HIDATIDOSA
Siti Usmiranti Usman
N 111 17 034
Dosen Pembimbing
dr. Djemi, Sp.OG., MARS
PENDAHULUAN
Molahidatidosa adalah Penyebab mola hidatidosa tidak
suatu kehamilan yang diketahui secara pasti, namun
berkembang tidak wajar faktor penyebabnya yang kini telah
diakui adalah : Faktor ovum yang
dimana tidak ditemukan patologik, usia ibu yang terlalu
2
janin dan hampir seluruh muda atau tua (36-40 tahun)
vili korialis mengalami beresiko 50% terkena penyakit ini.
perubahan berupa Imunoselektif dari sel trofoblast,
degenerasi hidropik keadaan sosioekonomi yang
rendah Paritas tinggi Defisiensi
. ,
Gambar 2.11 Mola hidatidosa komplit dengan Gambar 2.12 Mola hidatidosa parsial dengan vili
villi hidropik, villi tidak memiliki pembuluh korionik berbagai bentuk maupun ukuran, serta
darah, proliferasi sitotrofoblas dan terdapat edem fokal, melibatkan pula stroma
sinsitiotrofoblas yang hiperplastik trofoblastik, villus aktif serta hiperplasia
trofoblastik fokal
Gambar 2.10 Gambaran Snow Flake Pattern pada USG
7
Gambar 2.9 Nilai rata – rata dari 95% confidence limit yang menggambarkan
kurva regresi normal gonadotropin korionik subunit β pasca mola
8
LAPORAN KASUS
Let’s start with the first set
of slides
▹
▹
Ruangan
Tanggal/ Jam
“ : IGD Kebidanan
: 30-11-2018
▹ 07.10 WITA
IDENTITAS
▹ Nama : Ny. Z
▹ Umur : 28 tahun
▹ Alamat : Jl. Padat karya kel tondo
▹ Pekerjaan : IRT
▹ Agama : islam
▹ Pendidikan :SMP
10
ANAMNESIS
▹ RIWAYAT KEHAMILAN
▹ Palpasi : ▹ Auskultasi :
Teraba tinggi Peristaltik (+)
fundus uteri kesan normal, 17
20
Pemeriksaan fisik menunjukkan
keadaan umum baik, compos
mentis. Tanda vital; TD 100/70
mmHg, N 87 x/menit, R
19x/menit, S 36,6oC.
Konjungtiva; anemis +/+.
21
Pada pemeriksaan abdomen , abdomen tampak mengalami
pembesaran, perkusi redup pada abdomen kuadran bawah,
teraba tinggi fundus uteri berada 3 jari dibawah umbilikus,
balotement (-), tidak teraba bagian janin, nyeri tekan (+). Pada
pemeriksaan vaginal toucher didapatkan dinding vagina normal,
massa (-), portio tebal (+) lunak (+) Ø (-).
22
Pemeriksaan fisik :
TD : 100/60 N: 88 x/m, R: 22 x/m, S:36,5ºC.
Status Obstetri
Inspeksi :Perut tampak cembung, tampak bekas operasi, striae (+)
Palpasi: Tinggi Fundus Uteri teraba 2 jari dibawah pusat, pada
perabaan abdomen, dirasakan nyeri tekan terutama pada perut
bagian kanan
Auskultasi: Peristaltic (+) kesan normal
Status Ginekologi
Pemeriksaan Dalam: Perdarahan (+), jumlah sedikit-sedang, Portio
lunak (+), tebal(+)
23
DIAGNOSIS
G3P2A0 28 tahun dengan Molahidatidosa
PENATALAKSANAAN
•Observasi KU + TTV
•IUFD RL 20 tpm
•Inj. Asam Tranexamat 250 mg/8jam/iv
•Pro-Kuretase
24
01/12/2018
S: Nyeri perut (+), mual (-) muntah (-), pusing (-), sakit kepala (-) perdarahan
pervaginam (+) sedikit, BAK biasa, dan BAB lancar
A: Mola Hidatidosa
P: IUFD RL 20 tpm
Inj. Asam Tranexamat 250 mg/8jam/iv
Pro-Kuretase
25
02/12/2018
S :Nyeri perut (+), mual (-) muntah (-), nafsu makan baik, susah tidur (-) pusing (-), sakit
kapala (-) perdarahan pervaginam (+) , BAK biasa, dan BAB lancar
A : Mola Hidatidosa
P : IUFD RL 20 tpm
Inj. Asam Tranexamat 250 mg/8jam/iv
26
Persiapan kuret besok :
•Infus Ringer Laktat
•Inj. Dexamethasone
•Inj. Keterolac 1 amp/8 jam
•Inj. Ranitidin
•Drips oxytocin 1 ampul dalam RL 500 cc
•Methergin
•Pethidine
•Siapkan darah wb 2 kantong
•Pro kuretase (besok)
27
Dilakukan kuretase dan dikeluarkan jaringan seperti anggur dengan jumlah yang banyak, berat mola
±1000 gram, perdarahan bergumpal ± 500 cc
Dokumentasi mola :
28
Laporan Operasi :
1. Pasien diposisikan secara litotomi dibawah
pengaruh anestesi
2. Desinfeksi daerah kerja menggunakan kasa steril
dan betadine
3. Memasang duk steril untuk batasi area kerja
4. Memasang speculum anterior dan posterior pada
mulut Rahim
5. Menjepit serviks dengan tenaculum pada arah jam
11
6. Melepaskan speculum anterior
7. Mengukur panjang uterus dengan sonde
8. Melakukan kuretase mola hingga dipastikan tidak
ada mola yang tersisa, dikeluarkan sisa mola
sedikit
9. Melepas tenaculum dan speculum posterior
10. Membersihkan area kerja dengan kasa steril dan
betadine
11. Memasang tampon vagina 1 buah
12. Membersihkan area luar vagina
13. Operasi selesai
29
03/12/2018
S: Nyeri perut post kuretase (+),perdarahan pervaginam (+) sedikit-sedikit, mual (-)
muntah (-), pusing (-), sakit kepala (-), BAK biasa, dan BAB lancar
O: Ku : sedang
Kesadaran : komposmentis
TD: 130/70 mmHg
N: 84 x/m
P: 20 x/m
S : 36,5 °C
Konjungtiva anemis -/-
TFU : 4 jari dibawah umbilikus
Nyeri tekan suprapubik (+)
P : IVFD RL 20 tpm
Inj. Ranitidin 1 ampul/8 jam
Inj. Ketorolac 1 amp/8jam
Inj.Ondansentron 1 ampul/8 jam
Cefadroxil 500 mg 2x1
Metronidazole 500 mg 3x1
Metilergotamin 3x1 30
04/12/2018
S: Nyeri perut (-),perdarahan pervaginam (-) , mual (-) muntah (-), pusing (-), sakit kepala
(-), BAK biasa, dan BAB lancar
ANAMNESIS keluhan adanya darah yang keluar dari jalan lahir, perdarahan uterus yang
keluhan ini dialami oleh pasien kurang lebih sejak 1 merupakan gejala utama pada
minggu yang lalu. Keluarnya darah kadang bercampur kasus, gejala ini bervariasi mulai
dengan lendir dan tidak terdapat gumpalan darah. dari spoting sampai perdarahan
Pasien mengeluhkan nyeri perut kanan bagian bawah yang banyak.Pasien juga
sejak kemarin sore SMRS, tidak ada pengeluaran mengeluh merasa mual dan
darah dan nanah pada benjolan tersebut. Pasien muntah, hal ini merupakan
mengeluh mual (+), muntah (+) salah satu manifestasi klinis
yang ditimbulkan mola akibat
peningkatan kadar beta HCG.
Gerakan janin juga tidak pernah
dirasakan pasien selama hamil,
dimana pada kehamilan normal
gerakan janin sudah mulai bisa
dirasakan pada minggu ke 18-
20.
32
PEMERIKSAAN Konjungtiva; anemis +/+. abdomen Inspeksi :Perut uterus yang membesar tidak
FISIK tampak cembung, tampak bekas operasi, striae (+) sesuai dengan usia kehamilan
Palpasi: Tinggi Fundus Uteri teraba 2 jari dibawah serta tidak teraba bagian janin
pusat, pada perabaan abdomen, dirasakan nyeri dan ballotemen juga gerakan
tekan terutama pada perut bagian kanan janin. Berdasarkan taksiran hari
Auskultasi: Peristaltic (+) kesan normal pertama haid terakhir pasien
Pemeriksaan Dalam: Perdarahan (+), jumlah sedikit- usia kehamilan pasien adalah
sedang, Portio lunak (+), tebal(+) sekitar 16-17 minggu,
sedangkan TFU pasien setara
dengan usia kehamilan 20-22
minggu.
PEMERIKSAAN Pemeriksaan laboratorium; RBC 4,01 x 106,WBC
PENUNJANG 10,7 x 103/L , HGB 11,4 gr/dl, PLT 257 x 103/L,
HbSAg (-) Rapid HIV (-) Test kehamilan(+)
33
KASUS TEORI
35
Terima kasih
36