Anda di halaman 1dari 1

Pemda Sikka Tetapkan Status KLB Demam

Berdarah
Jumat 24 Jan 2020 01:17 WIB

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih

Pemkab Sikka, NTT menetapkan status KLB demam berdarah

REPUBLIKA.CO.ID, SIKKA -- Pemerintah Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara


Timur menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD). Status
KLB ditetapkan karena jumlah warga yang diserang penyakit itu terus meningkat.

"Terjadi peningkatan kasus DBD yang sangat signifikan pada Januari 2020 sehingga Pemerintah
Kabupaten Sikka menetapkan status KLB DBD," kata Kepala Bagian Humas Sekretaris Daerah
Kabupaten Sikka, Awales Syukur, ketika dihubungi dari Kupang, Kamis.

Ia mengatakan serangan DBD di Kabupaten Sikka mengakibatkan dua penderita meninggal


dunia. Selain itu 184 orang dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) T.C. Hilers.

Dia mengatakan siklus serangan DBD di Kabupaten Sikka terjadi setiap tiga tahun sekali dengan
jumlah penderita yang terus meningkat. Peningkatan kasus DBD di daerah itu mengalami
peningkatan dua kali lipat pada 2020 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada Januari
2019 sebanyak 65 kasus.

Awales mengatakan penetapan status KLB DBD yang mulai diberlakukan pada 22 Januari 2020.
Status KLB ditetapkan untuk memudahkan pemerintah melakukan penanganan dan pengendalian
serangan DBD. "Pemerintah tentu akan mengalokasikan dana tanggap darurat DBD untuk
kepentingan penanganan DBD yang sedang melanda Kabupaten Sikka," kata dia.

Ia menuturkan masyarakat Kabupaten Sikka diminta melaksanakan gerakan 4M Plus dalam


upaya mengatasi DBD. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi DBD melalui pola 4M Plus.

Pola 4M Plus yaitu menutup rapat tempat-tempat penampungan air yang ada dalam rumah
maupun luar rumah; menguras tempat penampungan air sepekan sekali; mengubur atau mendaur
ulang kaleng, botol bekas, ban bekas yang dapat menampung air; serta memantau dan membasmi
jentik nyamuk di dalam dan lingkungan sekitar rumah. Selain itu penggunaan obat antinyamuk,
losion antinyamuk, dan pemakaian kelambu.

"Dalam rapat kordinasi yang berlangsung pada Kamis ini, Bupati Sikka juga telah meminta
seluruh pimpinan OPD, camat, lurah, dan kepala desa untuk menggerakkan masyarakat setempat
untuk membersihkan lingkungan masing-masing sehingga nyamuk aedes aegypti yang menjadi
penyebab DBD tidak mudah berkembang biak. Dengan demikian kasus DBD di Kabupaten
Sikka bisa dikendalikan," kata Awales Syukur.

Anda mungkin juga menyukai