Anda di halaman 1dari 3

Selamat Malam Pak Sukron dan rekan-rekan,

Berikut jawaban saya :

Awal Penciptaan Alam Semesta

QS:Al-Hijr | Ayat: 85

‫س َم َاواتِ َخلَ ْقنَا َو َما‬


َّ ‫ض ال‬ َِّ ‫ن ۗ ب ْال َحقِ إ‬
َِ ‫ّل بَ ْينَ ُه َما َو َما َو ْاْل َ ْر‬ َِّ ‫ع ِةَ َوإ‬
َ ‫صفَحِ ۗ ََلتيَةِ السَّا‬ َِ ‫ص ْف‬
ْ ‫ح فَا‬ َِ ‫ْال َجمي‬
َّ ‫ل ال‬

Artinya: “Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan
dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka)
dengan cara yang baik.”
Ayat diatas menyatakan bahwa: “Dan tidaklah kami ciptakan langit dengan ketinggian dan luasnya
serta aneka bintang dan planet yang menghiasinya, dan tidak juga kami cipatkan bumi dengan segala
makhluk yang ada di permukaan atau perutnya, dan demikian juga apa yang ada diantara keduanya,
yakni langit dan bumi, baik yang telah diketahui manusia maupun belum atau tidak akan dapat
diketahui, tidak kami ciptakan itu semua melainkan dengan haq, yakni selalu disertai dengan kebenaran
dan bertujuan benar, bukan permainan atau kesia-siaan. Dan sesungguhnya kiamat, dimana masing-
masing manusia akan dimintai pertanggung jawaban serta diberi balasan dan ganjaran yang “haq”, pasti
akan datang. Hal itu demikian demi tegaknya al-haq dan keadilan yang merupakan tujuan penciptaan.

Terimakasih…

Selamat Malam Pak Sukron dan rekan-rekan,

Berikut jawaban saya :

"Kualitas iman seseorang bisa diukur salah satunya dari sejauh mana sensitivitas dan kepedulian orang
tersebut terhadap kelangsungan lingkungan hidup." (KH ali Yafie, Rais 'Aam PBNU 1991-1992)

Dalam buku Merintis Fiqh Lingkungan karyanya, Kiai Ali Yafie juga menyatakan bahwa pelestarian dan
pengamanan lingkungan hidup dari kerusakannya adalah bagian dari iman. Tampak sekali ia sedang
berusaha mengintegrasikan antara hal yang sangat krusial dalam Islam, yakni keimanan kepada Allah,
dan perhatian terhadap isu lingkungan yang kerap dianggap sebagai aktivitas duniawi belaka.

Ini relevan dengan pikirannya yang mengulas tentang dua hal. Pertama, Allah adalah rabbul ‘âlamîn atau
Allah adalah tuhan seluruh alam. Artinya, hamba Allah bukan hanya manusia, melainkan seluruh
makhluk lain: binatang, tumbuhan, gunung, tanah, udara, laut, dan lain sebagainya. Dalam konteks
hubungan antara khaliq dan makhluq, manusia sama dengan ciptaan-ciptaan lain.

Ajaran yang kedua adalah rahmatan lil ‘alamin atau menebar kasih sayang kepada seluruh alam, sebagai
misi utama ajaran Islam. Manusia tak hanya dituntut berbuat baik dengan manusia lainnya tapi juga
makhluk lainnya. Itulah mengapa saat perang Badar yang peristiwanya tepat pada bulan Ramadhan,
Rasulullah melarang pasukan Muslim merusak pohon dan membunuh binatang sembarangan. Hal ini
menjadi bukti bahwa Islam sangat menyayangi alam.
Keyakinannya yang kuat bahwa Islam sangat memperhatikan isu pelestarian lingkungan hidup membuat
Kiai Ali Yafie memasukkan hifdhul bi'ah (menjaga lingkungan hidup) sebagai bagian dari al-
kulliyyat, nilai-nilai universal yang dijunjung tinggi syariat Islam. dengan demikian, prinsip maqashidus
syari'ah yang dikenal dalam ushul fiqh berjumlah lima (al-kulliyyat al-khams), menurut Kiai Ali Yafie
seharusnya ditambah satu, yakni hifdhul bi'ah.

Terimakasih…

Selamat Malam Pak Sukron dan rekan-rekan,

Berikut jawaban saya :

Penyebab Rusaknya Lingkungan Hidup

Penyebab kerusakan lingkungan hidup secara umum bisa dikategorikan dalam dua faktor yaitu akibat
peristiwa alam dan akibat ulah manusia. Letusan gunung berapi, banjir, abrasi, tanah longsor, angin
puting beliung, gempa bumi, dan tsunami merupakan beberapa contoh bencana alam. Bencana-
bencana tersebut menjadi penyebab rusaknya lingkungan hidup akibat peristiwa alam. Meskipun jika
ditelaah lebih lanjut, bencana seperti banjir, abrasi, kebakaran hutan, dan tanah longsor bisa saja terjadi
karena adanya campur tangan manusia juga.

Penyebab kerusakan lingkungan yang kedua adalah akibat ulah manusia. Kerusakan yang disebabkan
oleh manusia ini justru lebih besar dibanding kerusakan akibat bencana alam. Ini mengingat kerusakan
yang dilakukan bisa terjadi secara terus menerus dan cenderung meningkat. Kerusakan ini umumnya
disebabkan oleh aktifitas manusia yang tidak ramah lingkungan seperti perusakan hutan dan alih fungsi
hutan, pertambangan, pencemaran udara air, dan tanah dan lain sebagainya.

Tindakan manusia yang berlebihan dalam pemanfaatan alam lingkungan mengakibatkan kerusakan
lingkungan yang terus meingkat. Hal ini menandakan bahwa eksistensi manusia sebagai seorang
pemelihara muka bumi sudah mulai luntur, sehingga perlu suatu pendekatan yang secara fitrah dapat
mengembalikan kesadaran manusia tersebut. Ajaran Agama Islam sebagai agama rahmatalil’aalamiin
telah memberikan rambu-rambu agar bagaimana manusia bertindak dalam mengelola alam lingkungan
secara arif dan bijaksana, sehingga kebermanfaatannya dapat dirasakan oleh semua mansia tanpa
merusak sedikitpun

Sikap dan keteladanan pemimpin Agama dalam memelihara lingkungan dan kelestarian alam perlu
kembali dilihat dan diperthankan bahkan harus ditingkatkan, misalnya dalam Islam banyak
sekali Wisdom (kearifan) yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, dalam menghormati makhluk
hidup:sebagaimana diriwayatkan, bahwa Nabi SAW menegur sahabatnya yang dalam pada saat
perjalanan mereka menangkap anak burung yang berada di sarangnya. Ketika merasa kehilangan anak,
induk burung itu pun mengiringi—terbang diatas rombongan –Rasullullah. Ketika menyaksikan hal
itu nabi bersabda: “Siapakah yang menyusahkan burung ini dan mengambil anaknya? Kembalikan
anak-anaknya padanya.― (hadits riwayat Abu Daud).
Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai