MINGGU KE 1
Oleh:
Christy Nur Cahyani
135040201111270
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MINAT SUMBERDAYA LAHAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2016
Log Harian Kerja Minggu Ke-1
Dalam melaksanakan kegiatan magang kerja satu minggu pertama ini kami mengikuti rangkaian kegiatan yang sudah
dijadwalkan oleh balai. Berikut di bawah ini merupakan rangkaian kegiatan Minggu I pelaksanaan magang kerja:
Dra. Suryantini
Kegiatan Hari Pertama
Senin, 18 Juli 2016 (07.30 – 14.45 WIB), dengan Jumlah Jam Kerja 7,29 Jam
Tujuan Kegiatan :
1. Untuk memperingati hari KORPRI dan meningkatkan koordinasi antar
staff dan karyawan
2. Untuk mengetahui Profil BALITKABI (Balai Penelitian Aneka Kacang
dan Umbi)
Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan yang berlangsung pada hari pertama minggu pertama hari Senin,
18 Juli 2016 diawali dengan kegiatan apel pagi, yang dilakukan di lapangan
Balitkabi pada pukul 07.30 hingga 08.10 WIB, serta memperingati hari KORPRI.
Kegiatan selanjutnya yaitu pengenalan BALITKABI seperti denah letak kebun
percobaan, laboratorium yang ada, serta tata letak lokasi lainnya, dan dilakukan
pengarahan untuk kegiatan yang akan dilakukan kemudian harinya, durasi waktu
dalam kegiatan pada pukul 08.10- 11.00 WIB dan dilanjutkan kembali pada pukul
12.00 – 14.45 WIB.
Hasil dan Pembahasan :
BALITKABI merupakan Lembaga yang paling berkompeten dalam
penelitian aneka kacang dan umbi. Sebagai pemegang mandat utama tanaman
aneka kacang dan umbi, Balitkabi dipacu untuk melakukan kegiatan penelitian
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan ubijalar. Disamping menangani
komoditas utama sebagai andalan penelitian Balitkabi juga menangani tanaman
potensial aneka kacang dan umbi, seperti kacang gude, tunggak, ganyong dll.
Dalam melaksakan tupoksinya Balitkabi dipimpin oleh seorang kepala
Balai yang dibantu oleh Kasubag TU, Kasie Yantek, Kasie Jaslit dan Kelompok
Peneliti (Kelti). Peneliti dikelompokkan menjadi tiga Kelti, yaitu: Kelti
pemuliaan, hama penyakit dan ekofisiologi. Kegiatan penelitian dilakukan di
kebun percobaan, rumah kaca, laboratorium, dan lahan petani. Balitkabi berdiri
pada tahun 1994. BALITKABI memiliki visi misi Mendukung visi dan misi
pemerintah Republik Indonesia yakni menjadi lembaga rujukan ilmu pengetahuan
dan teknologi dan sumber inovasi teknologi tanaman aneka kacang dan ubi yang
bermanfaat sesuai kebutuhan pengguna.
1. Menghasilkan dan menyediakan iptek tinggi, strategis, dan unggul
tanaman aneka kacang dan ubi sesuai kebutuhan pengguna.
2. Melaksanakan diseminasi inovasi teknologi secara cepat dan efektif
kepada pengguna.
3. Mengembangkan kerjasama nasional dan internasional dalam rangka
peningkatan profesionalisme dalam penguasaan iptek, serta peran Balitkabi
dalam pengembangan teknologi dan pembangunan pertanian.
4. Memperbaiki sumberdaya penelitian guna meningkatkan kapasitas Balai
agar semakin profesional dalam melakukan penelitian, serta meningkatkan
kemampuannya dalam menghasilkan dan mendiseminasi inovasi teknologi.
5. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya untuk penelitian dan
pengembangan, serta mendorong keterkaitan fungsional antar pemangku
kepentingan dan pengguna teknologi
Balitkabi juga memiliki program penelitian sebagai berikut:
1. Mendukung Visi dan Misi Presiden RI maka program penelitian Balitkabi
periode tahun 2015-2019 diarahkan pada program penciptaan teknologi dan
inovasi pertanian bio-industri berkelanjutan.
