.' .
... '
.. ,!•••
RSST
TENTANG
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT dr. SOERADJI TIRTe NEGORO
Menimbang a. bahwa dalam rangka rnernberikan bimbingan dan pendidikan bagi
peserta didik klinik di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, maka perlu
disusun Panduan Supervisi Peserta Didik Klinik di RSUP cr. Soeradji
Tirtonegoro;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a tersebut diatas, maka
perlu diberlakukan dan ditetapkan dengan Keputusan Oirektur Utarna
PSUP dr. Soeradji Tirtonegoro;
~
I
t.~ ,
,.~
~'o~~
k._ 5. Peraturan Pemerintah Nomor
Atas Peraturan Pemerintah
: 74 Tahun 2012 tentang Perubahan
Nomor 23 Tahun 2005 tentang
..,.. ~ ~~~
._ Pengelolaan Keuangan 8adan Layanan Umum;
-- .' ,
J :
f i
1
r;'
=: ••.. '!
6. Peraturan Pemerintah Nomor : 93 Tahun 2015 tentang Rumah Sakit
~i
~~~~:
"-..:) ~~e(.
\_ ~.;
-=> t'l} ••:.1 Pendidikan;
..d.
::::0
r·- o+!
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 257/MENKES/PERIIII/2008,
, tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
046/MENKES/PER/I/2007 tentang Orqanisasi dan Tata Keda
RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten;
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 56 Tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1069/MENKES/PERIIX/2008
tentang Pedoman Klasifikasi dan Standar Rumah Sakit Pendidikan:
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.02.0311/3554/2016 tentang
Penetap
an
Rumah
Sakit
Umum
Pusat dr.
Soeradji
Tirtoneg
oro
Klaten
sebagai
Rumah
Sakit
Pendidik
an
Utama
Fakultas
Kedokter
an
Universit
as
Gadjah
Mada;
11. Keoutusan
Kenala R;:!rl~n
Krvvnin<:lc; Oo
..."
. "",~~~ •A_.J_' ~ ,- --
•
MEMUTUSKAN
KESATU Panduan Supervisi Peserta Didik Klinik di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Menetapkan, sebagaimana
terlampir dalam Lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
Keputusan ini.
KEDUA Panduan Supervisi Peserta Didik Klinik di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro
sebagairnana dimaksud dalam Diktum Kesatu, agar dilaksanakan dan
digunakan sebagai acuan pelaksanaan.kegiatan.
Segala biaya yang timbul terkait dengan Keputusan ini dibebankan pada
DIPA RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro.
TENTANG
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusunan Panduan Supervisi Peserta Didik Klinis RSUP dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten ini dapat terseleaaikan. Buku panduan supervisi peserta didik klinis ini
secara ringkas mernuat tentang tingkatan supervisi dan prosedur supervisi peserta didik klinis.
Panduan ini diharapkan dapat memberi arah untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan
supervisi bagi peserta didik klinis.
Penyusun
Karn: yang bertandatangan di bawah iru, menyetujui Panduan Supervisi Peserta Didik
Klinis yang telah disusun oleh Komite Koordinasi Pendidikan RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro
untuk dipergunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan .
.. .
·
DAFTAR lSI
KA T A PENGANTAR v
LEMBAR PERSETUJUAN vi
PENDAHULUAN 1
A. PENGERTIAN , " 1
8. TUJUAN 2
RUANG LINGKUP , 3
TA TA LAKSANA """'" 4
B. PROSEDljR SUPERVISI 5
DOKUMENTASI 7
BABI
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Secara umum supervisi klinis diartikan sebagai bentuk bimbingan profesional yang
diberikan kepada pendidik oerdasarkan kebutuhannya melalui siklus yang sistematis. Siklus
sistematis ini meliputi: perencanaan, observasi yang cermat atas pe!aksanaan dan pengkajian
hasil observasi dengan segera dan obyektif tentang penampilan mengajarnya yang nyata.
.Jika dikaji berdasarkan istilah dalam "klinis", mengandung makna: (1) Pengobatan (klinis)
dan (2) Siklus, yaitu serangkaian kegiatan yang merupakan daur ulang. Oleh karena itu makna
yanq terkandung dalam istilah klinis merujuk pada unsur-unsur khusus, sebagai berikut:
1. Adanya hubungan tatap muka antara pengawas dan guru didalam proses supervisi.v
2. Terfokus pada tingkah laku yang sebenarnya didalam kelas.
3. Adanya observasi secara cermat.
4. Oeskripsi pada observassi secara rind.
5. Pengawas dan guru bersarna-sarna menilai penampilan pendidik.
6. Fokus observasi sesuai dengan permintaan kebutuhan pendidik.
3. Dalam mengisi lembaran rekam medis atau menuliskan perintah u.ituk memberikan
obat atau terapi, mahasiswa harus menuliskan nama jelas serta menandatanganinya.
4. Dokter yang berwenang harus turut menandatangani berbagai isian lembaran rekam
medis serta perintah tertulis yang dibuat oleh mahasiswa. Apabila dokter yang
berwenang tidak berada di tempat, dokter yang berwenang dapat memberikan
instruksi melalui telepon kepada tenaga medis yang berwenang yang berada di
tempat (perawat) I mtuk turut menandatangani lembaran rekam medis tersebut.
5. Mahasiswa yang menjalani kepaniteraan harus mentaati peraturan diatas beserta
.
peraturan tambahan yang berlaku dimasing-masing institusi atau rumah sakit.
B. TUJUAN
1. Menciptakan kesadaran dosen pembimbing tentang tanggung jawabnya terhadap
pelaksanaan kualitas proses pernbelajaran.
2. Membantu dosen pembirnbing untuk senantiasa memperbaiki dan meningkatkan
kualitas proses pembelajaran.
3. Membantu dosen pembimbing untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalail
yang muncul dalam proses pembelajaran.
4. Membantu dosen pembimbing untuk dapat menemukan cara pemecahan masalah
yang diternukan dalam proses pembelajaran.
5. Membantu dosen pembimbing untuk mengembangkan sikap positif dalam
mengembangkan diri secara berkelanjutan.
./
BAB II RUANG
LlNGKUP
TAT A LAKSANA
A. TINGKATAN SUPERVISI
Untuk setiap peserta pendidikan klinis dilakukan pemberian kewenangan klinis untuk
menentukan sejauh mana kewenanqan yang diberikan secara mandiri atau di bawah supervisi.
Untuk staf medis yang belum mendapatkan kewenangan mandiri maka metode, frekuensi
supervisi dan supervisor yang ditunjuk didokumentasikan di arsip kredensial individu tersebut.
Direktur RS melaksanakan, melakukan monitor serta mengambil tindakan untuk memperbaiki
program budaya keselamatan di seluruh area RS termasuk yang melibatkan peserta didik.
Minimal satu kali setahun dilakukan pemantauan atau survei atas hal ini.
B. PROSEDURI· SUPERVISI
1. Peserta didik melakukan registrasi.
2. Komkordik mengkategorikan tingkat supervisi peserta didik berdasarkan kompetensi
yang dimiliki serta mensosialisasikan kepada peserta didik.
3. Komkordik melakukan pengecekan atas orientasi yang diterima peserta didik dan
rnernberikan orientasi rs (pembekalan).
. 4. 8agi peseri.a didik yang pertama kali melaksanakan praktik klinik di RSST akan
diberikan id card dan pin sesuai dengan tingkat supervisi.
5. Supervisi peserta didik dengan tingkat supervisi tinggi sampai rendah, dilakukan oleh
,
staf klinis IDokter Penanggungjawab Pasien (DPJP)/Clinical Instructur (CI) yang
memberikan pendidikan klinis setelah melakukan evaluasi kompetensi peserta didik
menggunakan perangkat evaluasi pendidikan yang dibuat oleh institusi pendidikan.
6. Peserta didik undergraduate (0111, DIV: Keperawatan/Nakes lainnya) tidak
melakukan pelayanan terhadap pasien.
Selanjutnya terdapat konversi antara penetapan kompetensi yang diberikan oleh
mitra atau rumah sakit pendidikan kepada peserta didik sebagai berikut:
No Kategori I Peserta Didik Tingkat Warna Pin
Supervisi
1 PPA PPDSI
(Profesional - Mandiri Rendah Biru
Pemberi - Senior Moderat Hijau
Asuhan) - Madya Moderat Kuning
I Tinggi
I-=- Junior Tinggi Merah
Dokter Muda Tinggi
Profesi Ners Tinggi
C-Profesi Fisioterapi Tinggi
2 Non PPA DIII/DIV Keperawatan - Hitam
Penunjang Kesehatan DIII/DIV/SI - Hitam
(Fisioterapi, Rekam Medik, Gizi,
Analis Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan, dan Radiologi
,
Tabel1.
Konversi PF!n&'>t~r"\<=In 1 Q"",I v" ...~
..~
..~,---:,....,--
'tt
~II
~
RSST
Gambar 1
Contoh Warna Pin
2. Dokumentasi supervisi residen di rekam medis berupa tanda tangan verifikasi DPjP .
...