Anda di halaman 1dari 2

Selamat Malam Pak Sukron dan rekan-rekan,

Berikut jawaban saya :

Manusia diciptakan oleh Allah dengan segala kesempurnaannya. Manusia diberi akal pikiran sehingga
dengan akal tersebut mereka dapat berpikir. Dengan berpikir, manusia mampu mengajukan pertanyaan
serta memecahkan masalah. Dengan adanya akal pula, manusia berbeda dari makhluk-makhluk ciptaan
Allah yang lain. Islam mendorong manusia agar menggunakan potensi yang dimiliki secara seimbang.

Manusia disebut al-insan karena kecenderungannya akan sifat pelupa sehingga memerlukan teguran
dan peringatan. Kata al-insan digunakan Al-Quran untuk menunjukkan kepada manusia secara
keseluruhan dari totalitas, jiwa, serta raganya. Kata al-insan untuk penyebutan manusia diambil dari asal
kata al-uns atau anisa yang artinya jinak dan harmonis, karena pada dasarnya manusia dapat
menyesuaikan diri dengan realitas hidup dan lingkungannya. Sedangkan kata an-nas merupakan jamak
dari kata al-insan, kata ini digunakan untuk menunjukkan sekelompok manusia, baik dalam arti jenis
manusia maupun sekelompok tertentu dari manusia.

Terimakasih…

Selamat Malam Pak Sukron dan rekan-rekan,

Berikut jawaban saya :

Epifani berasal dari bahasa Yunani ‘epiphaneia’ yang berarti menampakkan diri. Dan makna dari istilah
"manusia sebagai epivani dari Tuhan" , yaitu berarti manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus selalu
menampakkan diri kepada Tuhan, maksudnya disini manusia harus selalu menampakkan diri dalam berbuat
kebaikan.

Terimakasih…

Selamat Malam Pak Sukron dan rekan-rekan,

Berikut jawaban saya :

“Sesungguhnya Allah hanya menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang,” (HR


At-Thabrani)

Di dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk bersatu,


bergabung dalam barisan iman melawan kekufuran (pengingkaran terhadap Allah),
menganggap dan mencintai satu sama lain sebagai saudara sendiri, bersikap
memaafkan dan memberi perlindungan, serta benar-benar menghindari
perpecahan, ketidakutuhan, dan percerai-beraian.
Kepercayaan atas ajaran agama Islam sepatutnya menjadi modal penting untuk
mengembangkan cinta terhadap sesama manusia. Dengan cinta, kita bisa menciptakan
kebebasan berpikir, perdamaian, serta menjauhkan umat beragama dari radikalisme.

Sehingga kita dapat mencegah terjadinya perpecahan, yang berhujung intoleran, bahkan
sampai perbuatan criminal yang membahayakan.

Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai