Ad-Art PDF
Ad-Art PDF
MUKADIMAH
Dengan Berkat dan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa bahwa Nusantara dengan kekayaan
sumberdaya alam dan sumberdaya manusia dibidang pertanian, perikanan dan kehutanan
sebagai negara agraris dan negara maritim adalah anugrah Tuhan Yang Maha Esa bagi bangsa
Indonesia.
Anugrah Tuhan Yang maha Esa tersebut memanggil setiap anak bangsa untuk mendayagunakan,
melindungi, melestarikan dan meningkatkan mutu bagi semua generasi dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesi (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Untuk mengelola sumber-sumber daya tersebut secara bertanggungjawab dan mewujudkan cita-
cita mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan bangsa, khususnya petani dan nelayan,
sekaligus membangun kehidupan bersama yang jujur, adil, rukun, damai dan sejahtera, maka
dibentuklah Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (kelompok KTNA).
Untuk memelihara semangat juang mewujudkan visi, misi dan tujuan Kelompok KTNA, maka
dirumuskan dan ditetapkan mukadimah beserta jabarannya kedalam bab-bab bersama pasal-
pasal didalam Anggaran Dasar.
BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1
1. Petani nelayan adalah pengelola usaha dibidang pertanian, perikanan dan kehutanan
yang terdiri dari tani nelayan dewasa, wanita tani nelayan dan pemuda tani nelayan.
2. Kelompok Tani nelayan adalah kumpulan petani nelayan yang tumbuh dan
berkembang secara terorganisir berdasarkan keakraban, keserasian dan kesamaan
kepentingan dalam mendayagunakan, meningkatkan mutu dan melestarikan sumberdaya
pertanian, perikanan, kelautan dan kehutanan untuk bekerjasama meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan anggotanya.
3. Kontak tani nelayan adalah petani nelayan yang berhasil dan dipilih menjadi ketua kelompok
tani nelayan dan atau pengurus kelompok tani nelayan yang ditokohkan oleh anggotanya
berdasarkan musyawarah.
4. KTNA adalah kontak tani nelayan yang diandalakan dan dipilih untuk mewakili
aspirasi petani nelayan dari tingkat desa/kelurahan sampai dengan tingkat nasional,
yang diputuskan dalam Rembug Peripurna ditingkatnya serta ditetapkan oleh
pengurus setingkat diatasnya.
5. Kelompok KTNA adalah organisasi profesi yang bersifat sosial ekonomi sebagai
lembaga masyarakat yang tumbuh dari bawah dan bersifat independen.
6. Ahli Andalan adalah petani nelayan yang pernah menjadi pengurus kelompok KTNA
yang mempunyai keahlian, ketrampilan dan kepedulian dalam bidang pertanian, peternakan
dan kehutanan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Organisasi yang dipilih dalam Rembug
Paripurna kelompok KTNA ditingkatnya.
7. Rembug adalah forum musyawarah pengurus kelompok KTNA ditingkatnya
untuk membahas masalah yang dihadapi petani nelayan dalam pengembangan
usahanya sebagai bahan untuk menyusun kebijakan, rencana dan program kerja, serta
keputusan keputusan kelompok KTNA.
8. Mimbar sarasehan adalah forum konsultasi dan dialog antara kelompok KTNA
dengan pemerintah ditingkatnya yang menghasilkan kesepakatan-kesepakatan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi bersama.
BAB II
Pasal 2
Nama
Organisasi ini bernama kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan disingkat Kelompok KTNA
Pasal 3
Waktu
Kelompok KTNA didirikan pada tanggal 12 September 1971 di Cihea, Jawa barat, diformalkan
pada Rembug Peripurna di Cipanas tanggal 5 Juni 2000, dilegalkan dengan Akta Notaris Titiek
Irawati S, SH dengan Nomor Akte : 54 tanggal 25 Agustus 2006 untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan.
pasal 4
Kedudukan
BAB III
Pasal 5
Dasar
Pasal 6
Azas
Pasal 7
Tujuan
BAB IV
KEDAULATAN
Pasal 8
Kedaulatan Tertinggi
Kedaulatan Tertinggi berada pada anggota dalam Rembug Paripurna disetiap tingkatan
BAB V
FUNGSI
Pasal 9
BAB VI
KODE ETIK
Pasal 10
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 11
1. Anggota Kelompok KTNA terdiri dari anggota utama, anggota biasa dan
anggota kehormatan
2. Anggota utama adalah pengurus kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan sesuai jenjangnya
3. Anggota biasa adalah petani nelayan yang tergabung dalam kelompok Tani Nelyan
di tingkat Desa/kelurahan.
4. Anggota kehormatan adalah pemerhati dan berjasa dalam mengembangkan
organisasi kelompok KTNA dan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan.
BAB VIII
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 12
1. Anggota utama dan biasa memiliki hak bicara, hak dipilih dan memilih, serta hak
membela diri.
2. Anggota kehormatan mempunyai hak menghadiri rembug-rembug dan hak bicara
Pasal 13
BAB IX
Pasal 14
Pelanggaran
Setiap anggota yang terbukti melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, berbagai
peraturan ketentuan organisasi, dipandang sebagai pelanggaran Disiplin Organisasi.
Pasal 15
Sanksi
Setiap anggota yang dengan cukup alasan telah melakukan pelanggaran Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga atau pelanggaran disiplin organisasi dapat dikenakan sanksi.
Pasal 16
Pemberhentian
Setiap anggota dapat diberhentikan status keanggotaannya atau status dalam kepengurusan
organisasi karena meninggal dunia, atas permintaan sendiri, atau melanggar disiplin organisasi.
BAB X
PENGURUS ORGANISASI
Pasal 17
Susunan Organisasi
Pasal 18
Pengurus organisasi kelompok KTNA terdiri dari pengurus kelompok KTNA Desa/Kelurahan,
pengurus kelompok KTNAKecamatan, pengurus kelompok KTNA kabupaten/kota, pengurus
kelompok KTNA Provinsi dan pengurus kelompok KTNA Nasional.
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
kelompok kerja
Kelompok kerja dapat dibentuk oleh pengurus di semua tingkatan sesuai kebutuhan dan
kemampuan
Pasal 25
Masa jabatan pengurus dalam semua jenjang organisasi selama 5 tahun, dan dapat dipilih
kembali
BAB XI
Pasal 26
1. Dewan pembina berperan untuk membina dan melindungi keberadaa kelompok KTNA
2. Dewan Penasehat berperan untuk memberikan nasehat agar kelompok KTNA dapat berjalan
sesuai tujuan organisasi
3. Dewan Pertimbangan Organisasi berperan memberikan pertimbangan atas
permintaan pengurus kelompok KTNA
4. Tim Ahli bertugas untuk melaksanakan pekerjaa/kegiatan yang diberikan oleh
pengurus kelompo KTNA sesuai keahliannya
BAB XII
Pasal 27
Keuangan
Keuangan organisasi bersumber dari :
Pasal 28
Lembaga Ekonomi
BAB XIII
Pasal 29
Ayat 1
Ayat 2
Rembug Paripurna di tingkat daerah dilaksanakan hal yang sama sesuai dengan tingkatannya,
kecuali pasal 29 Ayat 1 butir 3
Pasal 30
Ayat 1
Pasal 31
Ayat 1
Rembug Utama
Ayat 2
Rembug utama ditingkat daerah dilaksanakan hal yang sama sesuai dengantingkatannya, kecuali
pasal 31, ayat 1, butir 2
Pasal 32
Ayat 1
Rembug madya
Ayat 2
Rembug madya ditingkat daerah dilaksanakan hal yang sama sesuai dengan tingkatannya,
kecuali pasal 32, ayat 1, butir 2
Pasal 33
Ayat 1
Rembug hatian
Ayat 2
Pasal 34
1. Quorum suatu rembug sah jika dihadiri sedikitnya dua pertiga peserta yang di undang
2. Pengambilan keputusan dalam rembug dipandang sah jika disepakati bersama atau disetujui
sedikitnya setengah jumlah peserta yang hadir ditambah 1
Pasal 35
Mimbar Sarasehan
Mimbar sarasehan adalah forum dialog antara petani nelayan dengan pemerintah/instansi terkait,
swata, pakar dan masyarakat pertanian, perikanan dan kehutanan dalam lingkungannya untuk
menghasilkan kesepakatan
BAB XIV
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 36
Syarat Pembubaran
1. Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan dalam rapat yang dihadiri oleh 2/3
dari anggota pengurus kelompok KTNA Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota,
Kecamatan, Desa/Kelurahan dan disetujui oleh 2/3 dari peserta yang hadir
2. Kekayaan organisasi setelah dibubarkan diserahkan kepada lembaga sosial
dalam masyarakat petani pedesaan atau masyarakat nelayan pesisir pantai Indonesia
BAB XV
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 37
Hal-hal yang belum tercantum dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga, Keputusan atau Ketetapan Rembug-rembug, atau Peratuiran Organisasi lainnya.
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
BAB II
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 2
Pasal 3
BAB III
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
Pasal 4
BAB IV
SUSUNAN, WEWENANG DAN SYARAT-SYARAT ORGANISASI
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pengurus Antar Waktu
1. Penggantian antar waktu ketua umum dan atau ketua di daerah melaui
Rembug Paripurna atau Rembug Paripurna Luar biasa
2. Penggantian pengurus antar waktu lainnya melalui Rembug Madya
3. Penggantian antar waktu pengurus daerah diusulkan untuk ditetapkan oleh
setingkat diatasnya
4. Masa jabatan antar waktu berlaku sampai dengan berakhirnya masa bhakti kepengurusan
yang digantinya
BAB V
Pasal 11
Dewan Pembina
1. Dewan pembina tingkat Nasional adalah Menteri Koordinator dan Menteri yang
terkait dengan kegiatan dan tujuan organisasi
2. Dewan pembina tingkat Provinsi adalah Gubernur, Asisten dan Kepala
Dinas/Instansi yang terkait dengan usaha dan kegiatan Kelompok KTNA Provinsi
3. Dewan pembina tingkat Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota, Asisten dan
Kepala Dinas/Instansi/UPT yang terkait dengan usaha dan kegiatan Kelompok
KTNA Kabuapten/Kota
4. Dewan pembina tingkat Kecamatan adalah Camat, Kepala Cabang/Unit Pelaksana
Teknis yang terkait dengan usaha dan kegiatan Kelompok KTNA Kecamatan
5. Dewan pembina tingkat Desa/kelurahan adalah Kepala Desa/Lurah dan
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Pasal 12
Dewan Penasehat
Pasal 13
Dewan Pertimbangan Organisasi
Pasal 14
Tim Ahli
1. Tim Ahli Kelompok KTNA Nasional terdiri dari unsur-unsur
a. Lingkup Kementrian Pertanian RI
b. Lingkup Kementrian Kelautan dan perikanan
c. Lingkup Kementrian kehutanan
d. Lembaga Pendidikan/perguruan Tinggi
e. Tim Ahli Kelompok KTNA di daerah menyesuaikan dengan kondisi lingkungannya
BAB VI
PESERTA REMBUG PARIPURNA
Pasal 15
Rembug Paripurna Nasional
pasal 16
Rembug Paripurna Provinsi
Pasal 17
Rembug Paripurna kabupaten/Kota
Pasal 18
Rembug Paripurna Kecamatan
Pasal 19
Rembug Paripurna Desa/Kelurahan
BAB VII
KEUANGAN
Pasal 20
1. Dana abadi, Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat dan usaha-usaha lainya diatur
dalam peraturan organisasi
2. Pemasukan dan pengeluaran keuangan dari dan untuk organisasi wajib
dipertanggung jawabkan oleh Ketua dan Bendahara sesuai tingkatannya dalam Rembug
Paripurna.
BAB VIII
PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 21
Penyempurnaan Anggaran Rumah Tangga dilakukan pada Rembug Paripurna dan
dipertanggung jawabkan pada Rembug Paripurna berikutnya.
BAB IX
ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 22
1. Lambang Organisasi terdiri dari segi lima, nama organisasi dalam bulatan
bergambar petani dewasa, wanita tani dan pemuda tani
2. Pengertian lambang terlampir
3. Bendera organisasi berwarna putih bergambar logo organisasi di tengah-tengahnya
4. Bendera berukuran standar 90 x 60 cm
BAB X
PENUTUP
Pasal 23
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, diatur dalam
peraturan organisasi yang dibuat oleh pengurus Kelompok KTNA Nasional melalui
Rembug Utama
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga telah sesuai dengan hasil
Rembug Paripurna Kelompok KTNA Nasional di Tenggarong, Kabupaten Kutai
Kertanegara Provinsi Kalimantan Timur.