Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

DDTK DI POSYANDU
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT

I. Pendahuluan
Posyandumerupakanbentukperansertamasyarakat di bidangkesehatan
yang dikelolaolehkaderdengansasaranseluruhanggotamasyarakat.
Dalamperkembangannyauntukmeningkatkankualitasposyandu,
kegiatannyadiintegrasikandengan program
PengembanganAnakUsiaDini (PAUD) danBinaKeluargaBalita (BKB)
yang disebutsebagai Taman Posyandu.
Disampingmelaksanankantugas-tugaspokok di Posyandu,
kegiatankader di Taman
PosyandujugadifokuskanpadadeteksidinitumbuhkembangBalita. Kader
sebagaipelaksanakegiatan di Taman
Posyanduperluterlebihdulumemahamitentangpetunjukteknis di Taman
Posyandudanmeningkatkanpengetahuansertakemampuankaderdalam
melaksanankandeteksidinitumbuhkembangBalita.
Dalamupayauntukmeningkatkanpemahaman,
pengetahuandankemampuankader di Taman
PosyandudalammelakukandeteksidinitumbuhkembangBalitaperludilak
ukanpertemuan refreshing kaderdalam DDTK di Posyandu yang
dilaksanakan di 40 posyandubinaan UPTD PuskesmasPucangsawit.

II. Latar Belakang


Menurut Depkes RI (2001),dalam upaya menurunkan masalah tumbuh kembang
pada anak harus dilakukan upaya pencegahan sedini mungkin, yaitu sejak
pembuahan, janin di dalam kandungan ibu, pada saat persalinan sampai dengan
masa masa kritis proses tumbuh kembang manusia yaitu masa dibawah usia
lima tahun.
Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) adalah kegiatan/pemeriksaan untuk
menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada Balita
dan Anak di posyandu. Dengan ditemukannya secara dini
penyimpangan/masalah tumbuh kembang anak,maka intervensi akan lebih
mudah dilakukan, tenaga kesehatan juga mempunyai "waktu" dalam membuat
rencana tindakan/Intervensi yang tepat, terutama ketika harus melibatkan
ibu/keluarga. Bila penyimpangan terlambat diketahui,maka intervensinya akan
lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan, yaitu mengetahui/menemukan status
gizi kurang/buruk. Dengan cara menggunakan pengukuran Berat Badan
terhadap Tinggi Badan (BB/TB) dan Pengukuran lingkar kepala anak (LKA).
Salah satu paradigma Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pucangsawit adalah Upaya
Preventif dan Promotif . Sehingga kegiatan di luar gedung cukup banyak dilaksanakan
(kegiatan UKM), salah satunya adalah program DDTK (Deteksi Dini Tumbung
Kembang) di posyandu. Seperti di ketahui bahwa kegiatan DDTK merupakan upaya
pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang
pada bayi, balita dan anak pra sekolah. Kegiatan DDTK rutin dilaksanakan di posyandu
dengan sasaran bayi dan balita. Pelaksanaan deteksi tumbuh kembang anak di
posyandu berupa pengukuran antropometri (tinggi badan, berat badan, dan lingkar
kepala).

Pelaksanaan DDTK ini disinergikan dengan pelaksanaan suplementasi vitamin A,


upaya kesehatan gigi anak pra sekolah, serta pemeriksaan tes Hb, sehingga dampak
positif yang diberikan kepada anak dapat lebih maksimal.

1. Tujuan
a. Tercapainya tumbuh kembang balita yang optimal dalam rangka menyiapkan
sumber daya berkualitas
b. Terselenggaranya kegiatan deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang
balita

2. Sasaran
Bayi dan balita di Posyandu

3. Metode
Tenaga kesehatan puskesmas pucangsawit yaitu petugas gisi dan bidan yang
profesional melakukan deteksi dini dengan cara mengukur, memeriksa,
mengamati, memantau dan menilai anak balita.
Alat untuk deteksi dini berupa tes skrining yang telah distandarisasi untuk
menjaring anak yang mempunyai kelainan dari mereka yang normal.
Alat tes skrining yang digunakan adalah :
a. Berat badan (BB) menurut Tinggi Badan (TB) anak.
b. Pengukuran lingkar kepala anak.
c. Kuesioner Perilaku Anak
d. Kueisioner pra skrining perkembangan (KPSP)
e. Tes daya lihat (TDL) dan tes kesehatan mata (TKS) bagi anak
f. Tes daya dengar (TDD)
Denganmenggunakan buku pedoman, hasil pemeriksaan dicatat di dalam kartu
tumbuh kembang anak (Depkes, 2001)

