LTM-K1-Askep HDR-196070300111005-Nadya
LTM-K1-Askep HDR-196070300111005-Nadya
Oleh :
Nadya Karlina Megananda
(196070300111005)
6. Sumber Koping
Menurut Sutejo (2019) sumber koping pada harga diri rendah kronik meliputi :
1) Kepercayaan (Beliefs)
a. Klien mempunyai keinginan untuk sembuh
b. Klien mempunyai keyakinan positif terhadap program pengobatan
2) Kemampuan personal (Personal ability)
a. Klien mampu mengenal dan menilai aspek positif yang dimiliki
b. Klien mampu melatih kemampuan yang masih dapat dilakukan di
rumah sakit
c. Klien mampu melakukan aktivitas secara rutin di ruangan
3) Dukungan social (Social Support)
a. Keluarga mengetahui cara merawat klien dengan harga diri rendah
b. Klien mendapat dukungan dari masyarakat
4) Aset material (Material assets)
a. Social ekonomi
b. Rutin berobat
c. Adanya kader kesehatan jiwa
d. Jarak pelayanan kesehatan mudah dijangkau
7. Mekanisme Koping
Mekanisme jangka pendek pendek harga diri rendah yang biasa dilakukana adalah
:
1) Tindakan untuk lari sementara dari krisis, misalnya pemakaian obat-obatan,
kerja keras, atau menonton televise secara terus menerus
2) Kegiatan mengganti identitas sementara, misalnya ikut kelompok social,
keagamaan atau public
3) Kegiatan yang member dukungan sementara, seperti mengikuti suatu
kompetisi atau kontes
4) Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara, seperti
penyalahgunaan obat-obatan.
Apabila mekanisme koping jangka pendek tidak memberi hasil pada individu,
maka individu akan mengembangkan mekanisme koping jangka panjang. Dalam
mekanisme koping jangka panjang ini, individu menutup identitas; keadaan ketika
individu terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi oleh orang-orang yang
berarti tanpa memperhatikan hasrat atau potensi diri. Selain menutup identitas,
mekanisme jangka panjang yang dilakukan adalah identitas negative; asumsi
identitas yang tidak sesuai dengan perasaan, ansietas, bermusuhan dan merasa
bersalah (Stuart, 2016). Mekanisme pertahanan ego yang dilakukan adalah fantasi,
regresi, disasosiasi, isolasi, proyeksi, mengalihkan amarah berbalik pada diri
sendiri dan orang lain.
Cuijpers, Pim; Geraedts, Anna S.; van Oppen, Patricia; Andersson, Gerhard; Markowitz,
John C.; van Straten, Annemieke (2011). Interpersonal Psychotherapy for
Depression: A Meta-Analysis. American Journal of Psychiatry. 168 (6):
581–92. doi:10.1176/appi.ajp.2010.10101411.
Herdman, T.H & Kamitsuru, S. (11 Eds.). (2018). NANDA International nursing
diagnoses : definition & classification, 2018-2020. Oxfort: Wiley Blackwell
Klomek, B. A., Zalsman, G., & Mufson, L. (2007). Interpersonal Psychotherapy for
Depressed Adolescent. Psychiatric Relat Sci. 44.(1), 40-46.
Stuart G. W, Keliat, dkk. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa. St
Louis Missouri: Elsevier Mosby