Anda di halaman 1dari 1

Selamat Malam Pak Sukron dan rekan-rekan,

Berikut jawaban saya :

Sekularisme secara bahasa bisa diartikan sebagai faham yang hanya melihat kepada kehidupan saat ini
saja dan di dunia ini (keduniaan an sich). Tanpa ada perhatian sama sekali kepada hal-hal yang bersifat
spiritual seperti adanya kehidupan setelah kematian yang notabene adalah inti dari ajaran agama.
Sekularisme berkembang di dunia Barat pada era modern. Pada masa itu, negara-negara di Eropa,
khususnya, memisahkan hal-hal yang menyangkut masalah agama dan nonagama. Pemicunya adalah
ketidakserasian antara hasil penemuan sains atau ilmu pengetahuan dengan doktrin Kristen.

Sekularisme yang tumbuh di dunia Islam adalah produk imperialisme Eropa. Pada abad ke-19 M, negara-
negara Barat yang menjajah negara-negara Islam membawa sebuah ideologi - yang menjadi
kepanjangan budaya asing - bernama sekularisme.

Dan sangat bertentangan dengan ajaran agama termasuk Islam, yang mana dalam Islam akan ada
kehidupan setelah mati yaitu akhirat. Maka paham ini perlu dihindari.

Terimakasih…

Selamat Malam Pak Sukron dan rekan-rekan,

Berikut jawaban saya :

Menurut saya sekularisme dalam kehidupan bernegara harus dihindari karena bertentangan dengan
ajaran agama, sekularisme dapat menimbulkan perpecahan yang mana ingin memisahkan antara agama
dan Negara. Padahal sudah jelas setiap agama pasti ingin adanya kedamaian yang mana hal tersebut
dapat dibentuk dengan adanya Negara.

Terimakasih…

Selamat Malam Pak Sukron dan rekan-rekan,

Berikut jawaban saya :

Hubungan antara agama dan negara di Indonesia haruslah selalu singkron, sesuai Pancasila pada sila
pertama merupakan gagasan dasar untuk sila-sila berikutnya. Sila pertama yaitu tentang
keagamaandengan beragama kita dapat mencapai sila kedua, ketiga dan seterusnya, sehingga dapat
tercapai tujuan bersama Negara kita, Negara Indonesia.

Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai