Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN UKM

TANGGAL MULAI KEGIATAN :`5 desember 2019

TANGGAL AKHIR KEGIATAN : 5 december 2019

KODE KEGIATAN : f2

PENDAMPING : dr. Dwi lestari wahyuni

PESERTA HADIR

JUDUL LAPORAN : PENGAWASAN TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM)


AMPERA DUNSANAK

LATAR BELAKANG

Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat dimana umumnya semua


orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik
secara insidentil maupun terus menerus. Rumah makan adalah setiap tempat usaha
komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman
untuk umum ditempat usahanya. (Depkes RI, 2003). Masalah kesehatan
lingkungannya merupakan suatu masalah yang perlu di perhatikan dan ditingkatkan.
Dalam hal ini pengelola / pengurus tempat-tempat umum tersebut perlu untuk
diberikan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan
tempat-tempat umum (Rumah makan) guna mendukung upaya peningkatan kesehatan
lingkungan melalui upaya sanitasi dasar, Hygiene dan Sanitasi makanan, pengkajian
mutu lingkungan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran lingkungan.
Rumah Makan adalah jasa usaha pangan yang bertempat disebagian atau
seluruh bangunan yang permanen/semi permanen, dilengkapi dengan peralatan dan
perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan
makanan dan minuman Persyaratan hygiene sanitasi yang harus dipenuhi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: persyaratan lokasi dan bangunan,
persyaratan fasilitas sanitasi, persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan,
persyaratan bahan makanan dan makanan jadi, persyaratan pengolahan makanan,
persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi, persyaratan penyajian
makanan jadi, persyaratan peralatan bagi umum di tempat usahanya (Depkes RI,
2002)
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1098/MENKES/SK/ VII/2003 tentang persyaratan hygiene dan sanitasi rumah
makan dan restoran , yang digunakan.
Dasar pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Kemenkes nomor
288/Menkes/SK/ III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum.
Jadi sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya
dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit.
.
Tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan
penyakit, pencemaran lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya. Kondisi
lingkungan tempat-tempat umum yang tidak terpelihara akan menambah besarnya
resiko penyebaran penyakit serta pencemaran lingkungan sehingga perlu dilakukan
upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang baik. Tempat -
tempat umum perlu dijaga sanitasinya, seperti halnya transportasi baik darat, air dan
udara. Pasalnya, tempat-tempat umum itu menjadi semacam indikator berbagai
bidang, terutama sosial dan ekonomi. Tempat-tempat umum memiliki berbagai
kegiatan yang sangat penting. Salah satu hal utama dalam bidang social. Standar
sanitasi tempat-tempat umum dengan standar internasional harusnya lebih baik dari
manajemen sanitasi tempat-tempat umum pada umumnya guna mengantisipasi
permasalahan kesehatan lingkungan di tempat-tempat umum.
Jadi sanitasi tempat – tempat khususnya rumah makan sangatlah penting
dijaga sanitasinya agar tidak menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya
menimbulkan penyakit. Tembilahan Kota memiliki Tempat – Tempat umum yang
terdiri dari beberapa Rumah Makan yang salah satunya adalah Ampera Dunsanak

PERMASALAHAN

Berdasarkan data Penilaian Kinerja Puskesmas pada 2016, Tempat


Pengelolahan Makanan sebanyak 2963 unit dan yang memenuhi syarat hygiene
sanitasi sebanyak 1245 unit (42,02 %) dari Tempat Pengelolahan Makanan yang ada,
sedangkan yang tidak memehuni syarat hygiene sanitasi 1686 unit (56,90%), hal itu
menandakan bahwa yang memenuhi syarat hygiene sanitasi masih sangat <50 %.
Berdasarkan hasil rekap E-Monev 12 Kabupaten/Kota pencapaian indikator
sanitasi Tempat Pengelolah Makanan tahun 2019 yang menenuhi syarat kesehatan
selama 3 terakhir mengalami peningkatan yang siknifikkan, dimana dapat dilihat pada
tahun 2015 dengan target 8% mendapat capaian 0,21%, sedangkan pada tahun 2016
dengan target 14% mendaptkan capaian 6,55% dan tahun 2017 dengan target 20%
mendapatkan capaian 24,5%. Tempat Pengelolaan Makanan memenuhi syarat
kesehatan peringkat paling tinggi dalam capaiannya yaitu kabupaten Pelalawan
(84,0%) dan Kabupaten Bengkalis (46,5%).
Dari data yang diperoleh di atas menjelaskan bahwa Indragiri Hilir masih
harus mencari penyebab masalah yang terjadi agar sanitasi tempat – tempat umum
sehingga dapat memenuhi standarisasi agar permasalahan lingkungan dapat teratasi

PERENCAAN DAN PEMILIHAN INTERVERSI

Berdasarkan data Penilaian Kinerja Puskesmas, target sasaran pembinaan tempat


– tempat umum khususnya Rumah Makan, petugas mengunjungi, mengevaluasi, serta
melakukan pembinaan kesalah satu Rumah makan yang ada yaitu Rumah Makan
Dunsanak yang beralamat jalan m.boya

PELAKSANAAN

Kegiatan kunjungan,evaluasi, serta pendampingan dilaksanakan pada :


Hari/Tanggal : 5 Desember 2019
Waktu : 11.00 WIB
Tempat : Rumah Makan “Dunsanak” Tembilahan

V. MONITORING DAN EVALUASI

Rumah Makan Dunsanak yang beralamat di jalan M.Boya. Rumah makan ini
telah surat izin pemerintah kabupaten Indragiri Hilir. Rumah Makan ini memiliki 1
bangunan. Halaman luar cukup bersih. Tidak ada sampah berserakan. Sampah sisa
produksi makanan dikumpulkan jadi satu dan dimasukkan kedalam karung yang
setiap hari dibuang ketempat pembuangan akhir.
Lantai bangunan tempat makan dan lantai dapur terbuat dari semen. Lantai
dibersihakan setiap hari sebelum dan setelah Rumah makan buka ( Jam 09.00 - 21.00
WIB). Secara visual lantai bersih, dan tidak licin. Dinding bangunan terbuat dari
batubata yang sudah dihaluskan dengan semen dan sudah dicat dengan warna kuning.
.Atap bangunan berupa seng, bangunan disertai ventilasi yang cukup cahaya dan
udara dapat masuk kedalam ruangan sehingga bangunan tidak lembab.
Tempat mencuci peralatan bekas makan dan memasak memakai baskom besar
dan menggunakan sabun namun tidak menggunakan air yang mengalir. Sumber air
yang digunakan berasal dari PDAM. Air yang digunakan memenuhi syarat fisik air
jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa, serta tidak meninggalkan endapan.
Tempat penyimpanan alat – alat makan di taruh di meja dan di bawah meja yang
memiliki tutup.sehingga debu mudah menempel. Rumah makan ini memiliki 5 orang
karyawan, Bahan makanan yang akan di masak di simpan di dalam kulkas.
Dari hasil pemantauan penulis, saat proses memasak semua bahan yang akan di
masak masig segar, bersih dan proses memasaknya juga bersih, saat memasak petugas
menggunakan bahan penyedap alami dan buatan. Setelah dilakukan evaluasi
didapatkan skor 795,5 untuk rumah makan ampera indak disangko yang masuk
dalam kategori memenuhi syarat dengan nilai > 700 % .
Penulis juga mengedukasi dan bertanya jawab ke pada pemilik rumah makan
mengenai pentingnya hygiene dan sanitasi makanan dan rumah makan yang
memenuhi masyarakat kesehatan melalui media diskusi dan tanya jawab.

Anda mungkin juga menyukai