Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN SUPERVISI KEPERAWATAN

PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG WIJAYA KUSUMA B RSUD DR. SOEDONO
MADIUN

Oleh :

Andreas Syabrullah, S.Kep Ovia Ardhia G, S.Kep


Pompi Haris S, S.Kep Ifa Meidya R, S.Kep
Dimas Putra M, S.Kep Sulistiani, S.Kep
Devi Vidyanti, S.Kep Ahmad Mualimudin, S.Kep
Khoirul nilawati, S.Kep Eva Ristianti U, S.Kep
Bagus Prasetyo, S.kep Dyah Nita S, S.Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES PEMKAB JOMBANG
2014 / 2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tindakan keperawatan merupakan bentuk nyata dari kegiatanyang
dilakukan oleh perawat terhadap masalah keperawatan pasien sehingga
dalam pelaksanaannya perlu benar-benar diperhatikan ketepatan dan
kesesuaiannya sehingga masalah dapat teratasi. Kesalahan yang terjadi pada
pelaksanaan tindakan keperawatan akan berakibat fatal baik bagi pasien
maupun perawat . Supervisi merupakan bagian dari fungsi pengarahan
(directing) dalam fungsi manajemen, sebagai satu cara efektif untuk
mencapai tujuan pelayanan di suatu tatanan pelayanan di Rumah Sakit
termasuk tatanan pelayanan keperawatan. Salah satu kegiatan yang dilakukan
seorang supervisor adalah melakukan supervisi pada tindakan keperawatan.
Supervisi keperawatan merupakan suatu proses pemberian sumber-
sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas keperawatan
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan adanya
supervisi memungkinkan seorang manajer keperawatan dapat menemukan
berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di
ruangan melalui analisis secara komprehensif, kontinyu bersama-sama
dengan anggota perawat secara efektif dan efisien. Pelaksanaan supervisi
ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan pada pasien
yang dirawat. Dari observasi yang dilakukan oleh mahasiswa STIKES
PEMKAB Jombang saat melakukan praktek manajemen keperawatan,
didapatkan data dimana supervisi di ruangan Wijaya Kusuma B dilakukan
setiap hari. Supervisi pagi dilakukan oleh Kepala Instalasi Irna Wijaya
Kusuma dengan Kepala Keperawatan yang mencakup jumlah pasien, jumlah
tenaga perawat yang bertugas dinas pagi, kegiatan rutin ruangan dan kinerja
perawat. Pihak perawat jaga biasanya melakukan supervisi pada sore hari
sedangkan Kepala Ruangan melakukan supervisi setiap pagi terutama saat
operan, saat melakukan tindakan injeksi dan saat tindakan keperawatan lain,
melakukan supervisi terhadap kelengkapan data-data di ruangan serta
melakukan klarifikasi dan memberi solusi atas masalah tersebut secara
langsung tentang hal-hal yang perlu dilakukan atau diperbaiki. Jika
ditemukan masalah pada anggota tim maka katim ikut bertanggung jawab
dalam penyelesaian masalah. Berdasarkan pengamatan di ruang Wijaya
Kusuma B bahwa sarana kelengkapan untuk kegiatan supervisi di ruangan
belum ada, dimana ruangan tidak mempunyai format khusus untuk
pelaksanaan supervisi, selama melakukan supervisi .apabila ditemukan ada
perawat yang melakukan kelalaian saat melakukan tindakan keperawatan
biasanya Kepala Ruangan memberikan teguran secara lesan dan tidak ada
bukti tertulis tentang kegiatan supervisi.
Berdasarkan pengamatan tersebut maka kegiatan supervisi
sangat diperlukan karena melalui kegiatan supervisi diharapkan dapat
membina dan meningkatkan kualitas mutu pelayanan keperawatan yang
menjadi fokus dan tujuan utama dalam menciptakan kepuasan di antara
mereka yang terlibat dalam kegiatan supervisi serta pada masa yang akan
datang dapat mengurangi kesalahan

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mengaplikasikan peran seorang kepala ruangan sebagai supervisor
dalam lingkup tanggung jawabnya yang difokuskan pada kemampuan
pelaksanaan dalam pemberian asuhan keperawatan.
1.2.2 Tujuan khusus
a. Mampu menjelaskan pengertian supervisi keperawatan
b. Mampu mejelaskan prinsip supervisi keperawatan
c. Mampu menjelaskan pelaksanaan supervisi keperawatan
d. Mampu menjelaskan alur supervisi keperawatan
e. Mampu menjelaskan langkah supervisi keperawatan
f. Mampu menjelaskan peran dan fungsi supervisi keperawatan

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi pasien
Tercapai kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan keperawatan
1.3.2 Bagi perawat
a. Tercapai kepuasan kerja yang optimal
b. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja
c. Meningkatkan kepercayaan klien/keluarga kepada perawat
1.3.3 Bagi Institusi
a. Terciptanya model asuhan keperawatan profesional
b. Terlaksananya standart pelaksanaan supervisi untuk meningkatkan
kinerjaPerawat
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber
yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka
mencapai tujuan (Nursalam, 2013).

2.2 Tujuan Supervisi


Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada
klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan
kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.

2.3 Prinsip Supervisi


a. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
b. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan
hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip
manajemen dan kempemimpinan.
c. Fungsi superfisi diuraikan dengan jelas,terorganisir dan dinyatakan
melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas dan standar.
d. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara
supervisor dan perawat pelaksana.
e. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang
spesifik.
f. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif , komunikasi efektif,
kreatifitas dan motifasi.
g. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil guna dan berdaya guna
dalam pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat
dan manajer.

2.4 Pelaksanaan Supervis


a. Kepala ruangan
1. Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada
klien diruang perawatan.
2. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan
pelayanan kesehatan dirumah sakit.
3. Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek
keperawatan diruang perawatan.
b. Pengawas perawatan
Bertanggung tawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala
ruangan yang ada di instalasinya.
c. Kepala seksi keperawatan
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung
dan seluruh perawat secara tidak langsung
d. Kepala bidang perawatan
Bertanggung jawab untuk mensupervisi kepala seksi perawatan
secara langsung dan semua perawat secara tidak langsung
2.5 Alur Supervisi
Ka. Bid Perawatan

Kasi Perawatan

pra supervisi
Ka. Perawatan IRNA

Supervisi
Menetapkan kegiatan dan tujuan Kepala Ruangan
serta instrumen / alat ukur

Supervisi
supervisi

Menilai kinerja Perawat PP 1 PP 2

Pasca supervisi

 Fair PA PA
 Feed Back
 Follow Up, pemecahan
masalah,
reward/reinforcement

Kualitas Pelayanan Meningkat

Keterangan : Kegiatan supervisi


Delegasi dan supervisi
1. Pra supervise
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan di supervise dan menyiapkan
instrument penelitian
b. Supervisor menetapkan tujuan supervise
c. Supervisor menyesuaikan jadwal supervise dengan kegiatan yang akan
disupervisi
d. Supervisor menjelaskan format penilaian dan aspek-aspek yang akan dinilai
e. Supervisor memeriksa kembali kelengkapan alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk kegiatan yang disupervisi
2. Pelaksanaan supervise
a. Supervisor mengobservasi dan menilai kineja perawat berdasarkan alat ukur atau
instrument yang disiapkan
b. Supervisor menemukan dan mencatat beberapa hal yang memerlukan pembinaan
3. Post supervise
a. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan
mengklarifikasi permasalahan serta menyampaikan konsep solusi
b. Supervisor berdiskusi dengan PP dan PA
c. Supervisor memberikan feedback dan reinforcement kepada PP dan PA
d. Supervisor merencanakan followup
2.6 Langkah-langkah Supervisi
a. Pra supervisi
1. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
2. Supervisor menetapkan tujuan
b. Supervisi
1. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument / alat ukur
yang telah disiapkan
2. Supervisor mendapatkan beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
3. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan
klarifikasi permasalahan
4. Pelaksanaan supervisidengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi
data sekunder
 Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
 Supervisor melakukan Tanya jawab dengan PP dan PA
c. Pasca Supervisi 3F
1. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F- Fair)
2. Supervisi memberikan Feed Back dan klarifikasi
3. Supervisi memberikan reinforcement dan follow up perbaikan

2.7 Peran Supervisor Dan Fungsi Supervise Keperawatan


Peran dan fungsi supervisor dalam Supervisi adalah mempertahankan
keseimbangan manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen sumber
daya yang tersedia.
a. Manajemen pelayanan keperawatan
Tanggung jawab supervisor adalah :
1. Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan
2. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan
3. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan
keperawatan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang
terkait.
4. Memastikan praktek keperawatan professional dilaksanakan.
b. Manajemen anggaran
Manajer keperawatan berperan aktif dalam membantu
perencanaan, dan pengembangan.
Supervisor berperan dalam :
1. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana
tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat
dicapai sesuai tujuan RS.
2. Membantu mendapatkan informasi statistic untuk merencanakan
anggaran keperawatan.
3. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjai
begitu saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat
dijalankan dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat menimbulkan
kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.

2.8 Tekhnik Supervisi


Proses Supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen pokok, yaitu :
a. Mengacu pada standar asuhan keperawatan
b. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian.
c. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas
asuhan.
Area yang disupervisi adalah pelaksanaan asuhan keperawatan yang
diberikan oleh Perawat Primer dan Perawat Associate berdasarkan standar
asuhan yang telah ditetapkan.
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :
a. Supervisi langsung :
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back
dan perbaikan.
Adapun prosesnya adalah :
1. Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan
keperawatan didampingi oleh supervisor.
2. Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement
dan petunjuk
3. Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi
yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki
yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat
penting dilakukan oleh supervisor.
b. Supervisi secara tidak langsung :
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.
Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga
mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara
tertulis.
BAB 3
RENCANA KEGIATAN

3.1 Struktur Pengorganisasian


a. Kepala ruangan : Sulistiani, S.Kep
b. Perawat Primer : Ahmad Mualimuddin, S.Kep
c. Perawat Associate : Bagus Prasetyo, S.kep

3.2 Peserta
Kegiatan ini dihadiri oleh :
a. Kepala ruang Wijayakusuma B RSUD Dr. Soedono Madiun
b. Pembimbing ruangan Wijayakusuma B RSUD Dr. Soedono Madiun
c. Pembimbing STIKES PEMKAB Jombang
d. Perawat ruang Wijayakusuma B RSUD Dr. Soedono Madiun
e. Mahasiswa S1 Keperawatan praktek manajemen STIKES PEMKAB
Jombang
f. Pasien ruang Wijayakusuma B RSUD Dr. Soedono Madiun

3.3 Metode
1. Observasi
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Problem Solving

3.4 Media
1. Status klien
2. Instrument supervisi
3. Format pendokumentasian injeksi
4. Format penilaian supervisi

3.5 Pelaksanaan
Hari / tanggal : 16 april 2015
Tempat : Ruang Wijayakusuma B RSUD Dr. Soedono Madiun
3.6 Mekanisme kegiatan
Tahap Kepala ruangan Perawat
Perawat Primer
kegiatan (Supervisor) Associate
Pra Pembukaan :
Supervisi 1. Salam pembukaan 1. menguraikan 1. menerima
5 menit 2. Menyampaikan maksud tentang tindakan delegasi dari
dan tujuan dilakukannya
pemberian obat perawat primer
supervisi
3. Memberikan intra vena untuk
kesempatan kepada 2. mendelegasikan menyiapkan
perawat primer untuk kepada perawat pemberian obat
melakukan klarifikasi associate untuk intravena
sebelum dilakukan menyiapkan
supervisi. perlengkapan
pemberian obat
intra vena
Supervisi 1. Melakukan pengawasan 1. Melakukan cross 1. Melakukan
45 menit dan koordinasi. cek kelengkapan cross cek
2. Menilai kelengkapan alat. kelengkapan
pengisian format 2. Melakukan alat.
Supervisi. klarifikasi 2. Melakukan
3. Mencatat jika kepada Karu jika klarifikasi
ditemukan ada hal-hal ditemukan kepada PP
yang perlu di diskusikan peralatan yang jika
bersama PP dan PA tidak sesuai ditemukan
4. Memberikan masukan perlengkapan
berupa saran atau 3. Melaksanakan tidak sesuai
pembe-tulan dari tindakan 3. Membantu
tindakan keperawatan perawatan dgn melaksanakan
yang dilakukan. menggunakan asuhan
pendekatan keperawatan
proses kep : yaitu
- Menerima melaksanakan
dan mengkaji implementasi
kebutuhan kep sesuai
klien secara rencana yang
komprehensif. telah dibuat
- Melakukan oleh PP.
analisa dan
menetapkan
masalah kep
- Membuat
tujuan dan
rencana kep.
- Melaksanaka
n rencana
yang telah
dibuat
- Melakukan
evaluasi
keberhasilan
yang telah di
capai.

Post 1. Melakukan evaluasi


Supervisi hasil supervisi (fair).
10 menit 2. Memberikan feed back
3. Memberikan follow up
dan reinforcement
4. Melakukan dokumentasi
hasil supervisi

3.7 Evaluasi
a. Evaluasi struktur
Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum acara dimulai dari pembuatan
proposal, undangan dan berlatih role play untuk perawat primer yang akan
akan dilakukan supervisi serta kepala ruangan sebagai supervisor dalam
kegiatan supervisi.
b. Evaluasi proses
Kelancaran proses sesuai dengan rencana dan alur yang ada. Perawat
yang bertugas sesuai perannya.
c. Evaluasi Hasil
1. Perawat primer mampu melaksanakan kegiatan tindakan keperawatan
sesuai dengan prosedur.
2. Kepala ruang mampu melakukan kegiatan supervisi sesuai dengan
prosedur.
3. Acara berjalan sesuai dengan proposal rencana kegiatan.
4. Setiap mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas masing-masing.
BAB 4
PELAKSANAAN

4.1.Pelaksanaan kegiatan
Topik : Supervisi keperawatan
Hari/Tanggal : Kamis, 16 April 2015
Waktu : 12.30 – 14.00 WIB
Tempat : Ruang WK B RSUD dr. Soedono Madiun

4.2 Pengorganisasian
KARU : Sulistiani. S.Kep
PP : Ahmad Mualimuddin. S.Kep
PA : Bagus Prasetyo S.Kep
Pembimbing Lahan : Tanti S.Kep Ns
Pembimbing akademik: H. Rifa’i, S.Kep.Ns,M.Kep

4.3 Metode
Metode yang digunakan adalah melakukan injeksi sesuai dengan SOP
a. Tindakan yang di supervisi keperawatan adalah:
 Pelaksanaan injeksi yang sesuai dengan SOP

4.4 Instrumen
1. Alat-alat injeksi:
 Bak instrument
 Spuit
 Obat
 Alcohol
 Kapas steril
 Perlak
 Baki injeksi
2. Kartu Monitoring Pemakaian Obat (KMPO)
3. Format penilaian injeksi
4.5 Hasil evaluasi
1. Evaluasi stuktur

Persiapan dilakukan selama 5 hari mulai dari pembuatan proposal,


berlatih role play sampai kegiatan supervise dilakukan.
a. Koordinasi dengan pembimbing lahan dan akademik
b. Menyusun proposal
c. Menetapkan tindakan yang harus di supervisi
d. Pengorganisasian peran
e. Persiapan dilakukan saat klien masuk Ruang WK B RSUD dr.
Soedono Madiun
Acara dihadiri oleh:
a. Pembimbing Akademik
b. Pembimbing Lahan
c. Mahasiswa STIKES Pemkab Jombang sebanyak 12 orang
2. Evaluasi Proses

NO WAKTU KEGIATAN
1 12.30-12.50 WIB Pelaksanaan Supervisi
- Kelancaran kegiatan:
Kegiatan supervise berjalan cukup lancar
meskipun awalnya sedikit mengalami hambatan.
- Peran Perawat yang bertugas
Perawat yang berperan sudah sesuai dengan
perannya masing-masing
- pasien awalnya kurang berperan aktif dalam
diskusi karena pendengaran pasien yang
menurun tetapi pada akhirnya pasien dapat
berperan secara aktif.
2 13.30-14.00 WIB Tanggapan dari pembimbing lahan
- seharusnya sebelum melakukan tindakan
injeksi, Karu membekali PP dan PA. Hal-hal
yang harus dibekalkan meliputi identifikasi
pasien harus jelas, 6T antara lain: tepat
pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat rute, tepat
waktu, tepat dokumentasi harus jelas.
- Sebelum dan sesudah melakukan tindakan
harus cuci tangan
Tanggapan dari pembimbing akademik:
- Setiap peran mengetahui tugas dan peran
masing-masing.
1. Karu
- Membuka jalannya kegiatan supervisi
- Membekali PP dan PA sebelum
melakukan tindakan injeksi yang sesuai
dengan SOP
- Mengisi format penilaian tindakan injeksi
- Mengakhiri supervisi dengan memberikan
saran dan kritik.
2. Ketua Tim (PP)
- Melaksanakan tugas dari karu
- Melakukan kegiatan pelaksanaan injeksi
3. PA
- Ikut membantu dalam pelaksanaan injeksi
yang sudah direncanakan ketua tim

3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan dihadiri oleh 1 pembimbing akademik dan 1 pembimbing
lahan.
b. Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan
peran masing-masing tetapi belum maksimal
c. Kegiatan berjalan lancar meskipun awalnya ada sedikit hambatan dan
tujuan mahasiswa tercapai dengan baik tetapi kurang memuaskan.
d. informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh keluarga
pasien
4.6 Hambatan
Pasien sudah memenuhi syarat sebagai pasien yang akan di supervisi
tetapi mempunyai kendala yaitu pendengaran pasien berkurang sehingga
dalam komunikasi dengan pasien kurang lancar

4.7 Dukungan
1. Proses bimbingan pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh

pembimbing ruangan dan akademik berjalan lancar sebelum dilakukan

kegiatan.

2. Adanya kerjasama dan kesempatan yang seluas-luasnya antara pihak

perawat ruangan dengan mahasiswa sebagai pelaksana.


3. Tersedianya fasilitas pendukung untuk kelancaran proses supervisi yang

baik di IRNA Wijayakusuma B.


BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Supervisi merupakan kegiatan yang sangat diperlukan karena
melalui supervisi ini di harapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan yang menjadi fokus dan tujuan utama dalam menciptakan
kepuasan antara pasien dan tenaga kesehatan.

5.2 Saran
Supervisi keperawatan seharusnya dilakukan di setiap ruangan agar
kualitas pelayanan di setiap ruangan tercapai dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

1. Gillies. Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi


Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.
2. Nursalam, 2013. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.
3. PSIK, 2009. Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program
Pendidikan Ners. Surabaya.
INJEKSI INTRA VENA

NAMA :
PRODI :
TANGGAL SUPERVISI :
Pengertian :
Suatu cara memasukkan obat melalui pembuluh darah intra vena.
Tujuan:
1. Untuk mempermudah penyerapan obat
2. Untuk menyesuaikan pemberian obat jenis tertentu agar tidak terjdi
kesalahan rute obat
Penilaian:
1 = Tidak dilakukan / dikerjakan sama sekali
2 = Dikerjakan dg keraguan, uraian langkah belum berurutan,
waktu yang digunakan lebih lama
3 = Dikerjakan dengan baik sesuai langkah-langkahnya, waktu
lebih efektif
4 = Dikerjakan dengan sangat baik dan benar, sesuai langkah-
langkahnya, waktu lebih efektif

No Komponen kinerja Penilaian Score


1 2 3 4
1 Tahap pra interaksi 36
 Cek catatan keperawtan dan catatan
medik
 Persiapan Alat :
1. Bak instrument
2. Spuit
3. Obat
4. Alcohol
5. Kapas steril
6. Perlak
7. Baki injeksi
2. Tahap Orientasi 18
1. Berikan salam dan panggil klien dengan
namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur & lama
tindakan pada klien / keluarga.
3. Memberi kesempatan pada klien untuk
bertanya bila ada yang akan ditanyakan
4. Mengatur lingkungan yang nyaman
5. Menyiapkan pasien dalam posisi yang
tepat sesuai kebutuhan
3 Tahap Kerja 40
1. Mencuci tangan
2. Alat-alat yang telah disiapkan dibawa
kedekat klien
3. Melihat catatan pemberian obat yang
sesuai jadwal pemberiannya
4. Mengambil obat kedalam spuit sesuai
jenis dan dosis
5. Mendesinfektan daerah yang akan
diinjeksi
6. Memasukkan obat injeksi melalui bolus
maupun drip
7. Untuk pemberian bolus, selang infuse
diklem terlebih dahulu
4 Tahap Terminasi 12
1. Bereskan alat-alat yang telah digunakan
2. Pasien dirapikan dan posisi diusahakan
senyaman mungkin
3. Catat tanggal pemberian
5 Tahap Dokumentasi 15
1. Menanyakan pada klien apa yang
dirasakan setelah di lakukan tindakan
2. Menyampaikan hasil prosedur yang telah
dilakukan kpd klien/klg
3. Berikan reinforcement sesuai dengan
kemampuan klien.
4. Melakukan kontrak untuk tindakan
selanjutnya
5. Mengakhiri kegiatan dengan cara memberi
salam pamitan.
6. Merapikan lingkungan dan mengembalikan
alat
Nilai Total 121

Nilai Batas Lulus = 75 %


Nilai = Jumlah nilai yang didapat X 100%
Jumlah Aspek yang dinilai
= 121 X 100% = 88%
136

Madiun,
Supervisor

....................................
DOKUMENTASI SUPERVISI

1. Karu membuka acara supervisi keperawatan

2. PP dan PA menyiapkan alat-alat injeksi yang akan di supervisikan.


3. Karu mengecek kembali alat-alat injeksi yang sudah disiapkn PP dan PA

4. Karu meminta ijin pada pasien yang akan di jadikan obyek supervisi
5. PP dan PA melakukan tindakan injeksi

6. KARU, PP dan PA berkumpul untuk mengklarifikasi masalah yang ada

Anda mungkin juga menyukai