Anda di halaman 1dari 20

ATUR CARA UPACARA IJAB KABUL, AKAD NIKAH

I. PEMBUKAAN
Bismillah
Asslammualaikum Wr.Wb

Encek-encek,
Puan-puan,
Tuan-tuan,
Jemputan yang kami muliakan

Yang besar tidak imbau gelar


Yang kecil tidak di sebut nama
Yang raja kami muliakan daulatnya
Yang datuk kami muliakan tuahnya
Yang penghulu kami muliakan ilmunya
Yang ulama kami muliakan alimnya
Yang pejabat kami muliakan jabatannya
Yang cerdik pandai kami muliakan bijaknya
Yang hulubalang kami muliakan pengalamannya
Yang muda-muda kami sayangi
Yang kecil-kecil kami kasihi

Alhamdulillahirabbil ‘alamin
Segala puji pada Allah Tuhan Semesta Alam
Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
Yang telah mencucurkan taufik dan hidayah-Nya
Yang telah menunjukkan Rhaman dan Rahimnya
Yang telah memperlihatkan kodrat dan iradatnya
Kepada kita semua sehingga dapat hadir disini

Mera’ikan senarai acara perkawinan Puan . . .


Dengan pasangan handalnya Tuan . . .

Maka seperti kata orang tua-tua :


Malam Larut pasanglah tanglung
Supaya mudah orang berjaga
Garam dilaut asam di gunung
Bertemu juga dalam belanga

Kalau berkayuh membawa galah


Cepatlah sampai tiba ke pantai
Kalau sudah kehendak Allah
Niat terkabul hajat pun sampai

Besar langsat di tepi busut


Besar tak muat dalam peti
Besar sungguh hajat menjemput
Besarlah niat di dalam hati

Sudah lama langsat condong


Dapat di buat tempat hampaian
Lama sungguh hajat dikandung
Baru kini dapat kesampaian

Kabar sudah berdendang ke langit


Berite sudah merebak ke bumi
Insya Allah sebentar lagi kami akan menikahkan anak kami,
yang bername : . . . . . . . . . . .
Telah dibidal oleh orang tue-tue

Tidak ada tebu yang tak beruas


Tidak ada sungai yang tak bersampah
Tak ada laut yang tak bergelombang
Tak ada gading yang tak retak
Dengan retaknya itulah membuat gading bertuah

Salah dan silap, sifat manusia, oleh karena itu,

Jika terdapat salah dengan silih


Entah tersalah letak dengan tegak
Entah duduk yang tidak nyaman
Entah kelak makan yang tidak berdecas
Entah tegur sapa kami yang kurang berkenan
Sehingga tidak pule menutup kelemahan kami
Namun semua ini diluar kehendak kami

Terlepas dari jangkauan kami

Tiada lain uluran tangan dan kasih saying yang kami pinta
Mohon maaf dan ampun atas segalanya

Sekarang kite memasuki acara :


II. ACARA ADAT SERAH TERIMA ANTARAN

Tuan tuan dan puan puan


Handai taulan sanak saudara yang jauh maupun yang dekat
Encik-encik tuan-tuan dan puan-puan

Mengawali acara Ijab Qabul dan akad nikah ini didahului


dengan :

Banyak batang perkara batang


Batang putat hendak disatukan
Banyak hutang perkara hutang
Hutang adat hendak didahulukan

Acara serah terime antaran dan antar belanja

Sesuai dengan adat


Sempadan dengan lembaga
Tepak dating tepak menanti
Marilah kita mengikuti penyerahan antar belanja

Antar belanja disebut orang


Adat didisi lembaga dituang
Sesuai janji sudah dikarang
Seiya sekata muka belakang

Anatar belanja adat melayu


Sudah dipakai sejak dahulu
Tanda seaib serta semalu
Sama memikul beban dibahu
Ibarat gendang tentu bertingkah
Ibarat gayung tentu bersambut
Kedua utusan kami persilakan
Untuk mengambil tempat yang telah ditentukan

Maka kami dengan suka citanya


Mempersilahkan dengan yang amat terhormat, encik
…………………………………………
(……………………………………………..) sebagai
penyambung lidah tuan
……………………………………………………..
Dipersilakan becakap sepatah kata :
………………………………………………………….
Pembicara kedua utusan

Diawali dengan pihak laki-laki


Barang-barang antaran berupa :
1. Tepak sirih
2. Bunga Rampai
3. Mahar, mas kawin
4. Seperangkat alat sholat
5. Sepersalin pakaian
6. Seperangkat alat solek
7. Sepatu, Tas tangan, dan payung
8. Handuk mandi
9. Kue-kue juadah
10. Buah-buahan
AKAD NIKAH IJAB QABUL

Alhamdulillah,

Adat tepian berbahasa


Cakap bercakap sudah terjawab
Ibarat gendang dah bertingkah
Barang antaran sudah diterima
Kecik telapak tangan
Nyiru kami tadahkan
Terima kasih daun keladi
Kalau nak memberi tambahkan lagi

Maka sekarang ini


Putus kata dengan mufakat
Marilah kite menyaksikan
Upacara ijab qabul
Untuk mendapat rahmat ilahi marilah kita awali acara ini
Dengan pembacaan qalam ilahi surah :
………………………………………
Yang disampaikan oleh qori / qoriah :
………………………………………

Serta saritilawah oleh :


………………………………………

Malam hari kepulau rupat


Membawa suluh mencari ikan
Qalam illahi membawa berkat
Kita jadikan suluh dan pedoman
Encik-encik, Puan-puan, Tuan-tuan
Sanak saudara yang jauh dan yang dekat
Handai taulan dan cerdik cendikiawan
Seluruh jemputan yang budiman

Maka kini tibalah waktunya yang kita nanti-natikan untuk


menyaksikan bersama :
UPACARA IJAB QABUL / AKAD NIKAH,
......................
Dengan
.......................

Yang insya Allah,


Ijabnya
…………………………………………………………………
Karena pernikahan suatu ikatan
Maka dinamakanlah akad nikah
Antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan
Yang keduanya tak boleh saling berbantahan

Supaya sesame keduanya sama merasakan


Elok pula sesame menjadikan suasana ini dengan khidmad
Dan suasana suci
Supaya keduanya bertanggung jawab
Dalam mendirikan rumah tangga bahagia
Sejahtera rumah tangga sakinah mawa’dah
Yang penuh rahmahdan hidayah
Maka dari itu kepada keduanya hendaknye :

Tahu beban menanti


Baik istri maupun suami
Tahu hidup memegang wakil
Tahu alur dengan patutnya
Tahu salah dengan silihnya
Suami tahu dengan fungsinya
Istri tahu pula akan tugasnya
Suami tahu pula kedudukannya dalam rumah tangga
Istri tahu dimane pula tempatnya tegak

Kepada Tuan Kua/Tok kadi


………………………………………………
………………………………………………
Untuk memimpin acara ini,
Kami persilakan
…………………………………………………

Dipersilakan untuk mengambil tempat :

1. Calon suami pengantin lelaki yang sudah duduk


2. Calon mertua ayah pengantin perempuan yang akan
mengijabkan
3. Dua orang saksi yang akan mengesyahkan ijab dan qabul
antara mertua dengan menantu
4. Mahar dan atau maskawin supaya ditampilkan
5. Tok kadi yang akan memimpin, yang berupakan Pembacaan
Khutbah Nikah dan pembacaan doa dan sekaligus mencatat
perkawinan ini akan disampaikan oleh yang terhormat Bapak
…………………………………………………

Kami persilakan
Urutannya adalah :
a. Melakukan permohonan ampun kepada Allah SWT dengan
beristighfar
b. Memasangkan niat akan berkawin
c. Meneliti akan kebenaran ADM pernikahan berikut
persyaratannya
d. Khotbah nikah oleh Tok Kadi / KUA
e. Qabul oleh menantu, pengantin lelaki
f. Sirat taklik talak
g. Penandatanganan naskah pernikahan
h. Penyerahan mahar kepada istri dikamar pengantin
i. Nasihat perkawinan (nasehat kepada para pengantin) oleh
tuan ………………………….
j. Pembacaan doa

(pembawa acara)

Berat sma dipikul ringan sama dijinjing


Ibarat aur dengan tebing ibarat kuku dengan jari

Alhamdulillah,
Kita persembahkan kepada Allah SWT
Waliatul’urus telah selesai dilakukan

