Anda di halaman 1dari 4

PERSIAPAN OPERASI TIROID

Definisi Tiroidektomi adalah operasi pengangkatan kelenjar tiroid.


prosedur bedah tiroidektomi adalah sebuah operasi yang
melibatkan operasi pengangkatan semua atau sebagian dari
kelejar tiroid kelenjar yang terletak di depan leher bagian
bawah, tepat di atas trakea.
Epidemiologi Theodor Kocher dan Theodor Billroth mengembangkan teknik
yang diterima sebagai standar dalam bedah tiroid antara tahun
1873-1883. Teknik ini mampu menurunkan angka kematian
karena pembedahan dari 50%.
Indikasi Tiroidektomi pada umumnya dilakukan pada :8
Tiroidektomi 1. Penderita dengan tirotoksikosis yang tidak responsif dengan
terapi medikamentosa atau yang kambuh
2. Tumor jinak dan tumor ganas
3. Gejala penekanan akibat tonjolan tumor
4. Tonjolan tiroid yang menggangu penampilan seseorang
5. Tonjolan tiroid yang menimbulkan kecemasan seseorang
6. Sebuah gondok besar yang tidak dapat bereaksi dengan obat
anti-tiroid, memerlukan operasi kelenjar tiroid.
7. Efek samping dari terapi obat atau kepatuhan terhadap obat
yang rendah persistent atau tidak respon terhadap terapi
yodium radioaktif.
8. Tiroidektomi digunakan untuk meniadakan kebutuhan
untuk terapi yodium radioaktif, terutama pada anak-anak.
9. Pada wanita hamil, ketika terapi obat gagal untuk
mengontrol hipertiroidisme, operasi pengangkatan kelenjar
tiroid diperlukan.
10. Kekerasan dan tumor kelenjar tiroid memerlukan eksisi
bedah.
11.manifestasi klinis seperti pesatnya pertumbuhan kelenjar
tiroid, sakit parah, dan limfadenopati servikal, atau ketika
sudah ada sebelum iradiasi leher.

Klasifikasi Tiroidektomi terbagi atas 2 yaitu sebagai berikut :


Tiroidektomi
1. Tiroidektomi Total
Tiroidektomi total yaitu mengangkat seluruh kelenjar
tiroid. Klien yang menjalani tindakan ini harus mendapat
terapi hormone pengganti yang besar dosisnya beragam pada
setiap individu dan dapat dipengaruhi oleh usia, pekerjaan,
dan aktifitas.
2. Tiroidektomi Sub Total
Tiroidektomi subtotal yaitu mengangkat sebagian
kelenjar tiroid. Lobus kiri atau kanan yang mengalami
pembesaran diangkat dan diharapkan kelenjar yang masih
tersisa masih dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan
hormone-hormon tiroid sehingga tidak diperlukan terapi
penggantian hormon.
Prosedur
Bedah Ada 5 macam operasi, yaitu :
Tiroidektomi 1. Lobektomi total, pengangkatan satu sisi lobus tiroid.
Pengangkatan satu lobus tiroid yang mengandung jaringan
patologis (total lobektomi).
2. Tiroidektomi total, pengangkatan seluruh kelenjar tiroid.
Tindakan tiroidektomi total berpotens timbul komplikasi.
3. Isthmolobektomi, pengangkatan satu lobus kelenjar tiroid
beserta isthmustnya. operasi pengangkatan kelenjar tiroid bisa
sebelah dekstra atau sinistra atau kedua-duanya (bilateral).
4. sthmolobektomi, pengangkatan satu lobus kelenjar tiroid
beserta isthmustnya. operasi pengangkatan kelenjar tiroid bisa
sebelah dekstra atau sinistra atau kedua-duanya (bilateral).
5. Tiroidektomi near total, pengangkatan seluruh lobus tiroid
yang patologis berikut sebagian besar lobus tiroid
kontralateralnya. Isthmolobektomidextra dan lobektomi
subtotal sinistra dan sebaliknya, sisa jaringan tiroid 1-2 gram.

Manajemen  Salah satu tekhnik anestesia pilihan pada kondisi dimana


Anastesi akses terhadap jalan nafas terbatas adaah dengan TCI, oleh
kerena itu anestesi umum dengan menggunakan TCI
propofol untuk induksi dan rumatan anestesi menjadi
pilihan .
 TCI (Target Controlled Infusion) adalah sebuah cara
infusi terkendali dengan tujuan mencapai target
konsentrasi obat yang telah ditentukan dalam
kompartemen tubuh atau jaringan tertentu.
 General anestesi merupakan tindakan meniadakan nyeri
secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan bersifat
pulih kembali (reversible). Beberapa teknik general
anestesi inhalasi adalah Endotrakea Tube (ETT) dan
Laringeal Mask Airway (LMA).
Penatalaksa Pre Operatif:
naan 1) . Kadar hormon tiroid harus diupayakan dalam keadaan
normal.
2) Pemberian obat anti tiroid masih tetap dipertahankan
disamping menurunkan kadar hormon darah.
3) Masalah jantung juga sudah harus teratasi.
4) Kondisi nutrisi harus optimal, diet tinggi protein dan
karbohidrat.
5) Latih klien cara batuk yang efektif dan latih napas dalam.
6) Ajarkan cara mengurangi peregangan pada luka operasi
akibat rangsangan batuk dengan menahan di bawah, insisi
dengan kedua tangan.
7) . Beri tahu pasien kemungkinan suara menjadi serak
setelah operasi jelaskan bahwa itu adalah hal yang wajar dan
dapat kembali seperti semula.
Pasca Operasi:
1) . Monitor tanda-tanda vital setiap 15 menit sampai stabil
dan kemudian lanjutkan setiap 30 menit selama 6 jam.
2) . Gunakan bantal pasir atau bantal tambahan untuk
menahan posisi kepala tetap ekstensi sampai klien sadar
penuh.
3) . Bila sadar, berikan posisi semi fowler, apabila
memindahkan klien hindarkan penekanan pada daerah insisi.
4) . Berikan obat analgesic sesuai program terapi.
5) . Bantu klien batuk dan napas dalam setiap 30 menit.
6) . Gunakan penghisap oral atau trachea sesuai kebutuhan.
7). Monitor komplikasi yang terjadi pada pasca operasi
tiroidektomi.
Komplikasi Komplikasi tersering terjadi pada operasi tiroid adalah
paralisis nervus rekuren laringeus, hipoparatiroidism dan
perdarahan pasca operasi. Studi terhadap tiroidektomi total
pada tumor jinak akhir-akhir ini melaporkan kejadian paralisis
nervus rekuren laringeus berkisar antara 0,3-1,7% dan
hipoparatiroidism permanen berkisar 0,7-3%. Kegagalan
identifikasi nervus rekuren laringeus meningkatkan resiko
terjadi kerusakan terhadapnya.

Anda mungkin juga menyukai