2. Program penciptaan teknologi dan Inovasi pertanian bio-industri
berkelanjutan diimplementasikan dalam bentuk kegiatan penelitian
peningkatan potensi komoditas secara integratif mencakup: peningkatan
potensi genetik, teknik produksi, pasca-panen primer dan analisis komoditas
untuk agroekosistem target.
Balitkabi memiliki susunan organisasi mulai dari ketua hingga aggota-
anggotanya. Balitkabi dipimpin oleh Dr. Ir. Didik Harnowo, MS. Balitkabi
memilki Tim Program, Kelompok Peneliti serta koodinator kebun percobaan
balitkabi.
Kesimpulan :
Balitkabi memiliki visi misi mendukung visi dan misi pemerintah
Republik Indonesia yakni menjadi lembaga rujukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan sumber inovasi teknologi tanaman aneka kacang dan ubi yang
bermanfaat sesuai kebutuhan pengguna. Balitkabi sebagai pemegang mandat
utama tanaman aneka kacang dan umbi, Balitkabi dipacu untuk melakukan
kegiatan penelitian kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan ubijalar
Kegiatan Hari Ke-dua
Selasa, 19 Juli 2016 (06.30 – 14.45 WIB), dengan Jumlah Jam Kerja 8,25 Jam
(a) (b)
(c)
(d) (e)
Gambar 2. (a) Kegiatan pengambilan sampel tanaman kacang hijau;
(b) Kegiatan pelabelan tanaman kacang hijau; (c) Kegiatan pruning tanaman kedelai; (d)
Kegiatan penjarangan tanman kedelai ; (e) Kegiatan penimbangan bobot 100 biji kacang
hijau
Kegiatan Hari Ketiga
Rabu, 20 Juli 2016 (06.30 – 12.00WIB), dengan Jumlah Jam Kerja 5,5 Jam
“Pengeringan biji kacang hijau dan gabah padi dan Penanaman aneka
kacang”
Tujuan Kegiatan :
1. Untuk mengurangi persentase kadar air pada biji kacang hijau dan gabah
padi
2. Untuk percobaan aneka kacang di Balitkabi
Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan hari ketiga pada minggu kedua tanggal 20 Juli 2016, melakukan
pengeringan biji kacang hijau, kedelai, dan padi dari pukul 06.30 – 07.30 WIB
bertempat di lapangan penjemuran KP Balitkabi. Kegiatan selanjutnya adalah
penanaman aneka kacang KT (kacang tunggak) pukul 07.30 – 10.00 WIB,
bertempat di kebun percobaan Balitkabi. Dalam kegiatan yang berlangsung kami
mendapatkan pengetahuan baru dalam tata cara penanaman, olah lahan,
pemeliharaan dan lain-lain yang dapat kami bandingkan dengan ilmu pengetahuan
perkuliahan di dalam kelas.
Hasil dan Pembahasan :
Proses pengeringan pada biji/polong kacang hijau, kedelai dan padi
(gabah), dilakukan secara alami dibawah panas matahari pada lantai jemur atau
pada lapangan KP Balitkabi dalam keadaan bersih dan tertata agar hasil
pengeringan merata dan tidak mengurangi hasil pemanenan tersebut. Pengeringan
dilakukan sampai kadar air utamanya pada gabah mencapai 11-12 %, dengan lama
waktu penjemuran 3-4 hari. Semakin lama proses penjemuran maka kadar air
semakin rendah dan kualitas gabah semakin baik dan tahan terhadap lama
penyimpanan. Dalam proses penjemuran dilakukan proses pembalikan pada benih
padi (gabah) agar merata. Fungsi dari pengeringan selain menurunkan kadar air
yaitu meringankan proses pengangkutan dalam biaya transport, memperpanjang
proses penyimpanan dengan kualitas yang tidak menurun/menghindari dari
serangan hama dan penyakit.
