Anda di halaman 1dari 23

Program Kreativitas Mahasiswa

POLEMIK EKSPOR BENIH LOBSTER (PERSEPSI


MASYARAKAT MENGENAI LEGALISASI EKSPOR
BIBIT LOBSTER)

BIDANG KEGIATAN

PKM PENELITIAN SOSIAL HUMANIORA


Di susun oleh:
(ketua) Zahra Fathi Rahimah/205080107111019 2020
(anggota 1) Amanda Maulidia Meilita/205080101111015 2020
(anggota 2) Putri Ananda/205080101111039 2020

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENELITIAN SOSIAL HUMANIORA

1. Judul Kegiatan : POLEMIK EKSPOR BENIH LOBSTER (PERSEPSI


MASYARAKAT MENGENAI LEGALISASI EKSPOR
BIBIT LOBSTER)
2. Bidang Kegiatan : PKM-PSH
3. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Zahra Fathi Rahimah
b. NIM : 205080107111019
c. Jurusan : Manajemen Sumberdaya Perairan
d. Alamat rumah dan no. telp/HP : Cimanggu, Kedung Waringin
Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa
Barat
e. Email : zahrafathirahimah@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Dosen Pendamping :
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp.
b. Sumber Lain : Rp.
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan

Bogor, 13 Oktober 2020

Menyetujui
Ketua Himpunan Ketua Kegiatan

(…..) (Zahra Fathi Rahimah)


NIM. NIM. 205080107111019

ii
DAFTAR ISI

Cover............................................................................................. i
Lembar Pengesahan.................................................................... ii
Daftar Isi...................................................................................... iii
Ringkasan..................................................................................... iv
BAB I Pendahuluan..................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................... 2
1.3. Tujuan........................................................................... 2
1.4. Urgensi Penelitain........................................................ 2
1.5. Luaran yang Diharapkan............................................ 2
1.6. Manfaat Kegiatan........................................................ 2
BAB II Tinjauan Pustaka........................................................... 3
2.1. Kajian Pustaka............................................................. 3
BAB III Metode Penelitian......................................................... 6
3.1. Metode Penelitian......................................................... 6
3.2. Tahapan Penelitian...................................................... 7
3.3. Teknik Pengumpulan Data......................................... 8
3.4. Luaran........................................................................... 8
3.5. Teknik Analisis Data dan Triangulasi....................... 8
BAB IV. Biaya dan Jadwal Kegiatan........................................ 10
4.1. Anggaran Biaya............................................................ 10
4.2. Jadwal Kegiatan........................................................... 10
Daftar Pustaka............................................................................. 11
Lampiran...................................................................................... 12

iii
POLEMIK EKSPOR BENIH LOBSTER
(PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI LEGALISASI EKSPOR BIBIT
LOBSTER)

Oleh :
Zahra F.R, Amanda M.M, dan Putri A Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya

Ringkasan

Lobster merupakan hewan avertebrata anggota Filum Arthropoda yang hidup di


dalam air (Robles, 2007). Lobster menjadi salah satu komoditas ekspor di
Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah mulai menetapkan sistem untuk
meningkatkan hasil laut dalam sektor perikanan dan kelautan. Menteri KKP Edhy
mengeluarkan permen baru Nomor 12 Tahun 2020 yang berisi tentang pengelolaan
lobster (Panulirus spp.), kepiting (Scylla spp.), dan rajungan (Portunus spp.) di
wilayah Negara Republik Indonesia. Salah satu isinya mengatur tentang kegiatan
ekspor benih lobster yang menuai banyak pro dan kontra. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui seperti apa pandangan masyarakat mengenai permen yang
dikeluarkan. Perolehan data dilakukan dengan sistem observasi serta wawancara
secara mendalam, jelas, dan spesifik. Dari data tersebut, akan dilakukan analisis
data dan terigulasi agar diperoleh data yang jelas dan sesuai dengan fakta.

