Disusun Oleh:
NIM: 1400017067
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan Oleh:
NIM : 1400017067
Pada Tanggal,
Menyetujui,
A. Halaman Pengesahan........................................................................................................
C. Ringkasan .........................................................................................................................
3. Tujuan ...................................................................................................................
J. Daftar Pustaka....................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman dan pesatnya pertumbuhan penduduk di bumi
menjadikan semakin meningkatnya kebutuhan primer dan sekunder yang harus
diproduksi. Namun jika hanya dengan cara tradisional saja, kebutuhan produksi
harian bagi konsumen akan sangat lambat dan bahkan bisa kekurang bagi
konsumen dunia. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menanggulangi
perkembangan ini adalah dengan kultur jaringan.
Kultur jaringan merupakan teknik yang digunakan untuk mempercepat
pertumbuhan jaringan lewat media tumbuh yang sudah dikondisikan dan
memperbanyak secara identik untuk produksi besar. Teknik kultur jaringan ini
sangat membantu untuk menyediakan produk unggulan yang punya kualitas yang
sama. Sehingga, produk yang diberikan kepada konsumen selalu yang terbaik.
Kegiatan kultur jaringan di laboratorium kultur jaringan PusLit Biologi
bidang botani di LIPI Cibinong dikhususkan terutama untuk produksi Jati
Platinum. Selain untuk perbanyakan Jati Platinum, di laboratorium ini juga di
dilakukan teknik kultur jaringan untuk Buah Naga Kuning, Gaharu, dan Talas
Pontianak, serta untuk keperluan penelitian lain.
Kegiatan Kerja Praktek (KP) yang dilakukan di sini bertujuan untuk
beradaptasi dengan dunia kerja yang sesungguhnya serta untuk mendapatkan
pengalaman dan ilmu baru di bidang biologi biologi maupun bidang ilmu lainnya.
Kegiatan KP ini berlangsung selama 1 bulan dari tanggal 1 februari 2017 hingga
1 maret 2017. Adapun kegiatan yang dilakukan selama KP di laboratorium kultur
jaringan LIPI Cibinong terdiri atasa cuci botol, pembuatan media, pembuatan
subkultur, aklimatisasi, dan pembersihan laboratorium.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari laporan kerja praktek ini adalah:
1. Bagaimana tingkat pertumbuhan tanaman jati platinum hasil subkultur
dan aklimatisasi?
2. Bagaimana tingkat pertumbuhan tanaman pisang madu hasil subkultur?
3. Bagaimana tingkat pertumbuhan tunas dan tinggi tunas antara subkultur
ruas dengan subkultur pucuk pada tanaman jati platinum?
C. Tujuan
Tujuan dari laporan kerja praktek ini adalah:
1. Mengetahui bagaimana tingkat pertumbuhan tanaman jati platinum hasil
subkultur dan aklimatisasi.
2. Mengetahui Bagaimana tingkat pertumbuhan tanaman pisang madu hasil
subkultur.
3. Mengetahui tingkat pertumbuhan tunas dan tinggi tunas antara subkultur
ruas dengan subkultur pucuk pada tanaman jati platinum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
METODE
cahaya.
0,05 gr, Thiammne HCl 0,01 gr, Nic. Acid 0,05 gr dan masing-
3.
4. Pembuatan media
a. Yang pertama dibuat adalah media dasar, yaitu media MS.
Hasil takaran ini adkan menjadi 1L media MS. Media MS
terdiri atas larutan makro MS sebanyak 100mL, larutan makro
MS sebanyak 10mL, FeNaEDTA 10mL, dan vitamin MS 5mL.
semua bahan tadi dicampurkan ke dalam gelas takar 2L
kemudian ditambahkan aquadest steril hingga mengisi separuh
gelas takar tersebut kemudian diaduk dengan bantuan magic
stirrer;
b. Selama proses pengadukan, myoinositol ditimbang sebanyak
0,1gr dan gula sebanyak 30gr. Penambahan dilakukan secara
perlahan agar tidak mengganggu kerja mesin pengaduk;
c. Jika media dasar siap, maka untuk membuat media lain hanya
perlu ditambahkan bahan – bahan lain. Untuk media B2,
setelah ditambahkan gula, tambahkan larutan BA 2mg/L
sebanyak 2mL kedalam larutan media MS lalu ditambah
aquadest steril hingga 2L, agar lebih akurat digunakan gelas
ukur 2L saat penambahan aquadest terakhir. Setelah itu
dipindah kembali ke gelas takar 2L dan diaduk hingga
homogen. Setelah homogeny, diukur pHnya denga indicator
pH universal. pH media harus mencapai 5,8. Jika terlalu asam,
dapat ditambahkan NaOH 1N beberapa tetes hingga menjadi
basa. Jika terlalu basa, dapat ditambahkan HCL 1N beberapa
tetes hingga larutan menjadi asam;
d.Untuk media BK, cukup ditambahkan larutan KH2PO4
sebanyak 10mL ke dalam larutan media MS, lalu ditambah
aquadest dan diukur pHnya hingga sekitar 5,8;
e. Untuk media BK 0,5, cukup ditambahkan KH2PO4 sebanyak
10mL dan larutan BA 2mg/L sebanyak 0,5mL ke dalam media
MS, lalu ditambah aquadest hingga 2L, diukur pHnya hingga
sekitar 5,8, dan diaduk hingga homogen;
f. Setelah pH sudah menunjukkan 5,8, pindahkan larutan media
ke dalam panic untuk dimasak di atas kompor. Sebelum
dimasak tambahkan bubuk agar yaitu gelrite sebanyak 3gr atau
TC agar AA sebanyak 7gr. Perbedaan keda jenis agar ini
adalah jika ditambah gelrite, maka hasil akhir media akan
bening dan cocok untuk pengamatan akar. Jika ditambah TC
agar AA, maka hasil akhir media akan keruh.
g.Media kemudian dimasak hingga mendidih, setelah mendidih
pindahkan ke gelas takar 2L yang bersih dan segera
dimasukkan ke dalam botol – botol jam.kemudian botol ditutup
dengan tutup botol jam atau plastic yang dirapatkan dengan
karet gelang dan diberi label jenis media dan tanggal
pembuatan. Kemudian diautoklaf lagi untuk sterilisasi
kemudian disimpan di ruang penyimpanan.
5. Subkultur
a. Alat-alat yang akan digunakan harus disterilisasi terlebih
dahulu dengan autoklaf agar bebas dari kontaminan. Alat- yang
dibutuhkan untuk tiap kultur berbeda-beda. Tapi secara umum
terdiri atas 3 tabung reaksi ukuran besar 3 buah, pinset besar 1
buah, dan pinset ujung melengkung 1 buah serta cawan petri
atau container stainless. Alat tambahan terdiri dari pisau scapel
untuk subkultur buah naga kuning, pisang dan talas. Sedangkan
gunting dan pinset panjang tambahan digunakan untuk
subkultur jati. Agar lebih praktis saat digunakan, alat-alat yang
diperlukan untuk tiap subkultur dikelompokkan dalam 1
bungkus plastic sebelum dimasukkan ke dalam autoklaf.
Setelah alat sudah disterilisasi, alat yang sudah disterilisasi
sebelumnya disiapkan ditempat terdekat dengan Laminar Air
Flow (LAF), juga disapkan alcohol 98% di dalam botol jam
yang tertutup plastic rapat;
b.Alat Pelingdung Diri (APD) digunakan terlebih dahulu
sebelum masuk ke dalam ruang LAF. Lalu, pastikan LAF
sudah terhubung dengan sumber listrik.
c. Sebelum mulai subkultur, ruang LAF dan glove yang di pakai
disterilikan lagi dengan disemprot alcohol 70% dan pada ruang
LAF di ratakan ke seluruh permukaannya, termasuk juga pada
barang-barang yang sudah ada di dalamnya.
d.Kemudian peralatan subkultur dan alcohol 98% tadi
dimasukkan ke dalam ruang LAF dengan terlebih dahulu
disemprot dengan alcohol 70% pada seluruh permukaannya;
e. Tabung reaksi besar disiapkan pada rak tabung reaksi yang
sudah berada di dalam LAF, kemudian diisi dengan alcohol
98% yang sudah disiapkan tadi hingga dikira cukup untuk
merendam peralatan kultur;
f. Alat-alat yang akan digunakan untuk subkultur disterilisasi lagi
dengan cara dicelup kedalam tabung reaksi berisi alcohol tadi
kemudian dibakar di atas nyala Bunsen dan didinginkan.
Masing-masing tabung reaksi untuk tiap peralatan kultur.
Sterilisasi ini dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan.
g.Setelah semua peralatan sudah disterilkan, selanjutnya bahan-
bahan yang diperlukan untuk subkultur dimasukkan ke dalam
LAF, seperti medium yang digunakan dan eksplan, setiap
bahan yang masuk disemprot dengan alcohol 70%.
h.untuk subkultur jati, beberapa media dibuka penutupnya dan
dilewatkan di atas nyala Bunsen baghian bibir botolnya, lalu
diletakkan didekat Bunsen. Tunas yang sudah tumbuh tinggi
dipotong dengan gunting dan segera dijepit dengan pinset
kecil. Daun yang ada digunting separuhnya. Kemudian segera
di posisikan di atas medium. Tiap medium bersisi 5-6 ruas dari
eksplan jati. Ruas-ruas tadi dipotong dengan gunting dan
dipisahkan antara pucuk dan ruas.
i. Jika media eksplan terkena kontaminasi bakteri, pastikan agar
eksplan tidak menyentuh media agar kemungkinan
kontaminasi berkurang. Jika media eksplant steril, maka
bonggol bisa di subkultur kembali.
j. Setela semua botol sudah terisi dan eksplan sudah menancap
pada media segera sterilkan bibir botol dan penutupnya dengan
cara dilewatkan di atas Bunsen beberapa kali dan di tutup.
Untuk penutup yang menggunakan karet, ganti dengan karet
ytang baru.
k.Setelah itu, beri label pada botol, dan diamati
perkembangannya setiap minggu.
6. Aklimatisasi (pucuk jati)
D. Disiapkan media untuk aklimatisasi terlebih dahulu, yaitu tanah yang telah
disterilkan, Cocopeat yang sudah steril, pasir yang sudah steril dan sekam
bakar yang sudah steril kemudian dicampur jadi satu di bak plastik kemudian
oleh jamur yang mana tanamannya sudah tumbuh tinggi dan stek dari bak-bak
yang ada di bak plastik dipotong pada tiap bagian ruas kemudian direndam
dengan pupuk cair “Grow More” sampai keadaan setengah basah, baru bagian
1. Pembersihan laboratorium
a. Pembersihan dimulai dengan membersihkan debu di lantai
kultur dengan menggunakan vacuum cleaner;
b.Setelah dibersihkan dengan vacuum cleaner, lantai kemuadian
dipel dengan cairan pembersih lantai.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Agenda kegiatan
1. Hasil
Kegitan yang dilakukan selama Kerja Praktek (KP) di
Laboratorium Kultur Jaringan, Puslit Biologi bidang botani, LiPI
Cibinong – Bogor yang telah dilaksanakan dari tanggal 1 Februari
2017 – 1 Maret 2017 diuraikan pada lampiran.
Kultur jaringan adalah Kultur jaringan merupakan salah satu
teknik dalam perbanyakan tanaman secara klonal untuk perbanyakan
masal (Lestari, 2008). Kegiatan kultur jaringan terdiri dari lima
kegiatan, yaitu cuci botol, pembuatan media, subkultur dan
aklimatisasi.
Kegiatan cuci botol bertujuan untuk sterilisasi wadah tempat
penanaman klon agar terhindar dari kontaminasi bakteri maupun
cendawan. Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pemilihan
botol terkontaminasi cendawan dari ruang inkubasi, pemilihan hasil
subkultur yang siap untuk ditransplant, destruksi dengan autoklaf,
pembersihan media dari botol dan pencucian pertama, perendaman.
pencucian kedua.
Kegiatan pembuatan media bertujuan untuk membuat stok
media siap pakai yang dapat langsung digunakan untuk kegiatan
subkultur. Prosesnya terdiri dari peracikan bahan dasar media,
pemasakan media, pengemasan, sterilisasi media, dan penyimpanan.
Masalah yang sering muncul dalam proses ini adalah adanya
kontaminasi jamur atau bakteri selama penyimpanan. Kemungkinan
penyebab kontaminasi dapat berasal dari proses pembuatan media
yang kurang aseptis atau karena botol jam tempat mengemas media
kurang steril.
Kegiatan pembuatan subkultur bertujuan untuk menyiapkan
sediaan tanaman baru/perbanyakan bibit dari sediaan lama baik yang
sudah tumbuh cukup besar maupun untuk menyelamatkan sisa
tanaman yang tidak terkena kontaminasi. Selama prosesnya, kegiatan
ini memerlukan kondisi aseptis yang sangat tinggi. Hal ini karena
media sangat rentan terhadap kontaminasi. Kontaminasi pada hasil
subkultur dapat menghambat bahkan mematikan tanaman hasil
subkultur. Selain itu, kontaminasi dapat menyebar ke botol lain
dengan cepat. Oleh karena itu, suasana aseptis selama pembuatan
subkultur menjadi sangat penting.
Setelah kegiatan subkultur, tahapan selanjutnya dari teknik
kultur jaringan adalah aklimatisasi. Pada tahap ini planlet dipindahkan
ke lingkungan di luar botol seperti rumah kacah atau rumah plastik.
Tujuannya agar planlet tersebut dapat tumbuh dan beradaptasi hingga
menjadi bibit yang siap tanam. Plantlet akan dipindahkan dari medium
agar yang steril ke medium tanah yang non-steril. Penyesuaian
lingkungan juga dilakukan secara perlahan – lahan. Jika dirasa eksplan
hasil aklimatisasi tadi sudah bisa beradaptasi, maka eksplan tersebut
dipindahkan dr media bak plastic ke media polybag.
Kegiatan lainnya yaitu membersihkan laboratorium. Kegiatan
ini bertujuan untuk menjaga sterilitasi ruangan agar tingkat
kontaminasi semakin kecil. Kegiatan ini selalu dilakukan secara
berkala agar tingkat kebersihannya selalu optimal.
B. Hasil pengamatan
Pucuk dan ruas adalah dua bagian yang memiliki karakteristik yang
berbeda. Sehingga, dari segi pertumbuhan juga sudah pasti akan menunjukkan
perbedaan yang sangat mencolok. Berikut ini adalah hasil yang diperoleh
pada pengamat pertumbuhan subkultur jati platinum dengan kode mutan K16
4X selama 2 minggu.
1
JUMLAH TUNAS
1
1
1
P
0
0 R
0
MI M II
WAKTU (MINGGU)
Dari grafik ini, terlihat bahwa pertumbuhan jumlah tunas lebih banyak ditemukan
pada pengamatan ruas dari pada pengamatan pucuk. Pada pengamatan pucuk, satu-
satnya tunas yang terlihat adalah tunas pada puncak tanaman/pucuk. Sedangkat pada
pengamatan ruas, tunas mulai terlihat muncul pada ketiak daun, tepatnya ruas paling
atas yang dekat dengan bekas potongan.
1.200
TINGGI TUNAS (CM)
1.000
0.800
0.600
P
0.400
0.200 R
0.000
M I M II
WAKTU (MINGGU)
JUMLAH DAUN
4
3 44
3
2 P
2
1 R
0
MI M II
WAKTU (MINGGU)
3
3
JUMLAH RUAS
2
2
P
1
1 R
21 22
0
MI M II
WAKTU (MINGGU)
JUMLAH TUNAS
0.8
0.6
P
0.4
0.2
0
MI M II
WAKTU (MINGGU)
2.5
TINGGI TUNAS
1.5
P
1
0.5
0
MI M II
WAKTU (MINGGU)
JUMLAH DAUN
4
3
P
2
0
MI M II
WAKTU (MINGGU)
2.5
2
JUMLAH RUAS
1.5
P
1
0.5
0
MI M II
WAKTU (MINGGU)
JUMLAH TUNAS
0.6
0.5
0.4 II 16B #3
Madu (T4) S8
0.3
0.2
0.1
0
MI M II
WAKTU (MINGGU)
Figure 9 PERTUMBUHAN JUMLAH TUNAS HASIL SUBKULTUR PISANG MADU II 16B #3 Madu (T4) S8
1.2
1
JUMLAH TUNAS
0.8
0.6
II 16B #3
0.4 Madu (T4) S8
0.2
0
MI M II
WAKTU (MINGGU)
Figure 10 PERTUMBUHAN JUMLAH TUNAS HASIL SUBKULTUR PISANG MADU II 16B #3 Madu (T4) S8
0.7
0.6
0.5
JUMLAH TUNAS
0.4
0.3 II 16B #3
Madu (T4) S8
0.2
0.1
0
MI M II
-0.1
WAKTU (MINGGU)
Figure 11 PERTUMBUHAN JUMLAH TUNAS HASIL SUBKULTUR PISANG MADU II 16B #3 Madu (T4) S8
C. Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
kontaminasi letak kontaminasi
kode yang jumlah tinggi tunas jumlah jumlah warna tanggal tanggal
ulangan ke- tanaman
tanaman subkultur bakteri cendawan media tanaman tunas (cm) daun ruas daun subkultur pengamatan
a - - - - - - 8 4 jati
8 februari 16 februari
b - - - - - - 2 1 platinum
K7 4X 2017 2017
1 c fauzan - - - - - - 2 1 HM (minggu I)
[R]
d - - - - - - 2 1
e - - - - - - 2 1
a - - - - 1 0.3 2 1
b - - - - 1 0.1 2 1
K7 4X
2 c fauzan - - - - 1 0.1 2 1 HM
[R]
d - - - - 1 0.4 4 2
e - - - - - - 2 1
a - - - - 1 0.1 2 1
b - - - - 1 0.1 2 1
K7 4X
3 c fauzan - - - - - - 2 1 HM
[R]
d - - - - - - 2 1
e - - - - 1 0.2 2 1
a - - - - - - 2 1
b - - - - 2 0.1 2 1
K7 4X
4 c fauzan - - - - 1 0.1 2 1 HM
[R]
d - - - - 2 0.3 2 1
e - - - - - - 2 1
a - - - - 1 0.1 2 1 HM
b - - - - - - 2 1 Cokelat
K7 4X
5 c fauzan - - - - 1 0.4 3 2 HM
[R]
d - - - - - - 2 1 HM
e - - - - - - 2 1 HM
a - - - - 2 0.1 2 1
b - - - - 2 0.1 2 1
K7 4X
6 c fauzan - - - - 2 0.3 2 1 HM
[R]
d - - - - 2 0.1 2 1
e - - - - 1 0.2 2 1
RATA-RATA 1 0.2 2 1
a - - - - 1 0.1 2 1
8 februari 23 februari jati platinum
b - - - - 1 0.1 2 1
2017 2017 (minggu II)
K7 4X [R] 1 c aryani - - - - 1 0.1 2 1 H
d - - - - 1 0.4 6 3
e - - - - - - 2 1
a - - - - 1 0.4 8 4
b - - - - 1 0.1 4 2
K7 4X [R] 2 c fauzan - - - - 1 0.3 6 3 H
d - - - - 1 0.1 2 1
e - - - - 1 0.1 2 1
a - - - -
b - - - - K
O
K7 4X [R] 3* fauzan N
c - - - - TA
d - - - - M
e - √ √ √
a - - - - 1 0.3 2 1 H
b - - - - 1 0.4 2 1 H
K7 4X [R] 4 c fauzan - - - - 1 0.3 2 1 H
d - - - - 1 0.2 2 1 H
e - - - - - - 2 1 Pucuk mati
a - - - - 1 0.3 6 3
b - - - - 2 0.1 4 2
K7 4X [R] 5 c fauzan - - - - 1 0.5 2 1 H
d - - - - 2 0.4 4 2
e - - - - 1 0.2 5 3
a - - - - 1 0.1 2 1
b - - - - 1 0.1 5 3
K7 4X [R] 6 c aryani - - - - 2 0.1 8 4 H
d - - - - - - 2 1
e - - - - 1 0.2 6 3
RATA-RATA 1 0.2 4 2