4. Kegiatan
Kegiatan deteksi dini dan tumbuh kembang di posyandu :
 Mendeteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan, yaitu
mengetahui/menemukan status gizi kurang/buruk. Dengan cara
menggunakan pengukuran Berat Badan terhadap Tinggi Badan (BB/TB)
dan Pengukuran lingkar kepala anak (LKA).

 Medeteksi Dini Penyimpangan Perkembangan, yaitu untuk mengetahui


ganguan perkembanagan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat,
gangguan daya dengar. Dengan cara Skrining/Pemeriksaan
Perkembangan anak menggunakan Kuisioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP). Tes Daya Dengar (TTD), Tes Daya Lihat (TDL).
 Mendeteksi Dini penyimpangan mental emosional,yaitu untuk mengetahui
adanya masalah mental emosional,autisme dan gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas. Dengan cara Deteksi Dini Masalah Mental
Emosional Pada Anak balita (menggunakan Kuisioner Masalah Mental
Emosional/KMME), Deteksi Dini (menggunakan cheklis deteksi dini autis
pada anak umur 18-36 bulan).

Deteksi Dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas/GPPH Pada


balita (menggunakan Formulir deteksi dini GPPH).

 Kader posyandu melakukan pemantauan dan stimulasi dini tumbuh


kembang anak, pemantauan dengan menggunakan instrumen keras
balita, apabila kemampuan anak tidak sesuai dengan usia maka anak
dirujuk ke tingkat pelayanan dasar puskesmas

 Perawat, bidan, dan petugas gisi puskesmas Pucangsawit melakukan


pemeriksaan kesehatan, identifikasi gangguan gizi serta deteksi dan
intervensi dini tumbuh kembang anak dengan melakukan berbagai tes
sesuai dengan prosedur dan tata laksana kegiatan.Program deteksi dini
tumbuh kembang balita di posyandu merupakan upaya
penyaringan/penapisan spesifik terhadap penyakit, kelainan gizi dan
penyimpangan tumbuh kembang sesuai dengan protokol DDTK.

 Diakhir kegiatan petugas kesehatan bersama kader posyandu memeriksa


kesehatan anak , menimbang berat badan dan mendeteksi dini tumbuh
kembang, menentukan klasifikasi penyakit. Mengukur keadaan gizi dan
penyimpangan tumbuh kembang anak,melakukan intervensi atau tindakan
spesifikterhadap penyakit, kelainan gisi dan penyimpangan tumbuh
kembang sesuai dengan protokol DDTK, kegiatan yang terakhir
memberikan konseling kepada anak dan ibu anak .
Kegiatan DDTK di posyandu diwilayah binaan puskesmas Pucangsawit bersamaan
dengan pemberian Vit A pada bulan Februari yang meliputi 3 desa/Kelurahan yaitu :

 Kelurahan Pucangsawit
 Kelurahan Sewu
 Kelurahan Jagalan

5. Jadwal Kegiatan
Bulan Februari dan Agustus sesuai jadwal kegiatan di POA BOK

6. Pembiayaan :
Tidak ada pembiayaan karena kegiatan tersebut karena sudah merupakan
tupoksi petugas kesehatan
7. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan

Evaluasi terhadap ketepatan pelaksanaan kegiatan, Semua data dikunci tanggal 29


atau pada akhir bulan, dihitung sesuai definisi operasional masing-masing kegiatan dan
dimasukkan ke SIK

a. Waktu : maksimal 1 minggu setelah pelaksanaan kegiatan

b. Pelaksana

1. Kepala Puskesmas

2. Penanggungjawab program

c. Dokumen laporan yang berisi : notulen, rencana tindak lanjut,


rekomendasi, hasil olah dan analisis data, laporan evaluasi (laporan hasil
kegiatan) ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan. (format laporan
terlampir)

Anda mungkin juga menyukai