iv
1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia memiliki biota laut yang sangat beragam. Hal tersebut
membuat para nelayan berlomba-lomba mendapatkan hasil tangkapan laut
untuk dijual di pasaran. Lobster merupakan salah satu biota laut juga
komoditas ekspor yang yang dapat ditangkap dengan mudah dan memiliki
nilai ekonomis yang tinggi. Oleh karena itu banyak nelayan yang berpropesi
sebagai petani tangkap daripada pembudidaya dan mengakibatkan jumlah
eksploitasi terhadap lobster cenderung meningkat.
Peraturan mengenai penangkapan lobster pun akhirnya mulai
diterbitkan, pada periode menteri Edhy Prabowo menetapkan permen baru
Nomor 12 Tahun 2020 yang berisi tentang pengelolaan lobster (Panulirus
spp.), kepiting (Scylla spp.), dan rajungan (Portunus spp.) di wilayah Negara
Republik Indonesia. Hal ini dikatakan sebagai salah satu cara untuk
menghentikan adanya penyelundupan lobster yaitu dengan menjalin
kerjasama ekspor bibit lobster dengan negara lain. Selain itu dikeluarkannya
permen ini juga dikatakan untuk meningkatkan pendapatan para nelayan. Hal
tersebut menimbulkan banyak pro dan kontra dari para nelayan yang
berpropesi sebagai nelayan tangkap maupun nelayan pembudidaya.
Pasalnya, kegiaatan ekspor dalam bentuk benih dikhawatirkan akan
menimbulkan kelangkaan pada lobser dan nilai jual yang relatif lebih rendah
daripada lobster dengan ukuran siap konsumsi. Walaupun Indonesia memiliki
budidaya lobster, jika benih dari lobster tersebut yang dijual lama kelamaan
akan menyebabkan kelangkaan bagi biota tersebut. Permen tersebut menjadi
banyak perbincangan karena pada mentri sebelumnya menetapkan larangan
penangkapan dan/atau pengeluaran lobster Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 56/Permen-KP/2016. Dengan alasan untuk menambah dan
menjaga populasi lobster di Indonesia. Karena peraturan tersebut, banyak
terjadi penangkapan lobster secara ilegal serta masih terjadi pencurian biota
laut di Indonesia.
Sebagian masyarakat mengatakan bahwa jika dengan diberikan nya izin
pengeksporan benih lobster keluar negeri maka bisa saja benih benih yang
ada di Indonesia berkurang, atau bisa jadi varietas lobster di Indonesia akan
semakin berkurang dan diambil oleh negara lain. Sebagaian masyrakat lain
nya mengatakan bahwa hal ini benar benar menguntungkan dan
mempermudahnya dalam melakukan perkejaan dan mencari penghasilan.
2

1.2. Rumusan Masalah


a. Bagaimana pandangan masyarakat tentang kebijakan yang dikeluarkan
oleh bapak Edhy?
b. Apakah dengan dikeluarkannya Permen baru ini dapat memberikan
dampak positif bagi para nelayan atau justru sebaliknya?

1.3. Tujuan
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang
dikeluarkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
56/Permen-KP/2016 dan juga mengetahui dampak yang dirasakan para
nelayan dengan adanya kebijakan baru ini.

1.4. Urgensi Penelitian


Penelitian ini dilakukan karena diharapkan dapat memperkecil kemungkinan
berbagai dampak negatif yang muncul dengan dikeluarkannya Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 56/Permen-KP/2016.

1.5. Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai
masukan agar pemerintah lebih bijaksana dalam menetapkan kebijakan dan
juga dapat menjadi topik pembahasan pada kegiatan seminar.

1.6. Manfaat Kegiatan


Mendapatkan informasi berdasarkan fakta yang dirasakan para nelayan dan
memberikan pandangan baru bagi masyarakat melalui dua sudut pandang.
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Pustaka