Kegiatan selanjutnya yaitu penanaman kacang Tunggak dengan berbagai
varietas. Teknis penanaman yaitu diawali dengan pengolahan lahan secara OTM
(olah tanah minimum) guna menggemburka tanah, serta melakukan penyemprotan
herbisida agar sisa hasil tanam sebelumnya tidak tumbuh dan mengurangi
tumbuhnya gulma, selanjutnya mengatur jarak tanam dan menerapkan sistem
penugalan denngan jarak 15 x 40 cm. Penugalan adalah pemberian lobang tanam
dengan menggunakan tongkat yang runcing dengan sistem tugal. Selanjutnya
pencampuran obat dengan jenis Ingrofol guna mencegah pertumbuhan jamur pada
benih tanaman sehingga proses perkecambahan tanaman cepat dan tanaman sehat.
Jenis Marshal guna yaitu untuk mencegah hama tanaman. Setiap lubang tanam
diisi dengan 2 benih kacang tunggak dengan tujuan agar pertumbuhan
vegetatifnya kebutuhan nutrisi dan unsurhara sesuai dan tercukupi.
Kesimpulan :
Proses pengeringan pada biji kacang hijau, kedelai dan padi(gabah)
tujuannya untuk mengurangi kadar air, mempermudah proses pengangkutan serta
biaya transport, memperpanjang proses penyimpanan dengan kualitas yang baik,
seta menghindari dari serangan hama dan penyakit. Serta proses penanaman
Kacang tunggak diakukan atas beberapa tahap dari persiapa lahan, penanaman dan
pemberian obat agar benih tidak terkontaminasi jamur yang dapat menyebabkan
kegagalan dalam proses vegetatif tanaman Kacang tersebut.
Dokumentasi :
(a) (b)
(c)
Gambar 3. (a) Kegiatan penjemuran biji kacang hijau; (b) Kegiatan penjumaran gabah
padi; (c) Kegiatan penanaman aneka kacang
Kegiatan Hari ke Empat
Jumat, 22 Juli 2016 (06.30 – 17.00WIB), dengan Jumlah Jam Kerja 10,51 Jam
Tujuan Kegiatan :
1. Untuk hasil produksi benih Balitkabi yang akan di pasarkan
2. Untuk menyiapkan bahan perlakukan kedelai dengan bahan dasar pembuatan
biopestisida dari NPV dan Serbuk Biji Mimba (SBM)
3. Untuk menyiapkan batasan penutup yang akan mengurangi resiko
pencampuran pestisida dari plot satu ke plot yang lainnya
4. Untuk melihat pengaruh perlakuan dari aplikasi biopestisida terhadap hama
pada setiap plot tanaman
Pelaksanaan Kegiatan:
Kegiatan terakhir dilaksanakan pada hari Jumat, 22 Juli 2016, pada pagi
hari diawali dengan pemanenan tanaman kacang hijau varietas Vima 3, dalam
proses kegiatan tersebut berlangsung dari pukul 06.30 hingga 11.00 WIB.
Selanjutnya setelah istirahat sholat Jumat, melakukan persiapan penyemprotan
biopestisida dilakukan pada pukul 13.00 hingga 17.00 WIB. Persiapan yang
pertama yaitu peracikan biopestisida untuk tanaman kedelai. Bahan yang
digunakan yaitu NPV dan Serbuk Biji Mimba (SBM), sebelum dilakukannya
penyemprotan dilakukan pembuatan batas penutup plot penyemprotan.
Hasil Dan Pembahasan
Pada kegiatan pertama, yaitu dilakukan pemanenan tanaman kacang hijau
varietas Vima 3 untuk pemasaran produksi tanaman kacang hijau di Balitkabi.
(d) (e)
Gambar 5. (a) Pemanenan kacang hijau; (b) Peracikan biopestisida bahan NPV;
(c) Peracikan biopestisida SBM; (d) Penutupan plot kacang kedelai; dan (e)
Penyemprotan biopestisida
Rencana Kegiatan Minggu Ke-dua
Rencana kegiatan magang kerja pada minggu ke-dua adalah melaksanakan
kegiatan di laboratorium tanah seperti pengenalan laboratorium, pengenaan alat-
alat yang akan digunakan, dan mempelajari isolat-isolat yang ada.