungan dengan
pertandingan disampaikan secara
jelas kepada peserta.
26. Pertandingan yang dilakukan 0,396 0,73 valid
pada sore sampai malam hari
tidak mengganggu ketenteraman
masyarakat.
27. Waktu pelaksanaan pertandingan 0,396 0,48 valid
pada bulan Februari - Mei tidak
mengganggu aktivitas
masyarakat
28. Musik yang mengiringi 0,396 0,75 valid
pertandingan tidak mengganggu
pemain yang bertanding maupun
masyarakat umum di sekitar
area lapangan pertandingan.
29. Komentator melaporkan jalannya 0,396 0,42 valid
pertandingan tidak menyinggung
perasaan peserta yang
bertanding maupun penonton.

97
30. Keberadaan komentator turut 0,396 0,45 valid
meramaikan suasana selama
pertandingan berlangsung.
31. Penghargaan (hadiah) pemenang 0,396 0,54 valid
pertandingan memadai
32. Panitia bersikap ramah dan 0,396 0,71 valid
sopan terhadap wasit, peserta
dan penonton.
33. Sistem pembagian pool/group 0,396 0,79 valid
dilakukan secara terbuka dan
tidak merugikan salah satu tim
34. Wasit selalu berlaku adil dalam 0,396 0,69 valid
memimpin pertandingan.
35. Panitia tidak bersikap 0,396 0,88 valid
diskriminatif terhadap peserta
turnamen.
36. Penentuan tim dan pemain 0,396 0,65 valid
terbaik dilakukan secara
obyektif.

98
LAMPIRAN 5 : KUESIONER SETELAH DIUJICOBA

Kepada
Yth. Bapak/Ibu/Wasit/Saudara/i Mahasiswa/i Siswa/i
Di -
Masing-masing tempat

Dengan hormat,

Bersama surat ini saya memohon kesediaan Bapak /Ibu Saudara/i,


untuk membantu saya dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir (skripsi)
pada lembaga STPM St. Ursula dengan judul “Analisis Kepuasan Masyarakat
Kota Ende terhadap Pelaksanaan Turnamen Ormawa STPM Cup” dengan
memberi tanda check list (√) pada kolom pilihan jawaban kuesioner yang
disediakan secara jujur sesuai dengan pengalaman dan pengamatan selama
mengikuti dan menyaksikan Turnamen Bola Voli Ormawa STPM Cup. Respon
Bapak/Ibu Saudara/i akan dijamin kerahasiaanya.

Demikian permohonan saya, atas kerjasama dan kesediaannya


diucapkan limpah terima kasih.

Ende, 01Agustus 2014


Hormat Saya

B. Y. Freinademetz Pati

99
A. PROFILE RESPONDEN

1. Jenis kelamin anda :


a. Laki - laki b. Perempuan

2. Pendidikan terakhir :
a. Tidak lulus SD e. Sarjana
b. Lulus SD f. Magister
c. Lulus SMP g. Doktor
d. Lulus SMA/SMK
atau sederajat

3. Pekerjaan anda :
a. Pelajar f. PNS
b. Mahasiswa g. Pegawai swasta
c. Petani h. Guru
d. Nelayan i. Dosen
e. Wiraswasta j. Lainnya : ...........(sebutkan)

4. Usia anda pada saat ini


a. 15 – 18 tahun e. 41- 50 tahun
b. 19- 25 tahun f. 51 – 60 tahun
c. 26- 30 tahun g. Lebih dari 60 tahun
d. 31-40 tahun

5. Agama anda :
a. Islam d. Hindu
b. Kristen e. Budha
c. Katolik f. Lainnya.......... (sebutkan)

6. Status anda sehubungan dengan Turnamen Ormawa STPM St.


Ursula:
a. Peserta lomba d. Masyarakat umum
b. Oficial e. Penonton
c. Wasit f. Lainnya …….. (sebutkan)

100
B. PETUNJUK PENGISIAN:

Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut anda dengan cara
memberi tanda centang () pada kolom pilihan jawaban yang tersedia!

SS = Sangat Setuju
S = Setuju
CS = Cukup Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

PILIHAN JAWABAN
NO. PERTANYAAN
SS S CS TS STS

1. Jika pertandingan dilaksanakan pada


malam hari, ketersediaan lampu
untuk penerangan lapangan
memadai.

2. Fasilitas parkir tersedia dan


memadai.

3. Fasilitas kamar kecil tersedia dan


memadai.

4. Penggunaan papan skor di lapangan


memudahkan peserta untuk melihat
hasil pertandingan.