Sekapur sirih wakil tuan rumah


Seulas pinang dari wakil jemputan
……………………………… . . . .
TEPUK TEPUNG TAWAR

Setelah ijab Qabul, maka kedua pengantin, Raja dan Ratu sehari
didudukan di Patewrakne untuk di lakukan tepuk tepung tawar,
Acara ini di pandu oleh mak andam

Sempurna helat karena adat


Sempurna kerja karena doa
Sesuai dengan adat
Sepadan dengan lembaga
Marilah kita ikuti acara tepuk tepung tawar

“Akad nikah sudah terwujud


Sampaikanlah niat kabullah maksud
Suami gagah isteripun lembut
Menjadi pasangan memanglah patut”

“Kita bersyukur kepada Allah


Rahmatnya banyak kasih berlimpah
Sehingga terlaksana akad nikah
Semoga keduanya beroleh berkah”

Jung berlayar ke pulau Penyengat


Orang Melaka mau berhelat
Membawa kendi penuh dengan sampan
Tepuk tepung tawar ucapan selamat
Orang kata prilaku adat
Berkah Illahi yang di harapkan
Untuk memulai acara :

Maka dengan penuh harap denagan hati yang ikhlas dan dengan
segala kerendahan hati kami jemput dan mohon kesudian puan
dan tuan yang akan kami jemput untuk melakukan penepung
tawaran kepada pengantin

Penepuk dan perenjisan pertama dengan segala takzim dan


hormatnya kami jemput dan persilakan yang amat berhormat :

1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Kayu are tumbuh berdiri


Kalau besar di buat titi
Dua pengantin senanglah hati
Seperti Raja dan Ratu Sehari

2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Orang belayar ke pulau rupat


Membawa kundur berkati-kati
Tepung tawar memberi berkat
Doa syukur kepada Illahi Rabbi

3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Tepung tawar menuruti adat


Intinya doa memohon rahmat
Kepada Allah hati bertobat
Supaya sentosa dunia akhirat
4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Wan empu wan malini


Selamat selabe menggapai galah
Beri tepuk kemurahan hati
Mohon redho kepada Allah

5. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Tetak ranting buatkan kolek


Hendak menuba sungai buiman
Seorang tampan seorang molek
Laksana bunga kembang setaman

6. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Hendak menube sungai buiman


Singgah sebentar dihutan getah
Semoga pengantin dikuatkan iman
Rumah tangga mawahdah dan rahmah

7. Kepada yang amat berhormat tuan . . . . . sebagai penepuk


tawar terakhir kami mohon pula kepada kesediaannya
untuk membacakan doa

Bahan dan makna dari tepung tawar ini adalah :


 Beras kunyit / beras kuning lambang Raja, lambang
kebesaran, bermakna keagungan dan kebesaran Melayu
Riau
 Beras putih / beras basuh, warna putih lambang
kesucian, kebersihan dengan bermakna bahwa
melaksanakan segala Sesuatunya haruslah
mendapatkan tuah
 Bertih / padi, yang digongseng, warna putuh
kecoklatan berlambangkan pengembangan, kemekaran
dengan kesuburan yang membawa kemakmuran
 Bunga rampai, terdiri dari daun pandan yang diiris-iris
halus, di campur dengan bermacam ragam bunga-
bungaan segar dan minyak harumtanpa alcohol untuk
menjadikan aromanya pekerjaan kita ini menambah
kesemarakan dan wanginya ke majlis perhelatan
 Tepung tawar, berwarna putih bearti memberikan
kesejukan dan ketentraman, kesyahduan dalam kita
membuat yang penuh kesadaran hati
 Air pecung / air mawar, sebagai penutup dalam
menepuk tepung tawar, memberikan dan menyirami
dengan air agar berkekalan persaudaraan kita
hendaknya di dunia dan akhirat.

Alhamdulillah

Yang tepung tawar sudah berlalu


Bersamanya ada doa dan restu
Semoga kasih makin terpadu
Bagaikan ruas bersama buku
Bagaikan daging dengan kuku
Hidup di darat satu kelambu
Hidup di laut satu perahu
Hidup bersama seaib semalu
Bahagia sampai ke anak cucu
Seperti kata orang tua-tua :

Yang baharu berubah-rubah


Yang manusia selalu salah
Entah kami tersalah jemput
Entah kami tersalah sambut
Entah kami salah menyebut

Yang raja tidak di rajakan


Yang datuk tidak didatukkan
Yang penghulu tidak dihulukan
Yang ulama tidak diumpamakan
Yang tua tidak dituakan
Yang pejabat tidak di hormati
Yang muda tidak di sapa
Yang dahulu di kemudiankan
Yang di tengah di ketepikan

Atau mungkin pula ada yang tidak patut

Entah bercakap kurang beradat


Entah hidangan banyak yang kurang
Entah layanan kurang memuaskan
Entah duduk bersempit-sempitan

Maka sekali lagi dengan hati yang suci kami persilakan


Encik-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan untuk mencicipi
hidangan ala kadarnya yang sudah kami persiapkan . . . dst
PENUTUP

Encik-encik
Puan-puan
Tuan-tuan
Yang kami muliakan dst

Orang tua-tua mengatakan :

Umpama berlayar sudah sampai ke pulau


Umpama berjalan sudah sampai ke batas
Umpama unut sudah sampai ke bakal
Umpama sungai sudah sampai ke guguknya

Yang ruas sudah sampai ke buku


Yang terasa-rasa sudah di rasa
Yang bermimpi-mimpi sudah terjadi
Yang terbayang-bayang sudah di pandang
Yang helat sudah dekat ke ujungnya
Yang pertemuan sudah dekat selesai
Yang adat sudah di isi
Yang lembaga sudah di tuang
Yang hutang sudah di bayar
Yang piutang sudah di terima

“Orang membelat di tepi pantai


Banyaklah dapat ikan tembakul
Yang kami hajat sudah tercapai
Yang kami minta sudah terkabul”
Maka amatlah patut kita sampaikan puji syukur :

“Elok dating Nampak muka


Elok pergi Nampak belakang
Elok berjalan berlapang dada
Elok tinggal berkasih saying

“ Maka sekali lagi kami atas nama seluruh keluarga


menyampaikan permohonan maaf atas segala salah janggal,
memohon ampun dan maaf atas segala kekurangan yang
terjadi selama melaksanakan acara ini”

Maklumlah seperti kata orang tua-tua :

“ Didalam berhelat banyak cacat


Didalam bekerja banyak kurangnya
Didalam berbual banyak yang janggal
Didalam menyambut banyak tak patut”

“Yang raja tidak di sapa


Yang datuk tidak di tengok
Yang penghulu tidak di beritahu
Yang ulama tidak kemuka
Yang tua tidak di umpamakan
Yang dahulu di kemudiankan
Yang di tengah di ketepikan
Yang di jemput tidak di sambut
Yang di undang tidak di pandang”

Maka semua salah janggalnya


Terpikullah di bahu kami
“Dikuala Daik airnya tenang
Disana biduk banyak berenti
Mana yang baik bawalah pulang
Mana yang buruk kita habisi”
ACARA MENYEMBAH ORANG TUA

“Ibu dan Bapa patut di sembah


Jasanya banyak kasih tak sudah
Memelihara anak bersusah payah
Jika mendurhaka di murkai Allah”

Maka selanjutnya kita ikuti sejenak acara menyembah orang tua


oleh kedua pengantin. Untuk itu dengan hormat dan takzim di
persilahkan Tuan . . . . . beserta Puan . . . . .selaku orang tua
pengantin perempuan dan Tuan . . . . . beserta Puan . . . . .
selaku orang tua pengantin laki-laki beserta kaum kerabat kedua
pihak yang patut-patut untuk mengambil tempat di depan
pelaminan. Selanjutnya kami persilahkan Mak Andam
menjemput pengantin perempuan untuk bersama-sama dengan
pengantin laki-laki melakukan acara menyembah orang tua.

Syair :

“Wahai segala kaum kerabat


Ke ibu-bapa tunjuk akan minat
Kepada mereka berlaku hormat
Supaya sejahtera dunia akhirat”

“Jangan durhaka ke Ibu Bapa


Laknatnya besar tuhan pun murka
Sepanjang hayat akan terhina
Pabila mati masuk neraka”
“Ibu dan Bapa kita muliakan
Budinya banyak tak terbalaskan
Karena wajib berlaku sopan
Sakit dan senang kita peliharakan”

Anda mungkin juga menyukai