Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Post operasi merupakan masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai
saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya
(Uliyah &Hidayat, 2008). Keluhan yang sering timbul akibat dari tindakan operasi
yaitu nyeri (Muttaqin, 2008).International for Study of Pain (IASP)2012,
mendefinisikan nyeri sebagai situasi tidak menyenangkan yang bersumber dari area
tertentu, yang disebabkanoleh kerusakan jaringan dan yang berkaitan dengan
pengalaman masa lalu dari orang yang bersangkutan. Nyeri bersifat subjektif dan
tidak ada individu yang mengalami nyeri yang sama (Potter&Perry, 2006).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemahaman mahsasiswa mengenai post opperasi
2. Bagaimana pemahaman mahasiswa mengenai nyeri.

C. Tujuan
1. Mahasiswa memahami post operasi
2. Mahasiswa memahami nyeri

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Post Operasi

Post Operasi adalah masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai saat
pasien dipindahkan ke ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya
(Uliyah &Hidayat, 2008). Tahap pasca-operasi dimulai dari memindahkan pasien dari
ruangan bedah ke unit pasca-operasi dan berakhir saat pasien pulang.
Jenis-jenis operasi adalah sebagai berikut:
a. Menurut fungsinya (tujuannya), Potter dan Perry (2006) membagi menjadi:
1) Diagnostik: biopsi, laparotomi eksplorasi
2) Kuratif (ablatif): tumor, appendiktom
3) Reparatif: memperbaiki luka multiple
4) Rekonstruktif: mamoplasti, perbaikan wajah.
5) Paliatif: menghilangkan nyeri,
6) Transplantasi: penanaman organ tubuh untuk menggantikan organ atau
struktur tubuh yang malfungsi (cangkok ginjal, kornea).
b. Menurut Luas atau Tingkat Resiko:
1) Mayor Operasi yang melibatkan organ tubuh secara luas dan mempunyai
tingkat resiko yang tinggi terhadap kelangsungan hidup klien.
2) Minor Operasi pada sebagian kecil dari tubuh yang mempunyai resiko
komplikasi lebih kecil dibandingkan dengan operasi mayor.
3) Komplikasi Post Operasi
komplikasi post operasi adalah perdarahan dengan manifestasi klinis
yaitu gelisah, gundah, terus bergerak, merasa haus, kulit dingin-basah-pucat,
nadi meningkat, suhu turun, pernafasan cepat dan dalam, bibir dan
konjungtiva pucat dan pasien melemah.

2
B. Nyeri
Nyeri merupakan perasaan tubuh atau bagian tubuh seseorang yang
menimbulkan respon tidak menyenangkan dan nyeri dapat memberikan suatu
pengalaman alam rasa (Judha, 2012).Nyeri dapat disebabkan oleh berbagai stimulus
seperti mekanik, termal, kimia, atau elektrik pada ujung-ujung saraf.
Klasifikasi Nyeri Menurut Mubarak dan Chayatin (2008) ada beberapa
klasifikasi nyeri yaitu:
a. Nyeri Perifer
Nyeri ini ada tiga macam yaitu:
1) Nyeri superfisial
Nyeri superfisial adalah nyeri yang muncul akibat rangsangan pada
kulit dan mukosa. Nyeri berlangsung sebentar dan terlokalisasi.
2) Nyeri viseral
Nyeri viseral adalah nyeri yang muncul akibat stimulus dari
reseptor nyeri di rongga abdomen, cranium dan toraks.
3) Nyeri Alih(referred)
Nyeri alih adalah nyeri yang dirasakan pada daerah lain yang jauh
dari penyebab nyeri.
b. Nyeri Sentral
Nyeri yang muncul akibat stimulasi pada medulla spinalis, batang otak
dan thalamus.
c. Nyeri Psikogenik
1) Nyeri Akut
Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang actual atau
potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa. Gejala
yang terjadi tiba –tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat
dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi (NANDA, 2015).
2) Nyeri kronis
Nyeri kronis adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang 14aktual atau
potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa. Gejala

3
yang terjadi yaitu timbul secara tiba –tiba atau lambat dengan intensitas
dari ringan hingga berat, terjadi secara konstan atau berulang tanpa akhir
yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung >3bulan(NANDA,
2015).
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nyeri seseorang
yaitu :
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Perhatian
d. Kebudayaan
e. Makna nyeri
f. Ansietas
g. Keletihan
Penatalaksanaan nyeri atau tindakan keperawatan untuk mengurangi nyeri
yaitu terdiri dari penatalaksanaan non –farmakologi dan farmakologi.
a. Penatalaksanaan non farmakologi
Penatalaksanaan non farmakologi menurut Bangun danNur’aeni
(2013), merupakan tindakan pereda nyeri yang dapat dilakukan perawat secara
mandiri tanpa tergantung pada petugas medis lain dimana dalam
pelaksanaanya perawat dengan pertimbangan dan keputusannya sendiri.
Salah satu tanggung jawab perawat paling dasar adalah melindungi
klien/pasien dari bahaya. Ada sejumlah terapi nonfarmakologi yang
mengurangi resepsi dan persepsi nyeri yang dapat digunakan pada keadaan
perawatan akut, perawatan tersier dan pada keadaan perawatan restorasi.
b. Penatalaksanaan Farmakologi
1) Analgesik
Analgesik merupakan metode yang paling umum untuk mengatasi
nyeri. Perawat harus mengetahui obat-obatan yang tersedia untuk
menghilangkan nyeri.
2) Analgesik Dikontrol Pasien (ADP)
Sistem pemberian obat yang disebut ADP merupakan metode yang
aman untuk penatalaksanaan nyeri kanker, nyeri post operasi dan nyeri
traumatik. Klien/pasien menerima keuntungan apabila ia mampu
mengontrolnyeri.

4
Menurut Potterdan Perry (2006) efek nyeri pada klien/pasien ada tiga
yaitu:
a. fisiologis/fisik
b. Efek perilaku
1) Fase antisipasi
2) Fase sensasi
3) Pasca nyeri (Fase Akibat)
c. Respon psikologis

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Post Operasi adalah masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai saat
pasien dipindahkan ke ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya
Tahap pasca-operasi dimulai dari memindahkan pasien dari ruangan bedah ke unit
pasca-operasi dan berakhir saat pasien pulang.
Nyeri merupakan perasaan tubuh atau bagian tubuh seseorang yang
menimbulkan respon tidak menyenangkan dan nyeri dapat memberikan suatu
pengalaman alam rasa (Judha, 2012) Salah satu tanggung jawab perawat paling dasar
adalah melindungi klien/pasien dari bahaya. Ada sejumlah terapi nonfarmakologi
yang mengurangi resepsi dan persepsi nyeri yang dapat digunakan pada keadaan
perawatan akut, perawatan tersier dan pada keadaan perawatan restorasi.

B. Saran
Salah satu tanggung jawab perawat paling dasar adalah melindungi
klien/pasien dari bahaya. Maka sebagai seorang perawat kita harus memliki rasa
peduli terhadap kedaan klien atau pasien kita.

Anda mungkin juga menyukai