5. Panitia mampu melaksanakan


tugasnya dengan baik.

6. Panitia memberlakukan peraturan


pertandingan bola voli yang benar
dan terbaru.

7. Pertandingan antar tim dilaksanakan


sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan

8. Wasit mampu menyelesaikan


sengketa pertandingan sesuai
dengan aturan yang berlaku.

9. Pertandingan dimulai tepat waktu.

10. Jumlah petugas karcis memadai.


11. Jumlah petugas keamanan di sekitar
lapangan pertandingan memadai.

12. Jumlah wasit yang memimpin


pertandingan memadai.

13. Komentator melaporkan jalannya


pertandingan secara obyektif.

14. Panitia mampu menyelesaikan


semua permasalahan dengan adil
dan bijaksana.

15. Panitia selalu berada di tempat jika


dibutuhkan

16. Panitia menyediakan waktu untuk


berkonsultasi maupun komplain dari
peserta.

17. Jika ada persoalan, Panitia selalu


berusaha secepatnya untuk
menyelesaikannya.

18. Pergeseran jadwal maupun


penundaan jadwal pertandingan
selalu disampaikan kepada tim yang
bertanding.

19. Panitia menyediakan karcis dengan


harga yang terjangkau.

20. Semua informasi yang berhubungan


dengan pertandingan disampaikan
secara jelas kepada peserta.

21. Pertandingan yang dilakukan pada


sore sampai malam hari tidak
mengganggu ketenteraman
masyarakat.

22. Waktu pelaksanaan pertandingan


pada bulan Februari - Mei tidak
mengganggu aktivitas masyarakat

23. Musik yang mengiringi pertandingan


tidak mengganggu pemain yang
bertanding maupun masyarakat
umum di sekitar area lapangan
pertandingan.

24. Komentator melaporkan jalannya


pertandingan tidak menyinggung
perasaan peserta yang bertanding
maupun penonton.

25. Keberadaan komentator turut


meramaikan suasana selama
pertandingan berlangsung.

26. Penghargaan (hadiah) pemenang


pertandingan memadai

27. Panitia bersikap ramah dan sopan


terhadap wasit, peserta dan
penonton.

28. Sistem pembagian pool/group


dilakukan secara terbuka dan tidak
merugikan salah satu tim

29. Wasit selalu berlaku adil dalam


memimpin pertandingan.

30. Panitia tidak bersikap diskriminatif


terhadap peserta turnamen.

31. Penentuan tim dan pemain terbaik


dilakukan secara obyektif.
LAMPIRAN 6 : HASIL UJI RELIBILITAS

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if
Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted Correlation Deleted
Tang 1 146.08 274.743 .126 0.959
Tang 2 145.60 271.917 .327 0.956
Tang 3 145.52 268.010 .648 0.954
Tang 4 146.24 255.773 .665 0.954
Tang 5 147.00 252.833 .796 0.952
Tang 6 145.60 267.417 .683 0.954
Rel 1 145.76 262.190 .826 0.953
Rel 2 145.92 272.077 .342 0.956
Rel 3 145.64 261.573 .818 0.952
Rel 4 145.68 272.393 .504 0.955
Rel 5 145.72 271.543 .325 0.956
Rel 6 145.68 265.893 .786 0.953
Rel 7 146.04 258.707 .687 0.953
Rel 8 145.76 268.523 .675 0.954
Rel 9 145.92 260.327 .736 0.953
Rel 10 145.64 263.407 .810 0.953
Rel 11 146.08 270.577 .560 0.954
Res 1 145.92 273.243 .362 0.955
Res 2 145.60 261.917 .876 0.952
Res 3 145.72 261.127 .790 0.953
Res 4 145.96 264.957 .671 0.953
Res 5 145.80 263.583 .778 0.953
Res 6 145.64 265.573 .703 0.953
Res 7 145.88 268.777 .468 0.955
Emp 1 145.48 265.677 .777 0.953
Emp 2 146.52 257.260 .699 0.953
Emp 3 146.76 264.440 .423 0.956
Emp 4 146.20 257.083 .719 0.953
Emp 5 145.92 274.827 .396 0.955
Emp 6 145.56 273.423 .421 0.955
Emp 7 146.08 267.243 .501 0.955
Asr 1 145.56 268.840 .699 0.954
Asr 2 145.60 265.750 .773 0.953
Asr 3 145.72 266.627 .672 0.954
Asr 4 145.72 264.627 .875 0.953
Asr 5 145.88 264.027 .620 0.954

Anda mungkin juga menyukai