Anda di halaman 1dari 2

Membaca Karakter Lewat Goresan Tanda

Tangan
Oleh Fachrurozi | Plasadana – 21 jam yang lalu

 Bagi215


 Cetak

Related Content

 Lihat Foto

Buat SPJ dengan tanda tangan palsu, Kades Seruyan diperiksa

Media massa pernah ramai membicarakan dua tanda tangan tokoh publik yang terlansir ke media
sosial. Dua tanda tangan itu milik Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, dan Wali
Kota Bandung, Ridwan Kamil. Keduanya pun menarik perhatian pakar pembaca tulisan tangan.

Pengamat tulisan tangan, Lina Kartasasmita menuturkan, tanda tangan mampu mencerminkan
karakter dan tipe kepribadian individu. Memang tidak sepenuhnya tepat, tapi para ahli grafologi
berpendapat tingkat akurasi itu bisa mencapai 80 persen. “Sebab tanda tangan merupakan hasil
grafis dari kerja otak,” kata Lina kepada Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, Kamis, 18
September 2014.

Dari situ pula bisa terlihat kencenderungan, minat, serta motivasi seseorang. Berdasarkan cara
membubuhkan tanda tangan, seseorang dapat mengerti proyeksi dan gambaran diri orang lain.
“Figur semacam apa yang ingin dia tampilkan kepada orang lain, bisa terlihat dari tanda
tangannya,” ujar Lina.

Pengajar bahasa Indonesia untuk pekerja asing di Jakarta itu mencontohkan, jika tanda tangan
miring ke kanan, menunjukkan gambaran pribadi yang terbuka, hangat, dan sosok yang apa
adanya kala berada di depan publik. Sebaliknya, bila miring ke kiri menggambarkan
kecenderungan seorang yang tertutup dan egois. “Kalau tegak, si pemilik tanda tangan biasanya
tipikal seorang realis dan pandai menempatkan emosi,” kata dia.

Mantan pengajar di Penabur International School Jakarta mengatakan, tanda tangan yang tertulis
dengan cara menekan menunjukkan pribadi yang kurang yakin terhadap diri sendiri. Sedangkan
tanda tangan yang memiliki garis bawah memperlihatkan optimisme sang pemilik. Pun bila tak
disertai garis, menandakan pribadi yang tegar, ekonomis, dan memiliki kesadaran lingkungan
yang baik.

Lain halnya jika menorehkan tanda tangan semirip nama pemiliknya. Kata Lina, tanda tangan
seperti itu menunjukkan individu spontan dan menyenangi pujian. “Kalau tidak mirip dan
sekadar coretan, cenderung memiliki pribadi sederhana,” ujarnya. Orang dengan pribadi seperti
ini sangat cocok menjadi teman bicara untuk mencurahkan isi hati alias curhat.

Terkait ukuran tanda tangan, Lina mengatakan, seorang memiliki dan membuat tanda tangan
berukuran besar cenderung ingin dipuji dan diperhatikan. Sebaliknya, jika kecil cenderung
menunjukkan pribadi tertutup, rumit, menyimpan banyak misteri.

Meski banyaknya prediksi, menurut Lina, tanda tangan tidak bisa menjadi instrumen tunggal
untuk menganalisis karakter. Perlu tulisan tangan yang lebih panjang dan komprehensif agar bisa
mengetahui konsistensi. “Karena tulisan tangan lebih panjang sehingga konsistensinya dapat
terlihat,” ujarnya. “Sementara tanda tangan jarang digunakan, hanya sesekali saja, misalnya saat
berurusan dengan dokumen.”

Tanda tangan atau tulisan tidak bisa pula menjadi ukuran kecerdasan dan pola pikir seseorang.
Melainkan hanya bisa mengukur kadar karakter diri dan emosi saja.

Namun jika kebetulan Anda mendapatkan prediksi kurang menyenangkan dari tanda tangan, itu
bukan akhir dari segala. Karena ada latihan khusus untuk memperbaiki tulisan dan tanda tangan
agar bisa menampilkan karakter pribadi mumpuni. Tujuannya, untuk mengendalikan emosi,
menunjukkan kerapian, melatih kesabaran, daya ingat, konsentrasi, kejernihan, konsistensi
pikiran dalam mengemukakan pendapat.

Latihan itu berupa menulis kaligrafi atau menggunakan metode terapi tulisan tangan alias
grafoterapi. Melalui cara itu, instruktur mengarahkan siswa menulis dengan rapi, tertata, dan
konsisten. Mengenai hasil, tergantung pada konsistensi peserta mengikuti latihan dan juga rajin
menulis di kala senggang. Jika rajin, Anda bisa melihat hasilnya dalam sebulan.

Sukarelawan di Yayasan High Desert International itu pun menyarankan agar para guru
memperhatikan tulisan tangan murid dan melatih menulis rapi serta baik. Cara itu tidak hanya
mampu memperhalus budi pekerti anak, juga memperbaiki bahasa dan kepribadian. “Sebab
semakin jelek tulisan seorang siswa, semakin jelek tanda tangannya, dan karena itu semakin
buruk perangainya,” kata dia.

Anda mungkin juga menyukai