Anda di halaman 1dari 6

Ini Cara Kerja Video Balun Pada Sistem CCTV

 Liputan Dist CCTV


distcctv - 30 Mei 2017
0

Distributor-cctv.com – Video Balun atau sering dinamakan Twisted Pair


Transmission atau CCTV Cabling Solution adalah satu teknik menyalurkan sinyal
video melalui kabel UTP yang biasa dipakai pada jaringan LAN. Singkatnya,
Video Balun adalah alat yang menggantikan instalasi kabel coaxial dengan kabel
UTP. Cara ini diklaim memiliki beberapa keuntungan, sebut saja:

1. Mengurangi biaya kabel. Asumsinya : harga per meter kabel coaxial lebih
mahal ketimbang kabel UTP atau kabel jaringan internet.

2. Memudahkan penarikan kabel CCTV dan menyederhanakan instalasi CCTV.


Karena kabel UTP lebih kecil dan lebih ringan ketimbang coaxial (RG59 /
RG6).

3. Mengurangi interferensi dan noise pada gambar. Asumsinya : kabel UTP yang
di dalamnya terpilin (twisted) bisa menolak pengaruh frekuensi tinggi dan noise
ketimbang coaxial.

4. Memangkas biaya instalasi CCTV (labor cost). Logikanya : waktu instalasi


CCTV bisa lebih cepat.

5. Bisa mencapai jarak hingga 1 kilometer, bahkan lebih dengan memakai video
balun aktif.

Masalah yang kerap muncul dalam instalasi kabel coaxial jarak jauh adalah
interferensi yang diakibatkan oleh pengaruh ground loop. Ground loop dapat
timbul dari longgarnya sambungan connector di kedua ujung kabel, baik di sisi
camera maupun di sisi input DVR. Oleh karena connector kurang “menggigit”
kabel, maka camera dan input DVR tidak berada dalam ground yang sama. Hal ini
bisa menyebabkan terjadinya interferensi berupa gambar yang bergaris-garis atau
goyang. Ground loop bisa disebabkan pula oleh kurang sempurnanya sambungan
kabel. Kualitas kabel coaxial yang buruk bisa menjadi penyebab nomor tiga.
Diantaranya adalah hambatan (resistansi) kabel yang tinggi, sehingga
menyebabkan sinyal video rentan terhadap losses.

Selain masalah di atas, instalasi kabel coaxial jarak jauh sebanyak jumlah camera
yang terpasang, mendatangkan kesulitan tersendiri bagi teknisi CCTV.Ukuran
kabel yang sebesar telunjuk untuk satu kamera bukan perkara mudah jika
jumlahnya mencapai hingga 16 kabel, apalagi 32. Adakalanya instalasi kabel
coaxial untuk kondisi seperti ini tampaknya kurang efektif.

Di sisi lain, ada pula kabel jenis UTP (Unshielded Twisted Pair) yang sudah
menjadi standar bagi instalasi pada jaringan komputer (LAN). Kabel ini memiliki 4
pasang konduktor (disebut dengan 4-pair). Kendati terdiri atas 4 pair, namun
sepengetahuan kami pada instalasi jaringan LAN yang digunakan hanya 2 pair
saja, sedangkan sisanya dicadangkan untuk keperluan lain, misalnya untuk Data
dan PoE (Power over Ethernet). Sebagaimana diketahui, kabel-kabel yang terpilin
(twisted) memiliki karakteristik sangat baik dalam menolak setiap bentuk noise
atau interferensi dimana sifat ini sangat dibutuhkan pada transmisi data.

Nah, keunggulan twisted inilah rupanya yang kemudian dilirik untuk diterapkan
pula pada sistem transmisi video (CCTV). Apalagi jika bukan dimaksudkan
sebagai pengganti kabel coaxial. Dengan memakai kabel UTP diharapkan
pengaruh gangguan berupa noise dan interferensi pada camera bisa dikurangi,
bahkan dihilangkan.Namun sayang sifat elektrik kedua jenis kabel ini tergolong
berbeda. Kabel coaxial, umpamanya, dikategorikan sebagai kabel unbalance,
mungkin disebabkan bagiannya tidak sama (ada bagian tunggal dan satunya lagi
bagian serabut).

Sedangkan kabel UTP digolongkan sebagai kabel balance, dikarenakan


penghantarnya sejenis (homogen). Perbedaan inilah yang kemudian memunculkan
istilah Balun, yang merupakan kependekan dari Balance unbalance. Perbedaan
impedansi karakteristiknyapun berbeda pula, dimana coaxial umumnya sebesar
75ohm, sedangkan kabel UTP memiliki impedansi tak-terhingga. Oleh sebab itulah
mengapa instalasi CCTV tidak bisa langsung memakai kabel UTP, karena akan
terjadi ketidaksesuaian impedansi (mismatch).

Ketidaksesuaian impedansi ini dalam banyak hal akan menimbulkan dampak


serius. Selain tidak tercapainya transfer sinyal yang maksimum, dalam bidang
CCTV hal ini akan menyebabkan loss signal berupa hilangnya gambar. Untuk
mengatasi hal ini diperlukan satu alat penyesuai impedansi dari yang balance ke
unbalance. Alat ini disebut Balun (balance-unbalance). Oleh karena dipakai untuk
menyalurkan sinyal gambar, maka istilahnya menjadi Video Balun. Pihak pembuat
menyebut produk ini sebagai Twisted Pair Transmission, yaitu upaya menyalurkan
sinyal video, data, bahkan tegangan rendah hanya melalui satu kabel twisted pair.
Hasilnya, video balun sejatinya bisa lebih menyederhanakan instalasi kabel CCTV,
karena dengan begitu, maka kabel coaxial bisa digantikan oleh kabel UTP.
Sederhananya: karena di dalamnya ada 4 pasang kabel, maka seutas kabel UTP
dapat menyalurkan 4 sinyal video (camera) atau tepatnya menggantikan 4 tarikan
kabel coaxial. Jarak tempuhnyapun bisa relatif jauh hingga mencapai 400 meter
(untuk video balun pasif seperti pada gambar di samping). Untuk tipe balun aktif
(memerlukan tegangan DC), maka jaraknya diklaim bisa mencapai hingga 1000
meter bahkan lebih. Uniknya lagi, konfigurasi video balun ini bisa dibangun dalam
berbagai macam kombinasi.

jika kita mengunakan coaxial, maka kita perlu menyediakan 3 jenis kabel yang
berbeda, yakni kabel coaxial, kabel tegangan dan kabel data. Jadi, pilih yang mana,
sebundel kabel coaxial atau seutas kabel twisted pair?

Anda mungkin juga menyukai