Lobster merupakan hewan avertebrata anggota Filum Arthropoda yang
hidup di dalam air (Robles,2007). Indonesia merupakan negara pengekspor
utama benih lobster, terutama ke negara- negara tujuan ekspor seperti
Vietnam, Hongkong, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, dan Malaysia
(BKIPM, 2015).
Pemasaran lobster tidak hanya di dalam negeri, namun sampai ke luar
negeri. Tingkat peminatannya semakin tahun semakin meningkat. Hal ini
menyebabkan peningkatan harga, namun dalam produksinya belum mampu
memenuhi jumlah peminatan. Hal ini dapat menjadi peluang besar bagi para
nelayan tangkap dan budidaya lobster (Kanna, 2006). Ukuran konsumsi
lobster air tawar mempuyai berat berkisar antara 30-80 gram. Namun untuk
mencapai ukuran tersebut memerlukan waktu berkisar antara 7-10 bulan
(Wiyanto dan Hartono, 2003).
Hal ini menjadi kendala dalam memenuhi jumlah permintaan yang
semakin naik. Penangkapan benih lobster oleh masyarakat pesisir Pulau
Lombok dilakukan dengan metode sederhana, yakni menggunakan alat
pengumpul/ kolektor benih yang dikenal dengan sebutan “pocong.” Pocong
dibuat dari karung plastik yang salah satu ujungnya diikat dengan tali (Erlania
et al., 2014) atau karung/kertas semen bekas yang dibentuk menjadi lipatan-
lipatan seperti kipas dan dibagian tengahnya diikat dengan tali; kemudian
digantungkan dengan cara mengikatkan talinya pada bambu di pinggiran
karamba apung, sehingga pocong tersebut berada pada kolom air. Benih
lobster yang dikumpulkan adalah benih planktonik yang masih dalam fase
post-larva yang disebut puerulus (Suastika et al., 2008, Erlania et al., 2014).
Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo menetapkan
Permen baru Nomor 12 Tahun 2020 yang berisi tentang pengelolaan lobster
(Panulirus spp.), kepiting (Scylla spp.), dan rajungan (Portunus spp.) di
wilayah Negara Republik Indonesia. Beberapa isi dari permen tersebut yang
membahas mengenai ekspor benih lobster mengundang pro dan kontra.
Lobster air tawar yang mempunyai berat berkisar antara 30-80 gram
merupakan ukuran konsumsi dengan permintaan pasar yang relatif tinggi dan
diharapkan dapat menjadi komoditas unggulan, tetapi jumlahnya masih belum
dapat tersedia setiap saat. Hal ini terjadi karena waktu yang diperlukan untuk
menghasilkan lobster air tawar ukuran konsumsi berkisar antara 7-10 bulan
(Wiyanto dan Hartono, 2003).
Di dalam Permen Nomor 12 Tahun 2020 yang berisi tentang
4

pengelolaan lobster (Panulirus spp.), kepiting (Scylla spp.), dan rajungan


(Portunus spp.) dalam pasal lima tertulis bahwa:
(1) Pengeluaran Benih Bening Lobster (Puerulus) dengan Harmonized
system code 0306.31.10 di wilayah Negara Republik Indonesia hanya
dapat dilakukan dengan ketentuan:
a. kuota dan lokasi penangkapan Benih Bening Lobster (Puerulus)
sesuai hasil kajian dari Komnas KAJISKAN yang ditetapkan oleh
direktorat jenderal yang menyelenggarakan tugas dan fungsi di
bidang perikanan tangkap;

b. eksportir harus melaksanakan kegiatan Pembudidayaan Lobster


(Panulirus spp.) di dalam negeri dengan melibatkan masyarakat atau
Pembudi Daya setempat berdasarkan rekomendasi direktorat
jenderal yang menyelenggarakan tugas dan fungsi di bidang
perikanan budidaya;
c. eksportir telah berhasil melaksanakan kegiatan Pembudidayaan
Lobster (Panulirus spp.) di dalam negeri sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) yang ditunjukkan dengan:

1) sudah panen secara berkelanjutan

2) telah melepasliarkan Lobster (Panulirus spp.) sebanyak 2 (dua)


persen dari hasil Pembudidayaan dan dengan ukuran sesuai hasil
panen;

d. pengeluaran Benih Bening Lobster (Puerulus) dilakukan melalui


bandara yang telah ditetapkan oleh badan yang menyelenggarakan
tugas dan fungsi di bidang karantina ikan, sebagai tempat
pengeluaran khusus Benih Bening Lobster (Puerulus);

e. Benih Bening Lobster (Puerulus) diperoleh dari Nelayan kecil


penangkap Benih Bening Lobster (Puerulus) yang terdaftar dalam
kelompok Nelayan di lokasi penangkapan Benih Bening Lobster
(Puerulus);

