Anda di halaman 1dari 6

1.

TUJUAN

Tujuan dilakukannya percobaan Gerak lurus beraturan (GLB) ini adalah untuk menentukan
system benda bergerak GLB dan menentukan jarak tempuh benda yang bergerak.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 HASIL

Soal :

1. Sebuah sepeda motor bergerak lurus dengan kelajuan tetap 25m/s . Tentukan Jarak tempuh
motor
setelah 10 detik dan 50 detik
2. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang 100m setiap 50 detik. Tentukan kelajuan benda
tersebut.

3. sebuah benda bergerak lurus dengan kelajuan tetap 108 km/h. tentukan jarak tempuh benda
tersebut
setelah bergerak selama 7 menit dan 10 menit.
4. Mobil A dan B bergerak, saling melewati, dengan V tetap pada lintasan lurus. Ketika jarak
antara kedua mobil 100m, mobil A bergerak dengan kelajuan 10 m/s dan mobil B bergerak
dengan kelajuan
40 m/s. Tentukan:
A. Jarak tempuh mobil A sesaat sebelum berpapasan dengan mobil B?

B. tentukan selang waktu yang dibutuhkan mobil B dan sesaat sebelum berpapasan
dengan mobil A?

5. Buatlah grafik antara jarak dengan waktu berdasarkan data berikut

X(t) 1 2 3 5 8 9 12
Y(s) 3.8 7.6 11.4 19 30.4 34.2 45.6
Perhitungan :

1. Diketahui :
v = 25m/s
𝑡1 = 10 Detik
𝑡2 = 50 Detik
Ditanya
𝑠1= ?
𝑠2= ?
Jawaban
𝑠1= v x 𝑡1 𝑠2= v x 𝑡2
= 25 m/s x 10 s = 25 m/s x 50 s
= 250 m = 1250 m
2. Diketahui : Jawaban
s = 100 m s=vxt
t = 50 detik 𝑆
v=
Ditanya 𝑡
v=? 100
v= = 2 m/s
50

3. Diketahui
1000
v = 108 km/h = 108 x = 30 m/s
3600
𝑡1 = 7 min = 7 x 60 = 420 s
𝑡2 = 10 min = 10 x 60 = 600 s
Ditanya
𝑠1= ?
𝑠2= ?
Jawaban
𝑠1 = v x 𝑡1
= 30 m/s x 420
= 12600 m
𝑠2 = v x 𝑡2
= 30 m/s x 600
= 18000 m

4. Diketahui
Jawaban
𝑉𝐴 = 10 m/s
𝑠𝐴 = 100 – 𝑠𝐵
𝑉𝐵 = 40 m/s
10t = 100 – (40t)
s = 100 m
10t = 100 – 40t
Ditanya
10t+40t = 100
t=?
50t = 100
𝑠𝐴 = ?
(B) t = 2sec

𝑠𝐴 = 𝑉𝐴 x t

= 10 x 2

(A) 𝑠𝐴 = 20 m
5.

X(t) 1 2 3 5 8 9 12
Y(s) 3.8 7.6 11.4 19 30.4 34.2 45.6

y = Bx + A

B= 3.8

A= 0

y = 3.8x

r=1

Grafik Jarak dengan Waktu


50
45
40
35
30
25
Hasil
20
15
10
5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PEMBAHASAN

Suatu benda dapat dikatakan bergerak, apabila kedudukan suatu benda terhadap benda lain
berubah. Untuk mendefinisikan gerak diperlukan suatu titik acuan, sehingga dapat dikatakan
apabila suatu benda yang bergerak adalah benda yang mengalami perubahan kedudukan
terhadap titik acuan tertentu. Benda yang bergerak akan melewati titik – titik tertentu. Titik – titik
yang dilewati suatu benda ketika bergerak disebut lintasan. Pada saat lintasan yang dilalui
suatu benda berbentuk lurus maka gerak yang terjadi dikatakan sebagai gerak lurus(Anonym).

Pada gerak lurus, dibagi menjadi 2 yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB). GLBB terjadi pada saat kecepatan yang terjadi pada suatu benda berubah,
seperti pada misalnya mengalami kenaikan kecepatan maupun mengalami perlambatan.
Sementara gerak lurus beraturan (GLB) merupakan gerak yang terjadi pada benda yang
menempuh lintasan lurus dalam kecepatan/kelajuan yang konstan atau tetap). Dalam Gerak
lurus beraturan (GLB) dipengaruhi oleh Panjang lintasan, Perpindahan, Kelajuan, dan
Kecepatan(Sutrisno,2008). Contohnya dalam kehidupan sehari hari adalah pada escalator yang
dimana bergerak dengan kecepatan konstan. Atau contoh lainnya adalah kuda pada komedi
putar yang bergerak memutar dengan kecepatan yang konstan. Pada GLB berlaku rumus
sebagai berikut :