kode yang kontaminasi letak kontaminasi jumlah tinggi tunas jumlah jumlah warna tanggal tanggal
ulangan ke- tanaman
tanaman subkultur bakteri cendawan media tanaman tunas (cm) daun ruas daun subkultur pengamatan
a - - - - 1 1.1 6 3
8 februari jati platinum
b - - - - 1 1.1 6 3 16 februari 2017
2017 (minggu I)
K7 4X [P] 1 c aryani - - - - 1 0.6 4 2 HM
d - - - - 1 0.4 4 2
e - - - - 1 1.1 4 2
a - - - - 1 1 4 2
b - - - - 1 1,1 6 3
K7 4X [P] 2 c fauzan - - - - 1 0.7 2 1 HM
d - - - - 1 1.2 4 2
e - - - - 1 0.9 4 2
a - - - - 1 0.2 2 1
b - - - - 1 0.9 4 2
K7 4X [P] 3 c fauzan - - - - 1 0.6 4 2 HM
d - - - - 1 0.4 4 2
e - - - - 1 1 4 2
a - - - - 1 0.1 2 1
b - - - - 1 0.4 2 1
K7 4X [P] 4 c fauzan - - - - 1 0.4 2 1 HM
d - - - - 1 0.5 2 1
e - - - - 1 0.9 2 1
a - - - - 1 0.4 2 1
b - - - - 1 1 4 2
K7 4X [P] 5 c fauzan - - - - 1 0.8 4 2 HM
d - - - - 1 0.1 2 1
e - - - - 1 1 4 2
a - - - - 1 0.1 1 1
b - - - - 1 0.8 4 2
K7 4X [P] 6 c fauzan - - - - 1 1.2 4 2 HM
d - - - - 1 0.5 4 2
e - - - - 1 0.2 2 1
RATA-RATA 1 0.7 3 2
a - - - - 1 1.1 4 3
8 februari jati platinum
b - - - - 1 1.2 4 3 23 februari 2017
2017 (minggu II)
K7 4X [P] 1 c aryani - - - - 1 0.6 4 2 H
d - - - - 1 0.4 4 2
e - - - - 1 1.1 4 2
a - - - - 1 1.5 4 2
b - - - - 1 1,1 4 3
K7 4X [P] 2 c fauzan - - - - 1 0.9 4 2 H
d - - - - 1 0.9 6 3
e - - - - 1 1.2 4 2
a - - - - 1 0.3 2 1
b - - - - 1 1 4 2
K7 4X [P] 3 c fauzan - - - - 1 0.7 4 2 H
d - - - - 1 0.4 4 2
e - - - - 1 1 4 2
a - - - - 1 0.3 2 1
b - - - - 1 1 4 2
K7 4X [P] 4 c fauzan - - - - 1 0.7 4 2 H
d - - - - 1 0.5 4 2
e - - - - 1 1 4 2
a - - - - 1 0.4 4 2
b - - - - 1 1 4 2
K7 4X [P] 5 c fauzan - - - - 1 0.8 4 2 H
d - - - - 1 0.9 2 1
e - - - - 1 1 4 2
a √ - √ - 1 0.2 2 1 H
b - - - - 1 1 4 2 H
c √ - √ - 1 1.2 4 2 H
K7 4X [P] 6 fauzan
Kuning
d √ - √ - 1 0.5 2 2
muda
e - - - - 1 0.9 4 2 H
RATA-RATA 1 0.8 4 2
kode Presentas jumlah tinggi jumlah jumlah warna tanggal tanggal
no. ulangan ke- tanaman
tanaman e tunas tunas daun ruas daun aklimatis pengamat
A 1 0.9 2 1 9 28
jati platinum
B 1 0.7 4 2 Februari februari
(minggu I)
C 1 2.6 4 2 2017 2017
D 1 3 4 2
K16 4X E 1 0.8 2 2
1 1 100 H
(P) F 1 2.7 6 3
G 1 2.9 6 3
H 1 2.7 6 3
I 1 1.5 5 3
J 1 1 4 2
A 1 1 3 2
B 1 2.2 4 2
C 1 2.2 4 2
D 1 1.4 4 2
K16 4X E 1 3.1 6 3
2 2 100 H
(P) F 1 3 6 3
G 1 3 6 3
H 1 2.4 4 2
I 1 2.9 6 3
J 1 2.5 4 2
A 1 2.4 6 3
B 1 2 4 2
C 1 1.6 4 2
D 1 1.5 4 2
K16 4X E 1 2 6 3
3 3 100 H
(P) F 1 2.5 6 3
G 1 3 6 3
H 1 1.4 4 2
I 1 3.2 6 3
J 1 2.5 6 3
RATA-RATA 1 2.2 5 2
f. Media BK 0,5
1) Racikan media MS
2) Larutan BA (2mg/L) 0,5mL
KH2PO4 10mL