f. waktu pengeluaran Benih Bening Lobster (Puerulus) dilaksanakan


dengan mengikuti ketersediaan stok di alam yang direkomendasikan
oleh Komnas KAJISKAN dan ditetapkan oleh direktorat jenderal
yang menyelenggarakan tugas dan fungsi di bidang perikanan
tangkap;

g. penangkapan Benih Bening Lobster (Puerulus) harus dilakukan


dengan menggunakan alat penangkapan ikan yang bersifat pasif;
5

h. memiliki Surat Keterangan Asal yang diterbitkan oleh dinas


kabupaten/kota yang membidangi perikanan pada pemerintah daerah
setempat;

i. penangkap Benih Bening Lobster (Puerulus) ditetapkan oleh


direktorat jenderal yang menyelenggarakan tugas dan fungsi di
bidang perikanan tangkap; dan

j. eksportir Benih Bening Lobster (Puerulus) harus terdaftar di


direktorat jenderal yang menyelenggarakan tugas dan fungsi di
bidang perikanan tangkap.

(2) Harga patokan terendah Benih Bening Lobster (Puerulus) di Nelayan


ditetapkan oleh direktorat jenderal yang menyelenggarakan tugas dan
fungsi di bidang perikanan tangkap.

(3) Harga patokan terendah Benih Bening Lobster (Puerulus) di Nelayan


dijadikan dasar pertimbangan dan usulan harga patokan ekspor yang
ditetapkan oleh kementerian yang menyelenggarakan tugas dan fungsi di
bidang perdagangan.

(4) Penetapan kuota dan lokasi penangkapan Benih Bening Lobster


(Puerulus) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dilakukan setiap
tahun.

Dari isi pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan eksor benih
lobster diperbolehkan, namun harus memenuhi sarat yang telah ditentukan.
Permen tersebut menjadi banyak perbincangan karena pada mentri sebelumnya
menetapkan larangan penangkapan dan/atau pengeluaran lobster Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 56/Permen-KP/2016. Dengan alasan
untuk menambah dan menjaga populasi lobster di Indonesia. Karena
peraturan tersebut, banyak terjadi penagkapan lobster secara ilegal serta
masih terjadi pencurian biota laut di Indonesia.
6

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Peneliti memilih menggunakan metode pengumpulan data untuk


menentukan cara mencari, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis
data hasil penelitian tersebut. Penelitian ini dapat digunakan untuk
mengetahui pemikiran masyarakat terutama para nelayan dengan dirubahnya
permen ini, seperti melakukan wawancara kepada masyarakat dan para
nelayan.

3.2 Tahapan Penelitian


Untuk melakukan sebuah penelitian kualitatif, perlu mengetahui tahap-
tahap yang akan dilalui dalam proses penelitian. Tahapan ini disusun secara
sistematis agar diperoleh data secara sistematis pula. Ada empat tahap yang
bisa dikerjakan dalam suatu penelitian, yaitu:

a. Tahap Pra-lapangan
Pada tahap pra-lapangan merupakan tahap penjajakan lapangan. Ada
lima langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu:
1) Menyusun rancangan penelitian
Pada tahap ini, peneliti membuat usulan penelitian atau
proposal penelitian yang sebelumnya didiskusikan dengan dosen
pembimbing dan mahasiswa. Pembuatan proposal ini berlangsung
sekitar satu bulan melalui diskusi yang terus- menerus dengan dosen
pembimbing dan mahasiswa.
2) Memilih dan Memanfaatkan Informan
Pada tahap ini peneliti memilih beberapa orang informan.
Keterangan yang diberikan oleh para informan tersebut
dimanfaatkan peneliti untuk melancarkan pengumpulan data
penelitian.
3) Menyiapkan Perlengkapan Penelitian
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu atau
kebutuhan yang akan dipergunakan dalam penelitian ini.
b. Tahap lapangan
Dalam tahap ini dibagi atas tiga bagian, yaitu:
1) Memahami latar penelitian dan persiapan diri
Tahap ini selain mempersiapkan diri, peneliti harus memahami
latar penelitian agar dapat merumuskan masalah.
7

2) Memasuki Lapangan
Pada saat sudah masuk ke lapangan peneliti menjalin hubungan yang
akrab dengan subyek penelitian dengan menggunakan tutur bahasa
yang baik, akrab serta bergaul dengan mereka dan tetap menjaga
etika pergulan dan norma-norma yang berlaku di dalam lapangan
penelitian tersebut.
3) Berperan serta sambil mengumpulkan data
Dalam tahap ini peneliti mencatat data yang diperolehnya ke
dalam field notes, baik data yang diperoleh dari wawancara,
observasi, pengamatan atau menyaksikan sendiri situasi tersebut.
c. Tahap analisa data
Tahap analisa data merupakan suatu tahap mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar
agar dapat memudahkan dalam menentukan tema yang sesuai dengan
data. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai sumber,
dikumpulkan, diklasifikasikan dan analisa dengan komparasi konstan.
d. Tahap Penulisan Laporan
Penulisan laporan merupakan hasil akhir dari suatu penelitian, sehingga
dalam tahap akhir ini peneliti mempunyai pengaruh terhadap hasil
penulisan laporan. Penulisan laporan yang sesuai dengan prosedur
penulisan yang baik karena menghasilkan kualitas yang baik pula
terhadap hasil penelitian.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti
untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Pada penelitian kali ini
peneliti memilih jenis penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah
mendalam, jelas dan spesifik.Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono
(2012:225) bahwa pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi,
wawancara, dan dokumentasi.

a. Observasi
Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka, peneliti
memilih observasi partisipan. Observasi partisipan yaitu suatu teknik
pengamatan dimana peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan yang
dilakukan oleh objek yang diselidiki. Observasi ini dilakukan dengan
mengamati dan mencatat langsung terhadap objek penelitian.
b. Wawancara
Dalam teknik pengumpulan menggunakan wawancara hampir sama
dengan kuesioner. Wawancara itu sendiri dibagi menjadi 3 kelompok
yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi-terstruktur, dan wawancara
mendalam (in-depth interview). Namun disini peneliti memilih
8

melakukan wawancara mendalam, ini bertujuan untuk mengumpulkan


informasi yang kompleks, yang sebagian besar berisi pendapat, sikap,
dan pengalaman pribadi. Untuk menghindari kehilangan informasi, maka
peneliti meminta ijin kepada informan untuk menggunakan alat
perekam. Sebelum dilangsungkan wawancara mendalam, peneliti
menjelaskan atau memberikan sekilas gambaran dan latar belakang
secara ringkas dan jelas mengenai topik penelitian.
c. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2012:240), dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen yang digunakan peneliti disini
berupa foto, video, serta data-data yang berkaitan tentang objek
penelitian. Hasil penelitian dari observasidan wawancara akan
semakin sah dan dapat dipercaya apabila didukung oleh foto-foto dan
video
3.4 Luaran
Dengan diadakannya penelitian ini, peneliti mengharapkan pembahasan
ini dapat dibawakan kedalam acara seminar atau dapat dapat dijadikan
sebagai masukan agar pemerintah lebih bijaksana dalam menetapkan
kebijakan.

3.5 Teknik Analisis Data dan Triangulasi


Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam
dengan informan kunci, yaitu seseorang yang benar-benar memahami dan
mengetahui situasi obyek penelitian. Selain itu analisis data juga
dilakukan dengan membandingkan hasil pengamatan pada siklus I dan II
yang telah dilakukan, untuk mencari apakah terdapat pengaruh yang
signifikan akibat adanya perubahan permen pada kehidupan para nelayan.
Setelah melakukan wawancara, analisis data dimulai dengan membuat
transkrip hasil wawancara, dengan cara memutar kembali rekaman hasil
wawancara, mendengarkan dengan seksama, kemudian menuliskan kata-kata
yang didengar sesuai dengan apa yang ada direkaman tersebut. Setelah
peneliti menulis hasil wawancara tersebut kedalam transkrip, selanjutnya
peneliti harus membaca secara cermat untuk kemudian dilakukan reduksi
data. Peneliti membuat reduksi data dengan cara membuat abstraksi, yaitu
mengambil dan mencatat informasi-informasi yang bermanfaat sesuai dengan
konteks penelitian atau mengabaikan kata-kata yang tidak perlu sehingga
didapatkan inti kalimatnya saja, tetapi bahasanya sesuai dengan bahasa
informan. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah
triangulasi. Menurut Sugiyono (2012:241), triangulasi diartikan sebagai
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi ini meliputi
9

triangulasi sumber, triangulasi metode,dan triangulasi data/analisis.

a. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara cross-check data dengan fakta


dari sumber lainnya. Triangulasi ini dilakukan dengan cara mencari
orang-orang yang terlibat dalam proses penelitian ini.

b. Triangulasi metode dilakukan dengan cara menggunakan beberapa


metode dalam pengumpulan data. Selain menggunakan metode
wawancara mendalam (indepth-interview) terhadap informan, juga
dilakukan observasi untuk memastikan kondisi yang sebenarnya.

c. Triangulasi data/analisis dilakukan dengan cara meminta umpan balik


dari informan yang berguna untuk alasan etik serta perbaikan kualitas
laporan, data, dan kesimpulan yang ditarik dari data tersebut. Untuk
tiangulasi data. Peneliti mengecek kembali jawaban yang diberikan
informan dengan cara menanyakan kembali pertanyaan yang sama
kepada informan untuk memastikan.
10

BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM PSH

No Jenis Pengeluaran Biaya


1. Peralatan Penunjang Rp. 37.500,00
2. Bahan Habis Pakai Rp. 20.000,00
3. Perjalanan Rp. 450.000,00
4. Penginapan Rp. 900.000,00
5. Lain - lain Rp. 642.500,00
Jumlah Rp. 2.050.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM PSH

N Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3


o
1. Menentukan
narasumber
2. Persiapan
3. Pelaksanaan
4. Pengumpulan data
5. Analisis data
6. Pembuatan laporan
11

DAFTAR PUSTAKA

Erlania, I Nyoman Radiarta, dan Joni Haryadi. 2016. Status Pengelolaan


Sumberdaya Benih Lobster Untuk Mendukung Perikanan Budidaya: Studi
Kasus Perairan Pulau Lombok. Jurnal Kebijakan Perikan Indonesia Vol.8
No.2 November 2016:85-96.

Akhmad, Taufiq Mukti, Fachriza Tri Aprilia, Jola Rahmahani, dan Muhammad
Arief. 2010. Penambahan Suplemen Madu Dalam Pakan Guna
Meningkatkan Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Benih Lobster Air
Tawar Red Claw (Cherax quadricarinatus). Jurnal Ilmiah Perikanan dan
Kelautan Vol. 2 No. 2, November 2010.

Arief, Setyanto, Nabilla Artini Rachman, dan Eko Sulkhani Yulianto. 2018.
Distribusi dan Komposisi Spesies Lobster yang Tertangkap di Perairan
Laut Jawa bagian Jawa Timur, Indonesia. Jurnal Perikanan Universitas
Gadjah Mada 20 (2): 49-55 ISSN: 0853-638 eISSN: 2502-5066.
12

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing


1. Biodata ketua

a. Identitas ketua
1. Nama Lengkap Zahra Fathi Rahimah
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
4. NIM 205080107111019
5. Tempat, Tanggal Bogor, 25 November 2002
Lahir
6. E-mail zahrafathirahimah@gmail.com
7. No. Telpon / HP 088901190645

b. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang / Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat

c. Penghargaan Yang Telah Diterima


No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isi dan cantumkan dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Program Kreatifitas Mahasiswa
Penelitian Sosial Humaniora.

Malang, Oktober 2020


Pengusul

( Zahra Fathi Rahimah )


NIM. 205080107111019
13

2. Biodata Anggota

a. Anggota 1
1) Identitas anggota I
1. Nama Lengkap Amanda Maulidia Meilita
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Manjemen Sumberdaya Perairan
4. NIM 205080101111015
5. Tempat, Tanggal Purbalingga 25 mei 2002
Lahir
6. E-mail Amandamaulidia756@gmail.com
7. No. Telpon / HP 081329264053

2) Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang / Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat

3) Penghargaan Yang Telah Diterima


No. Jenis Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan Penghargaan

Semua data yang saya isi dan cantumkan dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Program Kreatifitas Mahasiswa
Penelitian Sosial Humaniora.

Malang, Oktober 2020


Pengusul

(Amanda Maulidia Meilita)


NIM. 205080101111015
14

b. Anggota II
1. Identitas anggota II
1. Nama Lengkap Putri Ananda
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
4. NIM 205080101111039
5. Tempat, Tanggal Jakarta, 10 Desember 2001
Lahir
6. E-mail Putriinanda01@gmail.com
7. No. Telpon / HP 085811975852

2. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang / Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat

3. Penghargaan Yang Telah Diterima


No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isi dan cantumkan dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Program Kreatifitas Mahasiswa
Penelitian Sosial Humaniora.

Malang, Oktober 2020


Pengusul

( Putri Ananda )
NIM.205080101111039
15

3. Biodata Dosen Pembimbing


1. Nama Lengkap

2. Jenis Kelamin

3. Program Studi

4. NIDN

5. Tempat, Tanggal Lahir

6. E-mail

7. No. Telepon / HP

Semua data yang saya isi dan cantumkan dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila
dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Program Kreatifitas Mahasiswa
Penelitian Sosial Humaniora.

Malang, Oktober 2020


Pengusul

NIDN.
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
No. Material Kuantitas Harga Jumlah (Rp)
Satuan
1. HP Flashdisk 8GB USB 1 Rp. 60.000,00 Rp. 60.000,00
2.0 Pen Drive
v250W
2. Gel Pen Pulpen Pena 3 Rp. 2.500,00 Rp. 7.500,00
Joyko JK- 100NT Black
0.5
Mm
SUB TOTAL Rp. 37.500,00

2. Bahan Habis Pakai


No. Material Kuantitas Harga Jumlah (Rp)
Satuan
1. Kertas HVS A4 20 Rp. 1.000,00 Rp. 20.000,00

2.
3.
4.
SUB TOTAL Rp. 20.000,00

3. Perjalan
No. Material Kuantitas Harga Jumlah (Rp)
Satuan
1. Perjalanan pulang 3 Rp.150.000,00 Rp. 450.000,00
Pergi
2.
3.
4.
SUB TOTAL Rp. 450.000,00
17

4. Penginapan
No. Material Kuantitas Harga Jumlah (Rp)
Satuan
1. Penginapan 3 Rp.300.000,00 Rp.900.000,00
2.
3.
4.
SUB TOTAL Rp.900.000,00

4. Lain-lain
No. Material Kuantitas Harga Jumlah (Rp)
Satuan
1. Konsumsi 3 Rp. 100.000,00 Rp. 300.000,00

2. Kouta 3 Rp. 100.000,00 Rp. 300.000,00

3. Biaya Tidak Terduga 1 Rp. 42.500,00 Rp. 42.500,00

SUB TOTAL Rp. 642.500,00


18

Lampiran 3. Sistem Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No. Nama / NIM Program Alokasi waktu Uraian Tugas


Studi (jam/minggu)
1 Zahra Fathi Manajemen a. Bertanggung
Rahimah/ Sumberdaya jawab
20508010711101 Perairan pelaksanaan
9 program
b. Mengatur
jadwal
pelaksanaan
program
c. Mengkoordin
ir
pelaksanaan
program
2 Amanda Manajemen a. Analisis data
Maulidia Meilita/ Sumberdaya b. Pembuatan
20508010111101 Perairan laporan
5

3 Putri Ananda/ Manajemen a. Pengumpulan


20508010111103 Sumberdaya data
9 Perairan b. Pembuatan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jalan Veteran, Malang 65145, Indonesia Telp. (0341) 551611, Fax. (0341) 565420
E-mail : rektorat@ub.ac.id http://www.ub.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Zahra Fathi Rahimah

NIM : 205080107111019

Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan

Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Penelitian Sosial


Humaniora saya dengan judul “POLEMIK EKSPOR BENIH LOBSTER
(PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI LEGALISASI EKSPOR BIBIT
LOBSTER)“, yang diusulkan untuk anggaran tahun 2020 besifat original dan
belum pernah dibiyai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bila mana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan
ini saya bersedia dituntut dan diproses sesuai ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan
sebenar- benarnya.

Malang, Oktober 2020


Mengetahui, Yang Menyatakan,

Wadek III Bidang Kemahasiswaan FPIK UB (Zahra Fathi Rahimah)

NIP. NIM. 205080107111019

Anda mungkin juga menyukai