s=vt

Yang dimana s merupakan jarak atau perpindahan dalam satuan meter/m. v merupakan
kecepatan dalam satuan m/s. Dan t merupakan waktu dalam satuan second. jarak merupakan
panjang lintasan yang ditempuh suatu benda dengan tidak memperhatikan arah gerak benda
tersebut). Sehingga jarak disebut sebagai besaran scalar. Sementara perpindahan merupakan
perubahan posisi pada suatu benda yang dilihat dari keadaan awal dan keadaan akhir dengan
memperhatikan arah gerak benda sehingga perpindahan disebut sebagai besaran vector.
Percepatan merupakan perubahan pada kecepatan yang terjadi pada benda tersebut yang
dimana terjadi perubahan, yang menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan pada saat
benda tersebut bergerak sehingga disebut sebagai besaran scalar. Kelajuan merupakan
besaran scalar, sehingga nilai panjangnya diambil dalam besaran skalar yaitu jarak. sedangkan
kecepatan berhubungan dengan perpindahan dan waktu sehingga merupakan besaran vektor.

Dalam gerak lurus beraturan (GLB) menggunakan hukum Newton I. Hukum Newton ini disebut
pula sebagai hukum inersia/ hukum kelembaman yang berarti bahwa benda itu mempunyai sifat
mempertahankan keadaannya; apabila benda itu sedang bergerak maka benda itu akan terus
bergerak. Demikian pula benda itu sedang tidak bergerak maka benda itu bersifat tidak
bergerak(Gabriel,1996). Pada saat menggunakan hukum Newton I berlaku rumus

∑𝐹 = 0

Rumus tersebut digunakan dalam sebuah keadaan yang seimbang (Young,dkk,2002).


Contohnya dalam kehidupan sehari hari adalah pada saat menaiki mobil dan mobil tersebut
mengerem secara mendadak, yang terjadi pada diri kita adalah badan menjadi terdorong
kedepan. Dan sebaliknya, pada saat mobil yang kita naikkan bergerak secara cepat, maka yang
terjadi adalah badan kita akan terdorong ke belakang. Dari kedua contoh tersebut dapat
membuktikan bahwa benda dalam hal ini cenderung akan mempertahankan keadaannya. Jadi
yang bergerak akan tetap bergerak atau yang diam akan tetap diam apabila tidak terdapat
resultan gaya yang bekerja padanya.

Pada hasil grafik jarak dengan waktu, didapatkan bahwa r yang didapat berupa 1. r disini
berfungsi untuk membuktikan apakah data yang didapatkan akurat atau tidak akurat. Data
dapat disebutkan akurat apabila r yang didapat berjumlah 1. Semakin r yang didapat mendekati
1, maka semakin akurat data yang didapat. Dan sebaliknya, bila r yang didapat semakin
mendekati 0, maka data yang didapat dapat disimpulkan makin tidak akurat. Pada grafik hasil,
dapat dilihat bahwa pada detik ke 1 menghasilkan jarak 3.8, pada detik ke 2 menghasilkan jarak
7.6, kemudian pada detik ke 3 didapatkan jarak 11.4, pada detik ke 4 didapatkan jarak 15.2,
pada detik ke 5 didapatkan jarak 19, pada detik ke 6 didapatkan data jarak yang berjumlah
22.8. kemudian pada menit ke 7 didapatkan data jarak yang berjumlah 26.6. selanjutnya pada
detik ke 8 didapatkan jarak berjumlah 30.4. kemudian pada detik ke 9 didapatkan jarak yang
berjumlah 34.2. kemudian pada detik ke 10 didapatkan jarak yang berjumlah 38. Selanjutnya,
pada detik ke 11 didapatkan jarak 41.8. dan yang terakhir adalah pada detik ke 12 didapatkan
data yang berjumlah 45.6. Dari data yang didapat dan Dari grafik dapat disimpulkan bahwa
jarak dan waktu berbanding lurus dalam grafik GLB pada hasil.
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. Aplikasi Pembelajaran Fisika Berbasis Multimedia Interaktif.


http://e-journal.uajy.ac.id/3010/2/2TF04143.pdf. diakses pada tanggal 1 November 2016

Gabriel. 1996. Fisika Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta

Young,dkk. 2002. Fisika Universitas. Penerbit Erlangga. Jakarta

Raymond A,dkk.2009. FISIKA untuk Sains dan Teknik.Salemba Teknika. Jakarta

Sutrisno, 2008,
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195801071986031-
SUTRISNO/Pelatihan/Batam_123/GELOMBANG_II_15-
22_APRIL_2008/Pendalaman_materi_GLB_dan_GLBB.pdf. diakses pada tanggal 1
November 2016

Giancoli,dkk. 2001. Fisika jilid I. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai