Anda di halaman 1dari 9

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)

Proposal Pelatihan

PENCIPTAAN WIRAUSAHA SNACK BERBAHAN DASAR TEMPE DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMA PULUH

Oleh :

Alkausyari Aziz, SKM, M.Kes (NIDN 4025077101)

Hesti Atasasih, SP, MKM (NIDN 9910003300)

POLTEKKES KEMENKES RIAU


TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk dapat
melangsungkan kehidupan selain sandang dan perumahan. Makanan, selain
mengandung nilai gizi, juga merupakan media untuk dapat berkembang biaknya
mikroba atau kuman terutama makanan yang mudah membusuk yaitu makanan
yang banyak mengandung kadar air serta nilai protein yang tinggi. Kemungkinan
lain masuknya atau beradanya bahan-bahan berbahaya seperti bahan kimia, residu
pestisida serta bahan lainnya antara lain debu, tanah, rambut manusia dapat
berpengaruh buruk terhadap kesehatan manusia (Depkes RI, 2010).
Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan ringan atau snack,
maka banyak pedagang yang menyediakan makanan ringan diluar rumah. Produk-
produk yang disediakan untuk kepentingan umum haruslah terjamin kesehatan
dan keselamatannya. Sebagai salah satu jenis pelayanan umum yang mengolah
dan menyediakan makanan, maka penjual makanan memiliki potensi yang cukup
besar untuk menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit bawaan makanan
yang dihasilkannya. Dengan demikian kualitas makanan yang dihasilkan,
disajikan dan dijual oleh penjual makanan harus memenuhi syarat kesehatan
seperti faktor lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi, peralatan, pengolahan
makanan yang baik dan pengolah makanannya sendiri (Depkes RI, 2010). Setiap
makanan siap saji selalu mengalami proses penyediaan, pemilihan bahan mentah,
pengolahan, penyimpanan, pengangkutan sampai penyajian.Dari semua tahapan
tersebut memiliki risiko penyebab terjadinya keracunan pangan apabila tidak
dilakukan pengawasan pangan secara baik dan benar (Kemenkes RI, 2012).
Banyak sekali kondisi atau faktor, yang mempengaruhi insiden keracunan
makanan. Faktor-faktor utama penyebab keracunan makanan tersebut adalah
masalah hygiene personal, suhu makanan yang kurang memadai untuk mematikan
bakteri pathogen, waktu tunggu penyiapan makanan yang cukup lama hingga
dikonsumsi dan kontaminasi silang (Rauf, 2013).
Hygiene personal atau perorangan sangat diperlukan untuk menjaga
kebersihan dalam pengelolaan makanan yang aman dikonsumsi dan sehat.
Perilaku bersih yang perlu dilakukan oleh pengolah makanan adalah yang pertama
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir karena tangan yang kotor dapat
memindahkan bakteri dan virus pathogen dari tubuh ke dalam makanan. Perilaku
bersih yang kedua yaitu menjaga kebersihan makanan dan alat makan yang
meliputi memcuci alat makan dan bahan makan yang akan diolah hingga bersih.
Perilaku bersih yang ketiga adalah menjaga kebersihan dari fisik pengolah yang
meliputi menggunakan masker dalam memasak, menjaga agar rambut tidak
rontok, menggunakan celemek masak sehingga tidak ada kotoran yang masuk
dalam makanan. Perilaku ke empat yaitu menjaga kesehatan karena, keadaan sakit
dapat menularkan pada makanan, sebaiknya pekerja yang sedang sakit tidak
dilibatkan terlebih dahulu dalam proses pengolahan makanan sampai gejala-gejala
penyakit tersebut hilang dan pengolah makanan yang memiliki luka sebaiknya
menutup lukanya dengan pelindung kedap air untuk menghindari adanya
kontaminasi bakteri (Depkes,2009).
Meningkatkan pengetahuan tenaga pengolah makanan di rumah makan
perlu dilakukan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta
pelatihan tentang hygiene sanitasi makanan kepada tenaga pengolah sehingga
personal hygiene tenaga pengolah makanan dapat ditingkatkan dan dapat
menjamin kualitas makanan yang dijual. Selain itu diperlukan pemeriksaan
kesehatan secara berkala terhadap pengolah makanan minimal 6 bulan sekali
(Wahono,2012).
Mengolah makanan yang baik yaitu mengolah makanan berdasarkan
prinsip-prinsip hygiene dan sanitasi makanan yang meliputi pengetahuan,
perilaku, dan perilaku pengolah makanan dalam menaati azas kesehatan, azas
kebersihan, azas kemanan dalam menangani makanan sehingga menghasilkan
makanan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi (Depkes,2010).
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan pelaksaan pelatihan hygiene
dan sanitasi untuk penjamah makanan yang merupakan salah satu langkah untuk
mencegahan terjadinya penyakit bawaan makanan dari penjamah makanan yang
akan dilaksanakan di Aula Poltekkes Kemenkes Riau.

1.2 Tema Kegiatan


Kegiatan ini bertemakan: “Penciptaan Wirausaha Snack Berbahan Dasar
Tempe dengan Menerapkan Hygiene dan Sanitasi”.

1.3 Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan tentang pengetahuan hygiene sanitasi dalam makanan
pada tenaga pengolahan makanan di Rumah Makan Taman Sari.
2. Mendeskripsikan tentang perilaku hygiene sanitasi makanan pada tenaga
pengolahan makanan.

BAB II
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Jadwal Kegiatan


Kegiatan ini direncanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 22 Oktober 2020
Waktu : 07.30 s/d selesai
Tempat : Aula Lt.4 Poltekkes Kemenkes Riau

2.2 Sasaran Peserta

1. Masyarakat/Kader
2. Alumni Poltekkes Kemenkes Riau
3. Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Riau

2.3 NARASUMBER

1. Hesti Atasasih , SP, MKM.


( Dosen Gizi Poltekkes Kemenkes Riau )

2. Mrs. X
(Siswi SMKN 3 Pekanbaru )
2.4 Sumber Dana
Sumber dana berasal dari :
1. Poltekkes Kemenkes Riau

2.4 SUSUNAN PANITIA


Lampiran 1
2.5 SUSUNAN ACARA
Lampiran 2
2.6 RENCANA ANGGARAN DANA
Lampiran 3
BAB III
PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami susun sebagai bahan pertimbangan dan


masukan dalam pengambilan keputusan untuk perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan bagi pihak internal maupun eksternal.

Pekanbaru, 05 Oktober 2020

Panitia Pelaksana

Mengetahui,
Pembina Kegiatan

Alkausyari Aziz, SKM, MKM


NIDN. 4025077101

Penanggung Jawab Kegiatan Ketua Pelaksana

Hesti Atasasih, SP, MKM Melia Putri Agfrilita, AMD. Gz


NIDN. 9910003300
LAMPIRAN
Lampiran 1

SUSUNAN PANITIA PELATIHAN


HYGIENE DAN SANITASI

Pembina : Alkausyari Aziz, SKM, M.Kes


( Dosen Poltekkes Kemenkes Riau)

Penanggung Jawab : Hesti Atasasih, SP, MKM


( Dosen Poltekkes Kemenkes Riau)

Ketua Pelaksana : Melia Putri Agfrilita, AMD, Gz.


( Alumni Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Riau )

Sekretaris : Melia Putri Agfrilita, AMD, Gz.


( Alumni Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Riau )

Bendahara : Melia Putri Agfrilita, AMD, Gz.


( Alumni Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Riau )

Seksi Acara
Koordinator : Hasana Husna, AMD, Gz
(Alumni Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Riau )

Seksi Dokumentasi
Koordinator : Hasana Husna, AMD, Gz
(Alumni Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Riau )

Seksi Konsumsi
Koordinator : Hasana Husna, AMD, Gz
(Alumni Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Riau )
Lampiran 2

SUSUNAN ACARA

No Waktu Kegiatan
1. 08.30 – 09.00 Absen, pengambilan snack dan godiebag
2. 09.00 – 09.15 Pembukaan
3. 09.45 – 07.50 Sambutan Penanggung Jawab
4 07.50 - 08.00 Seminar 1 (Narasumber)
4. 08.00- 08.10 Ice Breaking
5. 08.10 – 08.15 Seminar 2 (Narasumber)
6. 08.15 – 08.25 Talkshow 1 dan 2
7. 08.25 – 08.35 Penutup

Lampiran 3
RENCANA ANGGARAN DANA

No Pengeluaran Jumlah Cost Total


1 Pembicara / 3 jam 2 org Rp. Rp.
2 Moderator 1 org Rp. Rp.

3 Asisten Peneliti 2 org Rp. Rp.


TOTAL Rp.
4 Plakat Pembicara +
2 bh Rp. Rp.
Moderator
5 Nasi Bungkus 25 kotak Rp. 25.000,- Rp. 625.000,-
6 Snack 25 kotak Rp. 15.000,- Rp. 375.000,-
7 Air Mineral Botol 2 kardus Rp. 36.000,- Rp. 72.000,-
8 Spanduk (6x2,5 m) 1 buah Rp. 300.000,- Rp. 300.000,-
9 Goodie Bag 25 bh Rp. 25.000,- Rp. 625.000,-
TOTAL Rp.
Biaya Tak Terduga 10 % Rp.
TOTAL Rp.

Anda mungkin juga menyukai