Anda di halaman 1dari 55

4.

2 Pembahasan

4.2.2 Tujuan diadakannya Kunjungan Lapang

Pelaksanaan kujungan lapang yang diadakan ialah agar mahasiswa dapat menambah
pengetahuan akan plasma nutfah serta pengolahan benih yang terdapat pada lembaga Balai
Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian tersebut yang terletak di daerah
Kendal Payak – Malang. Kunjungan tersebut dilakukan pada Hari Senin/ 18 Desember 2017.
Dengan diadakannya kunjungan lapang tersebut, seluruh mahasiswa mampu mengasah dan
mempelajari lebih jauh akan pengembangan plasma nutfah hingga berbagai macam varietas
tanaman yang dibudidayakan.

4.2.3 Manfaat yang Diperoleh dari Kunjungan Lapang

Berdasarkan kunjungan lapang yang telah dilaksanakan, maka manfaat yangdiperoleh


yaitu :

a. Pengetahuan tentang Profil BALITKABI serta mekanisme kerja yang dijalankan oleh
lembaga tersebut. Dari mekanisme kerja tersebut, dapat memberikan pengetahuan
bagaimana cara memenegemen suatu lembaga hingga dapat terus berjalan.
b. Mahasiswa mendapatkan motivasi baru untuk terus menerus mendirikan usaha serta
bisnis dengan bidang yang telah diampungi yaitu perbenihan.

4.2.4 Profil BALITKABI

Dari data dan sumber informasi yang telah didapatkan, berikut profil dari Lembaga Balai
Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian:

a. Sejarah Didirikannya BALITKABI

Sebagai sebuah lembaga penelitian, kiprah Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan
Umbi (Balitkabi) telah dimulai sejak sebelum kemerdekaan melalui keberadaan kebun-kebun
percobaan di berbagai daerah di Jawa Timur. Dengan berdirinya Lembaga Pusat Penelitian
Pertanian (LP3) yang berpusat di Bogor, kebun-kebun percobaan tersebut diintegrasikan
dalam LP3 Perwakilan Jawa Timur pada tahun 1968.
Gedung Balai Penelitian Tanaman Pangan Malang pada tahun 1984 (kiri), Gedung Balai
Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Malang tahun 2017 (kanan)
Kronologi lahirnya Balitkabi adalah sebagai berikut :

Tahun Nama Instansi Komoditas


1968 Lembaga Pusat Penelitian Pertanian (LP3) Padi, Palawija, Hortikultura
Perwakilan Jawa Timur
1980 Balai Penelitian Tanaman Pangan Malang Buah-buahan, sorghum, jagung, kacang-
(Balittan Malang) kacangan
SK Mentan No. 861/Kpts/Org/12/1980
1984 Balai Penelitian Tanaman Pangan Malang Padi, Palawija
(Balittan Malang)
SK Mentan No. 613/Kpts/OT.210/8/1984
1994 Balai Penelitian Tanaman Kacang- Kacang tanah, kedelai, kacang hijau,
kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi). kacang tunggak, ubikayu, dan ubijalar,
SK Mentan No. 796/Kpts/OT.210/12/94 serta ubi dan kacang potensial
2013 Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang Kacang tanah, kedelai, kacang hijau,
dan Umbi (Balitkabi) kacang tunggak, ubikayu, dan ubijalar,
Peraturan Menteri Pertanian No. serta ubi dan kacang potensial
23/Permentan/OT.140/3/2013
Lembaga-lembaga penelitian tersebut terus berkembang sejalan dengan tuntutan
perubahan lingkungan strategis. Pada tahun 1980, LP3 Perwakilan Jawa Timur
bergabung dengan Cabang Penelitian Hortikultura Malang menjadi Balai Penelitian
Tanaman Pangan (Balittan) Malang dengan mandat melaksanakan penelitian tanaman
buah-buahan, sorghum, jagung, dan kacang-kacangan.
Pada tahun 1984, komoditas buah-buah menjadi mandat Sub-balai Penelitian Hortikultura
Malang, sehingga mandat Balittan Malang terfokus pada tanaman pangan (padi dan
palawija). Bersama Balittan-balittan lain lingkup LP3 kemudian berkembang menjadi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan) di Bogor dengan
mandat nasional penelitian dan pengembangan tanaman pangan.
Sejak tanggal 13 Desember 1994 melalui SK Mentan No. 796/Kpts/OT.210/12/94
Balittan Malang berubah menjadi Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-
umbian (Balitkabi). Mandat penelitian yang sebelumnya meliputi komoditas padi dan
palawija, menjadi lebih terfokus pada tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian
(kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang tunggak, ubikayu, dan ubijalar, serta kacang
dan ubi potensial).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.23/Permentan/OT.140/3/2013, nama Balai
Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian berubah menjadi Balai
Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi dengan singkatan sama yaitu Balitkabi
dengan mandat komoditas kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu, dan ubijalar,
serta kacang dan ubi potensial.
Balitkabi bertanggungjawab kepada Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Pangan. Tahun 2014, Balitkabi ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI)
Aneka Kacang dan Umbi oleh Kementerian Ristek Dikti dengan nomor SK
10/PU.IPTEK/XII/2014 berlaku dari tanggal 1 Januari 2015 hingga 31 Desember 2017.
Dengan ditetapkannya Balitkabi sebagai PUI maka Balitkabi menjadi lembaga rujukan
Iptek dan sumber inovasi teknologi tanaman aneka kacang dan umbi.
b. Tugas dan Fungsi BALITKABI

Berdasarkan Permentan Nomor: 23/Permentan/OT.140/3/2013, Balai Penelitian Tanaman


Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang penelitian dan
pengembangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Penelitian
dan Pengembangan Tanaman Pangan.

Tugas Balitkabi adalah melaksanakan penelitian teknologi tinggi dan penelitian strategis
(pemuliaan dan pemberdayaan sumberdaya genetik, pemantauan dinamika populasi biotipe hama
penyakit, dan dinamika fisiko-kimia tanah) untuk tanaman aneka kacang dan umbi.

Dalam melaksanakan tugas penelitian tanaman aneka kacang dan umbi, Balitkabi
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Melaksanakan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, evaluasi, dan laporan


penelitian tanaman aneka kacang dan umbi.
2. Melaksanakan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan plasma
nutfah tanaman aneka kacang dan umbi.
3. Melaksanakan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi
tanaman aneka kacang dan umbi.
4. Melaksanakan penelitian komponen teknologi sistem usahatani tanaman aneka kacang
dan umbi.
5. Melaksanakan penelitian penanganan hasil tanaman aneka kacang dan umbi.
6. Memberikan pelayanan teknis penelitian tanarnan aneka kacang dan umbi.
7. Menyiapkan kerja sama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan
pendayagunaan hasil penelitian tanaman aneka kacang dan umbi.
8. Melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan Balitkabi.

Komoditas yang ditangani dikelompokkan menjadi :

1. Komoditas utama : kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar.
2. Komoditas potensial : kacang tunggak, kacang gude, komak, koro, garut, ganyong, talas,
keladi, serta komoditas ubi dan kacang potensial lainnya.
c. Visi dan Misi BALITKABI

Visi :

Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan tanaman aneka kacang dan umbi terkemuka
dan terpercaya dalam mewujudkan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan.

Misi :

1. Pengayaan, pengelolaan, dan pendayagunaan sumberdaya genetik aneka kacang dan umbi.
2. Menghasilkan inovasi teknologi tanaman aneka kacang dan umbi yang unggul untuk lahan
optimal dan suboptimal/potensial, berdaya saing, dan responsif terhadap dinamika
perubahan lingkungan strategis mendukung pertanian bioindustri berkelanjutan.
3. Meningkatkan penguasaan dan aplikasi teknologi informasi pada tanaman aneka kacang dan
umbi serta peningkatan scientific recognition.
4. Meningkatkan pemanfaatan inovasi teknologi akabi untuk mendukung bioindustri
berkelanjutan (impact recognition) melalui spectrum disemination multi channel (SDMC).

d. Organisasi dan Sumber Daya Manusia BALITKABI


Struktur Organisasi

Balai Penelitian Aneka Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-Umbian memiliki struktur


organisasis secara terperinci. Rincinya struktur yang dimiliki oleh lembaga tersbut dapat
memudahkan dalam mengatur akan jalannya tugas dan fungsi BALITKABI tersebut. berikut
ialah struktur organisasi BALITKABI :
Secara struktural, organisasi Balitkabi dipimpin oleh Kepala Balai yang membawahi
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Pelayanan Teknik, dan Kepala Seksi Jasa
Penelitian. Secara fungsional, Kepala Balai dibantu oleh Koordinator Program dan Evaluasi, Tim
Pembinaan Sumberdaya Manusia, serta Tim Evaluasi Kelayakan Teknologi dan Karya Ilmiah
(TEK-TEKARIL). Balitkabi memiliki Unit Pengelolaan Benih Sumber (UPBS) yang merupakan
lembaga internal untuk menangani komersialisasi benih komoditas yang menjadi mandatnya.
Para peneliti terhimpun dalam kelompok peneliti yang terdiri atas kelompok peneliti (kelti)
Plasma Nutfah dan Pemuliaan Tanaman, kelti Ekofisiologi, kelti Hama dan Penyakit Tanaman.
Di samping itu terdapat jenjang fungsional arsiparis, analis kepegawaian, pustakawan, dan
teknisi litkayasa.

Jabatan Nama
Kepala Balai: Dr. Ir.Joko Susilo Utomo,M.P.
Kepala sub Bagian Tata Usaha: Langgeng Sutrisno, S.P.
Kepala Seksi Pelayanan Teknik: Dr. Rudi Iswanto
Kepala Seksi Jasa Penelitian: Dr.Gatut Wahyu Anggoro
Jabatan Nama
Susanto
Koordinator Program dan Evaluasi: Dr. Andy Wijanarko
Sekretaris Program: Dr. Rudi Iswanto
Koordinator Kedelai: Dr. Didik Harnowo
Koordinator Aneka Kacang non Kedelai: Ir. Abdullah Taufik, M.P
Koordinator Plasma Nutfah: Dr. Novita Nugrahaeni
Koordinator Aneka Umbi: Prof. Dr. Sudaryono
Koordinator Diseminasi: Dr. Gatut Wahyu Anggoro
Susanto
Wakil Direktur UPBS: Dr. M. Muchlish Adie
Ketua Kelti Plasma Nutfah dan Pemuliaan: Apri Sulistyo,S.P., M.Si
Ketua Kelti Ekofisiologi: Prof.Dr.Arief Harsono
Ketua Kelti Hama dan Penyakit Tanaman: Ir. Sumartini, M.S.
Ketua Kelti Sosial Ekonomi Inovasi
Ir. Fachrur Rozi, M.S
Pertanian:
Penanggungjawab KP Kendalpayak : Cipto Prahoro, S.P.
Penanggungjawab KP Jambegede : Purwantoro,S.P.
Penanggungjawab KP Muneng : Suyamto, S.P.
Penanggungjawab KP Genteng : Sumarno, S.P.
Penanggungjawab KP Ngale: Slamet Riadi, S.P.

Sumber Daya Manusia

Balitkabi didukung karyawan berjumlah 192 orang terdiri dari 20 orang doktor, 29 orang
master, 49 orang sarjana, 7 orang diploma, 57 orang SLTA, dan 30 orang dibawah SLTA.
Berdasarkan jabatan fungsional, terdapat 76 tenaga fungsional, yang terdiri dari 5 Profesor
Riset, 18 orang Peneliti Utama, 15 orang Peneliti Madya, 13 orang Peneliti Muda, 12 orang
Peneliti Pertama, 6 orang peneliti non kelas, pustakawan 2 orang, dan 5 orang teknisi litkayasa.
Saat ini pegawai tugas belajar Balitkabi 1 orang S3 (Agustus 2017).

e. Program Penelitian

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian dalam


mewujudkan visi serta misinya, maka lembaga tersebut melakukan beberapa macam kegiatan
penelitian dalam peningkatan potensi komoditas integrative yang mencakup peningkatan potensi
genetic, teknik produksi, pascapanen primer, dan analisis komoditas untuk agroekosisitem target.
Dari berbagai macam kegiatan tersebut, lembaga tersebut berusaha terus menerus untuk
menciptakan bioteknologi untuk meningkatkan pertanian Bio-Industri berkelanjutan.
Berikut ialah sasaran penelitian terhadap beberapa macam komoditas :

Sasaran Penelitian Komoditas Kedelai

1. Menghasilkan varietas unggul baru dengan produksi tinggi, berukuran biji sedang –
besar, biji berwarna kuning atau hitam, dan berumur genjah – sedang.
2. Menghasilkan varietas unggul baru adaptif lahan suboptimal, seperti kekeringan,
naungan, jenuh air, lahan masam, pasang surut, dan lahan salin.
3. Menghasilkan varietas unggul baru tahan cekaman biotik, seperti ulat grayak, penggerek
polong, CPMMV, kutu kebul, karat daun, dan pengisap polong.
4. Menghasilkan varietas unggul baru dengan karakter kandungan isoflavon tinggi, protein
tinggi, sesuai panen muda, dan tahan pecah polong.
5. Menghasilkan teknologi untuk perbaikan mutu fisiologis benih, konservasi dan eksplorasi
mikroba tanah.
6. Menghasilkan rakitan teknologi budidaya pada berbagai agroekosistem (lahan pasang
surut, lahan kering iklim kering, lahan salin).
7. Rejuvenasi dan evaluasi sumber daya genetik kedelai.

Kegiatan penelitian yang dikembangkan tersebut dilakukan oleh anggota Lembaga


maupun pihak luar lembaga. Bentuk penelitian kedelai tersebut terus menerus dilakukan hingga
mendapatkan perbaikan genetic dari sifat unggu tetua. Mengingat bahwa kebutuhan kedelai di
Indonesia dikategorikan tinggi sehingga untuk mencapai kebutuhan tersebut maka dapat terbantu
dengan adanya benih unggul. Benih kedelai unggul didapatkan dari persilangan tetua dengan
sifat-sifat unggul yang mampu menghasilkan apa yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan.

Sasaran Penelitian Komoditas Kacang Tanah

1. Menghasilkan varietas unggul baru dengan produksi tinggi, berumur genjah – sedang,
kandungan aflatoksin rendah.
2. Menghasilkan varietas unggul baru toleran cekaman biotik : jamur A. flavus , karat daun,
bercak daun, layu bakteri, kutu kebul.
3. Menghasilkan varietas unggul baru adaptif lahan suboptimal: lahan masam, lahan salin,
lahan kering, lahan alkalis.
4. Penelitian sistem penyimpanan benih.
5. Rejuvenasi dan evaluasi sumber daya genetik kacang tanah.

Sasaran Penelitian Komoditas Kacang Hijau

1. Menghasilkan varietas unggul baru dengan produksi tinggi, biji mengkilat atau kusam,
ukuran biji kecil – besar, umur genjah – sedang, dan panen serempak.
2. Menghasilkan varietas unggul baru toleran cekaman biotik : embun tepung, hama thrips,
tular tanah.
3. Menghasilkan varietas unggul baru adaptif lahan suboptimal: lahan salin, lahan kering.
4. Rejuvenasi dan evaluasi sumber daya genetik kacang hijau.

Sasaran Penelitian Komoditas Ubikayu

1. Menghasilkan varietas unggul baru dengan produksi tinggi, umur genjah – sedang, kadar
pati tinggi, dan kadar HCN rendah.
2. Membentuk varietas unggul baru toleran cekaman biotik : tungau merah dan busuk umbi.
3. Membentuk varietas unggul baru adaptif lahan suboptimal: kekeringan dan lahan pasang
surut.
4. Rejuvenasi dan evaluasi sumber daya genetik ubikayu.

Sasaran Penelitian Komoditas Ubijalar

1. Membentuk varietas unggul baru dengan produksi tinggi, kadar pati tinggi, kadar gula
tinggi, nilai gizi tinggi (kandungan betakaroten dan antosianin tinggi), dan rasa enak.
2. Membentuk varietas unggul baru toleran cekaman biotik (hama boleng, hama tungau
puru, penyakit kudis).
3. Membentuk varietas unggul baru adaptif lahan suboptimal (lahan kering, lahan pasang
surut).

Bentuk sasaran-sasaran dilakukan untuk mendapatkan sifat anakan tanaman unggul dari
sifat-sifat tetua. Kebutuhan pangan yang terus menerus bertambah dengan diiringi oleh
lingkungan yang semakin tidak mendukung akan pertumbuhan tanaman pangan, membuat
peneliti terus menerus melakukan perbaikan varietas tanaman di masing-masing komoditas
contohnya ialah kedelai toleran terhadap media tanam Asama tau pH rendah. Pengembangan
yang terus menerus dilakukan tersebut dilakukan hingga mendapatkan varietas baru dan mampu
digunakan dengan baik oleh masyarakat Indonesia sesuai denga kebutuhan tersebut.

Selain pihak dalam Lembaga BALITKABI, terdapat pihak luar ( Mahasiswa/lain


sebagainya) dapat melakukan penelitian terhadap berbagai macam kacang-kacangan seta umbi-
umbian pada lembaga tersebut, sehingga terdapat timbal balik antar kedua belah pihak.

f. Unit Pengelolaan Benih Sumber (UPBS) Agro Inovasi Akabi


BALITKABI memiliki suatu Unit Pengelolaan Benih Sumber yaitu pengolaan benih untuk
dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh masyarakat untuk memnuhi kebutuhannya. UPBS (Unit
Pengelolaan Benih Sumber) Agro Inovasi Akabi berdiri sejak tahun 2005. UPBS Agro Inovasi
Akabi merupakan kelembagaan internal Balitkabi yang berdasarkan SK Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian No. OT.210.69.2003 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Benih
Sumber Tanaman bertugas untuk memproduksi benih sumber aneka kacang dan umbi untuk
kelas benih penjenis (BS) dan benih dasar (FS). UPBS dibentuk untuk mendukung fungsi
Balitkabi sebagai lembaga penelitian karena ketersediaan benih sumber mempunyai peran
penting dalam pengembangan inovasi teknologi hasil penelitian.
Visi UPBS Agro Inovasi Akabi adalah menjadi UPBS yang handal dalam mendukung
sistem perbenihan nasional. Sedangkan misi UPBS Agro Inovasi Akabi adalah:

1. Memproduksi dan mengelola benih sumber tanaman aneka kacang dan umbi yang
mempunyai mutu genetik, mutu fisik, dan mutu fisiologis yang tinggi.
2. Memberikan kepuasan pelanggan melalui penerapan jaminan mutu dan perbaikan
berkelanjutan.

Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang mengacu pada ISO 9001:2008 diterapkan untuk
menjamin mutu benih yang dihasilkan oleh UPBS. Pada tanggal 28 Juni 2010 UPBS Balitkabi
mendapatkan sertifikat SMM ISO 9001:2008 (berlaku selama tiga tahun) dari Lembaga
Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM) Benih dan Bibit, PT. Agri Mandiri Lestari, dengan ruang
lingkup produksi benih penjenis (BS) kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan ubikayu. Dengan
didapatkannya sertifikat tersebut maka UPBS Agro Inovasi Akabi berhak melakukan sertifikasi
mandiri terhadap benih yang diproduksi sesuai ruang lingkupnya yaitu benih penjenis (BS).

Pada tanggal 28 Juni 2013, UPBS Agro Inovasi Akabi mendapatkan resertifikasi dan
menambah ruang lingkup untuk benih dasar (FS) kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau.
Sehingga sampai dengan tanggal 27 Juni 2016 UPBS Agro Inovasi Akabi berhak melakukan
sertifikasi mandiri terhadap benih penjenis dan benih dasar yang menjadi ruang lingkup. Pada
tahun 2014 UPBS Agro Inovasi Akabi kembali menambah ruang lingkup untuk produksi benih
sumber ubijalar kelas BS,sehingga UPBS Agro Inovasi Akabi berhak memproduksi BS kedelai,
kacang tanah, kacang hijau, ubikayu, dan ubijalar, serta FS kedelai, kacang tanah, dan kacang
hijau.

Berdasarkan kunjungan Lapang yang telah dilaksanakan, bentuk Pengelolaan Benih


Sumber yang dilaksanakan UPBS ialah sebagai berikut :

a) Eksplorasi
Eksplorasi ialah kegiatan dalam mencari Plasma Nutfah dari berbagai daerah. Perbedaan
dan cirri khas tanaman yang berbeda dengan sifat unggul tertentu dapat menghasilkan tanaman
baru. Ekplorasi yang telah dilakukan oleh pihak UPBS ialah pada tahun 1980-1983 pertama kali
dilakukan pada daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.
b) Konservasi
Konservasi merupakan suatu kegiatan pemeliharaan dan pengkoleksian berbagai plasma
nutfah yang diperoleh. Konservasi dibedakan menjadi dua yaitu in situ serta ek situ.Konservasi
In Situ merupakan bentuk pemelihara pada daerah atau wilayah tanaman tersebut, sedangkan ek
situ ialah bentuk koleksi atau pemelihara menggunakan Bank Benih atau bentukLapang.
Konservasi bertujuan untuk menjaga, dan merawat tanaman kacang-kacangan serta umbi-umbian
dari berbagai jenis sehingga dapat terjaga populasi dan dapat mengurangi ancaman kepunahan.
c) Karakteristik
Karakteristik dari pengelolaan ini ialah membedakan atau pemisahan yang dilakukan
berdasarkan persamaan sifat genetic maupun fenotip dari tanaman sehingga dapat memudahkan
dalam mennetukan klarifikasi serta mendeskripsi tanaman yang dikoleksi. Selain hal tersebut
dapat memberikan informasi kepada pemulia hingga mendapatkan tujuan tertentu dalam
melakukan penyilangan terhdap tanaman yang telah dideskripsikan. Karakteristik tanaman
Kacang-kacangan serta Umbi-umbian dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara yaitu
Kopnvensional, seperti pengamatan morfologi dan agronomi serta menggunakan teknik
biomonokuler.
Kegiatan karakteristik menggunakan bahasa umum untuk mendeskripsikan tanaman agar
dapat dibaca dengan jelas oleh peneliti dari belahan dunia manapun. Contohnya pada deskripsi
daun yang diamati ialah daun pada vase vegetative pada daun ke-4, pola perakaran, bentuk
polong, jumlah biji/polong, serta warna biji.
d) Rejuvenasi
Rejuvenasi ialah kegiatan mempertahankan Integritas genetic tanaman.
e) Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan dalam menguji suatu benih terhadap tujuan yang hendak
dicapai sebelumnya. Bentuk evaluasi yang dilakukan ialah menggunakan teknik uji cekaman
Biotik, Abiotik, dan Mutu Benih).
f) Dokumentasi
Kegiatan Dokumentasi ialah untuk memberikan informasi terbaru juga sebagai pertukan
informasi. Dengan kegiatan dokumentasi tersebut, maka hasil yang telah tercapai dapat
memberikan kesiapan dalam pemberian info secara jelas akan tanaman atau benih yang
dihasilkan.
g) Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan dalam pengeluaran benih yang dihasilkan untuk
dapat tersalurkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Pengeluaran varietas batu dengab sifat
unggul dapat membantu masyarakat dalam melaksanakan budidaya dengan nilai kerugian yang
sangat minim.
Kegiatan pengelolaan Benih Sumber dilakukan dengan beberapa teknik yaitu,
teknik perbenihan maupun tekni perbanyakan menggunakan stek. Pada perbanyakan
menggunakan benih berupa biji seperti benih kacang-kacangan sedangkan pada stek dapat
dilakukan pada umbi-umbi-an.
Berikut pengelolaan benih pasca panen yang dilaksanakan pihak UPBS:
1) Panen
Panen merupakan kegiatan dimana proses pengambilan hasil produksi tanaman pada
kondisi masak fisiologis. Panen dilakukan pada waktu yang tepat agar kualitas dan kuantitas
benih tidak menurun.
2) Pengukuran Kadar Air Benih
Pengukuran kadar air pada benih dilakukan untuk mengetahui besar kecilnya benih setelah
panen. Ketidaksesuain serta kesesuaian benih terhadap kategori sebelumnya dapat terukur
dengan kadar air yang terkandung. Pada umumnya, kadar air benih pada kacang-kacangan yang
manjadi dasar ialah 9-10%. Apabila kadar air yang terkandung lebih tinggi akan menyebabkan
daya penyimpanan benih tidak tahan lama akibat benih mudah untuk melakukan metabolism
sehingga mengakibatkan perkecambahan yang cepat.
3) Sortasi
Sortasi merupakan kegiatan pemisahan benih yang dikehendaki berdasarkan kategori, sifat
benih yang diinginkan dengan benih kategori berbeda baik itu (ukuran benih,jumlah polong,),
benih tanaman lain, benih Varietas lain, Kotoran benih ( bagian tanaman termasuk daun, batang,
dll, serta tanaman lain), dan benih mati dan kategori rusak. Sortasi dapat dilakukan menjadi dua
bagian yaitu manual dan otomatis. Teknik manual dilakukan oleh beberapa pekerja yang
memanfaatkan meja sortasi untuk memilih benih yang baik. sedangkan cara otomatis yaitu
menggunakan mesin Grider yang mampu memisahkan benih baik atau pun kotoran benih.
4) Uji Daya Tumbuh
Uji Daya Tumbuh benih dilakukan pada ruangan tertentu. Tujuan diadakannya uji daya
tumbuh benih yaitu untuk dapat memastikan benih tersebut dapat berkecambah dengan baik pada
waktu yang ditentukan. Uji daya tumbuh benih dilaksanakan menggunakan parameter KCT yaitu
Kecepatan Tumbuh Benih serta KST yaitu Keserempakan Benih Tumbuh. Parameter tersebut
memberikan informasi akan layak tidaknya benih untuk disebarkan atau digunakan. Benih
dengan memiliki uji daya tumbuh diatas 80% maka dikategorikan sebagai Benih Baik, apabila
kurang dari 80% maka dikategorikan sebagei benih jelek sehingga tidak dapat digunakan sebagai
benih.
5) Penyimpanan Benih
Benih pasca Panen dilakukan penyimpanan benih dengan tujuan untuk benih persediaan
pada waktu tertentu sehingga kebutuhan benih terus menerus terpenuhi pada waktu mendatang
dan juga mendukung benih dalam melakukan dormansi benih. Pada dasarnya benih memiliki
masa dormansi baik itu dalam waktu lama atau waktu yang singkat. Dengan ruangan
penyimpanan tersebut benih berada pada lingkungan yang teratur baik itu suhu, kelembapan,
pencahayaan, dan perlakuan benih. Hal tersebut akan menghambat benih terjadi kerusakan.

4.2.3 Macam-Macam Varietas Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian yang Terdapat pada


BALITKABI
A. Kacang Gude
MEGA
Dilepas tahun : 1987
Nomor galur : QPL-Hunt
Asal : Introduksi dari Australia
Hasil rata-rata : ± 1,2 t/ha
Warna hipokotil : Ungu kemerahan
Warna epikoti : Hijau
Warna polong tua : Hitam
Warna daun : Hijau tua
Warna bunga : Kuning
Warna biji : Coklat
Warna hilum : Putih
Umur berbunga : ± 55 hari
Umur matang : ± 95 hari
Tinggi tanaman : ± 90 cm
Bobot 100 biji : 9– 10 g
Kadar protein : 20%
Kadar lemak : 1,8%
Ketahanan thd penyakit : Toleran terhadap virus mozaik
mandul (sterility mosaic virus)
B. Kacang Hijau

VARIETAS Halaman

VARIETAS

SIWALIK
ARTA IJO
BHAKTI
NO. 129
MERAK
NURI
MANYAR
BETET
WALET
GELATIK
PARKIT
CAMAR
MERPATI
SRITI
KENARI
MURAI
PERKUTUT
SAMPEONG
KUTILANG
VIMA-1
VIMA-2
VIMA-3
SIWALIK
Dilepas tahun : 1945
Nomor galur : MB 9-1
Asal : Seleksi galur populasi asal J eneponto
Hasil rata-rata : 0,9 t/ha
Warna hipokoti : Merah
Warna epikotil : Hijau kemerahan
Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau
Warna bunga : Kuning
Warna biji : Hijau kusam
Warna polong tua : Hitam
Umur berbunga : 43 hari
Umur matang : 80–100 hari
Tinggi tanaman : 80 cm
Bobot 1000 biji : ± 60 g
Kadar protein : 23,6%
Ketahanan thd penyakit : Tidak tahan hama bubuk
Sifat-sifat lain : - Polong tua mudah pecah
- Mutu biji baik
Benih Penjenis (BS) : Dipertahankan di Balittan Bogor

Pemulia : Balai Penyelidikan Teknik Pertanian Bogor

ARTA IJO
Dilepas tahun : 1954
Nomor galur : MB 26
Asal : Hasil seleksi galur varietas Lokal
Sumenep, Madura
Hasil rata-rata : 0,9 t/ha
Warna hipokotil : Merah
Warna epikotil : Hijau kemerahan
Warna batang : Hijau kemerahan
Warna daun : Hijau
Warna biji : Hijau kusam
Warna bunga : Hijau
Warna polong tua : Hitam
Umur 50% berbunga : 43 hari
Umur 50% matang : 99 hari
Tinggi tanaman : 30 cm
Bobot 1000 biji : ± 46 g
Kadar protein : 18,3%
Kadar Karbohidrat : 0,07 mg/100 g
Ketahanan thd hama : Tidak tahan hama bubuk
Sifat-sifat lain : - Polong pendek
- Mutu biji baik
Benih Penjenis (BS) : Dipertahankan di Balittan Bogor

Pemulia : Balai Penyelidikan Teknik Pertanian Bogor

BHAKTI
Dilepas tahun : 1965
Nomor galur : MB 116
Asal : Hasil seleksi verietas introduksi dari Srilanka
Hasil rata-rata : 1,4 t/ha
Warna hipokotil : Merah
Warna epikotil : Hijau kemerahan
Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau
Warna biji : Hijau mengkilap
Warna bunga : Kuning
Warna polong tua : Coklat
Umur berbunga : 35 hari
Umur matang : 70 hari
Tinggi tanaman : 50–75 cm
Bobot 1000 biji : ± 60 g
Kadar protein : 20,4%
Kadar lemak : 1,8%
Kadar Vitamin C : 11,0 mg/100 g
Kadar Vitamin B1 : 0,4 mg/100 g
Kadar Karbohidrat : 70,7%
Kadar Kalsium : 94 mg/100 g
Kadar Fosfor : 315 mg/100 g
Kadar Besi : 4,9 mg/100 g
Ketahanan thd hama : Tidak tahan hama bubuk(Brunchus sp.)
Sifat-sifat lain : - Polong tidak mudah pecah
- Mutu biji baik, mudah lunak kalau direbus
Benih Penjenis (BS) : Dipertahankan di Balittan Bogor
Pemulia : Lembaga Penelitian Ubi-ubian dan Kacangkacangan Bogor

No. 129
Dilepas tahun : 1979
Nomor galur : MB 129
Asal : Hasil seleksi varietas introduksi dari Filipina
Hasil rata-rata : 1,6 t/ha
Warna hipokotil : Hijau
Warna epikotil : Hijau
Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau
Warna biji : Hijau tua mengkilap
Warna bunga : Kuning
Warna polong tua : Hitam
Umur berbunga : 32 hari
Umur matang : 58 hari
Tinggi tanaman : 45 cm
Bobot 1000 biji : ± 70 g
Kadar protein : 22,2%
Kadar lemak : 1,2%
Kadar Vitamin C : 10,5 mg/100 g
Kadar Vitamin B1 : 0,11 mg/100 g
Kadar Karbohidrat : 62,9%
Kadar Kalsium : 125 mg/100 g
Kadar Fosfor : 320 mg/100 g
Kadar besi : 6,7 mg/100 g
Ketahanan thd penyakit : Peka kudis dan dan bercak daun Cercospora sp.
Sifat-sifat lain : - Polong terletak di bagian atas tajuk
- Polong matang hampir serentak
- Kualitas biji baik, tidak ada biji keras bila direbus
Benih Penjenis (BS) : Dipertahankan di Balittan Bogor

Pemulia : Tateng Sutarman dan Lukman Hakim

MERAK
Dilepas tahun : 1981
Nomor galur : MB 423
Asal : Hasil seleksi varietas introduksi dari Filipina
Hasil rata-rata : 1,6 t/ha
Warna hipokotil : Hijau
Warna epikotil : Hijau
Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau
Warna biji : Hijau mengkilap
Warna bunga : Kuning
Warna polong tua : Hitam
Umur berbunga : ± 34 hari
Umur matang : ± 56 hari
Tinggi tanaman : 60–65 cm
Bobot 1000 biji : 78 g
Kadar protein : 22,35%
Kadar lemak : 1,8%
Kadar Vitamin C : 10,4 mg/100 g
Kadar Vitamin B1 : 0,1 mg/100 g
Kadar Karbohidrat : 62,95%
Kadar Kalsium : 120 mg/100 g
Kadar Fosfor : 321 mg/100 g
Kadar besi : 6,81 mg/100 g
Ketahanan thd penyakit : Peka penyakit kudis dan bercak daun Cercospora sp.
Sifat-sifat lain : - Polong umumnya terletak di bagian atas
- Polong matang hampir serentak
Benih Penjenis (BS) : Dipertahankan di Balittan Bogor

Pemulia : Tateng Sutarman dan Lukman Hakim

NURI
Dilepas tahun : 23 April 1993
SK Mentan : 274/Kpts/TP.240/4/83
Nomor galur : Pr 925 Si
Asal : Hasil seleksi varietas introduksi dari AVRDC (Taiwan)
Hasil rata-rata : 1,6 t/ha
Warna hipokotil : Merah
Warna epikotil : Hijau
Warna batang : Hijau kemerahan
Warna daun : Hijau
Warna biji : Hijau mengkilap
Warna bunga : Kuning kelabu
Warna polong tua : Hitam
Umur berbunga : 32 hari
Umur matang : 58–65 hari
Tinggi tanaman : 69 cm
Bobot 1000 biji : 36 g
Kadar protein : 24,8%
Kadar lemak : 1,5%
Ketahanan thd penyakit : Tahan penyakit bercak daun dan karat daun
Sifat-sifat lain : Mudah lunak bila direbus, tidak ada biji keras
Benih Penjenis (BS) : Dipertahankan di Balittan Sukamandi
Pemulia : Balai Penelitian Tanaman Pangan Sukamandi

MANYAR
Dilepas tahun : 23 April 1983
SK Mentan : 275/Kpts/TP.240/4/83
Nomor galur : Pr 933 Si
Asal : Introduksi dari AVRDC (Taiwan)
Hasil rata-rata : 1,5 t/ha
Warna hipokotil : Merah
Warna epikotil : Hijau
Warna batang : Hijau kemerahan
Warna daun : Hijau
Warna biji : Hijau kusam
Warna bunga : Kuning kelabu
Warna polong tua : Hitam
Umur berbunga : 31 hari
Umur matang : 51–55 hari
Tinggi tanaman : 65 cm
Bobot 1000 biji : ± 46 g
Kadar protein : 22,4%
Kadar lemak : 1,4%
Ketahanan thd penyakit : Tahan penyakit bercak daun dan karat daun
Sifat-sifat lain : Mudah lunak bila direbus, tidak ada biji keras
Benih Penjenis (BS) : Dipertahankan di Balittan Bogor
Pemulia : Balai Penelitian Tanaman Pangan Sukamandi

BETET
Dilepas tahun : 1983
No. induk : MB 2385
Asal : Hasil seleksi keturunan persilangan MB 129 x Siwalik
Hasil rata-rata : 1,5 t/ha
Warna hipokotil : Hijau
Warna epikotil : Hijau
Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau
Warna pangkal daun : Hijau
Warna tangkai daun : Hijau
Warna bunga : Kuning
Warna biji : Hijau kusam
Warna polong tua : Hitam
Umur berbunga : 35 hari
Umur matang : 58–60 hari
Tinggi tanaman : 45 cm
Bobot 1000 biji : ±58 g
Kadar protein : 22,9%
Ketahanan thd hama : - Tahan lalat kacang (Agromyza phaseoli)
Ketahanan thd penyakit : - Toleran penyakit kudis
- Peka penyakit bercak daun dan embun tepung
Sifat-sifat lain : - Masak serempak, polong tua tidak
mudah pecah
- Mudah lunak bila direbus
- Tahan rebah
Benih Penjenis (BS) : Dipertahankan di Balittan Bogor
Pemulia : Tateng Sutarman, A. Rasyid M., dan Lukman Hakim
WALET
Dilepas tahun : 1985
No. induk : VC 1163 SEL. A (EG-ME-4/ML-6)
Asal : Hasil seleksi varietas introduks dari AVRDC (Taiwan)
Hasil rata-rata : 1,7 t/ha
Warna hipokotil : Hijau
Warna epikoti : Hijau
Warna batang : Hijau
Warna biji : Hijau mengkilap
Warna bunga : Kuning
Warna polong tua : Hitam
Umur berbunga : 35 hari
Umur polong masak : 58 hari
Tinggi tanaman : 45 cm
Bobot 1000 biji : ±63 g
Kadar protein : 22,4%
Kadar lemak : 1,7%
Ketahanan thd penyakit : - Tahan penyakit bercak dauN(Cercospora sp.)
- Cukup tahan penyakit Powdery mildew/embun tepung
(Erysiphepolygoni)
- Cukup tahan Rizoctonia sp.
Sifat-sifat lain : - Polong tidak mudah pecah
- Polong masak serempak
Benih Penjenis (BS) : Dipertahankan di Balittan Bogor

Pemulia : Tateng Sutarman dan Lukman Hakim

GELATIK
Dilepas tahun : 1985
No. induk : VC 78146
Asal : Hasil seleksi varietas introduksi dariMAVRDC (Taiwan)
Hasil rata-rata : 1,5 t/ha
Warna hipokotil : Hijau
Warna epikotil : Hijau
Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau
Warna biji : Hijau kusam
Warna bunga : Kuning
Warna polong tua : Hitam
Umur berbunga : 35 hari
Umur matang : 58 hari
Tinggi tanaman : 45 cm
Bobot 1000 biji : ±60 g
Kadar protein : 20%
Kadar lemak : 1,7%
Ketahanan thd penyakit : - Tahan penyakit bercak daun (Cercospora sp.)
- Cukup tahan Rhizoctonia sp.
Sifat-sifat lain : - Polong tidak mudah pecah
- Polong masak serempak
Benih Penjenis (BS) : Dipertahankan di Balittan Bogor

Pemulia : Tateng Sutarman dan Lukman Hakim

PARKIT
Dilepas tahun : 1988
No. galur : CR 479-13-4-2B
Asal : PHLV-18/VC.1177 tahun 1979
Hasil rata-rata : 1,35 t/ha
Warna hipokotil : Hijau
Warna epikotil : Hijau
Warna batang : Hijau muda
Warna daun : Hijau muda
Warna biji : Hijau mengkilap
Warna bunga : Kuning
Warna polong tA : Hitam
Umur berbunga : 34 hari
Umur matang : 56 hari
Tinggi tanaman : 40 cm
Bobot 1000 biji : 67 g
Ukuran biji : Sedang
Kadar protein : 22,7%
Kadar lemak : 1,96%
Ketahanan thd penyakit : - Tahan penyakit embun tepung
Sifat-sifat lain : - Polong tidak mudah pecah
1. Polong masak serempak
Benih Penjenis (BS) : Dipertahankan di Balittan Bogor

Pemulia : Lukman Hakim dan Tateng Sutarman

CAMAR
Dilepas tahun : 9 Maret 1991
SK Mentan : 109/Kpts/TP.240/3/91
No.galur : MI-5/Psj
Asal : Iradiasi gamma dosis 0,1 kGy pada varietas Manyar
Hasil rata-rata : 1,0–2,0 t/ha biji bersih
Warna hipokotil : Hijau
Warna epikotil : Hijau
Warna daun : Hijau muda
Warna bunga : Kuning
Warna biji : Hijau mengkilap
Warna polong tua : Hitam
Bentuk tanaman : Determinit
Umur berbunga : 32 hari
Umur matang : 60 hari
Tinggi tanaman : ±56 cm
Bobot 1000 biji : ±39 g
Ukuran biji : Kecil
Kadar protein : 25,8%
Kadar lemak : 1,0%
Ketahanan thd penyakit : - Tahan bercak coklat (Cercospora sp.)
- Cukup tahan penyakit kudis (Uromyces sp.)
Sifat-sifat lain : - Letak polong di atas kanopi
- Polong tidak mudah pecah
- Bila direbus cepat lunak
Keterangan : Toleran lahan masam dan lahan asin
Pemulia : A.M. Riyanti Sumanggono, Ade Setiawan, Y. Wahyono, Yulidar, Darmo
Putro, Agustinus Sunarno, dan M. Ismachin

MERPATI
Dilepas tahun : 9 Maret 1991
SK Mentan : 108/Kpts/TP.240/3/1991
No.galur : VR8608-1-B (VC 2754)
Asal : Seleksi galur F4, introduksi dari Taiwan
Daya hasil : 1,2–1,8 t/ha biji bersih
Warna hipokotil : Hijau
Warna epikotil : Hijau
Warna daun : Hijau muda
Warna bunga : Kuning
Warna biji : Hijau mengkilap
Warna polong tua : Hitam
Bentuk tanaman : Determinit
Umur berbunga : 35 hari
Umur polong masak : 58 hari
Tinggi tanaman : 57 cm
Bobot 1000 biji : 61,0 g
Ukuran biji : Besar
Kadar protein : 18,53%
Kadar lemak : 8,75%
Ketahanan thd penyakit : - Tahan penyakit bercak daun (Cercospora sp.)
- Tahan penyakit embun tepung (Erysiphe polygoni)
Sifat-sifat lain : Kualitas rebus baik, tidak terdapatbiji keras
Keterangan : Cocok untuk lahan sawah dan tegalan
Pemulia : Lukman Hakim, Tateng Sutarman,dan J umanta

SRITI
Dilepas tahun : 3 November 1992
SK Mentan : 613/Kpts/TP.240/11/92
No.galur : MLG 944
Asal : Hasil seleksi galur dari varietas introduksi asal AVRDC, Taiwan
Hasil rata-rata : 1,58 t/ha biji kering
Warna hipokotil : Hijau
Warna epikotil : Hijau
Warna daun : Hijau
Warna bunga : Kuning
Warna batang : Hijau
Warna biji : Hijau kusam
Warna polong tua : Hitam
Bentuk tanaman : Tegak
Tinggi tanaman : 40–60 cm
Umur 50% berbunga : 35 hari
Umur polong masak : 60–65 hari
Bobot 1000 biji : ±60–65 g
Kadar protein : 19,5%
Kadar lemak : 1,0%
Karbohidrat : 66,0%
Ketahanan thd penyakit : - Toleran penyakit bercak daun
- Toleran penyakit embun tepung
Sifat-sifat lain : - Letak polong di atas mahkota daun
- Polong masak serempak
Keterangan : Beradaptasi baik pada keadaan kering
Pemulia : Astanto Kasno, Made J ana Mejana, Karep Prayitno, dan M. Anwari

KENARI
Dilepas tahun : 4 November 1998
SK Mentan : 877/Kpts/TP.240/11/98
Nomor galur : VC 3012 B
Asal : Introduksi dari AVRDC, Taiwan tahun 1987, hasil silang tunggal VC
1178B x VC 1624
Daya hasil : 0,83–2,45 t/ha
Hasil rata-rata : 1,38 t/ha
Warna hipokotil : Hijau
Warna epikotil : Hijau
Warna daun : Hijau
Warna bunga : Kuning
Warna biji : Hijau mengkilap
Warna polong tua : Hitam
Tipe tumbuh : Tegak, determinit
Mulai berbunga 50% : 35 hari
Umur polong masak : 60–65 hari
Tinggi tanaman : 55 cm
Bobot 1000 biji : 67 g
Ketahanan thd penyakit : - Agak tahan penyakit bercak daun
- Toleran penyakit karat daun
Pemulia : M. Anwari, Rudy Soehendi, danMade J aya Mejaya
Peneliti Proteksi : Sumartin
MURAI
Dilepas tahun : 8 Februari 2001
SK Mentan : 126/Kpts/TP.240/2/2001
No. induk : MLG 1026
Nama galur : EVO 947
Asal : Introduksi dari Institute Plant Breeding,Filipina
Daya hasil : 0,9–2,5 t/ha
Hasil rata-rata : 1,5 t/ha
Warna hipokotil : Hijau
Warna epikotil : Hijau
Warna batang : Hijau tua
Warna daun : Hijau muda
Rambut daun : Berambut agak lebat
Warna biji : Hijau kusam
Warna polong muda : Hijau polos
Warna polong tua : Hitam
Warna mahkota bunga : Kuning
Warna kelopak bunga : Hijau
Umur berbunga : 35 hari
Umur panen : 63 hari
Periode berbunga : Serempak
Tinggi tanaman : 70 cm
J umlah polong/tanaman : 13 buah
Jumlah biji/polong : 11
Posisi polong : Terkulai
Bobot 100 biji :6g
Ketahanan thd penyakit : - Tahan penyakit bercak daun(Cercospora sp.)
Benih Penjenis (BS) : Dirawat dan diperbanyak oleh Balitkabi
Pemulia : M. Anwari, Rudy Suhendi, Hadi Purnomo, Agus Supeno, dan Rudi I
swanto
Peneliti Fitopatologis : Sumartini

PERKUTUT
Dilepas tahun : 8 Februari 2001
SK Mentan : 125/Kpts/TP.240/2/2001
No. induk : MLG 1025
Nama galur : VC 2750
Asal : Introduksi dari AVRDC, Taiwan
Daya hasil : 0,7–2,2 t/ha
Hasil rata-rata : 1,5 t/ha
Warna hipokotil : Hijau
Warna epikotil : Hijau
Warna batang : Hijau tua
Warna tangkai daun : Hijau polos
Warna daun : Hijau tua
Rambut daun : Berambut agak lebat
Warna mahkota bunga : Kuning
Warna kelopak bunga : Hijau
Warna biji : Hijau mengkilap
Warna polong muda : Hijau
Warna polong tua : Hitam
Bentuk polong : Bulat, ujung runcing
Umur berbunga : 36 hari
Umur panen : 60 hari
Periode berbunga : Serempak
Tinggi tanaman : 65 cm
Jumlah biji/polong : 12
J umlah polong/tanaman : 12 buah
Posisi polong : Terkulai
Bobot 1000 biji : 50 g
Ketahanan thd penyakit : - Agak tahan penyakit bercak daun (Cercospora sp.)
- Tahan penyakit embun tepung
Benih Penjenis (BS) : Dirawat dan diperbanyak Balitkabi
Pemulia : M. Anwari, Rudy Suhendi, Hadi Purnomo, Rudi I swanto, dan Agus
Supeno

SAMPEONG
Dilepas tahun : 14 Februari 2003
SK Mentan : 135/Kpts/TP.240/2/2003
Nomor galur : MLG 1029
Asal : Lokal Sumbawa
Daya hasil : 1,80 t/ha
Hasil rata-rata : 1,0 t/ha
Tipe tumbuh : Semi determinit
Warna batang : Hijau tua
Warna tangkai daun : Hijau kemerahan
Rambut daun : Agak lebat
Warna kelopak bunga : Merah
Warna mahkota bunga : Kuning
Warna tangkai polong : Hijau kemerahan
J umlah polong/tanaman : 11– 16 buah
J umlah biji/polong : 12–14 butir
Warna daun : Hijau
Warna kulit biji : Hijau mengkilat
Warna hilum : putih
Bentuk biji : Agak bulat-bulat
Bentuk polong : Bulat panjang dengan ujung runcing
Panjang tangkai polong : 10–20 cm
Warna polong muda : Hijau bergaris ungu
Warna polong tua : Hitam
Posisi polong : Mendatar
Periode berbunga : Serempak
Umur berbunga : 34– 36 hari
Umur panen : 70–75 hari
Tinggi tanaman : 60–80 cm
Bobot 100 biji : 2,5– 3,0 g
Kadar protein biji : 26%
Kadar lemak biji : Rendah (0,9– 1,0%)
Ketahanan thd hama : Peka hama thrips dan aphis
Ketahanan thd penyakit : Agak tahan embun tepung dan bercak daun
Keunggulan : - Polong tua tidak mudah pecah
- Cocok untuk kecambah
Pemulia : M. Anwari dan Astanto Kasno
Peneliti : Ahmad Sarjana, Agil Husein, Zainuddin Sabir, Ardin Zain, Usman
Fauzi, Nur
Tasnim, Talipuddin Fahrusrozu, A. Rahman,Hazairin

KUTILANG
Dilepas tahun : 17 Maret 2004
Kode galur : VC 3902 A
Nomor induk : Mlg 1005
Asal : AVRDC Taiwan
Daya hasil : 1,96 t/ha
Rata-rata hasil : 1,13 t/ha
Tipe tumbuh : Determinit
Warna batang : Hijau tua
Bulu batang : jarang, pendek, kecoklatan
Warna tangkai daun : Hijau polos
Rambut daun : J arang, pendek, kecoklatan
Warna kelopak bunga : Hijau
Warna mahkota bunga : Kuning
Warna kulit biji : Hijau mengkilat
Bentuk biji : Agak bulat-bulat
Bentuk polong : Besar panjang
Bulu polong : Pendek, kecoklatan
Panjang tangkai polong : Sedang (10–15 cm)
Warna polong muda : Hijau
Warna polong tua : Hitam
Posisi polong : Terkulai, melengkung ke dalam
J umlah polong/tanaman : 15–24 buah
Jumlah biji/polong : 9–13 butir
Periode berbunga : Serempak
Umur berbunga : 35–38 hari
Umur panen : 60–67 hari
Tinggi tanaman : 53–60 cm
Bobot 100 biji : 6,0–7,0 g
Ketahanan thd penyakit : Tahan embun tepung
Pemulia : M. Anwari, Rudy Soehendi, Hadi Purnomo,Rudi I swanto, dan Agus
Supeno

VIMA-1
Dilepas tahun : 2008
SK Menteri Pertanian : No 833/Kpts/SR.120/6/2008
Nama galur : MMC 157d-Kp-1
Asal : Persilangan buatan tahun 1996
Tetua jantan : VC 1973 A
Tetua betina : VC 2750A
Potensi hasil : 1,76 t/ha
Rata-rata hasil : 1,38 t/ha
Warna hipokotil : Hijau
Warna daun : Hijau
Umur berbunga 50% : 33 hari
Umur masak 80% : 57 hari
Warna bunga : Kuning
Warna polong muda : Hijau
Warna polong masak : Hitam
Tinggi tanaman : 53 cm
Tipe tanaman : determinit
Warna biji : hijau kusam
Bobot 100 butir : 6,3 g
Kadar protein : 28,02 % basis kering
Kadar lemak : 0,40 % basis kering
Kadar pati : 67,62 % basis kering
Ketahanan penyakit : Tahan penyakit embun tepung
Pemulia : M. Anwari, Rudi I swanto, Rudy Soehendi, Hadi Purnomo, danAgus
Supeno

VIMA 2
SK Mentan : 1167/Kpts/SR.120/11/2014
Dilepas tahun : 2014
Asal : Persilangan varietas Merpati dengantetua jantan VC 6307 A
Nama galur : MMC342d-Kp-3-4(GH 6)
Umur : 56 hari
Tinggi tanaman : ±64,3 cm
Warna hipokotil : Hijau
Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau
Warna tangkai daun : Hijau
Warna kelopak bunga : Hijau
Rambut daun : Sedikit
Warna mahkota bunga : Hijau
Periode berbunga : 33 hari
J umlah polong per tanaman : 12 polong
J umlah biji per polong : 11 biji
Bobot 100 biji : 6,6 gram
Potensi hasil : 2,4 ton/ha
Rata-rata hasil : ±1,8 ton/ha
Warna polong muda : Hijau
Warna polong tua : Hitam
Posisi polong : Terjurai
Warna biji : Hijau mengkilap
Kadar protein : ±22,7% (basis kering)
Kadar lemak : ±0,7% (basis kering)
Ketahanan thd hama- : Agak rentan penyakit embun tepungpenyakit toleran hama thrips
Keterangan : Berumur genjah, masak serempak, polongmudah pecah baik ditanam di
dataran
rendah sampai dengan sedang (10–450 m
dpl)
Pemulia : Rudi Iswanto, M. Anwari, Trustinah,
Hadi Purnomo
Peneliti proteksi : Sumartini, Sri Hardaningsih, Sri WahyuniI ndiati

VIMA 3
SK Mentan : 1168/Kpts/SR.120/11/2014
Dilepas tahun : 2014
Asal : Persilangan Walet dengan tetua jantanMLG 716
Nama galur : MMC331d-Kp-3-4(GH 4)
Umur : 60 hari
Tinggi tanaman : ±75,3 cm
Warna hipokotil : Hijau
Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau
Warna tangkai daun : Hijau
Warna kelopak bunga : Hijau
Rambut daun : Sedikit
Warna mahkota bunga : Hijau
Periode berbunga : 36 hari
J umlah polong per tanaman : 15 polong
J umlah biji per polong : 12 biji
Bobot 100 biji : 5,9 gram
Potensi hasil : 2,1 ton/ha
Rata-rata hasil : 1,8 ton/ha
Warna polong muda : Hijau
Warna polong tua : Hitam
Posisi polong : Terjurai
Warna biji : Hijau kusam
Kadar protein : ±21,6% (basis kering)
Kadar lemak : ±0,8% (basis kering)
Ketahanan thd hamapenyakit
: Agak rentan penyakit embun tepung
Keterangan : Biji sesuai untuk kecambah, polong mudah pecah baik ditanam di
dataran
rendah sampai dengan sedang(10–450 m dpl
Pemulia : Rudi Iswanto, M. Anwari, Trustinah,Hadi Purnomo
Peneliti proteksi : Sumartini, Sri Hardaningsih, Sri Wahyuni Indiati
Pengusul : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacangdan Umbi, Badan Litbang
Kementerian Pertanian

c. Kacang Tanah
Terdapat beberapa varietas Kacang Tanah yaitu
GAJAH ,MACAN ,BANTENG ,KIDANG ,RUSA ,ANOA ,TAPIR ,PELANDUK , TUPAI ,
KELINCI , JEPARA , LANDAK , MAHESA BADAK , KOMODO , BIAWAK
,TRENGGILING , SIMPAI , ZEBRA ,PANTER , SINGA JERAPAH ,SIMA ,TURANGGA
,KANCIL,BIMA KT,TUBAN ,BISON ,DOMBA ,TALAM ,HYPOMA ,HYPOMA 2TAKAR 1
,TAKAR 2 ,LITBANG GARUDA 5 ,TALAM 2 ,TALAM 3 , dan TALA 1. Berikut beberapa
Deskripsi dari beberapa varietas :

GAJAH
Dilepas tahun : 1950
Nomor induk : 61
Asal : Seleksi keturunan persilangan Schwarz-21 Spanish 18-38
Hasil rata-rata : 1,8 t/ha
Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau
Warna bunga : Kuning
Warna ginofor : Ungu
Warna biji : Merah muda
Bentuk tanaman : Tegak
Umur berbunga : 30 hari
Umur polong tua : 100 hari
Bobot 100 biji : 53 g
Kadar protein : 29%
Kadar lemak : 48%
Ketahanan thd penyakit : - Tahan penyakit layu
- Peka penyakit karat danbercak daun
Sifat-sifat lain : - Rendemen biji dari polong60– 70%
Benih Penjenis (BS) : Dipertahankan di Balittan Bogor
Pemulia : Balai Penyelidikan Teknik Pertanian
TALAM 1
Dilepas tanggal : 30 November 2010
SK Mentan : 3794/Kpts/ SR.120/ 11/ 2010
Nomor induk : MLG 0512
Nama galur : No. 16 (J /912283-99-C-90-8)
Asal : Silangan antara varietas J erapah (J denganvarietas tahan
A. flavus ICGV 1283
Rata-rata hasil : 2,3 t/ha
Potensi hasil : 3,2 t/ha
Umur : 90– 95 hari
Tipe tumbuh : Tegak (Sapinsh)
Rata-rata tinggi tanaman : ± 42 cm
Bentuk batang : Bulat
Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau
Warna bunga : Pusat bendera berwarna kuningmuda dengan matahari merah tua
Warna ginofora : Hijau-keunguan
Bentuk polong
Kontruksi polong : Dangkal
J aringan kulit polong : Sedang
Pelatuk : Kecil
Bentuk biji : Bulat
Warna biji : Merah muda (tan)
J umlah biji per polong : 2/1/3 polong
J umlah polong per
tanaman : ±27 polong
Warna polong muda : Putih
Warna polong tua : Putih gelap
Posisi polong : Miring ke bawah
Bobot 100 biji : ±50,3 gram
Kadar protein : ±26,3%
Kadar lemak : ±45,4%
Kadar lemak esensial : ±44,0% dari lemak total
Ketahanan thd hama : Berindikasi agak tahan hama kutu
kebul (Bemisia tabaci)
Ketahanan thd penyakit : Tahan terhadap penyakit layu
bakteri, agak tahan karat daun, agak tahan bercak daun dan tahan
A. lfavus (hingga 3 bulan setelah
panen)
Keterangan : Agak tahan lahan masam (pH 4,5–
5,6) dengan kejenuhan Al 30– 35%
Pemulia : Astanto Kasno, Trustinah, J okoPurnomo, Novita N.
Patologis : Sumarsini
Agronomis : Abdullah Taufiq
Pengusul : Balai Penelitian Tanaman Kacangkacangan dan Umbi-
umbian, Malang

TAKAR 2

SK Mentan : 3255/Kpts/ SR.120/ 9/ 2012


Dilepas tanggal : 25 September 2012
Asal : Persilangan antara var lokal Muneng
dengan var tahan karat ICGV 92088
Nomor induk : MLG 0514
Nama galur : GH 5(Mn/92088//92088-02-B-0-1-2)
Umur : 85– 90 hari
Tipe tumbuh : Tegak (spanish)
Rata-rata tinggi tanaman : ±54 cm
Bentuk batang : Bulat
Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau
Warna bunga : Pusat bendera berwarna kuning
muda dengan matahari merah tua
Warna ginofor : Hijau keunguan
Bentuk polong
Konstriksi : Dangkal
J aringan kulit : Sedang
Pelatuk : Kecil
Bentuk dan warna biji : Bulat dan warna biji merah muda
(tan)
J umlah biji/polong : 2/1/3 polong
J umlah polong/tanaman : ±27 polong
Warna polong muda : Putih
Warna polong tua : Putih gelap
Posisi polong : Miring ke bawah dan mengumpul
Bobot 100 biji : ±47,6 gram
Potensi hasil : 3,8 ton/ha polong kering
Rata-rata hasil : 3,0 ton/ha polong kering
Kadar protein : ±32,8%
Kadar lemak : ±40,3%
Kadar lemak esensial : Oleat, linoleat dan arachidat
= 77,2% dari lemak total
Ketahanan thd hama/ : Tahan penyakit layu bakteri dan
penyakit karat daun
Keterangan : Adaptif lahan masam (pH 4,5–5,6)
dengan kejenuhan Al sedang
Pemulia : Astanto Kasno, Trustinah, J okoPurnomo, Novita Nugrahaeni,
danBambang Swasono
Peneliti : Sumartini dan A.A. Rahmianna
Pengusul : Balai Penelitian Tanaman Kacangkacangan
dan Umbi-umbian (Balitkabi)

d. Kacang Tunggak
Terdapat beberapa macam varietas dari kacang tunggak yaitu 9 varietas. Berikut beberapa
deskripsi varietas kacang tunggak :
KT 1
Nomor silsilah : Tv x 2907-02 D
Asal : I ntroduksi dari I I TA Nigeria
Hasil biji : 2,1 t/ha
Warna bunga : Ungu keputihan
Bentuk bunga : Kupu-kupu
Warna polong tua : Coklat
Bentuk polong : Gilig kaku
J umlah polong/tanaman : 10– 45 buah
Panjang polong : 18,29 cm
Kedudukan polong : Horizontal sampai tegak
Warna biji : Coklat kekuningan
Bentuk biji : Agak lonjong
Umur tanaman : Mulai berbunga 42 hariPolong masak 67 hari
Panen 77 hari
Tinggi tanaman : 35– 65 cm
Bentuk tanaman : Pendek, kadang bersulur
Bentuk batang : Bulat panjang
Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau
Bentuk daun : Ovate
Bobot 1000 biji : 125 g
Kadar protein : 22,5%
Ketahanan thd hama : - Agak tahan terhadap Fusarium
phaseoli
- Agak peka penggerek polong(Maruca testulatis)
Adaptasi : Baik untuk ketinggian di bawah50 m dpl
KT 2
Dilepas tanggal : 9 Maret 1991
SK Mentan : 117/Kpts/ TP.240/ 3/ 91
Nomor silsilah : EG##2
Asal : Introduksi dari IRRI Filipina
Hasil rata-rata : 1,25 t/ha
Daya hasil : 1,7 t/ ha
Warna bunga : Ungu
Bentuk bunga : Kupu-kupu
Warna polong tua : Coklat muda
Bentuk polong : Kaku dan sukar pecah
J umlah polong/tanaman : 12– 15 buah
Panjang polong : 15– 19 cm
Kedudukan polong : Horizontal sampai tegak
Warna biji : Coklat keabu-abuan
Bentuk biji : Persegi
Umur tanaman : Mulai berbunga 40–45 hari
Polong masak 57 hari
Panen 65– 70 hari
Tinggi tanaman : 60– 90 cm
Bentuk tanaman : Pendek, kadang-kadang bersulur
Bentuk batang : Bulat panjang
Warna batang : Hijau
Bentuk daun : Delta dengan ujung runcing dantersusun tiga
Bobot 1000 biji : 120– 150 g
Kadar protein : 20,5%
Ketahanan thd hama : - Agak tahan terhadap penggerekpolong
- Agak tahan thd Brunchus sp.
Keterangan : Cocok untuk lahan kering beriklim kering dan lahan sawah
sesudah
padi kedua
Pemulia : Astanto Kasno, Trustinah, Ningsih Widiyati, Sania Saenong, dan
Sri Widodo
KT 3
Dilepas tanggal : 9 Maret 1991
SK Mentan : 118/ Kpts/ TP.240/ 3/ 1991
Nomor silsilah : BS 6
Asal : Introduksi dari IRRI Filipina
Hasil rata-rata : 1,5 (0,9– 2,0) t/ha
Warna bunga : Ungu
Warna polong tua : Hijau muda
Bentuk polong : Seperti kacang panjang dan sukar pecah
J umlah polong/tanaman : 12– 14 buah
Panjang polong : 18– 22 cm
Kedudukan polong : Terkulai
Warna biji : Putih
Bentuk biji : Lonjong (oval)
Umur tanaman : Mulai berbunga 40–45 hari Polong masak 57 hari Panen 60– 65
hari
Tinggi tanaman : 80– 90 cm
Bentuk tanaman : Pendek, kadang-kadang bersulur
Bentuk batang : Gilig/bulat panjang
Bentuk bunga : Kupu-kupu
Warna batang : Hijau
Bentuk daun : Delta dengan ujung runcingdan tersusun tiga
Bobot 1000 biji : 150– 180 g
Kadar protein : 21,5%
Ketahanan thd hama : - Kurang tahan thd penggerek polong
Sifat-sifat lain : Polong muda baik untuk sayur
Keterangan : Cocok untuk lahan kering, lahanpekarangan, dan lahan sawah
sesudah padi kedua
Pemulia : Ningsih Widiati, Sania Saenong, Sri Widodo, Mustari Basyir,
Andi Hasanuddin, Astanto Kasno, danTrustinah

e. Kedelai
Kedelai memiliki beberapa varietas yang terdapat pada BALITKABI yaitu 86 Varietas.
Berikut ialah beberapa deskripsi varietas kedelai :
RINGGIT
Dilepas tahun : 1935
Nomor induk : 317
Asal : Seleksi keturunan persilangan No. 87 x No. 69
Hasil rata-rata : 1,0– 1,5 t/ha
Warna hipokotil : Ungu
Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau muda
Warna bunga : Ungu
Warna kulit biji : Kuning
Warna polong tua : Coklat
Warna hilum : Coklat tua
Tipe tumbuh : Determinit
Umur berbunga : ±35 hari
Umur matang : 85– 90 hari
Tinggi tanaman : ±57 cm
Bobot 100 biji : 8 g
Kandungan protein : 39,0%
Kandungan lemak : 20,1%
Ketahanan thd penyakit : Sangat peka thd penyakit karat
Sifat-sifat lain : - Polong tua tidak mudah pecah
- Tanaman agak tegak
- Netral terhadap panjang hari
MALLIKA
Dilepas tahun : 2007
Asal : Seleksi varietas lokal asal Bantul
Tipe pertumbuhan : Indeterminit
Warna hipokotil : Ungu
Warna epikotil : Ungu
Warna daun : Hijau tua
Warna bulu batang : Coklat
Warna bunga : Ungu
Warna kulit biji : Hitam
Warna polong tua : Coklat tua
Warna hilum biji : Coklat muda
Bentuk daun : Oval melebar
Percabangan : Bercabang
Tipe tumbuh : Indeterminit
Umur berbunga : 36 hari
Umur polong masak : 85– 90 hari
Tinggi tanaman : 60– 80 cm
Bobot 100 biji : 9– 10 g
Rata-rata hasil : 2,34 t/ha
Potensi hasil : 2,94 t/ha
Kandungan protein : 37%
Kandungan lemak : 20%
Ketahanan thd hama : Toleran thdp ulat jengkal dan ulatgrayak
Ketahanan thd penyakit :-
Daerah sebaran/adaptasi : - Beradaptasi baik pada daerahdataran rendah sampai tinggi pada
musim hujan dan kemarau
Sifat-sifat lain : - Polong lebat, muncul dari nodiapertama
- Polong masak tidak mudah pecah
Peneliti : Setyastuti Purwati, Tri Harjaka, Mary Astuti, M. Muchlis Adie
Pengusul : Fak Pertanian, Univ Gajah Mada Jogyakarta

ANJASMORO
Dilepas tahun : 22 Oktober 2001
SK Mentan : 537/Kpts/TP.240/10/2001
Nomor galur : Mansuria 395-49-4
Asal : Seleksi massa dari populasi galur murni Mansuria
Daya hasil : 2,03– 2,25 t/ha
Warna hipokotil : Ungu
Warna epikotil : Ungu
Warna daun : Hijau
Warna bulu : Putih
Warna bunga : Ungu
Warna kulit biji : Kuning
Warna polong masak : Coklat muda
Warna hilum : Kuning kecoklatan
Bentuk daun : Oval
Ukuran daun : Lebar
Tipe tumbuh : Determinit
Umur berbunga : 35,7– 39,4 hari
Umur polong masak : 82,5– 92,5 hari
Tinggi tanaman : 64 - 68 cm
Percabangan : 2,9– 5,6 cabang
Jml. buku batang utama : 12,9– 14,8
Bobot 100 biji : 14,8– 15,3 g
Kandungan protein : 41,8– 42,1%
Kandungan lemak : 17,2– 18,6%
Kerebahan : Tahan rebah
Ketahanan thd penyakit : Moderat terhadap karat daun
Sifat-sifat lain : Polong tidak mudah pecah
Pemulia : Takashi Sanbuichi, Nagaaki Sekiya, Jamaluddin M., Susanto,
Darman M.A., dan M. Muchlish Adie
f. Ubi Jalar
Ubi jalar memiliki beberapa varietas yang terdapat pada BALITKABI yaitu terdapat33
vaerietas. Berikut beberapa macam varietas serta deskripsinya :
BOROBUDUR
Dilepas tanggal : 1982
Nomor seleksi klon : 3-6
Asal : Nomor 380/Filipina I I
Hasil rata-rata : 20 t/ha
Umur tanaman : 3,5– 4,0 bulan
Tinggi batang :-
Bentuk daun : Berbentuk hati, lebar
Warna pucuk daun : Hijau
Warna tangkai daun : Hijau (bagian atas dan bawah)
Warna tulang daun : Hijau (bagian atas dan bawah)
Warna batang muda : Hijau
Warna batang tua : Hijau ungu
Warna kulit umbi :-
Warna daging umbi : J ingga
Kualitas rebus : Baik
Rasa : Manis
Kadar tepung : 28%
Kadar protein : 0,6%
Kadar HCN :-
Ketahanan thd hama : Toleran hama penggerek
Ketahanan thd penyakit : Toleran penyakit kudis
BETA 1
Dilepas Tanggal : 19 Mei 2009
SK Mentan : 2217/Kpts/ SR.120/ 5/ 2009
Nama klon harapan : MSU 01015-07
Asal : Hasil persilangan bebas induk betinaMSU 01015. MSU 01015
berasal dari Persilangan varietas Kidal dengan BB 97281-16
Tipe tanaman : Menyebar
Umur panen : 4– 4,5 bulan
Diameter buku ruas : Tipis
Panjang buku ruas : Pendek
Warna dominan sulur : Hijau
Warna sekunder sulur : Ungu pada buku-buku
Bentuk daun dewasa
- Bentuk kerangka daun: Segitiga sama sisi
- Kedalaman cuping
daun : Tidak ada
- J umlah cuping : Bercuping satu
- Bentuk cuping pusat : Gerigi
Ukuran daun dewasa : Sedang
Warna tulang daun
permukaan bawah : Semua tulang daun berwarna ungu
Warna helai daun
- Warna daun dewasa : Hijau
- Warna daun muda : Hijau dengan ungu melingkari tepidaun
Pigmentasi dan panjang tangkai daun
- Pigmentasi pada
tangkai daun : Hijau, pangkal dan tangkai ungu
- Panjang tangkai daun : Sedang
Bentuk umbi : Elip panjang
Susunan pertumbuhan
umbi : Menyebar
Panjang tangkai umbi : Pendek
Warna kulit umbi : Merah
Warna daging umbi : Oranye tua UJ -25
Rasa umbi : Enak dan manis
Kandungan/kadar
- Bahan kering : 25,3%
- Serat (basis kering) : 4,04%- Gula reduksi (basiskering) : 8,18%
- Pati (basis kering) : 73,25%
- Pati (basis basah) : 16,12%
- Amilosa (basis kering) : 15,98%
- Abu (basis kering) : 5,28%
- Vitamin C (basis basah) : 16,5 mg/100 g
- betakarotin (basisbasah) : 12.032 μg/100 g
Ketahanan terhadap hama/penyakit : Agak tahan penyakit kudis
(Sphaceloma batatas) dan agak tahan hama boleng (Cylasformicarius)
Rata-rata hasil : 25,6 t/ha
Potensi hasil : 35,7 t/ha
Keterangan lain : Kandungan beta-karotin tinggi, rasa
enak, cocok ditanam pada lahan tegalan dan sawah sesudahtanaman padi
Pemulia : M. J usuf, St.A. Rahayuningsih, Tinuk S.W., J oko Restuono,
Gatot Santoso
Pascapanen : Erliana Ginting
ANTIN 1
SK Mentan : 165/Kpts/SR.120/1/2013
Dilepas tahun : 2013, 15 J anuari 2013
Nama klon harapan : MSU 01022-12
Asal : Turunan dari hasil persilangan bersaribebas dari varietas
Samarinda (LokalBlitar) dan Kinta (Lokal Papua)
Tipe tanaman : Menyebar
Umur panen : Tipis
Diameter buku ruas : Pendek
Panjang buku ruas : Hijau
Warna dominan sulur : Hijau dengan beberapa bercak ungu
Warna sekunder sulur : Ungu pada buku-buku
Warna sekunder sulur : Ungu pada buku-buku
Bentuk kerangka daun : Segitiga sama sisi
Kedalaman cuping daun : Tidak ada
Bentuk kerangka daun : Segitiga sama sisi
Kedalaman cuping daun : Tidak ada
J umlah cuping : Satu
Bentuk cuping pusat : Segitiga sama sisi
Ukuran daun dewasa : Sedang
Warna tulang daun permukaan
bawah : Semua tulang daun berwarna ungu
Warna daun dewasa : Hijau
Warna daun muda : Hijau bagian atas ungu bagian bawah
Pigmentasi tangkai daun : Hijau dengan bercak ungu sepanjang
tangkai
Panjang tangkai daun : Pendek
Bentuk umbi : Bulat telur lebar pada pangkal umbi
Susunan pertumbuhan umbi : Terbuka
Panjang tangkai umbi : Pendek
Warna kulit umbi : Putih
Warna dominan daging umbi : Ungu
Warna sekunder daging umbi : Putih
Rasa Umbi : Enak
Kadar bahan kering : ±31,5%
Kadar serat : ±2,3%
Kadar protein : ±1,9%
Kadar gula total : ±1,7%
Kadar pati : ±19,3%
Kadar vitamin C : ±21,8%
UJ -29
Kadar beta karoten : ±7,8%
Ketahanan terhadap hama
dan penyakit : Agak tahan penyakit kudis
(Sphaceloma batatas) dan agak tahan
hama boleng (Cylas formicarius)
Potensi hasil : 33,2 ton/ha
Rata-rata hasil : 25,8 ton/ha
Keterangan : Toleran kekeringan, warna daging
umbi menarik sangat cocok untuk kripik
dan ditanam pada lahan tegalan dansawah
Pemulia : M. J usuf, St.A. Rahayuningsih, T.S.
Wahyuni, J oko Restuono dan Gatot Santoso
Pengusul : Balai Penelitian Tanaman Kacangkacangan dan Umbi-umbi

g. Umbi Kayu
Umbi Kayu memiliki 13 Varietas yang terdapat di BALITKABI. Berikut beberapa
varietas beserta deskripsinya:
ADIRA 1
Dilepas tahun : 1978
Nomor seleksi klon : W-78
Asal : Persilangan Mangi/Ambon,Bogor 1957
Hasil rata-rata : 22 t/ha umbi basah
Umur : 7– 10 bulan
Tinggi batang : 1– 2 m
Bentuk daun ; Menjari agak lonjong
Warna pucuk daun : Coklat
Warna tangkai daun : Merah (bagian atas)
Merah muda (bagian bawah)
Warna batang muda : Hijau muda
Warna batang tua : Coklat kuning
Warna kulit umbi : Coklat (bagian luar)
Kuning (bagian dalam)
Warna daging umbi : Kuning
Kualitas rebus : Baik
Rasa : Enak
Kadar tepung : 45%
Kadar protein : 0,5% (basah)
Kadar HCN : 27,5 mg
Ketahanan thd hama : Agak tahan tungau merah
(Tetranichus bimaculatus )
Ketahanan thd penyakit : Tahan terhadap bakteri hawar
daun, Pseudomonas solanacearum dan Xanthomonas manihotis
MALANG 1
Dilepas tanggal : 3 November 1992
SK Mentan : 623/ Kpts/ TP.240/ 11/ 92
Nomor seleksi : MLG 10212
Asal : Hasil persilangan CM 1015 19 xCM 849-1
Potensi hasil : 36,5 (24,3– 48,7) t/ha umbi segar
Umur tanaman : 9– 10 bulan
Tinggi batang : 1,5– 3,0 m
Bentuk daun : Menjari agak gemuk
Warna pucuk daun : Hijau keunguan
Warna tangkai daun tua : Bagian atas hijau kekuningan
dengan becak merah ungu di bagian pangkal bagian bawah
hijau kekuningan dengan bercakmerah ungu di bagian pangkal
Warna batang muda : Hijau muda
Warna batang tua : Hijau keabu-abuan
Warna kulit umbi : Putih kecoklatan (bagian luar)
Putih kecoklatan (bagian dalam)
Warna daging umbi : Putih kekuningan
Kualitas rebus : Baik
Rasa : Enak (manis)
Kadar tepung : 32– 36%
Kadar protein : 0,5% (umbi segar)
Kadar HCN : <40 mg/kg (metode asam pikrat)
Ketahanan thd hama : Toleran tungau merah
(Tetranichus sp.)
Ketahanan thd penyakit : Toleran becak daun (Cercospora
sp.)
Keterangan : Daya adaptasi cukup luas
Pemulia : Koes Hartojo, Yudi Widodo, Soemarjo Puspodarsono,
danBambang Guritno
Litbang UK-2
Dilepas tanggal : 3 J uli 2012
SK Mentan : 2427/Kpts/SR.120/7/2012
Asal : Turunan dari hasil persilangan terbuka
dengan tetua betina MLG 10.006
Tinggi tanaman : ±230 cm
Warna batang tua : Coklat gelap keabu-abuan
Warna batang muda : Hijau
Warna daun muda : Hijau muda agak sedikit kecoklatan
Warna daun tua : Hijau
Warna tangkai daun
Bagian atas : Kombinasi antara merah dan hijau muda
Bagian bawah : Kombinasi antara merah kehijauan dan
hijau muda
Warna kulit luar umbi : Coklat
Warna kulit dalam umbi : Kuning kecoklatan/krem
Warna daging umbi : Putih
Ukuran umbi : Sedang
Tipe percabangan : Tidak bercabang
Umur panen : 9–10 bulan
Potensi hasil : 60,4 t/ha
Rata-rata hasil : 42,2 t/ha
Kadar pati : 17,79% bb a dan 31,21% bb b
Kadar abu : ±2,06% basis kering b)
Kadar HCN : 31,02 ppm bb
Kadar serat : 1,28% bk
Kebutuhan umbi segar untuk mendapatkan 1 liter bioetanol 96% : 4,52 kg
Potensi hasil bioetanol 96% : ±14,472 ltr/ha
Rata-rata hasil bioetanol 96% : 10,122 ltr/ha
Ketahanan terhadap
- Hama tungau : Agak tahan
- Penyakit busuk akar/umbi
(Fusarium spp.) : Agak tahan
Pemulia : Sholihin dan Titik Sundari
Peneliti : A. Munip, E. Ginting, S.W. I ndiati, dan
M. Rahayu
Teknisi : Wisnu Unjoyo dan Gatot Santoso
Pengusul : Balitkabi

4.2.5 Produk Hasil


1. Biopestisida : menghasilkan produk pestisida dengan bahan organic seperti BIS Lee,
Virgra, dan Be-bas.
2. Pupuk Hayati dan Organik : pembuatan pupuk dengan bahan organic dengan
menggunakan bahan-bahan yang terdapat pada lembaga BALITKABI tersebut.
3. Produk ALA Berbasis Umbi :Kue, Es Krim, serta Tepung. Hasil olahan tersebut
didapatkan dengan penggunaan hasil panen yang dihasilkan oleh budidaya tanaman
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai