PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kunjungan kuliah lapangan ke B2P2TOOT Tawangmangu merupakan
salah satu rangkaian Pengenalan Program Study yang dilaksanakan setiap
mahasiswa baru di STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya.
Kami sebagai mahasiswa STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya merasa
sangat perlu untuk mengetahui dan mengenal lebih lanjut tentang tanaman obat
yang berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Untuk itu kami
berusaha menyelesaikan laporan ini dengan baik agar dapat berguna di kemudian
hari dan laporan ini sebagai cerminan hasil kunjungan kami ke B2P2TOOT
Tawangmangu. Kerja lapangan dilaksanakan pada hari Selasa, 02 April 2019
Pukul 08.00 – 11.00 WIB
B. Tujuan
Melalui kegiatan ini mahasiswa diharapkan dapat :
Mengetahui sejarah balai besar penelitian dan pengembangan tanaman
obat dan obat tradisional
Mengetahui berbagai tumbuhan obat dari berbagai daerah di indonesia dan
mancanegara
Mengetahui cara penyimpanan herbarium
Mengetahui cara pembuatan obat tradisional sesuai dengan standar CPOB
C. Manfaat laporan
Mahasiswa mengetahui sejarah balai besar penelitian dan pengembangan
tanaman obat dan obat tradisional
Mahasiswa mengetahui berbagai tumbuhan obat dari berbagai daerah di
indonesia dan mancanegara
Mahasiswa mengetahui cara penyimpanan herbarium
Mahasiswa mengetahui cara pembuatan obat tradisional sesuai dengan
standar CPOB.
D. Waktu dan tempat pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kuliah lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 2 april
2019, yang bertempat di Jl. Raya Lawu No. 11, Kalisoro, Karanganyar, Kabupaten
Karanganyar, Jawa Tengah 57792.
BAB II
HASIL KULIAH LAPANGAN
I. SEJARAH BERDIRINYA B2P2TOOT TAWANGMANGU
Balai Besar Pengembangan dan Penelitian Tanaman Obat dan Obat
Tradisional Tawangmangu merupakan pengembangan kelembagaan BPTO yang
berdiri sejak 1942. Institusi penelitian ini dirintis sejak tahun 1948 dengan nama
HORTUS MEDICUS Tawangmangu, yang merupakan usaha perorangan yang
didirikan oleh Alm. R.M. Santoso yang dibantu oleh Alm. Prof. Dr. Sutarman.
Kemudian berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan R.I No. 149
MenKes/SK/IV/1978 tanggal 28 April 1978, nama HORTUS MEDICUS diubah
menjadi Balai Penelitian Tanaman Obat (BPTO).
Transformasi I ini sebagai lembaga Iptek memberikan nuansa dan
semangat baru dalam mengelola tanaman obat (TO) dan potensi-potensi Tanaman
Obat sebagai bahan Jamu untuk pencegahan, pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan rakyat. Evolusi organisasi berlanjut pada tahun 2006, dengan
Permenkes No. 491 tahun 2006 tanggal 17 Juli 2006, BPTO bertransformasi
menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional (B2P2TOOT). Transformasi II ini memberikan amanah untuk
melestarikan, membudayakan, dan mengembangkan tanaman obat dan obat
tradisional dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
Era persaingan, globalisasi dan keterbukaan, mendorong manusia dan
negara untuk menggali, memanfaatkan, mengembangkan budaya kesehatan dan
sumber daya lokal untuk pembangunan kesehatan. Ini berdampak pada
transformasi III B2P2TOOT, dengan Permenkes No. 003 tahun 2010 pada tanggal
4 Januari 2010 Tentang Saintifikasi JAMU dalam Penelitian Berbasis Pelayanan
Kesehatan. Sejak tahun 2010, B2P2TOOT memprioritaskan pada Saintifikasi
Jamu, dari hulu ke hilir, mulai dari riset etnofarmakologi tumbuhan obat dan
Jamu, pelestarian, budidaya, pasca panen, riset praklinik, riset klinik, teknologi,
manajemen bahan Jamu, pelatihan iptek, pelayanan iptek, dan diseminasi sampai
dengan peningkatan kemandirian masyarakat.